Anda di halaman 1dari 11

PARALLEL PORT

1. Pengantar
Ada beberapa cara untuk menghubungkan antara personal komputer dengan rangkaian
elektronik di luar komputer. Cara tersebut antara lain dengan menggunakan parallel port,
yaitu port yang biasanya digunakan untuk menghubungkan antara komputer dengan
printer.

2. Pin pada Parallel Port


Untuk menghubungkan antara komputer dengan rangkaian elektronik di luar komputer
digunakan DB-25 female konektor. Konfigurasi DB-25 konektor yang digunakan dalam
port ini adalah sebagai berikut:

No. Pin DB-25 Nama Sinyal No. Pin DB-25 Nama Sinyal
1 -Strobe 10 -Ack
2 Data 0 11 +Busy
3 Data 1 12 +PaperEnd
4 Data 2 13 +SelectIn
5 Data 3 14 -AutoFd
6 Data 4 15 -Error
7 Data 5 16 -Init
8 Data 6 17 -Selec
9 Data 7 18 – 25 Signal Ground

Parallel Port - 1
3. Cara Koneksi Rangkaian ke Parallel Port
Untuk kebanyakan keperluan, umumnya ke-25 pin dari parallel port tidak digunakan
semua. Pin yang umum digunakan adalah pin 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 sebagai pin data
serta ground sinyal.

Pin-pin pada parallel port merupakan pin keluaran yang berada pada tingkatan TTL, yang
berarti bahwa pin akan bernilai low (0) bila secara ideal pin tersebut bertegangan 0V
(kenyataannya bernilai 0V – +0.8V) atau bernilai high (1) bila pin tersebut secara ideal
bertegangan +5V (kenyataannya bernilai +2.4V – +5V). Sedangkan arus yang dapat
disediakan oleh pin parallel port hanya berkisar beberapa miliampere saja, yaitu
maksimum untuk tiap-tiap pin adalah 2.5mA.

Catatan: Penarikan arus yang terlalu besar dari pin parallel port dapat merusak port ini.
Oleh karena itu ketika menggunakan port ini selalu digunakan resistor untuk membatasi
arus yang keluar dari parallel port. Pemberian arus input yang terlalu besar juga dapat
merusak port ini. Untuk menghindari masuknya arus yang terlalu besar ke parallel port,
umumnya rangkaian secara fisik dipisahkan dari parallel port.

4. Rangkaian Sederhana yang Dikendalikan dengan Parallel Port


Rangkaian sederhana yang dapat digunakan untuk mencoba kemampuan parallel port
ditunjukkan oleh gambar berikut ini. Karena arus yang mengalir melalui LED relatif kecil
(hanya beberapa miliampere), maka LED tidak akan dapat menyala secara terang.
Walaupun begitu, arus yang mengalir sudah mencukupi untuk membuat LED dapat terlihat
bahwasannya LED tersebut menyala.

Untuk menyalakan salah satu LED, cukup dilakukan dengan cara mengirimkan data 1 ke
pin tempat LED tersebut tersambung. Sedangkan untuk memadamkan LED, dilakukan
dengan cara mengirimkan data 0 ke pin yang bersangkutan.

Parallel Port - 2
5. Rangkaian dengan Arus Besar
Untuk menghindari rusaknya parallel port karena terkena arus yang besar, pada umumnya
parallel port tidak dihubungkan secara langsung dengan rangkaian di luar. Komponen
yang umum digunakan untuk memisahkan antara parallel port dengan rangkaian yang
menggunakan arus yang besar adalah optocoupler/optoisolated.

Pada dasarnya optocupler terdiri dari dua komponen, yaitu infrared emitting diode dan
NPN silicon phototransistor yang dikemas dalam satu paket dual-in-line. Gambar skema
optocoupler ditunjukkan gambar berikut ini.

Prinsip kerja dari optocupler adalah bila kaki 1 terdapat arus yang mengalir masuk dan
kaki 2 dihubungkan dengan ground, maka akan LED akan menyala, sehingga timbul sinar
inframerah. Adanya sinar inframerah akan mengakibatkan timbulnya arus basis pada NPN
phototransistor. Adanya arus basis ini selanjutnya akan mengakibatkan kaki 5 (kolektor)
dan kaki 4 (emitor) menjadi terhubung.

Komponen optocoupler ini dapat digunakan untuk menggerakkan rangkaian yang


mempunyai beban sampai 100mA dengan tegangan antara 5V sampai 24V. Untuk
menggerakkan rangkaian yang membutuhkan arus yang lebih besar, umumnya digunakan
transistor power sebagai penggerak dengan masukan dari optocupler, misalnya untuk
menggerakkan relay untuk penggerak listrik tegangan tinggi (220V).

Contoh rangkaian yang menggunakan optocoupler sebagai pemisah antara parallel port
dengan rangkaian luar adalah sebagai berikut.

Parallel Port - 3
6. Port Assignment
Setiap parallel port terdiri atas tiga alamat port, secara berurutan yaitu data, status dan
control port. Sehingga bila ada parallel port dengan alamat 0x0378h (dalam format
heksadesimal), akan mempunyai status port dengan alamat 0x0379h dan control port
0x037Ah.

Pada umumnya, komputer menggunakan alamat 0x0378h sebagai alamat dasar parallel
port. Untuk mengetahui atau mengidentifikasi alamat parallel port yang digunakan pada
sebuah komputer dapat dilakukan dengan menggunakan program DOS debug. Prinsip
yang digunakan adalah menampilkan lokasi memori pada alamat 0040:0008. Contoh
untuk menampilkan alamat parallel port adalah sebagai berikut.

Berdasarkan data yang ditampilkan pada gambar di atas ini, dapat ditarik kesimpulan
bahwa komputer yang diperiksa hanya mempunyai satu parallel port dengan alamat dasar
adalah 0x0378h. Sehingga alamat status port adalah 0x0379h dan control port adalah
0x037Ah.

7. Metode Pengiriman Data ke Parallel Port


Untuk mencoba mengirim data ke parallel port dapat dilakukan dengan menggunakan
rangkaian LED sederhana seperti berikut ini.

Parallel Port - 4
Prinsip yang digunakan untuk menyalakan atau memadamkan LED adalah LED akan
menyala bila pada pin yang bersangkutan dikirimkan data 1 dan sebaliknya LED akan
padam bila pada pin tersebut dikirimkan data 0. Sebagai contoh bila diinginkan LED
nomor 5 menyala, maka pada pin 6 harus dikirimkan data 1.

Untuk mengirimkan data ke parallel port dapat menggunakan program DOS debug, yaitu
dengan menggunakan perintah:

O address value
Dengan
O : Perintah untuk mengirim data ke parallel port (o = output)
Address : Alamat dasar parallel port, dalam format heksadesimal. Pada umumnya
digunakan alamat 0378h, atau alamat lain sesuai dengan komputer
yang digunakan.
Value : Nilai yang dikirimkan ke parallel port dalam format heksadesimal.

Catatan: untuk menjalankan program DOS debug dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
menjalankan program command prompt melalui menu Start – Run – Command.
Pengiriman data dengan menggunakan DOS debug hanya dapat dilakukan bila sistem
operasi komputer yangg digunakan adalah sistem MS DOS semua versi, semua MS
Windows kecuali Windows XP dan 2000.

Contoh berikut ini adalah mengirim data ke parallel port 0x0378h dengan data yang dikirim
adalah FFh.

Catatan: untuk keluar dari program DOS debug ini, ketikkan karakter q, kemudian tekan
tombol ENTER.

Parallel Port - 5
Untuk memudahkan dalam pengiriman data ke parallel port, berikut ini adalah tabel
hubungan antara nomor pin, bit data, nilai tiap pin dalam desimal dan heksadesimal.

No. LED 8 7 6 5 4 3 2 1
No. Pin 9 8 7 6 5 4 3 2
No. Bit D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
Nilai dalam Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Nilai dalam Heksadesimal 80 40 20 10 8 4 2 1

Sebagai contoh, bila diinginkan untuk menyalakan LED no. 5 dan no. 8, maka pada pin
nomor 6 dan 9 harus dibuat menjadi high (1) dengan cara mengirimkan suatu data.
Perhitungan data yang akan dikirimkan adalah sebagai berikut.

No. LED 8 7 6 5 4 3 2 1 Data yang dikirimkan


No. Pin 9 8 7 6 5 4 3 2
No. Bit D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
Nilai Binari 1 0 0 1 0 0 0 0 10010000
Nilai Des. 128 0 0 16 0 0 0 0 128 + 16 = 144
Nilai Heksa. 80 0 0 10 0 0 0 0 80h + 10h = 90h

Dengan demikian data yang harus dikirimkan untuk menyalakan LED nomor 5 dan 8
adalah 144 dalam format desimal atau 90 dalam format heksadesimal. Perintah untuk
mengirimkan data ini dengan menggunakan DOS debug adalah sebagai berikut.

Bila diinginkan untuk menyalakan LED nomor 2, 6, 7 dan 8, berapakah nilai yang harus
dikirimkan?

No. LED 8 7 6 5 4 3 2 1 Data yang dikirimkan


No. Pin 9 8 7 6 5 4 3 2
No. Bit D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
Nilai Binari 1 1 1 0 0 0 1 0 11100010
Nilai Des. 128 64 32 0 0 0 2 0 128 + 64 + 32 + 2 = 226
Nilai Heksa. 80 40 20 0 0 0 2 0 80h + 40h + 20h + 2h = E2h

Parallel Port - 6
Data yang dikirimkan untuk menyalakan LED nomor 2, 6, 7 dan 8 dengan menggunakan
DOS debug adalah sebagai berikut.

Berapakah nilai yang harus dikirimkan untuk memadamkan semua LED yang menyala
pada contoh di atas serta menyalakan LED no. 3?

No. LED 8 7 6 5 4 3 2 1 Data yang dikirimkan


No. Pin 9 8 7 6 5 4 3 2
No. Bit D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
Nilai Binari 0 0 0 0 0 1 0 0 00000100
Nilai Des. 0 0 0 0 0 4 0 0 4
Nilai Heksa. 0 0 0 0 0 4 0 0 4h

Perintah dalam DOS debug untuk memadamkan LED no 2, 6, 7, dan 8 serta menyalakan
LED no. 3 adalah sebagai berikut.

Untuk memadamkan semua LED, yaitu membuat semua pin bernilai high (1) data yang
dikirimkan dalam format binari adalah 11111111 atau dalam format desimal adalah 255.
Sedangkan dalam format heksadesimal adalah FF. Sebaliknya untuk memadamkan
semua LED (membuat semua pin bernilai low atau 0), maka nilai yang dikirimkan adalah
00000000 dalam format binari atau 0 dalam format desimal dan heksadesimal.

Parallel Port - 7
8. Pembalik Arah Putaran Motor DC
Sebelum dibahas tentang rangkaian pembalik arah putaran motor DC, terlebih dahulu
akan dijelaskan secara singkat karakteristik motor DC.

Saat ini motor DC banyak digunakan dalam keseharian, seperti untuk mainan anak-anak,
kipas/fan pendingin pada komputer, pemutar kaset pada tape recorder, mesin drill kecil
untuk melubangi PCB dan sebagainya. Motor DC banyak digunakan karena mempunyai
kelebihan-kelebihan, antara lain:

• Mudah dalam perancangannya.


• Mudah dalam pengontrolan kecepatannya
• Mudah dalam pengontrolan torsinya.
• Mudah dan murah dalam pembuatan penggeraknya (driver).

Sedangkan kekurangan motor DC antara lain adalah sebagai berikut:

• Mahal dalam proses produksinya.


• Pengontrolan kecepatan rendah sulit/tidak handal.
• Secara fisik ukurannya besar.
• Membutuhkan perawatan yang tinggi.

Motor DC pada peralatan yang digunakan secara berpindah-pindah, umumnya


mempunyai tegangan 5, 12, 24 atau 48 VDC. Sedangkan untuk aplikasi industri, tegangan
yang digunakan adalah 90, 180 atau 250 VDC.

Secara garis besar prinsip kerja motor DC adalah melewatkan arus listrik melalui
kumparan yang diletakkan pada medan magnet. Kejadian ini akan menimbulkan gaya
magnetik yang menghasilkan torsi yang digunakan untuk memutar rotor motor DC.

Parallel Port - 8
Arah putaran rotor pada motor DC, tergantung pada arah arus listrik yang dilewatkan pada
kumparan. Bila arah arus listrik dibalik, maka arah putaran rotor juga akan berbalik.
Besarnya torsi yang dihasilkan motor DC tergangtung pada besarnya arus yang
dilewatkan pada kumparan. Semakin besar arus yang mengalir akan mengakibatkan
semakin besar gaya F yang dihasilkan, yang selanjutnya akan mengakibatkan semakin
besar torsi yang dihasilkan.

Besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor DC dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut ini.

Parallel Port - 9
Besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor DC tidaklah konstan, akan tetapi bervariasi
tergantung pada sinus sudut kumparan. Torsi terbesar akan didapatkan bila sudut
kumparan mencapai 900.

Prinsip yang digunakan untuk memutar arah putaran motor DC adalah dengan cara
membalik tegangan yang digunakan. Untuk membalikkan tegangan digunakan dua buah
relay. Pada keadaan awal, kedua ujung kaki motor DC tersambung pada ground. Untuk
menjalankan motor DC dilakukan dengan cara menghidupkan relay yang satu dan
membiarkan relay yang lain tetap terhubung dengan ground. Bila diinginkan untuk
memutar arah putarn, cukup dilakukan dengan cara memadamkan relay yang pertama
dan menghidupkan relay yang kedua.

Parallel Port - 10
Ground D0 Ground D1

R1 R1

2 1 2 1

Optoisola te d Optoisola te d

+ 12 V DC P ower S upply + 12 V
4 5 4 5

Relay Contac t Relay Contac t


P rotec ion Diode P rotec ion Diode

R2 Y A R2
Relay C oil M Relay C oil
X B

C DC M otor C

B B
Trans is tor Trans is tor

E 0V 0V E

Rangkaian Pembalik Arah Putaran Motor DC

Parallel Port - 11

Anda mungkin juga menyukai