1. Poin penting apa saja yang menjadi perubahan dalam Perpres 54 tahun 2010, dan apa
tujuannya
Jawaban :
a. Lebih sederhana
Perpres PBJ baru direncanakan memiliki 15 Bab dengan 98 pasal, lebih sederhana
dibandingkan perpres nomor 54 tahun 2010 beserta perubahannya yang
memiliki 19 bab dengan 139 pasal. Selain mengurangi jumlah pasal, perpres PBJ
baru juga menghilangkan bagian penjelasan dan menggantinya dengan penjelasan
norma-norma pengadaan. Hal-hal yang bersifat prosedural, pelaksanaan tugas
dan fungsi organisasi akan diatur lebih lanjut dalam peraturan kepala LKPP dan
peraturan kementrian sektoral lainnya.
b. Agen pengadaan
Dalam perpres yang baru, diperkenankan agen pengadaan yaitu perorangan,
badan usaha atau UKPBJ (ULP) yang akan melaksakan sebagian atau seluruh
proses pengadaan barang atau jasa yang dipercayakan oleh K/L/D/I. Agen
pengadaan akan menjadi solusi untuk pengadaan yang bersifat kompleks atau
tidak bisa dilaksanakan oleh satu satkern sementara satker tersebut tidak
memiliki personil yang memiliki kemampuan untuk melaksakan proses
pengadaan sendiri.
c. Swakelola tipe baru
Muncul satu tipe swakelola baru pada perpres PBJ yang baru yang dikenal dengan
tipe swakelola ke 4. Hal yang menjadi tambahan swakelola yang dilakukan oleh
organisasi masyarakat seperti ICW dan lain-lain.
d. Layanan penyelesaian sengketa kontrak pengadaan
Layanan ini bertujuan untuk menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah
pelaksaan kontrak sehingga tidak perlu harus diselesaikan di pengadilan.
e. Perubahan istilah
Istilah baru tersebut yaitu lelang menjadi tender, ULP menjadi UKPBJ, pokja
menjadi pokja pemilihan dan K/L/D menjadi K/L/SKPD. Bertujuan untuk
menyesuaikan dengan perkembangan dunia pengadaan.
f. Otonomi BLU untuk mengatur pengadaan sendiri
Fleksibilitas ini dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan efektiftas
pengadaan di BUMN / BUMD dan BLU.
g. ULP menjadi UKPBJ
Istilah ULP atau Unit Layanan Pengadaan yang merupakan nama generic untuk
menunjukan organisasi pengadaan di K/L/D diubah Unit Kerja Pengadaan Barang
dan Jasa.
h. Batas pengadaan langsung
Batas pengadaan langsung untuk jasa konsultasi akan berubah dari Rp 50 juta
menjadi Rp 100 juta, sedangkan untuk pengadaan barang/konstruksi/jasa lainnya
tetap dinili sampai dengan Rp 200 juta.
i. Jaminan penawaran
Jaminan penawaran yang dihapus oleh perpres no. 54 tahun 2015 kembali akan
diberlakukan khusus untuk pengadaan barang/konstruksi/jasa lainnya untuk
pengadaan diatas Rp 10 Milyar.
j. Jenis kontrak
Jenis kontrak disederhanakan menjadi dua jenis pengaturan saja.
Jawaban :
Lelang prakualifikasi adalah proses penilaian kempetensi dan kemampuan usaha
serta semua pemenuhan persyaratan terhadap perusahaan sebelum pemasukan
dokumen penawaran. Sehingga hanya perusahaan yang memenuhi kualifikasi yang
dapat memasukkan penawaran. Metode ini dilaksanakan untuk pelelangan yang
bersifat kompleks.
Jawaban :
Pemilihan penyedia jasa konsultan dapat dilakukan melalui negosiasi teknis dan biaya
sehingga diperoleh harga yang sesuai dengan harga pasar dan secara teknis dapat
dipertanggung jawabkan. Pada proses pemilihannya dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu seleksi, penunjukan langsung, pengadaan langsung, atau
sayembara.
Pemilihan penyedia jasa melalui metoe seleksi dibagi menjadi dua yaitu seleksi umum
dan seleksi sederhana. Seleksi umum dilakukan dengan cara diumumkan pada papan
pengumuman resmi untuk masyrakat atau di portal LPSE. Seleksi sederhana
dilakukan jika seleksi umum dinilai kurang efektif dan efisien. Metode penunjukan
langsung dilakukan dengan cara menunjuk satu lembaga penyedia jasa pada keadaan
tertentu seperti menyangkut tentang pertahanan negara, keamanan dan ketertiban
masyarakat, atau pekerjaan yang harus segera dikerjakan dan tidak bisa ditunda-
tunda.
Jawaban :
Pemilihan penyedia barang dilkakukan dalam beberapa metode yaitu pelelangan,
penunjukan langsung, pengadaan langsung atau sayembara. Pemilihan penyedia
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya melalui metode pelelangan dibagi menjadi
dua yaitu umum dan sederhana. Metode pelelangan umum diumumkan di website
k/l/d/i, dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta portal pengadaan
nasional melalui lpse, sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat dan
memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Dalam pelelangan umum tidak ada
negosiasi teknis dan harga. Sedangkan untuk pelelangan sederhana atau pemilihan
langsung dilakukan ketika mendapat pekerjaan yang tidak kompleks dan bernilai
paling tinggi Rp. 200 juta. Pemilihan sederhana dilakukan melalui proses
pascakualifikasi.
5. Apa yang dimaksud metode satu sampul. Metode dua sampul dan duat tahap
Jawaban :
Metode satu sampul digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang sederhana dan
memiliki karakteristik sebagai berikut: Pengadaan Barang/Jasa yang standar
harganya telah ditetapkan pemerintah, Pengadaan Jasa Konsultansi dengan KAK yang
sederhana, atau Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
spesifikasi teknis atau volumenya dapat dinyatakan secara jelas dalam Dokumen
Pengadaan. Selain itu, metode satu sampul digunakan dalam Penunjukan
Langsung/Pengadaan Langsung/ Kontes/Sayembara.
Metode dua sampul digunakan untuk:
a) Pengadaan Barang/Jasa Lainnya yang menggunakan evaluasi sistem nilai atau
sistem biaya selama umur ekonomis.
b) Pengadaan Jasa Konsultansi yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Dibutuhkan penilaian yang terpisah antara persyaratan teknis dengan harga
penawaran, agar penilaian harga tidak mempengaruhi penilaian teknis; atau
2) pekerjaan bersifat kompleks sehingga diperlukan evaluasi teknis yang lebih
mendalam.
Jawaban :
ULP atau Unit Layanan Pengadaan adalah unit organisasi pemerintah yang berfungsi
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di K/L/D/I yang bersifat permanen, dapat
berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.
1) Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu;
2) volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani;
3) pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa; dan
4) dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil pengukuran
bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan adalah Kontrak yang merupakan
gabungan Lump Sum dan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
Kontrak Persentase merupakan Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan; dan
2) pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama yang menunjukkan
bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria kinerja yang telah
ditetapkan.