Anda di halaman 1dari 9

Makalah Zat Adiktif

1. 1. Makalah Zat adiktif Disusun oleh : 1. Fenti sintiani 2. Fitriyani 3. Reza dwiyantoro 4.
M.Shaefulloh 5. Taniah Kelas : X TKJ2 SMK NEGERI 1 LOSARANG Jl. Raya Pantura
Losarang Kab. Indramayu, Telp. 0234-507237 Fax. 0243-507238 Kode Pos : 45253
www.smkn1losarang.sch.id
2. 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
..............................................................................................1 DAFTAR
ISI.............................................................................................................2 BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................3 A. Latar
Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN
..........................................................................................4 A. Pengertian
Narkoba...............................................................................4 B. Pengertian zat
adiktif.............................................................................5 C. Macam-macam adiktif
..........................................................................5 D. Ciri-ciri pengguna zat adiktif
..............................................................5 E. Bahaya penyalahgunaan zat
adiktif.....................................................5 F. Pencegahan zat
adiktif..........................................................................5 BAB III PENUTUP
.................................................................................................6 A. Kesimpulan
.............................................................................................6
KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang Zat Adiktif
Untuk kedua kalinya sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi Muhamad
SAW semoga selalu terlimpahkan. Amien. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak/ Ibu guru yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini. Dimana
makalah ini saya mengupas sekelumit tentang Zat Adiktif. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
siswa siswa atau bagi pembacanya. Tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan
penyusunan makalah ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak maupun bagi pembaca makalah ini.
Wasalamuallaikum wr.wb
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat
jika masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf
pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena
terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA (BNP
Jabar, 2010). Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA)
atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ Obat
berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya
penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner,
multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah : bagaimana hubungan faktor internal dan faktor
eksternal dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA. C. Tujuan Tujuan adalah
untuk mengetahui hubungan faktor internal dan faktor eksternal dengan kekambuhan kembali
pasien penyalahguna NAPZA.
BAB II
PEMBAHASAN
A.pengertian narkoba Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba
sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius
pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi
itu disalah artikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
B.pengertian zat adiktif
Zat adiktif Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh
organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau
adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang
jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa, atau zat yang
bukan narkotika dan psikotropika tetapi menimbulkan ketagihan. Contohnya seperti : kopi,
rokok, miras(alkohol), dll. Bisa juga di katakan bahwa Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat
yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan
ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah
narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik
maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika menurut tujuan penggunaan dan tingkatan risiko ketergantungannya terbagi
dalam 3 golongan, yaitu:  Golongan I, narkotika hanya digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta memiliki potensi sangat tinggi untuk
mengakibatkan sindrom ketergantungan.  Golongan II, narkotika untuk pengobatan yang
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta memiliki potensi kuat untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan. 
Golongan III, narkotika untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan.
C.macam-macam zat adikti
f Macam-macam zat adiktif a. Ganja Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif
narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda
tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering. Tanda-tanda penyalahgunaan
ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri,
pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata merah,
serta tidak tahan terhadap cahaya dan badan kurus karena susah makan. Tanda-tanda
gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-
tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur,
napas tidak teratur, dan mendapat gangguan jiwa. b. Opium Opium merupakan narkotika
dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin, dan putau.
Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum. Opium digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri pada penderita
kanker. Namun dalam dosis berlebih dapat mengakibatkan kecanduan yang akhirnya
menyebabkan kematian.
Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering mengantuk,
perasaan gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan
kerusuhan, merasakan nafas berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah
buang air besar, dan sulit berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal
berikut: sering menguap, kepala terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu
makan, lekas lelah, badan menggigil, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis
atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas
pendek tersenggal-senggal, dan dapat mengakibatkan kematian. c. Kokain Kokain termasuk
ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman
koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan memiliki
efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya
suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah,
demam, perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian
kokain dengan dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian. d. Sedativa dan Hipnotika
(Penenang) Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon
digunakan sebagai zat penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam
dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang
memakannya tertidur. Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk
lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah
kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar
tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-
kejang. Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun,
banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran
turun, pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan
kematian. e. Nikotin Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun,
orang biasanya mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara
tidak langsung ketika mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat
menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, bersifat karsinogenik
sehingga dapat meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak,
gelembung paru- paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner,
kemandulan, dan gangguan kehamilan. f. Alkohol
3. 9. Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras
ketan, singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama.
Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam
bidang kedokteran. Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian
diri turun, dan muka kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras,
kemudian dihentikan maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar
tidur, dan gangguan jiwa. Jika overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah
laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri. D. Tanda-tanda pengguna
zat adiktif Ciri-Ciri Orang Yang Menggunakan Zat Adiktif 1. Fisik -Berat badan turun
drastis. -Mata cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman. -Buang air besar dan
air kecil kurang lancar. -Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas. -Tanda
berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada bekas luka sayatan. -Terdapat
perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan. -Sering batuk-pilek berkepanjangan. -
Mengeluarkan air mata yang berlebihan. -Mengeluarkan keringat yang berlebihan. -
Kepala sering nyeri, persendian ngilu. 2. Emosi -Sangat sensitif dan cepat bosan. -Jika
ditegur atau dimarahi malah membangkang. -Mudah curiga dan cemas -Emosinya naik
turun dan tidak ragu untuk memukul atau berbicara kasar kepada orang disekitarnya,
termasuk kepada anggota keluarganya. Ada juga yang berusaha menyakitidiri sendiri..
3. Perilak -Malas dan sering melupakan tanggung jawab/tugas rutinnya. -Menujukkan
sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga. -Di rumah waktunya dihabiskan untuk
menyendiri di kamar, toilet, gudang, kamar mandi, ruang-ruang yang gelap. -Nafsu
makan tidak menentu. -Takut air, jarang mandi. -Sering menguap. -Sikapnya cenderung
jadi manipulatif dan tiba-tiba bersikap manis jika ada maunya, misalnya untuk membeli
obat. -Sering bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa
pamit dan pulang lewat tengah malam. -Selalu kehabisan uang, barang-barang
pribadinya pun hilang dijual. -Suka berbohong dan gampang ingkar janji. -Sering
mencuri baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun pekerjaan.
4. 10. Di samping itu, kondisi fisik penyalahguna NAPZA akan sangat mudah dikenali
dalam keadaan putus obat, terutama narkotika (seperti ganja, putau dan sejenisnya),
yaitu dengan ciri-ciri: -air mata berlebihan -banyaknya lendir dari hidung -pupil mata
membesar -diare -bulu kuduk berdiri -sukar tidur -menguap -jantung berdebar-debar -
ngilu pada sendi E.Bahaya penyalahgunaan zat adiktif Bahaya penyalahgunaan zat
adiktif a. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman Alkohol, Alkohol dalam minuman
keras dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,mengganggu metabolisme
tubuh, membuat janis menjadi cacat, impoten serta gangguan seks lainnya. b.
Efek/Dampak Penyalahgunaan Ganja Zat kandungan dalam ganja yang berbahaya
dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah sehingga mudah
terserang penyakit dan infeksi serta memperburuk aliran darah koroner. c. Efek/Dampak
Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan
pendarahan otak. d. Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika
dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan sel darah putih atau
anemia sehingga dapat membuat badan kurus kering. Selain itu kokain menimbulkan
perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung. e. Efek/Dampak
Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang masuk ke dalam badan
manusia dapat mengganggu menstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi dan
konstipasi khronuk pada pria /laki-laki. f. Efek/Dampak Penyalahgunaan Inhalasia,
Inhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita seperti gangguan pada fungsi
jantung, otak, dan lever. g. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non Obat. Dalam kehidupan
sehari-hari sering kita temui benda-benda yang disalahgunakan oleh banyak orang
untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.
Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin, thiner, racun serangga,
lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh manusia adalah
dapat menimbulkan infeksi emboli.
5. 11. Dampak Positif Zat Adiktif Zat Aditif ternyata banyak juga yang memiliki dampak
yang positif. Tentu jika penggunaan zat tersebut disesuaikan dengan keperluan dan
dosis. Hal ini sebenarnya tidak hanya terjadi dalam kasus obat-obatan. Barang-barang
normal juga bisa digunakan berlebihan akan berakibat tidak baik juga. Contoh : minum
obat sakit kepala untuk menyembuhkan memang di anjurkan , namun hal itu jika
dilakukan sesuai dosis. Jika meminumnya sampai dua puluh tablet, efeknya bisa saja
dengan overdosis. Adapun dampak dampak lain yang ditimbulkan anta lain Dampak
Negatif Zat Adiktif 1.Dampak kesehatan Dampak kesehatan akibat penggunaan zat
adiktif. -Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini
mengandung racun yang berbahaya. 2. -Mengakibatkan kanker. -Menyebabkan
kesulitan dalam bernapas. 4. -Penurunan daya ingat. 5. -kerusakan hati/kanker hati. 6. -
menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation). 7. -Menimbulkan semangat. 8. -masa
waktu berjalan lambat. 9. -Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk. 1 . -Timbul
masalah kulit di sekitar mulut dan hidung. 1 . -Menimbulkan euphoria. 1. -
Mual,muntah,sulit buang air besar. 1. -Kebingungan (konfusi). 1. -Berkeringat. 1. -
Pingsan dan jantung berdebar-debar. 1. -Gelisah dan berubah suasana hati. 1. -Denyut
nadi melambat. 1. -Tekanan darah menurun. 1. - Otot-otot menjadi lemah. 2. -Pupil
mengecil dan gangguan penglihatan. 2. -Mengurangi bahkan menghilangkan
kepercayaan diri. 2. -Banyak bicara. 2. -Gangguan kebiasaan tidur. 2. -Gigi rapuh,gusi
menyusut karena kekurangan kalsium. 2. -Tekanan darah meningkat. 2.Dampak sosial
Dampak sosial yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan zat adiktif oleh manusia. 1. -
Susah dalam bersosialisasi.
6. 12. 2. -Tidak percaya diri.
3. -Sulit pengendalian diri.
4. -Susah menyambung pembicaraan.
5. -Berpikiran negatif pada diri sendiri.
6 -Bergembira secara berlebihan.
7. -Lebih banyak berdiam diri.
8. -Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. -keluarga akan malu
besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.
9. -Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau
perguruan tinggi alias DO / drop out. 1 -Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena
umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal. 1. -
Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani
kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya. 1. - Bisa dijebloskan ke dalam tembok
derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin.. 1. -Mendorong pemakainya untuk
melakukan tindak kriminal karena harganya mahal dan sudah ketergantungan terhadap
obat itu,sehingga pemakai akan memaksakan diri untuk mengkonsumsi obat itu.
Dampak Ekonomi Berikut ini beberapa dampak dalam bidang ekonomi akibat dari
penggunaan zat adiktif oleh manusia, Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk
penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat
beracun. Masalah keuangan, Obat-obatan yang dikonsumsi biasanya mahal.Namun,
bila sudah kecanduan maka pengguna akan melakukan apa saja untuk
mendapatkannya. Mereka bisa menjual barang pribadi atau mengambil milik orang lain
dan keluarga.Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi kebutuhan pokoknya
sebagai manusia biasa,karena pemakai akan lebih mementingkan obat itu daripada
kebutuhan pokoknya.
7. 13. F. Pencegahan zat adiktif Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif adalah upaya
yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh dan penyebab, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung, agar seorang atau kelompok masyarakat
mengubah keyakinan, sikap, dan perilakunya sehingga tidak memakai zat adiktif Upaya
penyalahgunaan zat adiktif mudah. Meskipun demikian, masih banyak yang dapat
dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dan membantu remaja yang sudah
terjerumus penyalahgunaan zat adiktif. Ada tiga tingkat pencegahan yaitu sebagai
berikut;
1. Pencegah primer Pencegah primer adalah upaya pencegahan agar orang sehat tidak
terlibat penyalahgunaan zat adiktif Pencegahaan ini biasanya dilakukan dalam bentuk
pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba dan pendekatan melalui
keluarga. Instansi pemerintah seperti, halnya BKBN lebih banyak berperan pada tahap
intervensi ini. Kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk
materi yang ditunjukan kepada remaja langsung dan keluarga. Bagaimana cara
mencegah penyalahgunaan zat adiktif dikeluarga? Berikut ini adalah upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah anggota keluarga terjerumus penyalahgunaan zat adiktif a.
Pelajari fakta dan gejala dini penyalahgunaan zat adiktif b. Menjadikan orangtua sebagai
teladan. c. Kembangkan kemampuanmu untuk menolak penyalahgunaan zat adiktif d.
Mengikuti kegiatan yang sehat dan kreatif. e. Mematuhi norma dan peraturan yang
berlaku dimasyarakat.
2. Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada saat
penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (terapi). Tahapan ini
meliputi; - Tahapan Penerimaan Awal Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 hari
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental. - Tahapan Dedoksifikasi dan Terapi
Komplikasi Medik Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 minggu untuk melakukan
pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap
. 3. Pencegahan Tersier Pencegahan tersier adalah upaya untuk merehabilitasi mereka
yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasa terdiri atas; -
Tahapan Stabilitasi Tahapan stabilitasi dilakukan antara 3 sampai 12 bulan untuk
mempersiapkan pengguna kembali kemasyarakat. - Tahapan Sosialiasi Dalam
Masyarakat Tahapan ini dilakukan agar mantan penyalahgunaan zat adiktif mampu
mengembangkan kehidupan yang bermakna dimasyarakat. Tahap ini biasanya berupa
kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, dan mengembangkan
kegiatan alternatif.

8. 14. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif , Zat adiktif akan memberikan
manfaat jika dipakai untuk tujuan yang benar, misalnya untuk tujuan ilmu pengetahuan
dan pelayanan kesehatan. Dalam bidang kedokteran, misalnya satu jenis narkotika
diberikan kepada pasien yang menderita rasa sakit luar biasa karena suatu penyakit
atau setelah menjalani suatu operasi. Contoh lain, satu jenis zat adiktif diberikan kepada
pasien penderita gangguan jiwa yang sedang mengamuk dan tak dapat ditenangkan
dengan cara lain. Jika pemakaian zat adiktif dipakai di luar tujuan yang benar, itu sudah
termasuk penyalahgunaan dan harus diupayakan pencegahannya. Penyalahgunaan zat
adiktif sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, maupun kehidupan sosial di sekitar
kita. Dampak negatif pemakaian zat adiktif pada diri sendiri, yaitu rusaknya sel saraf,
menimbulkan ketergantungan, perubahan tingkah laku, dan menimbulkan penyakit
(jantung, radang lambung dan hati, merusak pankreas, dan berisiko mengidap HIV
positif). Pada dosis yang tidak tepat akan mengakibatkan kematian. Dalam kehidupan
sosial, penyalahgunaan pemakaian zat adiktif, di antaranya: sering membuat onar atau
perkelahian (misalnya, perkelahian pelajar), melakukan kejahatan (pencurian dan
pemerkosaan), kecelakaan, timbulnya masalah dalam keluarga, dan mengganggu
ketertiban umum. Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat
adiktif . Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif memerlukan peran bersama antara
keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

a. Peran Anggota Keluarga Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan
sampai ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif. Kalangan
remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut.
Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anak-anaknya
agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang
akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat
terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.
b. Peran Anggota Masyarakat Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong
peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan
obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi
informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di
lingkungan tempat tinggal.
c. Peran Sekolah Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa
tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain.
Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah
jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif di lingkungan sekolah. Sekolah perlu
memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai
atau pengedar narkoba. d. Peran Pemerintah Pemerintah berperan mencegah
terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan
aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap penyalahguna, pengedar,
pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau
hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari
kesalahan yang sama.

9. 15. Kesimpulan Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi
oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan
ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya
secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau
rasa sakit luar biasa.

Anda mungkin juga menyukai