DISUSUN OLEH:
NIM: B1B117074
Kelas: B
UNIVERSITAS HALIOLEO
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Walaupun hambatan senantiasa menghadang, namun koperasi sebagai pilar ekonomi yang
berbasis masyarakat ekonomi skala kecil dan mikro terus diupayakan pengembangannya.
Selain koperasi, usaha kecil menengah juga turut dalam upaya pengembangan termasuk dalam
aspek seperti peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan manajemen, organisasi dan
teknologi, kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih luas terhadap permodalan, informasi
pasar yang transparan, faktor input produksi lainnya, dan iklim usaha yang sehat yang
mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat
Oleh karena itu, penulis merasa perlu membuat rangkuman informasi dalam bentuk makalah
yang mampu memberikan informasi singkat mengenai manajemen ukm dan koperasi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengambil judul Teori Praktis Manajemen UKM dan
Koperasi
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penulisan makalah ini adalah apa yang mempengaruhi Manajemen UKM dan Koperasi tidak
dapat berkembang?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Koperasi
1. Definisi Koperasi
Menurut UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan sebagai “Suatu badan usaha yang
beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum Koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan azas kekeluargaan”.
Moh. Hatta, mendefinisikan bahwa, “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki
nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong”.
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi
adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama.
Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
Secara harfiah, koperasi yang berasal dari bahasa Inggris yaitu coperation yang terdiri
dari dua suku kata yaitu “co” yang berarti bersama dan “operation” yang berarti bekerja. Jadi
koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut koperasi.
3. Jenis Koperasi
Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD dan KSP. KUD
(Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru.
Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat
ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis koperasi.
Secara umum, berdasar jenis usaha, koperasi terdiri atas Koperasi Simpan Pinjam (KSP),
Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Konsumsi, dan Koperasi Produksi.
KSP adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan
melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa
dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan
melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan
untuk anggota.”
KSU adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan
pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit
produksi, unit wartel.
3. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari
anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot
rumah tangga.
4. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi) dan
menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan
melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.. Koperasi ini
melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang
dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat
pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi
Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai
negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.
3. Koperasi Sekolah
Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi
sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran,
alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai
kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi,
kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
4. Prinsip Koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan
International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintahan internasional ) adalah :
5. Manfaat Koperasi
Manfaat koperasi dapat dibagi menjadi dua bidang, yaitu manfaat koperasi di bidang ekonomi
dan manfaat koperasi di bIdang sosial.
UUD 1945 pasal 332.UU No.12 tahun 19673.Instruksi Presiden RI no.2 tahun 19784.TAP MPR
no.II 1983. Kemudian, melalui perjuangan yang cukup panjang pada tahun 1927
keluar peraturan tentang “Perkumpulan Koperasi Bumi Putera” No. 91 tahun 1927.Melalui
peraturan tersebut maka izin mendirikan koperasi di perlonggar. Kongres koperasi 1
diselenggarakan atas dorongan Bung Hatta pada tanggal 12 Juli 1947di tasikmalaya.
Keputusan penting dalam kongres 1 antara lain:
7. Elemen Koperasi
Elemen yang terkandung dalam koperasi menurut International Labour Organization (Sitio dan
Tamba, 2001) adalah:
1. Perkumpulan orang-orang,
2. Penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan,
3. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai,
4. Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan
dikendalikan secara demokratis,
5. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan,
6. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang.
8. Nilai-Nilai Koperasi
Berdasarkann tradisi para pendirinya, para anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etis, antara
lain :
1. a) Kejujuran.
2. b) Keterbukaan.
3. c) Tanggung jawab sosial.
4. d) Kepedulian pada orang lain.
9. Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia
Dari uraian di atas, tampak jelas koperasi merupakan badan usaha yang sesuai dengan UUD
1945. Namun, pada kenyataanya, koperasi tidak berkembang seperti yang diharapkan. Untuk itu,
pemerintah memberikan berbagai bantuan untuk mendukung peranan koperasi.
Menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 Pasal 21, perangkat organisasi koperasi terdiri atas :
1. a) Rapat Anggota
Rapat anggota secara normal diselenggarakan satu tahun sekali atau selambat-lambatnya tiga
bulan setelah tutup buku pada tahun yang bersangkutan. Rapat anggota merupakan kekuasaan
tertinggi pada organisasi koperasi yang dapat diwujudkan sebagai berikut :
Dalam Rapat Anggota, dipilih dan diberhentikan jabatan pengurus serta Badan Pengawas.
Dalam Rapat Anggota, didengar laporan pengurus serta disahkan laporan
pertanggungjawaban.
Dalam Rapat Anggota, berbagai usul dan saran serta pendapat dari para anggota dapat
dikeluarkan secara adil sesuai haknya, yaitu satu anggota mempunyai satu suara. Jadi forum
ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan demokrasi anggota.
Dalam Rapat Anggota, diputuskan rencana-rencana kerja koperasi untuk periode yang akan
datang.
Dalam Rapat Anggota, semua anggaran pendapatan dan biaya yang telah disusun dimintkan
juga persetujuan dari para anggota.
Pengurus koperasi terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara serta anggota yang dipilih dalam
Rapat Anggota sesuai dengan anggaran dasar koperasi.pengurus merupakan wakil para anggota
yang memenuhi syarat dan kriteria tertentu serta dipilih dan disahkan oleh Rapat Anggota.
Mereka bersumpah di depan para anggota untuk setia dan mengabdi demi kepentingan koperasi
secara suka rela. Mereka dipercaya menjadi wakil anggota yang bertugas menjalankan,
mengelola, dan memimpin jalannya organisasi koperasi. Mereka bekerja sebagai mandataris dari
anggota untuk melaksanakan apa yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota. Pengurus berhak
mewakili organisasi di dalam dan di luar pengadilan bila terjadi suatu masalah. Sebagai
mandataris pengurus pada setiap akhir tahun pembukuan membacakan laporan
pertanggungjawaban kepada Rapat Anggota atas tugas-tugas yang diembannya dengan
disaksikan oleh pejabat yang berwenang ( Undang-Undang no.25 tahun 1992 Pasal 29,30 dan
31).
1. c) Pengawas
Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota yang
sesuai dengan bunyi Pasal 38 Undang-Undang no.25 tahun 1992. Pengawas bertugas melakukan
pemeriksaan terhadap tat kehidupan koperasi, termasuk organisasi usaha, dan pelaksanaan
kebijakan pengurus. Dalam melakukan tugas-tugas tersebut, pengawas menyusun laporan tertulis
tentang hasil pemeriksaannya yang akan disampaikan ke RAT. Karena pengawas berwenang
untuk meneliti catatan serta menguji kebenaran harta, hak, dan kewajibanyang dimiliki koperasi,
maka jabatan ini tidak boleh dirangkap apalagi oleh pengurus.
B. UKM
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu pada usaha
berskala kecil yang memiliki kekayaan bersih maksimal sekitar Rp 200.000.000, belum termasuk
tanah dan bangunan. UKM merupakan salah satu contoh dari badan usaha perseorangan dimana
didirikan dan dimiliki oleh satu orang saja. Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998,
UKM merupakan kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dimana tipe bidang usahanya bersifat
heterogen serta perlu dilindungi oleh pemerintah untuk mencegah persaingan yang tidak sehat.
UKM memiliki dua fungsi dalam perkembangan ekonomi negara. Menurut Marzuki
Usman dalam fungsi mikro terdapat dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan sebagai
perencana (planner). Sedangkan jika dilihat secara makro, ekonomi kewirausahaan memiliki
peran penting dalam pembangunan suatu bangsa, sebagai penggagas, penggerak, pengendali,
serta pemacu pembangungan sosial ekonomi suatu negara.
Dari dua fungsi tersebut, maka dapat kita simpulkan beberapa manfaat UKM sebagai berikut.
Adanya UKM tentunya membuka kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat. Hal ini
dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran, sehingga dapat menjadi salah
satu solusi untuk mengatasi masalah sosial. UKM pun tidak hanya membutuhkan tenaga terdidik
dengan kualifikasi pendidikan yang tinggi, akan tetapi tenaga kerja yang dapat dipakai juga
tenaga kerja terlatih yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Hal ini membuat kesempatan
kerja bagi masyarakat kecil juga semakin mudah.
Saat ini Indonesia telah menjadi salah satu anggota negara-negara G20 yang merupakan
kumpulan 20 negara penghasil Produk Domestik Bruto terbesar di dunia. Produk Domestik
Bruto (PDB) sendiri merupakan sebuah ukuran makro ekonomi untuk memperlihatkan
kemampuan dari suatu negara dalam memproduksi barang dan jasa dalam waktu tertentu. Dari
PDB inilah kemudian terlihat bagaimana kekuatan ekonomi dari suatu negara.
Usaha Mikro : usaha produktif milik orang perorang dan/atau badan usaha perorangan yang
memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha atau hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 300 juta rupiah.
Usaha Kecil : usaha ekonomi produktif yang berdiri sndiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yag memiliki kekayaan bersih > Rp. 50 juta
s.d. Rp. 500 juta. tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil penjualan
tahunan Rp. 300 juta s.d. Rp. 2,5 milyar.
Usaha menengah : usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih > Rp. 500 juta
sampai s.d. Rp. 10 milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil
penjualan tahunan > Rp. 2,5 milyar s.d. Rp. 150 milyar.
Kekeluargaan;
Demokrasi ekonomi;
Kebersamaan;
Efisiensi berkeadilan;
Berkelanjutan;
Berwawasan lingkungan;
Kemandirian;
Keseimbangan kemajuan;
Kesatuan ekonomi nasional
PENUTUP
Kesimpulan:
- Koperasi adalah salah satu badan usaha/asosiasi orang-orang yang bergabung dan
melakukan usaha bersama serta ikut berperan dalam mekanisme pasar tertentu,
sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar.
- Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk
untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama.
- Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya
lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.
- Koperasi yang menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha
(single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih
dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
- Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu pada
usaha berskala kecil.
- UKM merupakan salah satu contoh dari badan usaha perseorangan dimana
didirikan dan dimiliki oleh satu orang saja.
-
Saran:
Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai informasi
menambah referensi ilmu pengetahuan serta lebih dikembangkan lagi selama masih dalam satu
konteks pembahasan yang sama.