Anda di halaman 1dari 13

JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )

Vol. 3 No. 1 /April 2019


ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO , CURRENT RATIO, TOTAL ASSET


TURNOVER, DAN SIZE TERHADAP RETURN ON EQUITY

Asyifa Yandra Destari*1 Hendratno2

Prodi Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika,


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom
Asyifay@gmail.com*1
Hendratno58@gmail.com2

Abstrak : Untuk memilih sampel digunakan teknik purposive sampling dengan jumlah
populasi 23 perusahaan dan sampel 16 perusahaan. Teknik analisis menggunakan analisis
regresi data panel dengan menggunakan Eviews 10. Hasil penelitian ini menunjukan
adanya pengaruh signifikan secara simultan antara DER, CR, TATO, dan Size terhadap
ROE. Dan secara parsial, ukuran perusahaan (Size) berpengaruh signifikan negatif
terhadap ROE, sedangkan DER, CR, dan TATO tidak memiliki pengaruh terhadap ROE.
Kata kunci : Debt to Equity (DER), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), dan
ukuran perusahaan (Size), Return on Equity (ROE)

Abstract: To select samples, purposive sampling technique was used with a population of
23 companies and a sample of 16 companies. The analysis technique uses panel data
regression analysis using Eviews 10. The results of this study indicate a significant
simultaneous influence between DER, CR, TATO, and Size on ROE. And partially, company
size (Size) has a significant negative effect on ROE, while DER, CR, and TATO have no
effect on ROE.
Keywords: Debt to Equity (DER), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), and
company size (Size), Return on Equity (ROE)

PENDAHULUAN profitabilitas. Menurut Bigham dan


Latar belakang Houston (2012:107) salah satu rasio
Setiap perusahaan yang didirikan profitabilitas yang dapat digunakan untuk
tentunya memiliki tujuan untuk mengukur laba yang didapat perusahaan
meningkatkan kinerja perusahaannya. adalah Return on Equity Ratio (ROE).
Kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Bagi pemegang saham yang
Indonesia (KBBI) adalah hasil kerja yang menginvestasikan dana, ROE menjadi
dicapai dalam melaksanakan tugas alat ukur seberapa besar pemegang
sesuai dengan tanggung jawab yang saham tersebut mendapatkan
dimiliki. Sedangkan kinerja perusahaan keuntungan atas modal yang
dapat diartikan sebagai tingkat diinvestarsikan.
pencapaian perusahaan dalam mencapai Terdapat fenomena yang terjadi di
tujuan perusahaan. Menurut Kasmir antara tahun 2012-2017, dimana
(2016:184) salah satu cara untuk menilai perusahaan sektor manufaktur terus
suatu kinerja keuangan perusahaan baik berkontribusi pada PDB dengan
atau tidak, dapat dilihat dari bagaimana presentase tertinggi dibanding sektor
suatu perusahaan memperoleh laba/profit lainnya., dan sub sektor makanan dan
dan dapat diukur menggunakan rasio minuman menjadi salah satu sub sektor

95
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

yang menyumbang Produk Domestik jumlah modal yang tersedia dengan


Bruto (PDB) tertinggi dalam sektor modal yang dibutuhkan. Penggunaan
manufaktur, yang berarti kinerja utang yang besar dapat menurunkan
keuangan sub sektor makanan dan likuiditas perusahaan (Fahmi, 2015:69).
minuman cukup baik Pengertian likuiditas menurut Hani
(www.kemenperin.go.id/23/11/2017). (2015:121) adalah kemampuan suatu
Selain itu jika dilihat dari sisi tingkat perusahaan untuk memenuhi kewajiban
profitabilitas dengan menggunakan ROE, keuangan yang dapat dicairkan atau yang
perusahaan pada sub sektor ini terus sudah jatuh tempo. Rasio yang digunakan
mengalami kenaikan dan penurunan untuk mengukur tingkat likuiditas dalam
setiap tahunnya. penelitian ini adalah Current Ratio (CR).
Suatu perusahaan yang memiliki tingkat
23.695%

22.587%

ROE
21.095%

19.829%

likuiditas yang terlalu tinggi dapat


15.995%

14.295% menurunkan tingkat aktivitas perusahaan


karena adanya dana yang menganggur
atau pemanfaatan aset yang kurang
efisien. Menurut Hery (2016:88) salah
satu rasio yang dapat mengukur
penggunaan aset adalah rasio aktivitas.
2012 2013 2014 2015 2016 2017 Dan salah satu rasio aktivitas yang dapat
digunakan adalah Total Asset Turnover
(TATO). Selain faktor struktur modal,
Gambar 1 Perubahan ROE pada Sub likuiditas, dan aktivitas, ukuran
Sektor Makanan dan Minuman (2012-2017) perusahaan pun dapat menjadi salah satu
(Sumber : www.idx.co.id data diolah faktor yang mempengaruhi perolehan
penulis) laba sebuah perusahaan. Menurut
Penurunan yang terjadi menunjukan Sartono (2014:249) perusahaan besar
turunnya kemampuan perusahaan dalam lebih efisien dalam mengelola
memperoleh laba bagi pemegang saham perushaannya dibandingkan dengan
yang disebabkan turunnya laba perusahaan kecil. Ukuran perusahaan
perusahaan. Perubahan tingkat laba yang dapat diukur menggunakan Size (Ln Total
dihasilkan tidak hanya bersumber dari Aset) (Riyanto, 2013:313).
eksternal saja, melainkan dari faktor Berdasarkan masalah yang telah
internal juga. Untuk mendapatkan laba dijelaskan sebelumnya, maka tujuan
yang diharapkan, perusahaan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
membutuhkan modal untuk menjalankan DER, CR, TATO, dan Size terhadap ROE
kegiatan perusahaannya. Menurut Keown pada perusahaan sub sektor makanan
et al. (2011:39) bahwa struktur modal dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
bersumber pada utang dan ekuitas. Indonesia periode 2012-2017.
Menurut Subramanyam dan Wild (2014: Tujuan dari penelitian ini adalah
270- 271) rasio solvabilitas dapat menganalisis pengaruh Debt to Equity
mengukur struktur modal suatu (DER), Current Ratio (CR), Total Asset
perusahaan, salah satunya adalah Debt Turnover (TATO), dan ukuran
on Equity Ratio (DER). Suatu perusahaan perusahaan (Size) terhadap Return on
yang menggunakan hutang dalam Equity (ROE) pada perusahaan sub
sumber modalnya memiliki keuntungan sektor makanan dan minuman yang
maupun kerugian. Oleh karena itu, perlu terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
diusahakannya keseimbangan antara periode 2012-2017.

96
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

dibandingkan dengan aktivanya.


Laporan Keuangan Penelitian ini menggunakan Debt to Equity
Laporan keuangan berisikan Ratio (DER) untuk menghitung
informasi yang menggambarkan kondisi solvabilitas. Menurut Kasmir (2016:112)
keuangan suatu perusahaan sebagai rasio DER merupakan rasio yang di
gambaran kinerja keuangan perusahaan gunakan untuk menilai hutang dengan
(Fahmi, 2012:21). Komponen laporan ekuitas.
keuangan menurut Kasmir (2016:28) Rumus yang digunakan untuk
adalah neraca, laba rugi, laporan menghitung DER menurut Horne dan
perubahan modal, dan laporan catatan Wachowicz (2013, 169) adalah :
atas laporan keuangan. 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 = (2)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Rasio Keuangan
Rasio Likuiditas
Menurut Kasmir (2016:93) rasio
Likuiditas digunakan untuk
keuangan merupakan kegiatan
mengukur kemampuan perusahaan
membandingkan angka yang tertera pada
dalam memenuhi liabilitas jangka
laporan keuangan, baik antara satu
pendeknya (Horne dan Wachowicz,
komponen dengan komponen lain dalam
2013:168). Salah satu rasio likuiditas
satu laporan keuangan atau antau antar
yang umum digunakan adalah current
komponen, dan angka yang dibandingkan
ratio (CR) (Brigham dan Houston,
dapat berupa angka dalam satu periode
2012:95). Current ratio (CR) merupakan
maupun beberapa periode.
rasio yang menunjukan kemampuan
perusahaan untuk membayar liabilitas
Rasio Profitabilitas
jangka pendek dengan aset lancarnya
Menurut Fahmi (2015:108) rasio
(Horne dan Wachowicz, 2013:167).
profitabilitas berfungsi untuk mengukur
Rumus untuk menghitung CR menurut
efektifitas perusahaan dalam
Horne dan Wachowicz (2013:167) yaitu :
memperoleh keuntungan. Rasio 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
profitabilitas yang digunakan dalam 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = (3)
𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
penelitian ini adalah Return on Equity
(ROE). Menurut Fahmi (2015:82) pun Rasio Aktivitas
menyatakan bahwa ROE menunjukan Menurut Hery (2016:88) rasio
sejauh mana suatu perusahaan aktivitas merupakan rasio yang mampu
menggunakan sumber daya yang dimiliki menggambarkan sejauh mana efektivitas
untuk menghasilkan laba atas ekuitas. perusahaan dalam mengelola aset yang
Rumus yang digunakan untuk dimiliki, termasuk untuk menggambarkan
menghitung ROE menurut Horne dan tingkat efesiensi perusahaan dalam
Wachowicz (2013, 183) adalah : memanfaatkan sumber daya yang
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑂𝐸 = (1) dimiliki. Dalam penelitian ini rasio
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
aktivitas yang digunakan yaitu Total Asset
Turnover (TATO).
Rasio Solvabilitas Menurut Kamir (2016:286) rumus
Menurut Kasmir (2016:112) rasio untuk menghitung TATO adalah sebagai
solvabilitas merupakan rasio untuk berikut :
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
mengukur aktiva perusahaan yang 𝑇𝐴𝑇𝑂 = (4)
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
dibiayai itang atau seberasa besar beban
utang yang ditanggung perusahaan Ukuran Perusahaan

97
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Ukuran perusahaan adalah besar perusahaan. Menurut Hartono (2017,


kecilnya perusahaan yang dilihat dari nilai 282) rumus untuk mengukur ukuran
equity, nilai penjualan ataupun nilai aktiva perusahaan menggunakan total aset
suatu perusahaan (Riyanto, 2013:313). adalah:
Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset (5)
diukur menggunakan total aset

Gambar 2 Kerangka Pemikiran

Berikut adalah hipotesis dalam METODE PENELITIAN


penelitian pada perusahaan sub sektor Variabel Operasional
makanan dan minuman yang terdaftar di Variabel penelitian merupakan
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama objek tertentu yang ditetapkan untuk
periode 2012-2017. ditelti dan dipelajari dalam suatu
H1 : Variabel DER, CR, TATO, dan Size penelitian dan ditarik kesimpulannya
secara simultan memiliki pengaruh (Sugiyono, 2017:39). Variabel
signifikan terhadap ROE. independen dalam penelitian ini adalah
H2 : Debt to Equity Ratio (DER) memiliki DER, CR, TATO, dan Size. Sedangkan
pengaruh signifikan terhadap Return on variabel dependen dalam penelitian ini
Equity (ROE). adalah ROE.
H3 : Current Ratio (CR) memiliki pengaruh
signifikan terhadap Return on Equity Sumber Data
(ROE). Sumber data diperoleh dari Bursa
H4 : Total Asset Turnover (TATO) Efek Indonesia yang merupakan data
memiliki pengaruh signifikan terhadap sekunder. Data tersebut merupakan
Return on Equity (ROE). laporan keuangan perusahaan sub sektor
H5 : Ukuran perusahaan yang diukur makanan dan minuman tahun 2012-2017.
dengan (Size) memiliki pengaruh
signifikan terhadap Return on Equity Cara Pengumpulan Data
(ROE). Teknik pengumpulan data adalah
studi kepustakaan dan dokumentasi.
Menurut Sugiyono (2017:240) dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah

98
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

berlalu. Studi kepustakaan dapat


dilakukan dengan mempelajari berbagai
buku referensi serta hasil penelitian Table 1 Karakteristik Sampel
sebelumnya yang sejenis (Sarwono Perusahaan sub sektor makanan 23
:2006). minuman yang terdaftar di BEI
periode 2013-2017 .
Perusahaan yang tidak menyajikan (7)
informasi berupa laporan keuangan
Populasi
selama periode 2013-2017 yang telah
Menurut Sugiyono (2017: 80) diaudit.
populasi adalah wilayah generalisasi, Jumlah sampel perusahaan yang 16
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dijadikan objek penelitian.
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan Berdasarkan karakteristik yang
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian dibutuhkan atau syarat untuk menjadi
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam sampel dari penelitian ini, terdapat 16
penelitian ini adalah perusahaan perusahaan. Daftar perusahaan yang
manufaktur yang termasuk kedalam sub digunakan sebagai sampel adalah :
sektor makanan minuman yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia selama tahun Tabel 2 Sampel Penelitian
2012-2017, dimana jumlah perusahaan No. Kode Nama Emiten
yang menjadi populasi dalam penelitian Saham
ini adalah 23 perusahaan. 1. Akasha Wira International Tbk,
ADES
PT
2. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk,
Sampel AISA
PT
Menurut Sugiyono (2017:81) 3. ALTO Tri Banyan Tirta Tbk,PT
sampel adalah bagian dari jumlah dan 4. Bumi Teknokultura Unggul Tbk,
BTEK
karakteristik yang dimiliki oleh suatu PT
populasi. Untuk memilih sampel dalam 5. Budi Strach & Sweetener Tbk,
BUDI
PT
penelitian ini dibutuhkan beberapa
6. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk,
karakteristik yang harus dipenuhi CEKA
PT
perusahaan. Oleh karena itu teknik yang 7. DLTA Delta Djakarta Tbk, PT
digunakan adalah purposive sampling. 8. Indofood CBP Sukses Makmu
ICBP
Menurut Sugiyono (2017) purposive Tbk, PT
sampling adalah teknik pengambilan 9. Indofood Sukses Makmur Tbk,
INDF
sampel sumber data dengan PT
10. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk, PT
pertimbangan tertentu atau karakteristik
11. MYOR Mayora Indah Tbk, PT
tertentu. Pertimbangan yang dilakukan 12. Nippon Indonesia Corporindo
dalam menentukan sampel pada ROTI
Tbk, PT
penelitian ini adalah sebagai berikut : 13. SKBM Sekar Bumi Tbk, PT
1. Perusahaan sub sektor makanan 14. SKLT Sekar Laut Tbk, PT
minuman yang terdaftar di BEI selama 15. STTP Siantar Top Tbk, PT
tahun 2012-2017. 16. Ultrajaya Milk Industry and
ULTJ
Trading Company Tbk, PT
2. Perusahaan sub sektor makanan
minuman yang terdaftar di BEI pada (Sumber : www.idnfinancials.com)
periode 2012-2017 yang memiliki
data-data lengkap yang dibutuhkan di Analisis Deskriptif
dalam penelitian. Metode deskriptif menurut
Sugiyono (2017:147) merupakan teknik
analisa data untuk menjelaskan atau

99
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

mendeskripsikan dan menggambarkan maupun waktu atau dengan kata lain


data secara umum atau generalisasi, perilaku data antar individu sama
dengan menghitung nilai maksimum, nilai dalam berbagai kurun waktu
minimum, dan nilai rata-rata. (Ghozali, 2017:214)
2. Model Efek Tetap (Fixed Effect)
Teknik Analisis Data Pendekatan model Fixed
Analisis data merupakan kegiatan Effect menunjukan bahwa intersep
mengolah data yang sudah tersedia lalu dari setiap individu adalah berbeda
dioleh mengunakan statistik yang dapat (bervariasi) antarindividu namun
digunakan untuk menjawab perusumasn setiap intersep individu tersebut tidak
masalah dalam penelitian (Sujarweni, bervariasi sepanjang waktu.
2015:121). Teknik analisis yang Sedangkan slope antar individu
digunakan dalam penelitian ini adalah adalah tetap atau tidak bervariasi
analisis regresi data panel. Pengolahan antar individu maupun antarwaktu
data dalam penelitian ini menggunakan (Ghozali, 2017:223).
Software Eviews 10. 3. Model Efek Random (Random Effect)
Untuk kemudahan dalam Model ini sangat berguna jika individu
menghindari terjadinya masalah-masalah (entitas) yang diambil sebagai
yang sering timbul karena terdapat sampel adalah dipilih secara random
perbedaan satuan diantara variabel- dan merupakan wakil populasi.
variabel, yaitu variabel terikat Teknik ini juga memperhitungkan
satuannya rasio, sementara variabel- bahwa error mungkin berkorelasi
variabel bebas umumnya dengan satuan sepanjang cross section dan time
adalah rupiah perlu dilakukan series (Ghozali, 2017:245).
transformasi ke dalam bentuk bentuk
logaritma natural (Ln) pada variabel Pemilihan Model
ukuran perusahaan. Alasan pemilihan Menurut Basuki (2016:277) untuk
model logaritma natural (Ghozali, memilih model yang akan digunakan
2016:89) adalah untuk menghindari dengan tepat, dapat dilakukan beberapa
adanya heteroskedastisitas, untuk pengujian, yaitu :
mengetahui koefisien yang menunjukkan 1) Uji Chow
elastisitas, dan untuk mendekatkan skala Menurut Basuki (2016:277) Uji
data. Chow merupakan pengujian untuk
menentukan model Fixed Effect atau
Analisis Regresi Data Panel Common Effect yang paling tepat
Pengertian regresi data panel digunakan dalam mengestimasi data
menurut Ghozali (2017, 195) sekumpulan panel. Apabila nilai p-valuecross-
data di mana perilaku unit cross-sectional section Chi Square ≤ taraf signifikasi
(contohnya individu, perusahaan, atau nilai p-valuecross-section F test ≤
negara,dsb.) diamati sepanjang waktu taraf signifikasi , maka H0 ditolak,
yang berulang-ulang (time series). sehingga Fixed Effect Model lebih baik
Menurut Ghozali (2017:214) , untuk digunakan. Hipotesis yang dibentuk
mengestimasi model regresi dengan data dalam Uji Chow adalah sebagai berikut
panel dapat menggunakan tiga :
pendekatan, yaitu: H0 : Common Effect Model
1. Model Common Effect H1 : Fixed Effect Model
Model Common Effect mengabaikan
adanya perbedaan dimensi individu 1) Uji Hausmann

100
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Merupakan pengujian statistik untuk Uji heteroskedastisitas bertujuan


memilih apakah model Fixed Effect untuk menguji apakah dalam sebuah
atau Random Effect untuk model regresi, terjadi ketidaksamaan
mengetahui model apa yang paling varians atau residual dari satu
tepat digunakan (Basuki, pengamatan ke pengamatan lain. Untuk
2016:278). Apabila nilai statistik menguji masalah heteroskedastisitas
hausman > tingkat signifikasi maka ketentuan yang digunakan yaitu, jika nilai
artinya H0 ditolak, sehingga model probabilitasnya < 0,05 maka terdapat
yang tepat untuk regresi data panel masalah heteroskedastisitas. Untuk
adalah model Fixed Effect. mengatasi masalah tersebut dapat
Hipotesis yang dibentuk dalam menggunakan pembobotan white.
Hausman Test adalah sebagai Sebaliknya, apabila nilai probabilitasnya >
berikut : 0,05 maka tidak terjadi masalah
H0 : Random Effect Model heteroskedastisitas (Gujarati, 2012:406).
H1 : Fixed Effect Model
2) Uji Lagrange Hasil Regresi Data Panel
Multiplier atau Uji Lagrange Persamaan regresi data panel
merupakan pengujian statistik untuk pada penelitian ini adalah sebagai berikut
mengetahui apakah Random Effect :
Model lebih baik dari pada 𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝟏 𝑿𝟏𝒊𝒕 + 𝒃𝟐 𝑿𝟐𝒊𝒕 + 𝒃𝟑 𝑿𝟑𝒊𝒕 +
Commont Effect Model (Basuki, 𝒃𝟒 𝑿𝟒𝒊𝒕 + 𝒆 (6)
2016:278). Apabila nilai LM hitung Keterangan:
< tingkat signifikasi maka artinya Y = Variabel dependen (ROE)
H0 ditolak, dan model yang tepat α = Konstanta
untuk regresi data panel adalah X1 = Variabel independen 1 (DER)
model Random Effect. Jika X2 = Variabel independen 2 (CR)
sebaliknya, maka H0 diterima, X3 = Variabel independen 3 (TATO)
maka Common Effect Model dapat X4 = Variabel independen 4 (Size)
digunakan. Hipotesis yang dibentuk b(1…2) = Koefisien regresi masing-
dalam LM test adalah sebagai masing variabel independen
berikut : e = Error term
H0 : Common Effect Model t = Waktu
H1 : Random Effect Model i = Perusahaan

Uji Asumsi Klasik Pengujian Hipotesis


1. Uji Multikolinearitas Pengujian hipotesis dilakukan
Uji multikolinearitas bertujuan untuk dengan uji simultan (uji F) dan uji parsial
menguji apakah dalam model regresi (uji t) untuk mengetahui pengaruh variabel
panel ditemukan adanya korelasi antar independen terhadap dependen. Tingkat
variabel independen. Untuk menguji signifikansi yang digunakan adalah 5%.
masalah multikolinearitas dapat melihat Jika nilai probability > 5%, maka H0
matriks dari variabel bebas. Apabila diterima, yang artinya tidak berpengaruh
terjadi koefisien korelasi > 0,80, maka signifikan.
terdapat masalah multikolinearitas. Jika nilai probability < 5%, maka H0 ditolak,
Sebaliknya, jika koefisien korelasi < 0,80 yang artinya berpengaruh signifikan.
maka tidak terjadi masalah
multikolinearitas (Gujarati,2012:405).
2. Uji Heteroskedastisitas

101
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Koefisien Determinasi maka H0 ditolak. Yang artinya Fixed Effect


Menurut Ghozali (2016:97) koefisien Model lebih baik digunakan dibanding
determinasi (R2 ) pada intinya mengukur Common Effect Model.
seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Uji Hausman
Nilai R2 yang besar atau mendekati satu Tabel 5 Uji Hausman
artinya variabel independen mampu Correlated Random Effects -
memberikan hampir semua informasi Hausman Test
yang dibutuhkan dalam menjelaskan
perubahan variabel dependen. Equation: Untitled

Test cross-section random effects


HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Tabel di bawah ini adalah hasil uji statistic Chi-
deskriptif : Sq.
Statisti Chi-
Tabel 3 Statistik Deskriptif
Test Summary c Sq. d.f. Prob.
X1 X2 X3 X4 Y
Mean 1. 2.62 1.36 28.53 0.19
Cross-section 16.598 0.002
19
Maks. 6. 67.4 5.61 32.15 1.43
random 826 4 3
30 6
Min. 0. 0.14 0.07 25.41 -0.25
17 Berdasarkan hasil Uji Hausman
Std. 0. 6.83 1.10 1.49 0.28 diatas nilai statistik hausman (0,0023) >
Dev. 86 tingkat signifikasi (5%), sehingga H 0
diterima. Yang artinya Fixed Effect Model
Pemilihan Model lebih tepat digunakan dibanding Random
Uji Chow Effect Model.
Tabel 4 Uji Chow
Redundant Fixed Effects Uji Asumsi Klasik
Tests 1. Uji Multikolinearitas
Tabel 6 Uji Multikolinearitas
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

0.000
Cross-section F 16.585768 (15,68) 0
Cross-section 135.40739 0.000
Chi-square 4 15 0

Pengujian akan menolak Ho jika p-value <


α (5%). Karena p-valuecross-section Chi
Square (0,0000) ≤ taraf signifikasi (5%)

102
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Y X1 X2 X3 X4
- -
0.032 0.065
0.066 0.045
Y 1 95095 96005
59201 58891
11 31
35 20
-
- -
0.032 0.195
0.067 0.087
X1 95095 1 16719
79146 09208
11 19678
82 047
739
- - - -
0.066 0.195 0.191 0.077
X2 1
59201 16719 01968 75798
35 19 56 44
- - - -
0.045 0.067 0.191 0.319
X3 1
58891 79146 01968 85445
20 82 56 9
- - -
0.065
0.087 0.077 0.319
X4 96005 1
09208 75798 85445
31
04 44 97

Dari tabel diatas diketahui bahwa signifikan (α=5%), sehingga dapat


nilai korelasi variabel lebih kecil dari 0,8. disimpulkan bahwa tidak terdapat
Dengan demikian dapat disimpulkan heterokedastisitas.
bahwa tidak terjadi pelanggaran asumsi Regresi Data Panel
multikolinearitas.
2. Uji Heteroskedastitas Tabel 8 Data Panel dengan Fixed Effect
3. Dependent Variable: Y
Tabel 7 Uji Heteroskedastitas Method: Panel Least
Squares
Variabl Std. Date: 12/14/18 Time:
e Coefficient Error t-Statistic Prob. 21:45
Sample: 2012 2017
Periods included: 6
C 0.200060 0.636334 0.314395 0.7539 Cross-sections
X1 0.037140 0.019432 1.911273 0.0591 included: 16
X2 0.001420 0.002007 0.707533 0.4810 Total panel (balanced)
observations: 96
X3 -0.002632 0.021663 -0.121489 0.9036
X4 -0.000303 0.012478 -0.024322 0.9806 Varia Coefficie
ble nt Std. Error t-Statistic Prob.
Hasil dari pengujian di atas,
menunjukkan nilai p-value (sig 2 tailed) C 16.99989 5.040008 3.372988 0.0012
-
untuk tiap uji dengan variabel bebas
X1 0.096394 0.523807 -0.184026 0.8545
memiliki nilai yang lebih besar dari taraf

103
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

- maka nilai dari variabel dependen


X2 0.100387 0.238705 -0.420550 0.6754 bernilai 16,99989.
X3 0.165583 0.470157 0.352187 0.7258 - Nilai koefisien regresi untuk DER
- sebesar -0,096394. Nilai tersebut
X4 0.665184 0.169797 -3.917520 0.0002
menunjukkan setiap peningkatan 1
Effects Specification satuan DER dan variabel lainnya
konstan, maka akan menurunkan
Cross-section fixed (dummy variables) kinerja keuangan perusahaan
sebesar 0,096394.
R- - - Nilai koefisien regresi untuk CR
squar 2.04578 sebesar -0,100387. Nilai tersebut
ed 0.825866 Mean dependent var 2 menunjukan setiap peningkatan 1
Adjust satuan CR dan variabel lainnya
ed R-
konstan, maka akan menurunkan
squar 1.13899
ed 0.777211 S.D. dependent var 4
kinerja keuangan perusahaan
S.E. sebesar 0,100387.
of - Nilai koefisien regresi untuk TATO
regres 1.79335 sebesar 0,165583. Nilai tersebut
sion 0.537611 Akaike info criterion 4 menunjukan setiap peningkatan 1
Sum satuan TATO dan variabel lainnya
squar konstan, maka akan meningkatkan
ed 2.35638 kinerja keuangan perusahaan
resid 19.65375 Schwarz criterion 5 sebesar 0,165583.
Log - Nilai koefisien regresi untuk Size
likelih - 2.02018
ood 58.90756 Hannan-Quinn criter. 5
sebesar -0,665184. Nilai tersebut
F- menunjukan setiap peningkatan 1
statisti 1.51536 satuan ukuan perusahaan (Size)
c 16.97391 Durbin-Watson stat 1 maka akan menurunkan kinerja
Prob( keuangan perusahaan sebesar
F- 0,665184.
statisti Uji Hipotesis
c) 0.000000 Uji Simultan (Uji F)
Pada Tabel 8, diperoleh nilai p-
Berdasarkan diatas, dapat value (F statistic) sebesar 0,000000 <
diketahui nilai konstanta koefisien taraf signifikan (5%), maka H0 ditolak.
sehingga terbentuk persamaan regresi Dengan demikian dapat disimpulkan
data panel sebagai berikut : bahwa DER, CR, TATO, dan Size secara
ROE = 16,99989 – 0,096394 (DER) – simultan berpengaruh signifikan terhadap
0,100387 (CR) + 0,165583 (TATO) – ROE.
0,665184 (Size) + ԑ Uji Parsial (Uji t)
Persamaan regresi data panel yang Berdasarkan Tabel 8, dapat diperoleh
terbentuk dapat diartikan sebagai berikut : hasil Uji Parsial sebagai berikut :
- Nilai konstanta sebesar 16,99989 1. Variabel independen yang pertama
menunjukkan besarnya variabel (DER) memiliki nilai prob 0,8545 >
dependen (ROE) tanpa pengaruh 0,05. Oleh karena itu H0 diterima, yang
variabel independen (DER, CR, artinya DER tidak memiliki pengaruh
TATO dan Size). Jadi, jika seluruh signifikan terhadap ROE.
variabel independen bernilai nol,

104
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

2. Variabel independen yang kedua (CR) b. Variabel yang kedua adalah


memiliki nilai prob 0,6754 > 0,05. Oleh likuiditas (CR) yang memiliki nilai
karena itu H0 diterima, yang artinya rata-rata sebesar 262,275%.
CR tidak memiliki pengaruh signifikan Nilai maksimum dari perusahaan
terhadap ROE. ini sebesar 6746,741%. Variabel
3. Variabel independen yang ketiga ini memiliki nilai minimum
(TATO) memiliki nilai prob 0,7258 > sebesar 14,332%. Standar
0,05. Oleh karena itu H0 diterima, yang deviasi untuk variabel ini sebesar
artinya TATO tidak memiliki pengaruh 683,271%, dimana nilai ini lebih
signifikan terhadap ROE. besar dari nilai rata-rata dan
4. Variabel independen yang keempat menunjukan bahwa data dalam
(Size) memiliki nilai prob 0,0002 < variabel ini bersifat bervariasi.
0,05 sehingga H0 ditolak, yang artinya c. Variabel yang ketiga adalah
ukuran perusahaan (Size) dan TATO dengan rata-rata sebesar
memiliki nilai koefisien -0,665184 136,018% . Nilai maksimum
yang artinya memiliki pengaruh sebesar 561,815%. Dan nilai
signifikan negatif terhadap ROE. minimum sebesar 7,391%.
Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 ) Standar deviasi yang dimiliki
Koefisien Determinasi (𝑅 2 ) variabel ini sebesar 110%
bertujuan mengukur kemampuan model dimana nilai ini lebih kecil dari
dalam menerangkan variabel dependen. nilai rata-rata, yang artinya
Berdasarkan Tabel 8, dapat dilihat R2 variabel ini bersifat berkelompok.
sebesar 0,777211 atau 77,72%. Artinya d. Variabel yang keempat adalah
sebesar 77,72% variasi dari ROE dapat Size. Nilai rata-rata dari variabel
dijelaskan oleh keempat variabel ini sebesar 28,535 . Variabel ini
independen model pengujian, yaitu DER, memiliki nilai maksimum sebesar
CR, TATO, dan Size. Sedangkan sisanya 32,151. Nilai minimum pada
17,41% dijeskan oleh variabel lain diluar variabel ini sebesar 25.762.
penelitian. Standar deviasi yang dimiliki
variabel ini sebesar 1,498
KESIMPULAN DAN SARAN dimana nilai ini lebih kecil dari
Berdasarkan hasil analisis data, nilai rata-rata, yang artinya
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : variabel ini bersifat berkelompok.
1. Statistik deskriptif secara e. Variabel terakhir ROE dengan
keseluruhan menunjukan : rata-rata sebesar 19,415%. Nilai
a. Variabel pertama adalah struktur maksimum variabel ini sebesar
modal (DER) yang memiliki nilai 143,533%. Nilai minimum
rata-rata 119,943%. Nilai sebesar -25,340%. Standar
maksimum dari variabel ini deviasi untuk variabel ini sebesar
sebesar 630,460%. Kemudian 28,505% dimana nilai ini lebih
nilai minimum dari variabel ini besar dari nilai rata-rata variabel,
sebesar sebesar 17,141%. yang artinya data dalam variabel
Standar deviasi dari variabel ini ini bersifat bervariasi.
sebesar 86,191% dimana nilai 2. Secara simultan variabel DER, CR,
ini lebih kecil dari nilai rata-rata, TATO, dan Size memiliki pengaruh
artinya data variabel ini bersifat signifikan terhadap ROE pada
berkelompok. perusahaan sub sektor makanan dan

105
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

minuman yang terdaftar di BEI efisien agar dapat menghasilkan


periode 2012-2017. laba yang maksimal.
3. Secara parsial variabel DER tidak 3. Bagi Investor disarankan harus
memiliki pengaruh yang signifikan lebih selektif untuk memilih
terhadap ROE pada perusahaan sub perusahaan dengan melihat
sektor makanan dan minuman yang bagaimana perusahaan
terdaftar di BEI periode 2012-2017. mengelola aset perusahaan yang
4. Secara parsial variabel CR tidak akan mempengaruhi laba. Hal
memiliki pengaruh yang signifikan tersebut dikarenakan pengelolaan
terhadap ROE pada perusahaan sub aset perusahaan yang efisien,
sektor makanan dan minuman yang akan menghasilkan laba yang
terdaftar di BEI periode 2012-2017. maksimal.
5. Secara parsial variabel TATO tidak
memiliki pengaruh yang signifikan DAFTAR PUSTAKA
terhadap ROE pada perusahaan sub Basuki, A. T. a. P. N., (2016). Analisis
sektor makanan dan minuman yang Regresi Dalam Penelitian
terdaftar di BEI periode 2012-2017. Ekonomi dan Bisnis : Dilengkapi
6. Secara parsial ukuran perusahaan Aplikasi SPSS & Eviews. Depok:
(Size) memiliki pengaruh signifikan PT. Rajagrafindo Persada.
negatif terhadap ROE pada Brigham, E, F., Houston & Joel, F., (2011).
perusahaan sub sektor makanan dan Dasar-dasar Manajemen.
minuman yang terdaftar di BEI Keuangan Terjemahan. 10 ed.
periode 2012-2017. s.l.:s.n.
Berdasarkan hasil penelitian, Fahmi, I., (2015). Pengantar Manajemen
penulis akan memberikan saran untuk Keuangan. 1 ed. Bandung:
mengatasi dan mengurangi kelemahan Alfabeta.
yang terjadi, yaitu sebagai berikut : Ghozali, I., (2016). Aplikasi Analisis
1. Bagi penelitian selanjutnya Multivariate dengan IBM SPSS. 23
diharapkan memperluas variabel ed. Semarang: BPFE Universitas
penelitian dengan menggunakan Diponegoro.
variabel lain, memperluas lingkup Ghozali, I., (2017). Aplikasi Analisis
perusahaan yang akan dijadikan Multivariate dan Ekonometrika
sampel penelitian, dan menambah dengan Eviews. 2 ed. Semarang:
periode penelitian agar sampel BPFE Universitas Diponegoro.
penelitian lebih besar dan Gujarati, D. N., (2012). Dasar-dasar
mendapat hasil penelitian yang Ekonometrika. 5 ed. Jakarta:
lebih baik. Salemba Empat.
2. Bagi Perusahaan disarankan Hani, S., (2015). Teknik Analisisa Laporan
untuk lebih memperhatikan aspek- Keuangan. Medan: In Media.
aspek yang dapat mempengaruhi Harahap, S. S., (2013). Analisis Kritis Atas
kinerja keuangan perusahaan, Laporan Keuangan. 11 ed.
salah satunya aset yang dimiliki. Jakarta: Rajawali.
Hal tersebut dikarenakan total aset Hery, (2016). Analisis Laporan Keuangan.
merupakan alat ukur besar Jakarta: PT. Bumi Aksara.
kecilnya suatu perusahaan, yang Horne, J. C. V. & Wachowics, J. M., (2012).
dapat dijadikan pertimbangan Prinsip-prinsip Manajemen
investor untuk berinvestasi. Total Keuangan. 13 ed. Jakarta:
aset harus digunakan dengan Salemba Empat.

106
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Kasmir, (2016). Analisis Laporan Sarwono. 2006. Metode Penelitian


Keuangan. Jakarta: PT.Raja Kuantitatif dan Kualitatif.
Grasindo Persada. Yogyakarta :Graha Ilmu
Keown, A. J., Martin, J. D., Petty, J. W. & Sartono, A., (2014). Manajemen
Scott, D. F., (2012). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.
Keuangan. 10 ed. s.l.:PT Indeks. Yogyakarta: BPFE.
Riyanto, B., (2013). Dasar-dasar Subramanyam, K. R. & John, J. W.,
Pembelanjaan Perusahaan. 4 ed. (2014). Analisis Laporan
Yogyakarta: BPFE. Keuangan. 10 ed. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

107

Anda mungkin juga menyukai