Anda di halaman 1dari 7

KEMAMPUAN KERJA HEWAN

ANIMAL WORK ABILITY

Firman Syukri1*), Oktavia Nisa2), Syifa Ulia3), Melda Yunita Sari4),Hardiyanti Purnama5),Yoseca
Aulia6)
1)
NIM.1710423028, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
2)
NIM.1710421005, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
3)
NIM.1710421025, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
4)
NIM.1710422027, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
5)
NIM.1710422037, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
6)
NIM.1710423025, Kelompok II A,Praktikan Fisiologi Hewan,Biologi, FMIPA UNAND
*Koresponden :firmansyukri4@gmail.com

ABSTRACT
An experiment about animal work ability was done from Friday, November 1sst, 2019. The experiment
was to know maximal ability of an animal to work, weight lifting and mobilization of the muscle and to
know relation between body weight with animal work ability. This study using male and female Mus
musculus. In ablitum treatment, the higest speed of movements is 0,804 m/s in male Mus musculus level 1
(without load) and lowest is 0,05 m/s in female Mus musculus level 4 (with a load of 15 grams). In fasting
treatment, the higest speed of movements is 0,178 m/s in male Mus musculus level 1 (without load) and
lowest is 0,044 m/s in male Mus musculus level 4 (with a load of 15 grams). From the result, it can be
concluded that Adlibitum Mus musculus have higher work ability than fasting Mus musculus, the work
ability of male Mus musculus is higher than females, and the higher the burden placed on Mus musculus,
the work ability will decrease.
Keyword: Adlibitum, Fasting, Mus musculus, Work Ability

PENDAHULUAN
Pada hewan tingkat tinggi (multiseluler), Pada tubuh vertebrata, otot terbagi atas dua
pergerakan bagian tubuh bergantung dengan tipe susunan. Otot yang menggerakkan
kerja otot. Otot adalah jaringan yang dapat anggota gerak disebut dengan otot fasis.
tereksitasi Pada hewan tingkat tinggi, Sistem kerjanya selalu saling antagonis.
pergerakan bagian tubuh secara keseluruhan Disamping itu, terdapat otot yang
berhubungan erat dengan kerja otot. Otot menggerakkan organ-organ dalam seperti
adalah jaringan yang dapat tereksitasi atau jantung, kantung urine, saluran pencernaan
sebagai organ efektor yang dapat merespon dan dinding tubuh yang disebut dengan otot
berbagai stimulus seperti perubahan tonik (Santoso, 2009).
tekanan, panas, dan cahaya. Fungsi berbagai Dalam menjalankan aktivitasnya,
sistem seperti sistem pencernaan, hewan memerlukan energi. Energi
reproduksi, ekskresi dan lainnya merupakan hasil dari metabolisme sekunder
berhubungan dengan pergerakan otot-otot atau metabolisme seluler seperti glikolisis,
yang menyusunnya. Dengan demikian otot siklus krebs, dan juga metabolisme
adalah unit yang berperan penting dalam anaerob..(Syarifuddin, 2006).Metabolisme
pergerakan hewan. Otot memiliki karakter sendiri merupakan modifikasi senyawa
kontraktilitas, ektensibilitas, dan elastisitas. kimia secara biokimia di dalam organisme
dan sel dimana prosesnya melibatkan tersusun dari protein kompleks, yaitu
sebagian besar enzim. Metabolisme filament aktin dan miosin (Sloane, 2004).
biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang Otot merupakan jaringan pada
melibatkan enzim, yang dikenal pula tubuh hewan yang bercirikan mampu
sebagai jalur metabolisme. Metabolisme berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi
total merupakan semua proses biokimia di oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar
dalam organisme. Metabolisme sel dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu
mencakup semua proses kimia di dalam sel. struktur filamen yang berukuran sangat
Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak kecil yang tersusun dari protein kompleks,
dapat bertahan hidup (Wulangi, 1990). yaitu filamen aktin dan miosin. Pada saat
Menurut Tobin (2005), laju berkontraksi, filameb-filamen tersebut
metabolisme adalah jumlah total energi saling bertautan yang mendapatkan energi
yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per dari mitokondriadi sekitar miofibil (Yunadi,
satuan waktu. Laju metabolisme berkaitan 2003).
erat dengan respirasi karena respirasi Jaringan otot sendiri tersusun atas
merupakan proses ekstraksi energi dari sel-sel otot. Jaringan memliki fungsi
molekul makanan yang bergantung pada melakukan pergerakan pada berbagai bagian
adanya oksigen. Laju metabolisme biasanya tubuh. Jaringan otot dapat berkontraksi
diperkirakan dengan mengukur banyaknya karena di dalamnya terdapat serabut
oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup kontraktil yang disebut miofibril. Miofibril
per satuan waktu. Hal ini memungkinkan tersusun atas miofilamen atau protein aktin
karena oksidasi dari bahan makanan dan protein miosin. Pada tubuh mamalia,
memerlukan oksigen (dalam jumlah yang kurang lebih 40% dari berat tubuh mamalia
diketahui) untuk menghasilkan energi yang merupakan jaringan otot (Watson, 2002).
dapat diketahui jumlahnya juga. Pada dasarnya mekanisme kerja
Hewan memiliki respon yang cepat otot melibatkan suatu perubahan dalam
terhadap rangsangan eksternal maupun keadaan yang relatif dari filamen-filamen
internal. Hewan juga mengalami aktin dan myosin. Selama kontraksi otot,
pertumbuhan serta perkembangan. Hewan filamen-filamen tipis aktin terikat pada dua
memerlukan makanan dalam bentuk garis yang bergerak ke Pita A, meskipun
kompleks dan jaringan tubuh yang lunak filamen tersebut tidak bertambah banyak.
hewan dapat bergerak dikarenakan adanya Namun, gerakan pergeseran itu
otot (Syarifuddin, 2006). mengakibatkan perubahan dalam
Otot merupakan salah satu jaringan penampilan sarkomer, yaitu penghapusan
yang melekat di tulang yang berfungsi sebagian atau seluruhnya garis H. Selain itu
untuk bergerak aktif. Selain itu otot filamen myosin letaknya menjadi sangat
memiliki cirri mampu berkontraksi, dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A,
aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus setra lebar sarkomer menjadi berkurang
dari system saraf. Unit dasar dari seluruh sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi
jenis otot adalah myofibril yaitu struktur berlangsung pada interaksi antara aktin
filamen yang berukuran sangat kecil miosin untuk membentuk komplek aktin-
miosin (Wulangi,1990).
Kontraksi otot dipengaruhi oleh kelancaran suplai oksigen dan nutrisi ke sel
metabolisme sel. Sel akan melakukan (Pearce,2004).
metabolisme untuk menghasilkan energi Hasil dari stimulus yang berulang,
melalui dua proses yaitu anaerob dan dengan internal yang tidak terlalu dekat,
aerob. Proses anaerob tidak memerlukan maka tetanus otot akan kehilangan
oksigen, jumlah energi dalam bentuk ATP kemampuan-kemampuannya untuk
(Adenosin Triphosphast) tidak banyak. melakukan kontraksi. Kondisi ini disebut
Proses aerob, memerlukan oksigen dan ATP dengan kelelahan otot. Kondisi ini jarang
yang dihasilkan cukup banyak. ATP inilah sekali ditemukan pada otot yang masih
yang dapat dipergunakan dalam kontraksi berada ditubuh tetapi dapat
otot untuk aktivitas tubuh. Ketersediaan didemonstrasikan pada otot yang diisolasi,
ATP akan mempengaruhi kemampuan fisik maka konstraksinya akan semakin lemah
seseorang, yang berarti dipengaruhi oleh dan pada akhirnya tidak ada respon sama
sekali (Wulangi,1990).

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat mencit dalam bak air (kedalaman 10 cm)
Praktikum Kemampuan Kerja Hewan disatu sisi dan diamati kemampuan
dilaksanakan pada hari Rabu, 1 November renangnya untuk mencapai sisi lainnya yang
2019 di Laboratorium Teaching II, Jurusan berseberangan. Dihitung kecepatan Mus
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu musculus tersebut untuk mencapai sisi
Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, lainnya tersebut dalam satuan detik.
Padang. Dilakukan secara berulang sesuai variasi
beban yang digunakan. Dicatat waktu dan
Alat dan Bahan hitung kecepatan Mus musculus dalam
Adapun alat yang digunakan dalam berenang dengan beberapa level beban lalu
praktikum ini adalah kandang mencit, bak analisis data dan sajikan dalam bentuk
berisi air, sarung tangan, logam beban (ring) grafik hubungan beban dengan kecepatan
seberat 5,6 g sebanyak 3 buah, tali pengikat gerak Mus musculus. Dibandingkan
beban, timbangan, alat ukur, stopwatch, alat kecepatan renang untuk tiap-tiap level
tulis dan tisu. Sementara bahan yang beban.
digunakan Mus musculus jantan dan betina
dan air

Cara Kerja
Disediakan mencit yang diketahui umur,
jenis kelaminya dan berat badannya. Mencit
diberi dua perlakuan yaitu sepasang mencit
dipuasakan 12 jam dan sepasang lagi dalam
kondisi ad libitum (tidak dipuasakan).
Selanjutnya dipasangkan beban yang
bervariasi pada ekornya. Ditempatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 1. Kecepatan gerak (m/s)


Perlakuan Berat Jantan Berat Betina
Badan Badan
Ad libitum Jantan Betina
Level Level Level Level Level Level Level 3 Level
(g) 1 2 3 4 (g) 1 2 4

Klp 1 29,61 0,4 0,17 0,06 0,11 31,70 0,1 0,12 0,10 0,1

Klp 2 29,58 0,12 0,1 0,08 0,07 36,87 0,1 0,08 0,06 0,06

Klp 3 28,29 0,1 0,04 0,02 0,01 33,18 0,08 0,03 0,01 0,01

Klp 4 31,35 0,33 0,15 0,11 0,06 29,80 0,33 0,52 0,08 0,07

Klp 5 29,40 3,07 0,05 0,03 0,007 30,02 0,2 0,24 0,10 0,006

Rata-rata 29,64 0,804 0,102 0,06 0,051 32,31 0,162 0,198 0,07 0,049

Perlaku Berat Jantan Berat Betina


an Badan Badan
Puasa Jantan Betina
(gr) Level Level Lev Level (gr) Level Level Lev Level 4
1 2 el 3 4 1 2 el 3

Klp 1 31,78 0,2 0,3 0,16 0,09 32,70 0,1 0,26 0,13 0,09

Klp 2 34,71 0,1 0,07 0,06 0,03 29,82 0,1 0,06 0,05 0,02

Klp 3 30,94 0,05 0,03 0,01 0,01 37,32 0,05 0,03 0,01 0,01

Klp 4 30,80 0,26 0,11 0,05 0,05 28,70 0,43 0,07 0,11 0,1

Klp 5 31,25 0,28 0,32 0,02 0,04 29,25 0,125 0,165 0,01 0,03

Rata- 0,06
31,89 0,178 0,166 0,06 0,044 31,55 0,161 0,117 0,05
rata 2
0.9
0.8
0.7

Kecepatan Gerak
0.6
jantan (ad libitum)
0.5
betina (ad libitum)
0.4
0.3 jantan (puasa)

0.2 betina (puasa)

0.1
0
tanpa beban 5,6 (lv 2) 11,2 (lv 3) 16,8 ( lv 4)
(lv 1)

Grafik 1. Hubungan Berat Beban dan Kecepatan Gerak

Berdasarkan tabel dan grafik diatas lebih banyak menggunakan energi dalam
diketahui bahwa pada perlakuan adlibitum, beraktivitas. Pada hewan jantan, lemak yang
kecepatan gerak tertinggi yaitu 0,804 m/s terdapat didalam tubuhnya akan selalu
pada Mus musculus jantan dengan berat diubah menjadi energi, sedangkan pada
beban level 1 dan terendah yaitu 0,05 m/s betina, lemak yang ada pada tubuhnya tidak
pada Mus musculus betina dengan berat digunakan dalam pembentukan energi
beban level 4. Adapun pada perlakuan secara keseluruhan.
puasa, kecepatan gerak tertinggi yaitu 0,178 Hal ini diperkuat oleh Wea (2015),
m/s pada Mus musculus jantan dengan berat kecepatan gerak dipengaruhi oleh berat
beban level 1 dan terendah yaitu 0,044 m/s badan, jenis otot, tebal lemak tubuh,
pada Mus musculus jantan dengan berat kelenturan otot, kekuatan dan percepatan,
beban level 4. Kecepatan gerak Mus panjang otot dan beberapa cirri mekanik
musculus jantan lebih tinggi daripada Mus struktur tubuh. Kecepatan dipengaruhi otot-
musculus betina dan semkin tinggi beban otot atau sekelompok otot untuk mengatasi
yang diberikan, maka kecepatan gerak Mus suatu beban atau tahanan dalam
musculus juga semakin rendah. menjalankan aktivitas latihan. Mencit tidak
Hal ini dibenarkan oleh Tobin akan mampu mengangkat beban yang
(2005) yang menyatakan kemampuan kerja melebih berat tubuhnya karena daya kinerja
hewan tergantung kepada seberapa besar otot mencit tidak sebanding dengan berat
kapasitas produksi energi selulernya. beban yang ditanggungnya.
Kapasitas energi seluler tersebut akan Ketika berat badan semakin tinggi,
bervariasi antara jenis kelamin yang maka kekuatan atau kecepatan seseorang
berbeda, umur, bobot badan dan kondisi dalam beraktivitas akan semakin menurun.
fisik serta fisiologisnya hewan. Pada Setiap aktivitas yang dilakukan oleh
umumnya laju metabolisme hewan jantan makhluk hidup khususnya hewan
lebih tinggi dibandingkan dengan hewan memerlukan alat atau jaringan untuk
betina, karena pada dasarnya hewan jantan mengaturnya, dan jaringan tersebut adalah
otot. Otot merupakan alat gerak aktif yang berat badan, ukuran tubuh, stress, jenis
menggerakkan tulang. Hewan jantan dari makanan yang dimetabolisme dan
segi kinerja lebih tinggi dari pada hewan kebuntingan. Kecukupan nutrisi merupakan
betina. Hal ini disebabkan karena hewan factor lingkungan paling penting yang
jantan memiliki metabolisme yang lebih mempengaruhi kemampuan hewan untuk
tinggi dari pada hewan betina. Metabolisme memperoleh potensi genetic untuk
yang tinggi pada hewan jantan disebabkan pertumbuhan, reproduksi, ketahanan hidup
karena laju konsumsi oksigen perunit dan respon terhadap rangsangan.
massanya lebih besar. Sehingga bisa Hewan hanya akan bisa membawa
dikatakan bahwa kinerja hewan ditentukan beban yang diberikan hanya jika beban
oleh metabolisme (Halifah, 2006). tersebut tidak melebihi berat badan hewan
Guyton dan Hall (1997) itu sendiri. Jika beban yang diberikan lebih
menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat besar dari berat badan hewan tersebut, maka
mempengaruhi laju metabolisme beban tidak akan bisa terangkat karena itu
adalahaktivitas, suhu lingkungan, panjang merupakan batas kemampuan kerja otot
siang hari, musim, umur, jenis kelamin, (Tobin, 2005).

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, A.C & Hall, J.E. 1997. Fisiologi Meningkatkan Waktu Tempuh
Kedokteran Edisi 9. Kedokteran Menggiring Bola Dibandingkan
EGC. Jakarta Split Jump pada Mahasiswa
Semester II Program Studi Pjkr
Halifah. 2006. Fisiologi Hewan dan
Universitas Pgri-Ntt. Universitas
Reproduksi. Armico. Bandung. Udayana. Denpasar
Pearce, E .2004. Anatomi dan Fisiologi
Manusia Untuk Paramedis. Wulangi, Kartolo. 1990. Prinsip-prinsip
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Fisiologi Hewan. ITB. Bandung.

Santoso, P. 2009. Buku Ajar Fisiologi Yunadi, Titi. 2003. Fisiologi Manusia.
Jakarta: Erlangga.
Hewan. Universitas Andalas.
Padang.
Sloane, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi
untuk Pemula. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Syarifuddin,2006. Anatomi dan Fisiologi
Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Buku Kedokteran EGC. Jakarta .
Tobin, A.J. 2005. Asking About Life.
Thomson Brooks/Cole. Canada
Watson, R. 2002. Anatomi dan Fisiologi
untuk Perawat. EGC. Jakarta
Wea, Yovinianus M bede. 2015. Pelatihan
Knee Tuck Jump Lebih

Anda mungkin juga menyukai