id
TESIS
Oleh :
Jatuningsih Yulianti
S 540809012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TESIS
Oleh :
Jatuningsih Yulianti
S 540809012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Jatuningsih Yulianti
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
dan Praktek Pemberian Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Bayi
Tesis ini kami tulis selain sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
pada program pasca sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta juga untuk
pihakyang memberi dorongan, semangat dan masukan yang sangat berarti bagi
penulis. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
2. Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, M.Kes. PAK selaku Ketua Program Studi
Surakarta.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Prof. Dr. dr. Ambar Mudigdo, Sp. PA dan dr. Ety Poncorini, M.Pd selaku
8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan baik dari segi isi ataupun tulisan,
untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
Akhirnya kami berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
baik.
sampai kapanpun.
· Kakak dan adikku tersayang, terima kasih atas cinta dan dukungannya,
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………....... i
PERNYATAAN.................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN............................................................................................... v
KATA PENGANTAR........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xi
ABSTRAK.......................................................................................................... xiii
ABSTRACT........................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 5
A. Kajian Teori..................................................................................... 6
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Kerangka Pemikiran......................................................................... 41
D. Hipotesis........................................................................................... 42
C. Populasi Sampel................................................................................. 43
E. Variabel Penelitian............................................................................ 44
F. Definisi Operasional.......................................................................... 44
A. Hasil Penelitian.................................................................................. 52
B. Pembahasan........................................................................................ 64
C. Keterbatasan Penelitian..................................................................... 71
A. Kesimpulan....................................................................................... 72
B. Saran................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 74
LAMPIRAN........................................................................................................ 77
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki
fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima, serta cerdas.
Bukti empiris menunjukkan bahwa hal ini sangat ditentukan oleh status gizi
yang baik. Status gizi yang baik ditentukan oleh jumlah asupan pangan yang
dikonsumsi. Masalah gizi kurang dan buruk dipengaruhi langsung oleh faktor
oleh pola asuh, ketersediaan pangan, faktor sosial ekonomi, budaya dan
politik. Apabila gizi kurang dan gizi buruk terus terjadi dapat menjadi faktor
akan berdampak pada tingginya angka kematian ibu, bayi, dan balita, serta
rendahnya umur harapan hidup. Selain itu, dampak kekurangan gizi terlihat
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
( Liaumalia, 2006).
Sampai saat ini masih terdapat empat masalah gizi utama, salah
satunya adalah masalah Kurang Energi Protein (KEP) yang banyak diderita
oleh kelompok anak umur dibawah lima tahun (balita). Menurut berat
ringannya KEP dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu : ringan, sedang dan
buruk. Atau sering juga disebut gizi buruk, gizi kurang, gizi baik dan gizi
lebih (Sihadi, 1999).Gizi buruk merupakan salah satu masalah gizi yang perlu
nasional(susenas) pada tahun 1989 prevalensi gizi buruk anak balita adalah
6,3%. Prevalensi ini meningkat menjadi 11,56% pada tahun 1995 dan
Kurang gizi atau gizi buruk dinyatakan sebagai penyebab tewasnya 3,5
juta anak di bawah usia lima tahun (balita) di dunia. Mayoritas kasus fatal gizi
masalah pangan dan nutrisi. Negara tersebut meliputi wilayah Afrika, Asia
menimpa keluarga miskin yang tidak mampu atau lambat untuk berobat,
kekurangan vitamin A dan zinc selama ibu mengandung balita, serta menimpa
anak pada usia dua tahun pertama. Angka kematian balita karena gizi buruk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
ini terhitung lebih dari sepertiga kasus kematian anak di seluruh dunia (Malik,
2008).
balita disebabkan oleh keadaan gizi yang jelek. Resiko meninggal dari anak
yang bergizi buruk 13 kali lebih besar dibandingkan anak yang normal. WHO
memperkirakan bahwa 54% penyebab kematian bayi dan balita didasari oleh
Prevalensi nasional Gizi Buruk pada Balita adalah 5,4% ; dan Gizi
Kurang pada Balita adalah 13,0%. Keduanya menunjukkan bahwa baik target
provinsi mempunyai prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang diatas prevalensi
Gizi kurang pada anak dapat terjadi karena tidak cukupnya makanan
tambahan dan adanya penyakit infeksi. Penurunan kejadian kurang gizi dapat
bayi dan anak melalui pemberian Air Susu Ibu dan Makanan Pendamping Air
Air Susu Ibu memenuhi seluruh kebutuhan bayi terhadap zat gizi untuk
pertumbuhan dan kesehatan sampai bayi berumur enam bulan. Sesudah itu Air
Susu Ibu tidak dapat lagi memenuhi seluruh kebutuhan, karena itu bayi
yang berumur enam bulan lebih terdiri dari dua unsur pokok yaitu Air Susu
Ibu ( atau buat sejumlah ibu yang tidak dapat meneteki anaknya
fisiologis dan psikomotor atau dengan kata lain disesuaikan dengan umurnya
( Suhardjo, 2009 ).
pada usia enam bulan merupakan masa rawan. Karena pemberian Makanan
Pendamping Air Susu Ibu yang tidak sesuai baik jenis maupun jumlahnya
akan memberikan dampak buruk bagi tumbuh kembang bayi. Padahal pada
periode ini bayi sedang dalam masa tumbuh kembang. Periode ini juga
makanan pada periode selanjutnya. Praktek pemberian makanan pada masa ini
Susu Ibu usia 6-12 bulan di Indonesia pada tahun 2007 mencapai 75%,
sedangkan pemberian Air Susu Ibu pada bayi usia 0 – 6 bulan baru mencapai
Kabupaten Sragen telah melakukan Penilaian Status Gizi (PSG) pada balita
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
didapatkan hasil prosentasi gizi buruk 3,9 %, gizi kurang 5,0 % dan gizi baik
dengan kasus gizi buruk dan gizi kurang tertinggi di Kabupaten Sragen .
dan petugas gizi dari Puskesmas Karangmalang masih banyak ibu-ibu yang
Air Susu Ibu pada anaknya yang meliputi jenis makanan, waktu dan porsi
Susu Ibu dengan status gizi pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas
B. Perumusan Masalah
pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu dengan status gizi pada bayi
C. Tujuan Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
Makanan Pendamping Air Susu Ibu dengan status gizi bayi usia 6 sampai
Air Susu Ibu dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas
pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu dengan status gizi pada
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
tentang cara pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu, dan status
Sragen.
2. Praktis
a. Ibu-ibu
umur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
mencegah terjadinya gizi kurang dan gizi buruk pada anak balita serta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
alat bantu berupa kuesioner berisi materi yang diukur dari responden
(Silberman, 2001).
(Purwodarminto, 1998).
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
(Soekanto, 2005).
6 tindakan yaitu :
1) Tahu (Know)
sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
yang lain.
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Synthesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk
6) Evaluasi (Evaluatiaon)
(Notoatmodjo, 2007).
(Soekonto, 2005).
1) Tingkat Pendidikan
2) Informasi
3) Budaya
4) Pengalaman
5) Sosial Ekonomi
2) Hal untung-untungan
terdahulu.
3) Kewibawaan
tepatnya.
5) Pengalaman
6) Penelitian Ilmiah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
2. Praktek (Practice)
a. Pengertian
pengetahuan.
b. Tingkatan praktek :
1) Persepsi (Perception)
pertama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
dua.
3) Mekanisme (Mechanism)
4) Adopsi (Adoption)
a. Pengertian
kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan. Selain MP-ASI, ASI harus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
Indonesia, 1994).
b. Tujuan
dengan cara melihat kondisi motorik halus, motorik kasar, bahasa dan
c. Syarat-syarat MP-ASI
yang baik, yaitu rupa dan aroma yang layak. Selain itu dilihat dari segi
barley, biji gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu.
intolerance.
(Lituhayu R, 2008).
d. Mutu MP-ASI
asupan zat gizi pada bayi usia 6-12 bulan yang sering disebut usia
mutu kimiawi yaitu berupa komposisi zat gizi dan jumlah masing-
energi atau energy density (ED) yaitu jumlah energi yang dihasilkan
dalam satu gram produk siap makan menghasilkan 120-140 kalori; dan
Ratio (PER) atau protein skor atau komposisi asam amino, dan
(Suhardjo,2009).
makanan seimbang yang terdiri atas : (a) sumber zat tenaga, (b)
minum yang bersih, dan ASI (RSCM & Persatuan Ahli Gizi Indonesia,
1994).
makanan pada bayi dan anak balita yaitu : a) Bayi usia 0-4 bulan cukup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
diberi ASI saja; b) Setelah bayi berumur 4 bulan baru diberi makanan
berupa bubur encer dan pada usia 6 bulan mulai diberi nasi tim saring,
selanjutnya pada usia 9 bulan bayi sudah mulai dikenalkan dengan nasi
mineral; dan e) Anak diberi makan dengan frekuensi empat kali sehari.
Bila bayi diberi ASI maka berikan makan waktu cadangan ASI
Cari suasana yang lebih baik waktu bayi sedang segar ceria. Jangan
Siapkan kursi atau kereta bayi. Pilihh sendok yang berlekuk dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
Frekuensi
Umur Bayi Jenis Makanan
Pemberian per hari
0-3 bulan - ASI Kapan diminta
4-6 bulan - ASI Kapan diminta
- Buah lunak/ sari buah 1 – 2 kali sehari
- Bubur : bubur
Havermout/ bubur tepung
beras merah
6-9 bulan - ASI Kapan diminta
- Buah-buahan 3-4 kali sehari
- Hati ayam atau kacang-
kacangan
- Beras merah atau ubi
- Sayuran (wortel, bayam)
- Minyak/ santan/ alpukat
- Air tajin
9-12 bulan - ASI Kapan diminta
- Buah-buahan 4 – 6 kali
- Bubur/ roti
- Daging/ kacang-kacangan/
ayam/ ikan
- Beras merah/ kentang/ labu/
jagung
- Kacang tanah
- Minyak/ santan/ aplukat
- Sari buah tanpa gula
12 bulan atau lebih - ASI Kapan diminta
- Makanan pada umumnya, 4 – 6 kali
termasuk telur dengan
kuning telurnya dan jeruk.
(Krisnatuti & Yenrina, 2000)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
dengan blender atau saringan. Tambahkan ASI atau susu atau jus
bakteri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
jam.
lemari es.
2008).
4. Status Gizi
commit
penampilan yang diakibatkan to keadaan
oleh user keseimbangan antara gizi di
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
satu pihak dan pengeluaran oleh organisme di pihak lain yang terlihat
keseimbangan antara asupan zat gizi dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh
diakibatkan oleh konsumsi dan penyerapan serta penggunaan zat gizi. Zat
perkembangan fisik dan mental orang tersebut, status gizi dipengaruhi oleh
masukan (make) energi dan protein yang sangat kurang dalam waktu yang
cukup lama. Keadaan ini akan lebih cepat terjadi bila anak mengalami
protein.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
penilaian status gizi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara
langsung dan cara tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung
dan biofisik. Penilaian status gizi secara tidak langsung terdiri dari tiga
a) Antropometri
(1) Pengertian
bawah kulit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
(2) Penggunaan
dan jumlah air dalam tubuh. Indikator yang sering dipakai dalam
menunjukkan secara sensitif status gizi saat ini (saat diukur) karena
(a) Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
(d) Biaya relatif murah, karena alat mudah didapat dan tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
(c) Alatnya mudah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan
mahal dan harus diimpor dari luar negeri, tetapi penggunaan alat
lampau.
berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
pengukuran antropometri.
- Pengukuran
jaringan
- Kesulitan pengukuran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
tubuh manusia, anatra lain: umur, berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal
(a) Umur
adalah tahun umur penuh (Completed Year) dan untuk anak umur
dan 3 tahun.
atau di bawah 2,5 kg. pada masa bayi-balita, berat badan dapat
asites, edema dan adanya tumor. Di samping itu pula berat badan
makanan.
yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui
dikesampingkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
umum.
dibawa.
turun.
melakukannya.
kurus).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
dipertimbangkan.
kelompok balita.
profesional
Gizi baik 71 % – 80 %
Berat badan menurut
umur (BB/U) Gizi kurang 61 % - 70 %
Gizi buruk ≤ 60 %
Gizi buruk ≤ 70 %
Gizi baik 81 % – 90 %
Berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB)
Gizi kurang 71 % – 80 %
Gizi buruk ≤ 70 %
b) Klinis
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
supervisial seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada
umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu
penyakit.
c) Biokimia
berbagai jaringan tubuh antara lain darah, urine, tinda dan beberapa
d) Biofisik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
2) Statistik Vital
3) Faktor Ekologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
praktek pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi bayi usia 6
sampai 12 bulan sejauh ini diketahui peneliti belum pernah dilakukan oleh
peneliti lain.
pendapatan keluarga, dan modal social dengan status gizi anak balita di
bulan, responden, tempat waktu dan jumlah sample yang diteliti. Sedangkan
modal social kemudian responden, tempat, waktu dan jumlah sample yang
diteliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
C. Kerangka Pemikiran
Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi pada bayi usia
6 – 12 bulan.
- Pendidikan
- Pendapatan
- Teknologi
- Budaya
- dll
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
D. Hipotesis
Kabupaten Sragen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
dianalisa secara bersamaan pada waktu yang sama (Nur Salam, 2003).
C. Populasi Sampel
cluster random sampling yaitu peneliti tidak mendaftar semua anggota atau
unit melainkan cukup mendaftar banyaknya kelompok atau gugus yang ada
sampel secara gugus adalah dengan mengambil 3 desa dari 10 desa yang ada
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
sebagai desa sampel adalah Desa Plumbungan, Desa Kroyo dan Desa
di tiga desa tersebut diambil sebagai sampel. Jumlah bayi usia 6 sampai 12
bulan di Desa Plumbungan adalah sebesar 41 bayi, dan jumlah bayi di Desa
Kroyo adalah sebesar 51 bayi, sedangkan bayi usia 6 sampai 12 bulan di Desa
E. Variabel Penelitian
Pendamping ASI
F. Definisi Operasional
1. Pengetahuan Ibu tentang Cara Pemberian MP-ASI
Adalah pemahaman ibu tentang materi pengertian, tujuan dan
total skor.
pemberian ASI pada bayi usia 6-12 bulan. Pernyataan praktek mempunyai
pola jawaban ya dan tidak. Variabel praktek ibu tentang cara pemberian
dan kategori tidak baik jika jumlah jawaban ya kurang dari 24 (<76%).
badan dan umur. Penentuan status gizi dengan menggunakan rumus persen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
Skala pengukuran dalam variabel status gizi ini adalah interval. Untuk
menjadi 4 macam yaitu status gizi lebih (> 80 %), status gizi baik (71 % –
80 %), status gizi kurang (61 % - 70 %), dan status gizi buruk (≤ 60 %).
Pendamping ASI diisi oleh ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan. Bentuk
disediakan oleh peneliti dan responden tinggal memberi tanda tertentu pada
lembar jawaban yang telah tersedia. Kuesioner tersebut terdiri dari beberapa
lembar kuesioner untuk diisi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan dan
alat bantu kuesioner terhadap ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan
sebagai sampel. Untuk data status gizi bayi usia 6 – 12 bulan pengukuran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
dilakukan oleh peneliti, petugas gizi Puskesmas dan dibantu oleh Bidan Desa
Peralatan yang diperlukan untuk menilai status gizi bayi usia 6-12 bulan
adalah KMS, timbangan dacin standard dan tabel baku antropometri standard
WHO-NCHS.
tingkat pengetahuan ibu dan praktek pemberian MP-ASI dengan status gizi
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y : Status Gizi
b1 : Koefisien X1
b2 : Koefisien X2
X1 : Pengetahuan
X2 : Praktek
a. Uji t
b. Uji F
ujinya adalah bila nilai F hitung > F tabel atau Sig F ≤ 0,05 maka Ho
a. Uji Normalitas
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Uji
Smirnov (K-S). Kriteria ujinya adalah apabila nilai Sig > 0,05 maka Ho
(Ghozali, 2001).
b. Uji Linieritas
penelitian ini adalah Uji Durbin Watson. Kriteria ujinya adalah nilai uji
dapat dilihat dari variance inflation faktor (VIF). Jika nilai VIF diatas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
1. Uji Validitas
ini, ada dua kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitas, yakni
validitas hitung menunjukkan angka yang lebih besar dari nilai r tabel
(dalam hal ini r tabel dilihat dari tabel korelasi product moment dengan
Dari uji coba kuesioner yang disebarkan setelah dilakukan uji validitas
1. Sebuah item pertanyaan dikatakan valid apabila r hitung > r tabel pada
pengetahuan ada 5 item pertanyaan yang tidak valid karena nilai r hitung
< r tabel sehingga dari 25 item pertanyaan yang diujikan hanya ada 20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
31 item pertanyaan semua memiliki nilai r hitung > r tabel sehingga semua
penelitian.
2. Uji Reliabilitas
muncul pertanyaan yang tidak reliabel dapat dikeluarkan atau tidak dipakai
Dari uji coba kuesioner yang telah disebarkan setelah dilakukan uji
nilai Croancbach Alpha adalah 0,95 > 0,6 sehingga kuesioner variabel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
luas wilayah 4.292 km² dan jumlah penduduk sebanyak 58.404 jiwa.
kelurahan. Jumlah anak usia 6 sampai 12 bulan yaitu 537 orang. Batas
satu unit mobil Puskesmas keliling, dua unit Puskesmas Pembantu. Tenaga
orang tenaga farmasi, 1 orang tenaga gizi, 1 orang tenaga sanitasi dan 10
tenaga lainnya.
a. Karakteristik Responden
52
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
bayi di Desa Kroyo adalah sebesar 51 bayi, sedangkan bayi usia 6 sampai
dan jenis kelamin bayi yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Tingkat
Jumlah Responden Persentase
Pendidikan
SD 22 17,0 %
SMP 47 36,1 %
SMU 54 41,5 %
Perguruan Tinggi 7 5,4 %
Jumlah 130 100 %
Sumber : Data Primer
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.2
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa paling banyak responden adalah
Tabel 4.3
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 130 responden yaitu
commit
Sedangkan yang mempunyai bayi to user
perempuan sebanyak 57 (43,9 %).
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.4
Tabel 4.5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.6
sebagian besar mempunyai bayi dengan status gizi baik yaitu sebanyak 79
orang (60,8 %), sedangkan yang mempunyai bayi dengan status gizi buruk
Status Gizi
Tabel 4.7
Status Gizi
Total
Pengetahuan Lebih Baik Kurang Buruk
N % N % N % N % N %
Tabel 4.8
Bayi
MP-ASI N % N % N % N % N %
tidak baik mayoritas mempunyai bayi dengan status gizi kurang yaitu
Tabel 4.9
pemberian MP-ASI dengan tidak baik yaitu sebesar 35 orang (26,9 %).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.10
status gizi bayi pada nilai r = 0,354 dan p = 0,000 (< 0,05). Dan juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
1) Uji Persyaratan
b) Uji Linieritas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
2) Uji t
Tabel 4.11
Hasil uji t
mempunyai nilai sig <0,05 atau t hitung > t tabel (1,960) sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
3) Uji F
Tabel 4.12
Hasil Uji F
Squares Square
(2,99) atau nilai p = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti semua variabel bebas
Tabel 4.13
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
5) Persamaan Regresi
Y = status gizi
X1 = pengetahuan
X2 = praktek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
B. PEMBAHASAN
eksklusif sampai bayi usia enam bulan, setelah itu baru mulai diperkenalkan
MP-ASI dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia dua tahun. Mutu
MP-ASI yang diberikan kepada bayi sangat ditentukan oleh banyak faktor,
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian
atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita
(Notoatmodjo, 2003).
koefisien korelasi 0,000. Oleh karena probabilitas jauh dibawah 0,05 maka
korelasi antara tingkat pengetahuan dengan status gizi sangat nyata. Pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
hasil uji t menunjukkan bahwa nilai sig atau significance adalah 0,006
(<0,05) atau t hitung 2,818 > t tabel 1,960. Dari hasil tersebut dapat dilihat
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Yuliati (2008) yang
Mandonga tahun 2008. Pengetahuan ibu tentang gizi yang cukup akan
maupun keluarga sehingga pemenuhan gizi bagi keluarga akan terjadi dan
dengan hal ini akan membuat kecukupan gizi bagi balita dan keluarga akan
terpenuhi.
status gizi baik yaitu sebanyak 57 orang (43,8 %). Hal tersebut
pengetahuan ibu tentang cara pemberian MP-ASI maka semakin baik pula
pengaruh pada status gizi anak yang lebih baik jika dibandingkan dengan
ibu yang memiliki pengetahuan tentang gizi yang kurang. Hal ini
disebabkan karena ibu yang memiliki pengetahuan gizi yang cukup akan
tentang cara pemberian MP-ASI dengan benar maka ibu-ibu tersebut akan
pada balita terkait masyarakat khususnya ibu balita yang sadar gizi maka
pelayanan informasi yang baik berupa penyuluhan secara intensif. Hal ini
Gizi
terhadap suatu objek. Dalam praktek atau tindakan ibu dalam memberikan
tersebut terhadap MP-ASI, apabila sikap positif dan mendukung, maka ibu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
praktek pemberian MP- ASI dengan status gizi adalah 0,348 dengan
menunjukkan bahwa nilai sig atau significance adalah 0,008 (<0,05) atau t
hitung 2,698 > t tabel (1,960). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa
terhadap status gizi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden yang
mempunyai bayi dengan status gizi baik yaitu sebanyak 57 orang (43,8%).
tidak baik mayoritas mempunyai bayi dengan status gizi kurang yaitu
maka akan semakin baik pula status gizi bayinya, demikian juga
sebaliknya semakin tidak baik praktek ibu dalam pemberian MP-ASI maka
semakin tidak baik pula status gizi bayinya. Hal ini sesuai dengan haasil
pengetahuan seseorang maka semakin baik sikap yang dimiliki. Sikap juga
didapat seperti melihat, membaca dari media cetak dan latihan atau
Dari hasil wawancara pada ibu bayi dapat dilihat bahwa banyak ibu
bayi yang belum mengerti akan manfaat MP-ASI, sehingga ibu bayi
ASI pada bayinya dan kenyataannnya masih ada bayi yang mempunyai
status gizi buruk menurut standard penilaian klasifikasi status gizi anak
balita.
dapat diketahui bahwa pengetahuan dan praktek ibu dalam pemberian MP-
Suharjo (1994) bayi yang diberi MP-ASI sejak usia 6 bulan mempunyai
status gizi yang lebih baik jika dibandingkan dengan bayi yang diberi MP-
ASI sebelum usia 6 bulan. Hal ini desababkan bayi yang diberi MP-ASI
dapat meningkatkan status gizi bayi. Dalam penelitian ini dapat dilihat
bahwa nilai F hitung 13,243 > F tabel (2,99) atau nilai p = 0,000 < 0,05.
Hal ini berarti semua variabel bebas yaitu pengetahuan dan praktek secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
sebesar 1 dan bertanda positif . Hal ini berarti setiap kenaikan 1 skor
variabel praktek akan mengakibatkan kenaikan 0,164 skor pada status gizi.
sebelum usia 6 bulan, dengan jumlah dan mutu serta cara pemberian
pada anak, khususnya pada umur dibawah 2 tahun (DepKes RI, 2002)
Pengetahuan ibu dapat diperoleh dari beberapa faktor baik formal seperti
diantaranya dapat diperoleh bila ibu aktif dalam kegiatan posyandu, PKK
karena pemilihan bahan makanan yang tidak benar. Pemilihan makanan ini
memiliki informasi yang terkait dengan pemenuhan gizi balita dengan baik
C. KETERBATASAN PENELITIAN
semua variabel diukur pada saat yang sama. Dengan demikian desain ini tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. KESIMPULAN
1. Terdapat hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan ibu tentang MP-
3. Terdapat hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan ibu dan praktek
B. SARAN
berikut :
bayi tentang asupan gizi bayi, bukan hanya ASI saja tetapi juga Makanan
Pendamping ASI yang juga sangat diperlukan untuk peningkatan status gizi
bayi.
commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
2. Bagi Puskesmas
dll).
sampel dengan latar belakang demografi yang berbeda. Selain itu juga perlu
commit to user