Anda di halaman 1dari 17

PROBLEMATIKA BANGSA

“NARKOBA”

Dosen Pengampuh : M. Imam Arifandy, S.Kpm, M.Si.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI

1. MUTIARA NABILA HANA NST (1906112371)


2. MAULIDIA RAHMI (1906111737)
3. RECI SARTIKA (1906124369)
4. SYAFRIZAL (1906111325)
5. ILHAM HUMAM SAIFULLAH (1906113811)

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN KEHUTANAN

UNIVERSITAS RIAU

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang problematika bangsa yaitu “Narkoba”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang problematika
bangsa “Narkoba” ini dapat menambah wawasan, manfaat, dan inspirasi
terhadap pembaca.

Pekanbaru, 01 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusa Masalah ................................................................................................ 1

1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Narkoba ............................................................................................ 3

2.2 Jenis-Jenis dan Golongan Narkoba .................................................................... 3

2.3 Dampak dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba ................................................. 5

2.4 Analisis Permasalahan Terkait Kasus Narkoba………………………………... 9

2.5 Solusi Melalui Pendidikan Kewarganegaraan………………………………… 10

2.6 Solusi Dari Pemerintah………………………………………………………... 10

2.7 Solusi Berdasarkan Argumentasi Kelompok………………………………….. 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 14

3.2 Saran .................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Istilah ini
sering digunakan oleh aparat penegak hukum seperti Polisi (termasuk didalamnya
Badan Narkotika Nasional), Jaksa, Hakim dan petugas permasyarakat. Narkoba sering
disalah gunakan penggunaannya karena narkoba dapat menolong mereka yang sedang
mengalami masalah dalam kehidupannya. Narkoba memiliki sifat yang apabila
dikonsumsi tidak sesuai oleh penggunanya maka akan berakibat fatal, seperti
rusaknya sistem saraf yang berujung dengan kematian.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.22 tahun 1997 tentang


Narkotika “Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan, kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Di zaman yang modern ini hampir semua kalangan menyalahgunakan narkoba,


termasuk remaja dan anak-anak. Remaja merupakan jumlah terbesar dalam
penyalahgunaan narkoba. Karena remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk
selalu mencoba hal-hal yang baru. Selain itu, remaja juga mulai menikmati bergabung
dengan suatu kelompok. Apabila remaja tersebut masuk ke dalam kelompok yang
sering menggunakan narkoba, kemungkinan besar ia pun akan terpengaruh dan akan
menggunakannya. Oleh karena itu pentingnya pengetahuan tentang narkoba
khususnya untuk kalangan remaja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari narkoba?

2. Apa saja jenis-jenis narkoba?

3. Apa bahaya dan dampak dari narkoba?

4. Bagaimana kiat-kiat untuk menghindari penyalahgunaan narkoba?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk memperkenalkan dan menjelaskan tentang narkoba serta mengetahui bahaya

dari penggunaannya.

2. Untuk mengetahui cara menghindari penyalahgunaan narkoba.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Narkoba

Narkotika sering disingkat dengan sebutan NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif)
atau NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Psikotropika dan
narkotika digolongkan ke dalam obat-obatan atau zat-zat yang berbahaya bagi
kesehatan bila pemakaiannya disalahgunakan. Oleh karena itu, ketentuan mengenai
produksi, pengadaan, peredaran, serta penyaluran ekspor dan impor obat- obat
tersebut diatur dalam undang-undang (Hari Sasangka: 2003).

Perkataan narkotika berasal dari bahasa Yunani “narke” yang artinya terbius
sehingga tidak merasakan apa-apa. Narkotika atau sering diistilahkan dengan “drug”
adalah sejenis zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh (Soedjono Dirjosisworo:
1990).

Dalam hukum positif, narkotika/narkoba secara terminologi adalah setiap zat


yang apabila dikonsumsi akan merusak fisik dan akal, bahkan terkadang membuat
orang menjadi gila atau mabuk. Hal yang demikian dilarang oleh undang-undang,
seperti: ganja, opium, morpin, heroin, dan kokain ( Barda : 1996 ). Secara etimologis,
narkotika atau narkoba berasal dari bahasa Inggris narcose atau narcosis yang berarti
menidurkan dan pembiusan ( Mardani : 2008).

2.2 Jenis-Jenis dan Golongan Narkoba

A. Narkotika

Narkotika adalah zat dapat menimbulkan pengaruh berupa pembiusan, hilangnya


rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan
bagi yang menggunakannya. Narkotika dimanfaatkan untuk pengobatan dan
kepentingan di bidang pembedahan.

Narkotika digolonglan menjadi 3 kelompok sebagai berikut :

1. Narkotika Golongan I
Merupakan jenis narkotika paling berbahaya yang menyebabkan
ketergantungan dan daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan
untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : Ganja, Heroin, Kokain, dan
Opium.

3
2. Narkotika Golongan II
Merupakan narkotika yang memiliki daya adiktif kuat namun bermanfaat
untuk penelitian dan pilihan terakhir dalam pengobatan serta terapi. Contoh :
Morfin, Petidin, Benzetidin, dan Betametadol.

3. Narkotika Golongan III

Merupakan narkotika yang memiliki daya adiktif ringan namun


bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : Kodein dan Bufrenofin.

B. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik ilmiah maupun sintesis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sususan saraf pusat
menyebabkan perubahan pada aktifitas mental dan perilakunya.

Psikotropika digolongkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :

1. Psikotropika Golongan I

Yaitu psikotropika yang mempunyai potensi sangat kuat dalam

menyebabkan ketergantungan. Contoh : Broloamfetamine, Cathinone, LSD,

STP, dan Ekstasi.

2. Psikotropika Golongan II

Yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan

ketergantungan. Contoh : Amfetamin, Metamfetamin, dan Metakualon.

3. Psikotropika Golongan III

Yaitu psikotropika dengan efek ketergantungan sedang dari kelompok

hipnotik sedatif. Contoh : Lumibal, Buprenorsina, dan Fleenitrazepam.

4. Psikotropika Golongan IV

Yaitu psikotropika dengan efek ketergantungan ringan. Contoh :

Nitrazepam dan Diazepam.

4
C. Zat Adikif Lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan. Contoh : Nikotin, Alkohol, Inhalansialsolven, dan
Kafein.

2.3 Dampak dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

A. Dampak Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan obat artinya memakai obat tanpa indikasi medis atau tanpa
petunjuk dokter karena penyakit atau hal lain yang dianjurkan dokter. Obat yang
paling banyak disalahgunakan adalah narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya yang menimbulkan ketagihan atau kecanduan dan ketergantungan.

Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba :

1. Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangnya religiusitas.

2. Faktor Eksternal
Yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Penyalahgunaan narkoba hampir terjadi disemua kalangan, termasuk remaja
dan anak - anak. Remaja merupakan jumlah terbesar yang menyalahgunakan
narkoba. Berikut adalah beberapa jenis narkoba yang sering disalah gunakan :

1. Heroin

Heroin adalah jenis narkotika yang sifat adiktifnya tinggi, berbentuk


butiran, tepung, maupun cairan. Jenis heroin yang terkenal adalah Putaw.

Dampak yang ditimbulkan oleh heroin antara lain :

a. Timbul rasa sakit disertai kejang-kejang.

b. Kram di perut disertai muntah-muntah.

c. Mata berair.

d. Kehilangan cairan tubuh.

5
e. Hilang nafsu makan.

2. Ganja

Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal


karena kandungan zat narkotika pada bijinya (tetrahidrokanabinol) yang dapat
membuat pemakainya mengalami euforia.

Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan ganja :

a. Hilangnya konsentrasi.

b. Peningkatan denyut jantung.

c. Hilangnya keseimbangan.

d. Rasa gelisah dan panik.

e. Depresi, kebingungan, dan halusinasi.

3. Morfin

Morfin adalah Hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin rasanya

Pahit, Berbentuk tepung halus, berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna.
Pengunaannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.

Dampak yang di timbulkan dari penggunaan morfin :

a. Rasa mual yang terus-terusan dan tidak berhenti serta berkeringat secara

berlebihan.

b. Merasakan sakit kepala yang sangat.

c. Mulut pengguna akan kering dan warna pada muka berubah.

d. Perubahan suasana hati yang tidak nyaman.

e. Rasa euforia.

f. Timbulnya insomnia dan mimpi buruk pada saat tidur.

6
4. Kokain

Kokain adalah senyawa sintetis yang memicu metabolisme sel menjadi sangat

cepat. Kokain berbentuk daun dan butiran-butiran Kristal.

Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan Kokain :

a. Kehilangan nafsu makan.

b. Peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan suhu tubuh.

c. Meningkatnya laju pernafasan.

d. Hiperstimulasi.

e. Halusinasi, gembira yang berlebihan, cepat marah.

5. Ekstasi (MDMA)

Ekstasi adalah salah satu zat psikotropika yang dapat mendorong fisik

penggunanya bekerja di luar batas kemampuan sehingga menyebabkan cairan


tubuh akan mengalami kekeringan bahkan mengalami kematian. Ekstasi biasanya
dalam bentuk tablet berbagai warna denga desain yang berbeda dan dapat juga
berbentuk berupa bubuk atau kaspul.

Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan Ekstasi :

a. Diare.

b. Rasa haus yang hebat dan tidak beraturan.

c. Hiperaktif.

d. Sakit kepala dan pusing

e. Menggigil yang tidak terkendali.

f. Detak jantung yang cepat.

g. Mual disertai muntah-muntah.

h. Hilang nafsu makan.

7
B. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba yang dilakukan secara berkala
di luar tujuan pengobatan dan penelitian dapat menimbulkan gangguan kesehatan
jasmani, mental dan fungsi sosial.

1. Bahaya terhadap fisik

a. Kerusakan fungsi sistem syaraf pusat (otak).

b. Terjadinya infeksi akut jantung dan gangguan peredaran darah.

c. Menggunakan jarum suntik secara sembarangan rentan terhadap penyakit hepatitis

dan HIV/AIDS.

d. Ganggu pada paru-paru, sukar bernafas, sesak nafas, dan penyakit-penyakit paru-

paru lainnya.

e. Susah buang air besar kerena kinerja saluran cerna pada lambung dan usus besar

terganggu.

2. Bahaya terhadap Kejiwaan

Bagi remaja pemakai narkoba akan mengalami kecendrungan untuk :

a. Bersikap labil.

b. Cepat memberontak.

c. Introvert dan penuh rahasia.

d. Sering berbohong dan suka mencuri.

e. Menjadi sensitif, kasar, dan tidak sopan.

f. Memiliki kecurigaan yang sama terhadap semua orang.

g. Menjadi malas dan prestasi belajar menurun.

h. Akal sehat tidak berperan, berpikir irasional.

8
2.4 Analisis Permasalahan Terkait Kasus Narkoba

Peredaran Narkoba 137 Kg Terbongkar, Tangkapan Terbesar Tahun 2019

Jumat, 3 Mei 2019 | 16:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi


Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan, terbongkarnya
perederan narkoba jenis sabu jaringan Malaysia-Indonesia seberat 137 kilogram
merupakan pengungkapan terbesar hingga Mei 2019. "Ini merupakan
pengungkapan terbesar tahun ini. Kemarin Polda Metro Jaya mengungkap
peredaran seberat 120 kilogram, yang ini 137 kilogram. Artinya, ini
pengungkapan terbesar dari mulai Januari sampai Mei 2019," ujar Dedi di Gedung
Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).

Dedi menjelaskan, pengungkapan peredaran narkoba lainnya masih terus


dikembangkan oleh tim terpadu. Kepolisian pun akan lebih banyak fokus pada
peredaran narkoba via laut.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigadir Jenderal (Pol) Eko Daniyanto


menambahkan, pengungkapan peredaran narkoba 137 kilogram tersebut memiliki
modus yang sama dari tahun 2016, yaitu menyamarkan barangnya dengan
kemasan teh hijau. "Tidak berubah mulai dari tahun 2016. Kemasannya seperti teh
hijau atau model teh lainnya," ucap Eko.

Pengungkapan yang terbesar ini, lanjut Eko, juga menjadi peringatan bagi
aparat keamanan perairan di seluruh Indonesia untuk mengawasi adanya dugaan
peredaran narkoba. Untuk itu, ia menyebut pada Maret 2019 Bareskrim Polri
Direktorat Tindak Pidana Narkoba telah bekerja sama dengan Malaysia, Myanmar,
dan Thailand untuk meningkatkan pengawasan peredaran narkoba. "Pada Maret
kemarin kami kerja sama dengan Malaysia, Myanmar, dan Thailand. Inilah bentuk
kerja sama kami. Harapannya, peredaran narkoba lainnya bisa terungkap,"
paparnya.

Seperti diketahui, dalam pengungkapan peredaran jenis sabu seberat 137


kilogram ini, kepolisian telah menangkap 14 tersangka. Mereka memiliki peran
yang berbeda-beda, mulai dari penjemput, kurir, hingga pengendali. Sebanyak 14
tersangka tersebut adalah warga negara Indonesia (WNI), yaitu SN (42), SS (47),
TM (39), RM (30), DI (30), MR (47), SO (48), HR (42), BI (47), IS (39), HE (34),
RM (29), MA (30), dan HR (34).

9
Adapun pasal yang disangkakan kepada 14 tersangka tersebut yaitu Pasal 114
Ayat (2) Juncto Pasal 132 Ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
dan Pasal 112 Ayat (2) Juncto Pasal 132 Ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika.

2.5 Solusi Melalui Pendidikan Kewarganegaraan

Peran Pendidikan Kewarganegaraan adalah melalui pengaruh nilai-nilai


kesaktian Pancasila dalam memerangi dan mencegah penyalahgunaan dan
pengedaran narkoba. Membantu mahasiswa berperilaku dan menciptakan kondisi
yang sehat melalui pengetahuan dan pendidikan yang di berikan.

2.6 Solusi Dari Pemerintah

Metode pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba yang paling


efektif dan mendasar adalah metode promotif dan preventif. Upaya yang paling
praktis dan nyata adalah represif dan upaya yang manusiawi adalah kuratif serta
rehabilitatif.

1. Promotif
Program promotif ini kerap disebut juga sebagai program preemtif atau
program pembinaan. Pada program ini yang menjadi sasaran pembinaanya adalah
para anggota masyarakat yang belum memakai atau bahkan belum mengenal
narkoba sama sekali. Prinsip yang dijalani oleh program ini adalah dengan
meningkatkan peranan dan kegitanan masyarakat agar kelompok ini menjadi lebih
sejahtera secara nyata sehingga mereka sama sekali tidak akan pernah berpikir
untuk memperoleh kebahagiaan dengan cara menggunakan narkoba. Bentuk
program yang ditawrkan antara lain pelatihan, dialog interaktif dan lainnya pada
kelompok belajar, kelompok olah raga, seni budaya, atau kelompok usaha. Pelaku
program yang sebenarnya paling tepat adalah lembaga-lembaga masyarakat yang
difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah.

2. Preventif
Program promotif ini disebut juga sebagai program pencegahan dimana
program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang sama sekali belum pernah
mengenal narkoba agar mereka mengetahui tentang seluk beluk narkoba sehingga
mereka menjadi tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Program ini selain
dilakukan oleh pemerintah, juga sangat efektif apabila dibantu oleh sebuah
instansi dan institusi lain termasuk lembaga-lembaga profesional terkait, lembaga

10
swadaya masyarakat, perkumpulan, organisasi masyarakat dan lainnya. Bentuk
dan agenda kegiatan dalam program preventif ini:
a. Kampanye anti penyalahgunaan narkoba
b. Penyuluhan seluk beluk narkoba
c. Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya
d. Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan upaya distribusi narkoba di
masyarakat.

3. Kuratif
Program ini juga dikenal dengan program pengobatan dimana program ini
ditujukan kepada para peakai narkoba.Tujuan dari program ini adalah mebantu
mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit sebagai akibat dari
pemakaian narkoba, sekaligus menghentikan peakaian narkoba.

4. Rehabilitatif
Program ini disebut juga sebagai upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang
ditujukan kepada penderita narkoba yang telah lama menjalani program kuratif.
Tujuannya agar ia tidak memakai dan bisa bebas dari penyakit yang ikut
menggerogotinya karena bekas pemakaian narkoba.

5. Represif
Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak para produsen, bandar,
pengedar dan pemakai narkoba secara hukum.Program ini merupakan instansi
pemerintah yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi aupun
distribusi narkoba.Selain itu juga berupa penindakan terhadap pemakai yang
melanggar undang-undang tentang narkoba. Instansi yang terkain dengan program ini
antara lain polisi, Departemen Kesehatan, Balai Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM), Imigrasi, Bea Cukai, Kejaksaan, Pengadilan.

2.7 Solusi Berdasarkan Argumentasi Kelompok

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Serta
berbudi pekerti luhur yang luhur.
2. Pembentukan Kelompok Konseling. Pembentukan kelompok konseling dari
warga masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat atau organisasi sosial masyarakat,
sebagai relawan untuk memberikan konsultasi/konseling kepada warga atau
remaja-remaja yang memiliki masalah pribadi atau memiliki kerawanan atau
telah menjadi korban narkoba.
3. Penetapan prosedur hubungan kerjasama antara organisasi sosial masyarakat
yang satu dengan yang lainnya dan dengan tokoh-tokoh masyarakat
formal/informal sangat penting untuk memperlancar dan meningkatkan
koordinasi dalam penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba
di lingkungannya.

11
4. Masyarakat bisa membantu mereka yang rawan atau yang korban narkoba
untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, perawatan atau rehabilitasi sosial
melalui sistem rujukan atau tata cara yang disepakati.
5. Tokoh-tokoh masyarakat dapat mendorong dan menggerakkan masyarakat
terutama para remaja untuk bergiat dalam kegiatan-kegiatan yang positif
seperti kerja bakti, pemeliharaan kebersihan, kesehatan, dan penghijauan
lingkungan.
6. Merencanakan dan melaksanakan kursus pelatihan untuk berbagai kelompok
masyarakat seperti orang tua, tokoh-tokoh masyarakat, kelompok remaja
tentang strategi-strategi pencegahan, keterampilan mengasuh anak, pelatihan
kerja untuk anak-anak remaja dan lainlain.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain


narkoba Departemen Kesehatan Republik Indonesia memperkenalkan istilah
Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
lainnya.

Narkotika terdiri dari 4 golongan, yaitu Golongan I, Golongan II, Golongan


III, dan Golongan IV. Psikotropika terdiri dari Golongan III dan IV, Sedangkan
untuk psikotropika golongan I dan II sudah termasuk ke dalam Narkotika.

Penyalahgunaan narkoba hampir terjadi disemua kalangan, termasuk remaja


dan anak-anak. Remaja merupakan jumlah terbesar yang menyalahgunakan
narkoba. Narkoba yang sering disalah gunakan adalah Heroin, Ganja, Morfin,
Kokain, dan Ekstasi. Penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba yang
dilakukan secara berkala di luar tujuan pengobatan dan penelitian dapat
menimbulkan gangguan kesehatan jasmani, mental dan fungsi sosial.

Kiat-kiat menghindari penyalahgunaan narkoba adalah pererat diri dengan


keimanan dan ketaqwaan serta berbudi pekerti luhur, membiasakan diri berpola
hidup sehat, menolak bujukan untuk menggunakan narkoba, belajar dengan
sungguh-sungguh dan manfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang lebih
bermanfaat.

3.2 Saran

Narkoba adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bagi manusia, khususnya
remaja dan anak-anak. Remaja dan anak-anak perlu dibina luar dan dalam agar
mereka tidak terjerumus ke dalam narkoba. Orang tua sangat berperan penting
dalam menjaga pergaulan anaknya dari narkoba. Narkoba bisa menghancurkan
masa depan siapa saja yang menggunakannya. Oleh karena itu perlu sedini
mungkin kita sebagai warga negara Indonesia peduli akan masa depan bangsa kita
ini yang darurat akan narkoba.

14
DAFTAR PUSTAKA

Barda, Nawawi Arief. 1996. Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan


Pengembangan Hukum Pidana. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Hari, Sasangka. 2003. Narkotika Psikotropika dalam Hukum Pidana. Bandung:


Mandar Maju.

Mardani. 2008. Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perspektif Hukum Islam dan


Hukum Pidana Nasional. Jakarta: PT. Raja Grafndo Persada.

Soedjono, Dirjosisworo. 1990. Hukum Narkotika Indonesia. Bandung: Citra Aditya


Bakti.

Tim Penyusun. 2016. Pendidikan Jamanis Olahraga dan Kesehatan K13 untuk

SMA/MA/SMK Kelas X Semester 1. Yogyakarta: Citra Pustaka.

Tim Penyusun. 2017. Pendidikan Jamanis Olahraga dan Kesehatan K13 untuk

SMA/SMK/MA/MAK Kelas X jilid 2. Surakarta: Putra Nugraha.

15

Anda mungkin juga menyukai