“NARKOBA”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang problematika bangsa yaitu “Narkoba”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang problematika
bangsa “Narkoba” ini dapat menambah wawasan, manfaat, dan inspirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Istilah ini
sering digunakan oleh aparat penegak hukum seperti Polisi (termasuk didalamnya
Badan Narkotika Nasional), Jaksa, Hakim dan petugas permasyarakat. Narkoba sering
disalah gunakan penggunaannya karena narkoba dapat menolong mereka yang sedang
mengalami masalah dalam kehidupannya. Narkoba memiliki sifat yang apabila
dikonsumsi tidak sesuai oleh penggunanya maka akan berakibat fatal, seperti
rusaknya sistem saraf yang berujung dengan kematian.
1
1.3 Tujuan
dari penggunaannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Narkotika sering disingkat dengan sebutan NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif)
atau NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Psikotropika dan
narkotika digolongkan ke dalam obat-obatan atau zat-zat yang berbahaya bagi
kesehatan bila pemakaiannya disalahgunakan. Oleh karena itu, ketentuan mengenai
produksi, pengadaan, peredaran, serta penyaluran ekspor dan impor obat- obat
tersebut diatur dalam undang-undang (Hari Sasangka: 2003).
Perkataan narkotika berasal dari bahasa Yunani “narke” yang artinya terbius
sehingga tidak merasakan apa-apa. Narkotika atau sering diistilahkan dengan “drug”
adalah sejenis zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh (Soedjono Dirjosisworo:
1990).
A. Narkotika
1. Narkotika Golongan I
Merupakan jenis narkotika paling berbahaya yang menyebabkan
ketergantungan dan daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan
untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : Ganja, Heroin, Kokain, dan
Opium.
3
2. Narkotika Golongan II
Merupakan narkotika yang memiliki daya adiktif kuat namun bermanfaat
untuk penelitian dan pilihan terakhir dalam pengobatan serta terapi. Contoh :
Morfin, Petidin, Benzetidin, dan Betametadol.
B. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik ilmiah maupun sintesis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sususan saraf pusat
menyebabkan perubahan pada aktifitas mental dan perilakunya.
1. Psikotropika Golongan I
2. Psikotropika Golongan II
4. Psikotropika Golongan IV
4
C. Zat Adikif Lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan. Contoh : Nikotin, Alkohol, Inhalansialsolven, dan
Kafein.
Penyalahgunaan obat artinya memakai obat tanpa indikasi medis atau tanpa
petunjuk dokter karena penyakit atau hal lain yang dianjurkan dokter. Obat yang
paling banyak disalahgunakan adalah narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya yang menimbulkan ketagihan atau kecanduan dan ketergantungan.
1. Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangnya religiusitas.
2. Faktor Eksternal
Yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Penyalahgunaan narkoba hampir terjadi disemua kalangan, termasuk remaja
dan anak - anak. Remaja merupakan jumlah terbesar yang menyalahgunakan
narkoba. Berikut adalah beberapa jenis narkoba yang sering disalah gunakan :
1. Heroin
c. Mata berair.
5
e. Hilang nafsu makan.
2. Ganja
a. Hilangnya konsentrasi.
c. Hilangnya keseimbangan.
3. Morfin
Morfin adalah Hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin rasanya
Pahit, Berbentuk tepung halus, berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna.
Pengunaannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.
a. Rasa mual yang terus-terusan dan tidak berhenti serta berkeringat secara
berlebihan.
e. Rasa euforia.
6
4. Kokain
Kokain adalah senyawa sintetis yang memicu metabolisme sel menjadi sangat
d. Hiperstimulasi.
5. Ekstasi (MDMA)
Ekstasi adalah salah satu zat psikotropika yang dapat mendorong fisik
a. Diare.
c. Hiperaktif.
7
B. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
Penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba yang dilakukan secara berkala
di luar tujuan pengobatan dan penelitian dapat menimbulkan gangguan kesehatan
jasmani, mental dan fungsi sosial.
dan HIV/AIDS.
d. Ganggu pada paru-paru, sukar bernafas, sesak nafas, dan penyakit-penyakit paru-
paru lainnya.
e. Susah buang air besar kerena kinerja saluran cerna pada lambung dan usus besar
terganggu.
a. Bersikap labil.
b. Cepat memberontak.
8
2.4 Analisis Permasalahan Terkait Kasus Narkoba
Pengungkapan yang terbesar ini, lanjut Eko, juga menjadi peringatan bagi
aparat keamanan perairan di seluruh Indonesia untuk mengawasi adanya dugaan
peredaran narkoba. Untuk itu, ia menyebut pada Maret 2019 Bareskrim Polri
Direktorat Tindak Pidana Narkoba telah bekerja sama dengan Malaysia, Myanmar,
dan Thailand untuk meningkatkan pengawasan peredaran narkoba. "Pada Maret
kemarin kami kerja sama dengan Malaysia, Myanmar, dan Thailand. Inilah bentuk
kerja sama kami. Harapannya, peredaran narkoba lainnya bisa terungkap,"
paparnya.
9
Adapun pasal yang disangkakan kepada 14 tersangka tersebut yaitu Pasal 114
Ayat (2) Juncto Pasal 132 Ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
dan Pasal 112 Ayat (2) Juncto Pasal 132 Ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika.
1. Promotif
Program promotif ini kerap disebut juga sebagai program preemtif atau
program pembinaan. Pada program ini yang menjadi sasaran pembinaanya adalah
para anggota masyarakat yang belum memakai atau bahkan belum mengenal
narkoba sama sekali. Prinsip yang dijalani oleh program ini adalah dengan
meningkatkan peranan dan kegitanan masyarakat agar kelompok ini menjadi lebih
sejahtera secara nyata sehingga mereka sama sekali tidak akan pernah berpikir
untuk memperoleh kebahagiaan dengan cara menggunakan narkoba. Bentuk
program yang ditawrkan antara lain pelatihan, dialog interaktif dan lainnya pada
kelompok belajar, kelompok olah raga, seni budaya, atau kelompok usaha. Pelaku
program yang sebenarnya paling tepat adalah lembaga-lembaga masyarakat yang
difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah.
2. Preventif
Program promotif ini disebut juga sebagai program pencegahan dimana
program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang sama sekali belum pernah
mengenal narkoba agar mereka mengetahui tentang seluk beluk narkoba sehingga
mereka menjadi tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Program ini selain
dilakukan oleh pemerintah, juga sangat efektif apabila dibantu oleh sebuah
instansi dan institusi lain termasuk lembaga-lembaga profesional terkait, lembaga
10
swadaya masyarakat, perkumpulan, organisasi masyarakat dan lainnya. Bentuk
dan agenda kegiatan dalam program preventif ini:
a. Kampanye anti penyalahgunaan narkoba
b. Penyuluhan seluk beluk narkoba
c. Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya
d. Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan upaya distribusi narkoba di
masyarakat.
3. Kuratif
Program ini juga dikenal dengan program pengobatan dimana program ini
ditujukan kepada para peakai narkoba.Tujuan dari program ini adalah mebantu
mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit sebagai akibat dari
pemakaian narkoba, sekaligus menghentikan peakaian narkoba.
4. Rehabilitatif
Program ini disebut juga sebagai upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang
ditujukan kepada penderita narkoba yang telah lama menjalani program kuratif.
Tujuannya agar ia tidak memakai dan bisa bebas dari penyakit yang ikut
menggerogotinya karena bekas pemakaian narkoba.
5. Represif
Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak para produsen, bandar,
pengedar dan pemakai narkoba secara hukum.Program ini merupakan instansi
pemerintah yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi aupun
distribusi narkoba.Selain itu juga berupa penindakan terhadap pemakai yang
melanggar undang-undang tentang narkoba. Instansi yang terkain dengan program ini
antara lain polisi, Departemen Kesehatan, Balai Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM), Imigrasi, Bea Cukai, Kejaksaan, Pengadilan.
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Serta
berbudi pekerti luhur yang luhur.
2. Pembentukan Kelompok Konseling. Pembentukan kelompok konseling dari
warga masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat atau organisasi sosial masyarakat,
sebagai relawan untuk memberikan konsultasi/konseling kepada warga atau
remaja-remaja yang memiliki masalah pribadi atau memiliki kerawanan atau
telah menjadi korban narkoba.
3. Penetapan prosedur hubungan kerjasama antara organisasi sosial masyarakat
yang satu dengan yang lainnya dan dengan tokoh-tokoh masyarakat
formal/informal sangat penting untuk memperlancar dan meningkatkan
koordinasi dalam penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba
di lingkungannya.
11
4. Masyarakat bisa membantu mereka yang rawan atau yang korban narkoba
untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, perawatan atau rehabilitasi sosial
melalui sistem rujukan atau tata cara yang disepakati.
5. Tokoh-tokoh masyarakat dapat mendorong dan menggerakkan masyarakat
terutama para remaja untuk bergiat dalam kegiatan-kegiatan yang positif
seperti kerja bakti, pemeliharaan kebersihan, kesehatan, dan penghijauan
lingkungan.
6. Merencanakan dan melaksanakan kursus pelatihan untuk berbagai kelompok
masyarakat seperti orang tua, tokoh-tokoh masyarakat, kelompok remaja
tentang strategi-strategi pencegahan, keterampilan mengasuh anak, pelatihan
kerja untuk anak-anak remaja dan lainlain.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Narkoba adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bagi manusia, khususnya
remaja dan anak-anak. Remaja dan anak-anak perlu dibina luar dan dalam agar
mereka tidak terjerumus ke dalam narkoba. Orang tua sangat berperan penting
dalam menjaga pergaulan anaknya dari narkoba. Narkoba bisa menghancurkan
masa depan siapa saja yang menggunakannya. Oleh karena itu perlu sedini
mungkin kita sebagai warga negara Indonesia peduli akan masa depan bangsa kita
ini yang darurat akan narkoba.
14
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2016. Pendidikan Jamanis Olahraga dan Kesehatan K13 untuk
Tim Penyusun. 2017. Pendidikan Jamanis Olahraga dan Kesehatan K13 untuk
15