Rencana Asuhan Keperawata CKD
Rencana Asuhan Keperawata CKD
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 4-8 jam tidak terjadi kelebihan volume
caiaran.
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
1. Catat volume cairan yang masuk, 1. Jumlah aliran harus sama atau
keluar dan kumulasi keseimbangan lebih dari yang dimasukkan.
caiaran. Keseimbangan positif
2. Menimbang berat badan pasien menunjukkan kebutuhan evaluasi
sebelum dan sesudah menjalani lebih lanjut.
dialisat 2. Indikator akurat status
3. Kaji patensi kateter, kesulitan keseimbangan cairan.
drainase, perhatikan adanya keseimbangan positif dengan
lembaran atau plak fibrin. peningkatan BB menunjukakn
4. Tinggikan kepala tempat tidur, retensi cairan.
lakukan tekanan perlahan pada 3. Melambatnya kecepatan
abdomen. aliran/adanya fibrin menunjukkan
5. Perhatikan adanya distensi hambatan keteter parsial yang
abdomen sehubungan dengan perlu dievaluasi.
penurunan bising usus, perubahan 4. dapat meningkatkan aliran bila
konsistensi feses, keluhan kateter salah posisi/obstruktif oleh
konstipasi. omentum.
6. Observati TTV, perhatikan adanya 5. Distensi abdomen/konstipasi dapat
hipertensi berat, nadi kuat, distensi mempengaruhi keseimbangan
JVD. edema perifer. cairan.
7. Evaluasi adanya takipnea, dispnea, 6. Peningkatan nadi menunjukkan
peningkatan upaya pernapasan. hipovolume. Peningkatan
Kolaborasi: kelebihan cairan berpotensi
Gjk./edema paru.
8. Perubahan program dialisat sesuai
7. Distensi abdomen/kompresi
indikasi
diafragma dapat mengganggu
9. Awasi natrium serum
napas.
10. Tambahkan heparin pada
8. perubahan mungkin diperlukan
dialisat awal, bantu irigasi kateter
dalam konsentrasi glukosa atau
dengan garam faal heparinasi
natrium untuk memudahkan
11. Pertahankan pembatasan cairan
efisiensi dialysis.
sesuai dengan indikasi
9. Hipernatremia dapat terjadi,
meskipun kadar serum dapat
menunjukkan efek pengenceran
dari kelebihan cairan.
10. mencegah dalam pembentukan
fibrin yang dapat menghambat
kateter peritoneal.
11. Pembatasan caiaran dapat
dilanjutkan untuk menurunkan
kelebihan volume cairan.
Dx. 2 Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d penggunaan dialisat hipertonik
sehingga pembuangan cairan berlebihan.
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 4-8 jam tidak terjadi kekurangan volume
caiaran.
Kriteria Hasil :
Dx. 3 Resiko tinggi trauma b.d kateter dimasukkan dalam rongga peritoneal.
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 4-8 jam, tidak terjadi injuri pada rongga
peritoneum.
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 4-8 jam, keluhan nyeri klien dapat diatasi.
Kriteria Hasil :
Dx. 5 Resiko tinggi infeksi (peritonitis) b.d kontaminasi kateter selama pemasangan.
Tujuan :
Setelah dilakuakn perawatan selama 4-8 jam, klien tidak mengalami infeksi akibat
proses dialysis.
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
Dx. 6 Pola pernapasan tidak efektif b.d penekanan pada abdomen, diafragma.
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 4-8 jam tidak terjadi gangguan pola napas.
Kriteria Hasil :
1. Pola napas efektif yang ditunjukkan oleh: bunyi napas jelas dan tidak ada suara
napas tambahan.
2. GDA dalam batas normal
3. tidak ada distress napas (takipnea, diaphoresis, gelisah)
Intervensi Rasional