Anda di halaman 1dari 7

LETICIA ANALINDA RETILMAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG


2014
APLIKASI IPTEK TEPAT GUNA PENINGKATAN DIVERSIVIKASI
PANGAN DAN PENINGKATAN ENERGI TERBARUKAN
OLEH LETICIA ANALINDA RETILMAN
Bicara mengenai Indonesia,siapa yang tidak mengenal indonesia, bahkan sejak
zaman rasulullah pun Indonesia sudah dikenal walaupun mungkin bukan dengan
nama Indonesai, hal itu dikarnakan Indonesia dikenal sebagai negara tersubur
dengan kekayaan yang melimpah, kepulauan terbesar didunia yang terdiri dari
17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang
tidak berpenghuni) . Disini ada 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu : Kalimantan
(pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), Sumatera (473.606 km2)
dan Papua (421.981 km2). Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia
dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau
hampir 25% panjang pantai di dunia. Indonesia kaya luar biasa, sebuah karunia
yang diberikan Tuhan YME kepada Indonesia dengan segala potensi alamnya.
Namun potensi alam yang melimpah itu menjadi sebuah ironi karena faktanya
belum bisa benar-benar dinikmati hasilnya oleh rakyat di negeri ini. Amatlah
menarik pernyataan Presiden Jokowi mengenai ironi sumber daya ini. Presiden RI
ke-7 ini menyatakan : “Negara kita kaya dengan sumber daya alam, kita negara
agraris tetapi faktanya semuanya kita impor, mulai dari beras, gula, kedelai, jagung
dan lain-lainnya. Apa lagi yang kita tidak impor sekarang ini? padahal sebetulnya
ada potensi, ada kemampuan kita untuk swasembada, kekuatan untuk madiri itu ada
tetapi itu tidak kita wujudkan karena tidak ada kebijakan publik yang baik dan tepat.
Target swasembada pangan sudah tidak dapat ditunda agar impor dapat ditekan,
sekaligus memberdayakan sektor pertanian di dalam negeri.” kata Jokowi lagi.
Dilihat dari luas wilayah, Indonesia tentu tidak bisa dibandingkan dengan Vietnam
atau Thailand yang luas wilayahnya jauh lebih kecil. Namun, dua negara tersebut
mampu memaksimalkan luas wilayahnya untuk meningkatkan produksi pertanian
khususnya beras yang berdampak pada keuntungan dari kinerja ekspornya.
Komitmen mengupayakan bahan pangan dari produksi dalam negeri atau
swasembada pangan diakui bukan persoalan mudah. Sejak pemerintahan
sebelumnya mengakui, masalah kebijakan pangan nasional tidak pernah tuntas
dilakukan. Kondisi ini diperparah dengan adanya fluktuasi harga dan kenaikan yang
tidak wajar di pasar domestik maupun internasional. Apa yang menjadi komitmen
Presiden RI tentunya bukan sesuatu yang berlebihan, betapa kondisi saat ini kita
selalu dihadapkan dengan tingginya harga sembako, impor beras, impor kedelai,
impor jagung, impor gula dan yang lebih miris lagi impor garam. Pada Sektor
Pertanian rakyat makin tidak berdaya dengan mahalnya biaya operasional, langka
dan mahalnya pupuk serta sulitnya mendapakan bibit yang memiliki varitas unggul.
Target swasembada sejumlah komoditas merupakan target ambisius sehingga kita
mampu swasembada beras, jagung, dan kedelai dalam tiga tahun.
Pembangunan pada sektor pertanian menjadi sesuatu yang sangat penting dan
strategis. Pembangunan pertanian telah memberikan sumbangan besar dalam
pembangunan nasional. Belajar dari pengalaman masa lalu dan kondisi yang
dihadapi saat ini, sudah selayaknya sektor pertanian menjadi sektor unggulan dalam
capaian meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jika kita ketahui hanya ada dua
masalah besar yang tengah dihadapi negeri ini (Indonesia) yakni masalah ketahanan
pangan dan masalah ketahanan energi. Bila dua masalah ini dapat dijawab dan
diselaikan dengan cerdas maka Indonesia akan makmur dan sejahtera, mengapa
dapat kita katakan makmur dan sejahtera? tentu kita sudah tahu bahwa ketahanan
pangan berhubungan langsung dengan perekonomian Indonesia. Ketahanan pangan
akan menstabilkan dan terus meningkatkan perekonomian Indonesia. Ketahanan
pangan tercipta maka peningkatan ekonomi Indonesia akan berlangsung cepat.
Begitu pun dengan ketahanan energi akan melahirkan efek yang sangat besar bagi
perekonomian pada semua sendi kehidupan manusia. Persoalan klasik yang
dihadapi ketahanan pangan di indonesia dari dahulu sampai hari ini masalahnya
masih sama mengenai ketersediaan lahan pertanian yang terus menerus mengalami
penyempitan, musim kemarau yang berkepanjangan akibatnya produksi petani
semakin menurun sejalan dengan gagalnya ketahanan pangan maka ketahanan
energi memiliki hubungan yang erat. Transformasi energi merupakan sebuah wujud
dari keberhasilan pertanian yang menghasilkan ketahanan pangan. Sejalan dan
seiring denga rawan pangan maka energi menjadi rawan karena sumberdaya alam
(baca tanah,air dan udara) sebagaai sumberdaya yang penting bagi tersedianya
energi.
Sementara berbagai kebijakan pemerintah teryata masih jauh dari keberpihakan
pada terwujudnya ketahanan energi yang terus menerus meningkat seiring dengan
pertumbuhan penduduk. Pada skala nasional ketersediaan energi berdampak pada
prekonomian nasional contoh sederhana di salah satu daerah tepatnya Nusa
Tenggara Timur yang selalu mengalami krisis setiap tahunnya dengan perubahan
Iklim yang tidak tentu,ketersediaan Pupuk bahkan lahan yang tidak mencukupi,dan
Masalah kekeringan yang sering melanda daerah ini,pasokan air yang berkurang
menjadi kendala utama krisis yang dialami. Melihat dari ini semua perkembangan
zaman dan teknologi telah mengubah pola hidup manusia dari pola hidup
menghemat menjadi konsumtif. Hal ini menyebabkan terjadinya eksplorasi besar-
besaran terhadap sumber daya alam, baik yang terbaruhkan dan berdampak pada
penurunan kualitas lingkungan hidup oleh karena itu sebagai bidang ilmu yang
berperan penting dalam pemanfaatan sumberdaya alam, ilmu teknik kimia
seharusnya dikembangkan dan diterapkan dengan bijkasana,berbagai upaya telah
dilakukan baik pemerintahan,komunitas bahkan orwama-ormawa dalam program
kreatifitas mahasiswa berbagai bidang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Persoalan-persoalan tantangan-tangangan yang dihadapi. Mahasiswa
mempunyai peranan penting dalam pembangunan berkelanjutkan untuk Indonesia
mandiri. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif pada hakekatnya dapat
dilakukan setiap manusia apabila yang menikmati pendidikan tinggi. Didasari
kesadaran penuh atas adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh dengan relaita
kebutuhan masyarakat, serta munculnya tuntutan masyarakat alas lulusan
perguruan tinggi yang bermutu,mandiri dan siap mengantisipasi arah
pengembangan bangsa, maka untuk merealisasikannya perlu diadakannya suatu
“Aplikasi IPTEK Tepat Guna Dalam Peningkatan Diversifikasi Pangan Dan
Peningkatan Sumber Energi Terbarukan”. Suatu bentuk implementasi ilmu teknik
kimia dalam menjawab solusi pemanfaatan sumberdaya alam. Sumberdaya alam
dewasa ini, air tidak lagi hanya dipandang sebgai barang sosial manun dengan
keberadaannya yang semakin langka, amak air perlu dipandang sebagai barang
ekonomis tanpa melepas funngsi sosialnya. Kuantitas dan kualitas air amat
bergantung pada tingkat pengelolaan sumber daya air masing-masing daerah.
Keragaman penggunaan air yang bervariasi contohnya dapat dilihat air digunakan
sebagai air baku utilitas pabrik,pembangkit listrik, perikanan dan masih banyak
lagi. Mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka sumberdaya air merupakan
sumberdaya yang sangat vital bagi hidup dan kehidupan makhluk serta sangat
strategis bagi pembangunan prekonomian, menjaga kesatuan dan ketahanan
nasional sehingga harus dikelola secara terpadu, bijaksana dan profesional.
Sumberdaya alam memiliki peranan penuh dalam pemenuhan kebutuhan
manusia.untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA (Sumberdaya
Alam) yang dibagi berdasarkan sifatnya yaitu sumberdaya alam hayati (tumbuhan,
pertanian, perkebunan, hewan, peternakan, dan perikanan) dan sumberdaya alam
nonhayati (air,angin, tanah, dan hasil tambang). Revolusi industri telah membawa
manusia pada era eksploitasi sumberdaya alam sehingga persediaannya terus
berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumberdaya
alam mutlak diperlukan untuk kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya
tidak tersebar dan beberapa negara seperti indonesia, brazil dan berbagai negara di
timur tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat
berlipah.Namun dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai Sumberdaya alam
nonhayati yaitu khususnya air yang sudah tidak layak pakai atau tercemar/ air
limbah buangan demi memenuhi sumberdaya alam hayati seperti pertanian dan
perkebunan pertanian) dalam hal ketahanan pangan dan ketahanan energi. Energi
terbarukan energi yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan yang
didapatkan dari tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi.
Energi air digunakan karena memiliki massa dan mampu mengalir. Air memiliki
massa jenis 800 kali dibandingkan udara. Bahkan gerakan air yang lambat mampu
diubah ke dalam bentuk energi lain. Turbin air didesain untuk mendapatkan energi
dari berbagai jenis reservoir, yang diperhitungkan dari jumlah massa air,
ketinggian, hingga kecepatan air.
Seperti yang dijelaskan (prof.Dr. Ir.ign suharto, APU dibukunya Limbah kimia
dalam pencemaran udara dan air) umat manusia mampu menciptakan teknologi dan
memanfaatkannya untuk mengolah sumberdaya alam terbarui maupun sumber daya
alam yang tak terbarui, sehingga mampu menghasilkan produk barang dan jasa
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dan kebutuhan lainnya.
Perkembangan dunia industri maju dengan pesatnya karena ditemukan kebutuhan
lainnya. Perkembangan dunia industri maju pesat karena ditemukannya teknologi
dan semakin tinggi perkembangan dunia industri semakin tinggi pula pertumbuhan
ekonomi nasional. Salah satu teknologi ramah lingkungan ialah pemanfaatan
biotekologi modern dengan bantuan mikroba untuk mengonversi sumberdaya alam
menjadi produk baru tanpa menghasilkan limbah lagi. Penerapan bioteknologi
dalam limbah cair dilihat dari proses kimia dan bioteknologinya mampu
megonversi bahan baku sumber daya alam menjadi produk baru dan jasa pelayanan,
namun penerapan proses bioteknologi terhadapa bahan baku sumber daya alam
memberikan proses bersih dan produk bersih dan ramah lingkungan. Peranan enzim
dari mikroba mampu mengonversi substrak sebagai sumber karbon termaksud
pencemar senyawa organik dalam limbah cair menjadi produk baru. Hampir eluruh
mikroba terdapat terdapat disekitar lingkungan dalam sistem biologi yang mampu
melakukan biodegradasi senyawa organik dalam libah cair. Oleh karena itu
pemahaman secara mendalam tetang peranan mikroba dalam biodegradasi senyawa
organik dalam limbah cair menjadi sangat penting untuk diterapkan. Biodegradasi
ialah proses biokimia oleh enzim dari mikroba untuk mengonversi substrak
senyawa organik dalam limbah cair menjadi produk baru dan air bersih. Istilah
degradasi mikroba untuk megonversi senyawa kimia, transformasi
mikroba,mineralisasi senyawa kimia oleh mikroba. Metode-metode kultur spesifik
yang mampu mendegradasi senyawa kimia spesifik dengan penambahan nutrisi
teknik mutasi banyak digunakan untuk memperbaiki kinerja. Limbah cair dari
industri pada umumnya bersifat alkali atau asam sehingga diperlukan proses kimia
netralisasi limbah cair. Dengan berbagai peningkatan IPTEK yang semakin pesan
demi terwujudnya Indonesia emas 2045 dengan pemanfaatan kembali air sisa
buangan/limbah buangan diharapkan dapat membantu proses berjalanya program
pemerintah menuju indonesia emas 2045, air adalah kebutuhan mutlak yang harus
ada dan kebutuhan pokok yang digunakan manusia. Air daur ulang yang telah
diperbarui dan layak digunakan kembali kembali sebagai aktifitas penunjang
kebutuhan pertanian indonesia di sektor ketahanan pangan dan ketahanan energi.
Solusinya hanya ada satu yakni mengatasi kerawanan pangan dan kerawanan energi
dengan melakukan diversifikasi pangan dan melakukan energi terbarukan. Mudah
dalam teori tetapi implementasi yang sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai