Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Perawatan Bayi Baru Lahir

Di Susun Oleh :

Anatasia Tungga Dewi 181030100292

Elvira Nuraliya Ma’mu 181030100323

Mega Aria Darsa 181030100289

Nurul Aidah Syahanah 181030100309

Sofie Ayu Trifani 181030100301

Wildha Fauziah 181030100300

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL )

Pokok bahasan : Perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL )

Sub Topik : Perawatan Tali Pusat

Sasaran : Ibu hamil

Tempat : Aula Puri beta

Waktu Pertemuan : 20 menit

Hari / Tanggal :Senin 15 November 2019

A. Latar Belakang
Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan
fetus (janin) . tali pusat juga merupakan saluran kehidupan bagi janin dalam
kandungan, sehingga zat zat gizi dan oksigen dapat masuk ketubuh janin
Selama dalam kandungan, bayi memperoleh nutrisi dan oksigen melalui tali
pusat (atau yang biasa disebut tali pusar). Setelah kelahiran, tali pusat
dipotong dan sisa-sianya mengering menjadi sebuah tombol kecil di perut.
Bayi di dalam kandungan selama sembilan bulan lamanya hidup bersama
tali pusat, tali pusat sendiri memiliki fungsi sebagai pensuplai makanan dan
oksigen dari tubuh ibu yang diberikan pada bayi, memotong tali pusat
merupakan momen yang sangat penting dilakukan, biasanya pemotongan tali
pusat dilakukan oleh dokter atau bidan seketika saat bayi dilahirkan, namun
tidak jarang sang ayah pun memiliki peran penting untuk dapat memotong tali
pusat bayi nya sendiri

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengerti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan ibu-
ibu dapat mengerti , memahami tentang Perawatan Bayi Baru Lahir.
C. Tujuan Instruksi Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit diharapkan ibu-
ibu dapat memahami tentang :
1. Mengetahui tentang pentingnya Perawatan Tali Pusat.
2. Mengetahui cara merawat tali pusat dengan benar.
3. Mengetahui hal apa saja yang harus diperhatikan dalam perawatan tali
pusat.

D. Materi
1. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya Perawatan Tali Pusat.
2. Memperagakan dan melatih teknik Perawatan tali pusat yang benar.
3. Mendorong pasien untuk melakukan teknik secara mandiri.

E. Metode
1. Ceramah
2. Praktik
3. Tanya jawab/diskusi
F. Media
1. LCD
2. Leptop
3. Leaflet

G. Kegiatan

No Tahap Waktu Kegiatan

Penyuluhan Peserta

1 Perkenalan & 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


Pembukaan 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri
3. Menjelaskan tujuan
2 Inti 15 menit 1. Memberikan 4. Menyimak
pengetahuan tentang 5. Mendengarkan attau
pentingnya memperhatikan
perawatan tali pusat.
2. Memperagakan dan
melatih teknik
perawatan tali pusat
yang benar.
3. Mendorong pasien
untuk melakukan
teknik secara
mandiri
3 Penutup 5 menit 1. Tanya jawab 1. Bertanya
2. Menyimpulkan 2. Aktif Bersama dalam
3. Evaluasi menyimpulkan
4. Memberi salam 3. Menjawab pertanyaan
4. Menjawab salam

F. Pengorganisasian

1. Moderator (Elvira nuraliya ma’mun) : bertugas memimpin jalannya


penyuluhan.
2. Penyuluh (Sofi Ayu Tifani dan Mega Aria Darsa)
3. Audiens (Ibu hamil)
4. Observer (Anastasya Tungga Dewi)
5. Fasilitator (Nurul Aidah Sahana dan Wilda Fauziah)

F. Setting Tempat
Nara sumber

Peserta Peserta

G. Evaluasi (cara, Jenis, waktu, soal)


1. Cara : Lisan
2. Jenis : Pertanyaan Terbuka
3. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
4. Soal :
a. Setelah yang kita diskusikan tadi, apa yang bapak/ibuketahui
tentang pentingnya perawatan tali pusat ?
b. Coba peragakan kembali apa yang sudah kita peragakan tadi
c. Selain apa yang kita diskusikan tadi, apa bapak/ibu dapat
melakukan perawatan di rumah secara mandiri ?

H. Sumber Bacaan
Fajar Gumilar, Ahmad. 2013. Perawatan Bayi Baru Lahir. Diakses dari
https://www.academia.edu/attachments/34167681/download_file?st
=MTU3Mjg1ODMwMiwxMTUuMTc4LjIyMC4xMTksMTI2NTk3Mj
M1&ct=MTU3Mjg1ODMxMSwxNTcyODU4Mzc0LDEyNjU5NzIzN
Q==&s=swp-toolbar pada tanggal 04 November 2019 pada Pukul
16.00 WIB
MATERI PENYULUHAN

1. PERAWATAN TALI PUSAT

A. Pengertian Tali Pusat Bayi

Tali pusat ( Funiculus umbilicalis ) adalah saluran kehidupan bagi


janin selama dalam kandungan, dikatakan saluran kehidupan karena
saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan
oksigen janin.Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tidak
diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.

B. Cara Membersihkan Tali Pusat


1. Gunakan Handscoon.
2. Ambil kapas bulat atau kapas bertangkai yang telah dibubuhi
alkohol 70%, lalu bersihkan sisa tali pusar, terutama bagian
pangkalnya (yang menempel pada perut).
3. Lakukan dengan hati-hati, apalagi bila pusar bayi masih berwarna
merah.
4. Gunakan jepitan khusus dari plastik untuk memegang ujung tali
pusarnya, agar lebih mudah dalam membersihkan dan melilitkan
perbannya
5. Ambil kasa kering lalu bungkus sisa tali pusat. Usahakan agar
seluruh permukaan hingga ke pangkalnya tertutup perban.
6. Lilitkan perban/kasa sedemikian rupa agar bungkusan tidak
terlepas. Pastikan tidak terlalu ketat, agar bayi tidak kesakitan.
7. Gunakan kain kasa untuk mengikat perban agar tetap pada
tempatnya

C. Arah Pembersihan Tali Pusat Bayi


Pembersihan tali pusat bayi yang telah dipotong yaitu : dari bagian tali
pusat yang dipotong ke arah pusar dengan gerakan satu arah.
Indikasinya agar bagian yang dipotong tidak terkena kotoran dari
pusar.

D. Hal – Hal yang Dilarang

Membubuhkan atau mengoleskan ramuan dan abu dapur karena akan


menyebabkan infeksi.

E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan


1. Jangan membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau
menoleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat.
2. Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
3. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT
dan sabun segera keringkan secara seksama dengan menggunakan
kain bersih.
4. Teknik Perawatan Tali Pusat Bayi. Dalam perawatan maupun
pemotongan tali pusat bayi itu menggunakan teknik steril. Artinya,
dalam setiap pelaksanaan perawatan dan pemotongan tali pusat
bayi itu menggunakan alat- alat yang steril. Dan dalam setiap
proses perawatan itu diangjurkan untuk sealalu memakai
hanscoon.
5. Penggunaan Popok pada bayi. Saat tali pusat dipotong, maka harus
diperhatikan penggunaan popok bayi tersebut. Sebaiknya popok
dipakaikan dibawah pusar. Alasannya adalah agar pusarnya tidak
lembab, karena apabila lembab akan beresiko timbulnya infeksi.

2. INFEKSI PADA TALI PUSAT BAYI


A. Pengertian Infeksi Tali Pusat ( Tetanus Neonatrum )

Tetanus Neonatrum adalah penyakit yang diderita oleh bayi baru lahir
(neonatus). Tetanus neonatorum penyebab kejang yang sering
dijumpai pada BBL yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia,
tetapi disebabkan infeksi selama masa neonatal, yang antara lain
terjadi akibat pemotongan tali pusat atau perawatan tidak aseptic (Ilmu
Kesehatan Anak, 1985)

Penyebab adalah hasil klostrodium tetani (Kapitaselekta, 2000) bersifat


anaerob, berbentuk spora selama diluar tubuh manusia dan dapat
mengeluarkan toksin yang dapat mengahancurkan sel darah merah,
merusak lekosit dan merupakan tetanospasmin yaitu toksin yang
bersifat neurotropik yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme
otot. (Ilmu KesehatanAnak,1985)

Penyebab tetanus neonatorum adalah clostridium tetani yang


merupakan kuman gram positif, anaerob, bentuk batang dan ramping.
Kuman tersebut terdapat ditanah, saluran pencernaan manusia dan
hewan. Kuman clostridium tetani membuat spora yang tahan lama dan
menghasilkan 2 toksin utama yaitu tetanospasmin dan tetanolysin.

B. Tanda-Tanda Tali Pusat Bayi yang Terinfeksi

1. Bernanah

Kondisi ini bisa muncul jika kurang benar dalam


merawatnya,seperti kurang bersih dan kurang kering. Hal ini juga
bisa terjadi bila saat pemotongan tali pusat bayi menggunakan
benda yang tidak steril sehingga kuman mudah tumbuh dan
berkembangbiak.
2. Bau Tidak Sedap

Bau Tidak sedap muncul pada tali pusat menandakan bahwa tali
pusat terinfeksi. Lalu tali pusat akan bernanah dan berlendir.Selain
itu juga ditandai dengan kemerahan di sekitar pusar.

3. Tidak Banyak Menangis

Bayi yang terinfeksi umumnya tidak banyak menangis sebaliknya


banyak tidur.Gejala ini ditandai dengan bayi malas minum,demam
dan yang paling parah sampai terjadi kejang.

4. Kulit sekitarnya berwarna kemerahan.

C. Upaya yang Dapat Dilakukakan untuk Mencegah Terjadinya


Infeksi :
1. Merawat tali pusat berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih,
tidak terkena air kencing, kotoran bayi atau tanah.
2. Bila kotor, cuci luka tali pusat dengan air bersih yang mengalir dan
segera keringkan dengan kassa kering dan di bungkus dengan
kassa tipis yang steril dan kering.
3. Dilarang membubuhkan atau mengoleskan ramuan, abu dapur, dan
sebagainya pada luka tali pusat sebab akan menyebabkan infeksi
dan tetanus yang dapat berakhir dengan kematian neonatal.

D. Cara Merawat Tali Pusat


1. Alat dan bahan
- Air hangat
- Kasa steril
- Kapas yang streril
2. Cara perawatan
a. Cuci tangan dengan sabun sampai bersih, keringkan dengan
handuk yang bersih.
b. Buka balutan pada tali pusat yang akan diganti dengan lembut
dan hati-hati dan buang ke tempat sampah. Bila lengket basahi
dengan air hangat.
c. Bersihkan tali pusat dan daerah sekitar tali pusat menggunakan
kapas yang dibasahi air hangat, lakukan dengan lembut dan
hati-hati
d. Keringkan tali pusat dan balut kembali menggunakan kasa
steril kering

Anda mungkin juga menyukai