Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENELITIAN

PERKECAMBAHAN KACANG MERAH

Oleh :
Kelompok 1
Dede Riza Fadillah
Eri Sri Wahiddah
Fathya Khairassyifa N.S.
Gita Permata
M. Alif Fadilla
Putri Arsylah Pratiwi P
Siti Nurhayati
Wisnu Satya Gumelar
XII MIPA 4

SMA NEGERI 1 TASIKMALAYA


Jalan Rumah Sakit 28 Tlp/Fax (0265) 331690 / 314861
Website: www.sman1-tasik.sch.id : Email info@sman1tasik.sch.id
Kota Tasikmalaya – 46115
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada tumbuhan.
Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah intensitas cahaya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tumbuhan. Namun, teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika belum
mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita.
Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut, kita melakukan penelitian
pada salah satu tumbuhan yaitu tmbuhan kacang merah. Tumbuhan ini kami ambil karena proses
pertumbuhan pada kacang merah tidak memerlukan waktu yang lama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Struktur embrio manakah yang akan mengalami pemanjangan paling cepat ?
2. Bagaimana hasil pengamatan lima biji kecambah tersebut ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan tumbuhan berbiji ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui struktur embrio yang mengalami pemanjangan paling cepat.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan biji kecambah kacang merah di tempat dengan tingkat
pencahayaan yang rendah.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan pada tumbuhan berbiji.

1.4 Rumusan Hipotesis

1. Mungkin struktur embrio yang akan mengalami pemanjangan paling cepat adalah radikula.
2. Mungkin dengan perlakuan yang sama kelima biji kecambah tersebut akan pertumbuhan yang
sama.
3. Mungkin faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan pada tumbuhan berbiji adalah
cahaya, air, dan suhu.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Kacang Merah


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan perkembangan merupakan proses
terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan
yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.
Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer,
dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir masa dormasi pada
biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali. Perkecambahan dibedakan
menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal. Perkecambahan pada tanaman kacang
hijau termasuk kedalam perkecambahan epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil
yang menyebaban kotiledon dan plumula keluar ke atas tanah.
Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan pada
embrio, ujung batang, dan ujung akar. Selanjutnya, tahap pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
sekunder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder dan floem sekunder.

2.2 Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Kacang Merah


Tumbuhan memerlukan jumlah cahaya yang berbeda untuk proses fotosintesis. Namun jumlah
cahaya yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan karena merusak kerja hormon
pertumbuhan (auksin). Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan
memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung Tumbuhan yang mendapat cahaya
kurang atau ditempat gelap akan terjadi pertumbuhan yang sangat cepat, tetapi daun kecil dengan
warna hijau muda, dan batang akan beruas-ruas panjang (etiolasi).
 Faktor yang memengaruhi perkecambahan
a. Internal
- Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi
selanjutnya. Gen juga menentukan kemampuan metabolism sehingga sangat
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang
memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan
periodenya.
- Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan beberapa fungsi di
dalam biji.
b. Eksternal
- Air dan kelembapan
Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia dalam sel.
Kelembapan memengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanamah
mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat memengaruhi terhadap
pemanjangan sel dan mempertahankan stabilitas bentuk sel.
- Cahaya
Kebutuhan benih pada cahaya berbeda-beda tergantung jenis tanamannya.
- Oksigen

Oksigen yang diserap benih melalui respirasi akan mendorong terjadinya


perkecambahan secara cepat. Akan terjadi bila kadar oksigen di udara lebih dari
29%.

- Suhu

Suhu juga merupakan faktor yang memengaruhi perkecambahan biji. Suhu


memengaruhi kecepatan perkecambahan. Pada kisaran 26 derajat – 35 derajat
Celcius.
 Tipe Perkecambahan
a. Hipogeal
Perkecambahan hypogeal adalah perkecambahan yang ditandai dengan
terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah atau media, sedangkan hipokotil
dan kotiledon yang teeangkat keatas permukaan tanah atau media.
b. Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang ditandai dengan bagian
hipokotil dan kotiledon yang terangkat keatas permukaan tanah atau media.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu
Agustus 2019 (1 Minggu)
2. Tempat Penelitian
Pada intensitas cahaya gelap (tidak terkena sinar matahari langsung).

3.2 Alat dan Bahan


1. Alat
 1 buah gelas
 Alat tulis, untuk menuliskan pertumbuhan dan perkembangan pada penelitian yang berbeda setiap
harinya.
 Kamera , untuk mendokumentasikan hasil penelitian pada kacang merah
2. Bahan
 5 biji kacang merah ( dalam 1 gelas )
 Kapas, sebagai media penelitian
 Air, sebagai bahan tambahan yang digunakan untuk membasahi atau / membuat kapas lembab.

3.3 Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Rendam kacang merah ± 3 jam untuk mengetahui mana biji kacang yang layak kita gunakan
umtuk dijadikan objek eksperimen.
3. Masukan gumpalan kapas yang telah diberi air (tidak boleh terlalu basah dan juga tidak boleh
terlalu kering) .
4. Setelah kacang direndam, masukan kacang ke dalam gelas yang telah berisi kapas (kacang di
simpan di atas kapas).
5. Simpan kacang dalam jarak yang tidak terlalu rapat dengan kacang lain agar pertumbuhannya
lancar (tidak saling berdesakan).
6. Simpan gelas pada tempat gelap .
7. Jika kapas mengering, segera basahi kapas tersebut, sampai kapas menjadi lembab.
8. Amati lalu catat dan dokumentasikan hasil pengamatan setiap harinya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Hari
Perkembangan
Ke-
1 Pada sekitar biji kacang, kapas menjadi warna hijau pudar dan
ukuran biji kacang membesar. Tetapi, belum muncul
kecambah.
2 Kecambah mulai tumbuh dari salah satu kacang, sedangkan
biji kacang lainnya tidak menunjukkan perkecambahan.
3 Radikula tumbuh mengarah ke bawah dan kacang mengarah
ke atas.
4 Kulit kacang mengelupas sekitar ¼ bagian dan bagian
hipokotil mulai memanjang.
5 Kecambah / batang kacang terus memanjang sehingga biji
kacang merah terangkat ke atas.
6 Biji kacang merah lainnya tidak menunjukkan adanya
perkecambahan.
7 Daun mulai tumbuh dengan warna hijau muda dan kulit biji
mengelupas seluruhnya.

4.2 Pertumbuhan Kacang Merah di Tempat Gelap


Dari data di atas dapat dilihat bahwa pada tempat yang gelap, kacang merah tidak
mendapatkan cahaya matahari sama sekali. Akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji
kacang menjadi sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan
kacang merah menjadi sangat cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah.
Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap paling cepat diantara tempat-tempat lain.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang
daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari.
Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon
auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan
daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
Banyak faktor yang menyebabkan tumbuh atau tidaknya biji kacang merah pada penelitian
kami, diantaranya air, suhu, kelembapan, dan kualitas biji. Pada tabel diatas, biji kacang merah
tidak semuanya berkecambah. Hal ini disebabkan karena kualitas bijinya kurang baik sehingga biji
yang tidak berkecambah mengalami pembusukan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan
berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang merah. Akan tetapi, faktor internal juga
mempengaruhi perkecambahan biji misalnya, kualitas biji.
Dalam proses perkecambahan, biji kacang merah, radikula atau bagian hipokotil merupakan
struktur biji yang paling mengalami pemanjangan, sehingga kotiledon terangkat keatas dan disebut
tipe epigeal.

5.2 Saran
Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan
lebih detail dalam menyimpulkan perkecambahan dan pertumbuhan kacang merah.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai