Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

POSBINDU DI KELURAHAN PERIUK, PERIUK JAYA, TANGERANG

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Disusun Oleh:

Wisnu Ajie Andika J410160097/4B

Dosen Pengampu:

Anisa Catur, SKM.,M.Epid

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin


meningkatnya kasus . PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi
kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes
melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan
akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM meningkat dari
41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 (Riskesdas 2007). Pos
Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan salah
satu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang bersifat promotif dan preventif
dalam rangka deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM pada
dasarnya merupakan kegiatan milik masyarakat yang dilaksanakan sepenuhnya
dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Sektor kesehatan
khususnya Puskesmas lebih berperan dalam hal pembinaan Posbindu PTM dan
menerima pelayanan rujukan dari Posbindu PTM di wilayah karena di dalam
kegiatan Posbindu PTM tidak mencakup pelayanan pengobatan dan rehabilitasi.

Posbindu, saat ini telah menjadi salah satu strategi penting pemerintah
(Kemenkes) untuk mengendalikan trend penyakit tidak menular yang semakin
mengkawatirkan. Berbagai data dan penelitian, menunjukkan bahwa trend tingkat
kesakitan dan kematian penyakit tidak menular sudah melampaui tingkat
morbiditas dan mortalitas penyakit menular. Disamping itu posbindu juga dapat
berperan sebagai tempat pembinaan para lansia yang diusahakan bisa mendapatkan
kesehjateraan. Sebagaimana tujuan utama yang dijabarkan pemerintah (Kemenkes)
yaitu Tujuan Posbindu PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Sasaran utama kegiatan adalah
kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia 15 tahun ke
atas.
BAB II
PROFIL DAN KEGIATAN

1. PROFIL

a. Nama Posbindu : Posbindu Periuk Jaya


b. Tahun dibentuk : 2007
c. Struktur Organisasi :
a) Ketua : Hj. Eny Khairunisa
b) Wakil Ketua : Hj. Lidyaningrum
c) Sekretaris : Hj. Sri Pardosi
d) Bendahara : Lamyati
e) SIE Penimbangan : Warsiyah
f) SIE Pendaftaran : Titik Daniah
g) SIE Pencatatan : Siti Jamiatun
d. Jumlah Peserta Posbindu : Keseluruhan peserta yaitu 140 orang dengan
Peserta aktif sekitar 20 orang (Lansia)

STRUKTUR ORGANISASI POSBINDU PERIUK JAYA

PERIODE 2018-2021

KETUA : Hj. Eny Khairunisa

WAKIL KETUA : Hj. Lidyaningrum

SEKRETARIS : Hj. Sri Pardosi BENDAHARA : Lamyati

SIE PENIMBANGAN : Warsiyah

SIE PENDAFTARAN : Titik Daniah SIE PENCATATAN : Siti Jamiatun


2. KEGIATAN

Posbindu Periuk Jaya secara rutin melaksanakan kegiatannya pada hari


rabu di minggu pertama setiap tiga bulan sekali. Kegiatan dilaksanakan di gedung
puskesmas Periuk Jaya. Kegiatan-kegiatan posbindu banyak diikuti oleh para
lansia yang cukup antusias untuk peduli terhadap kesehatannya. Bentuk kegiatan
ini antara lain adalah pemeriksaan tekanan darah, penimbangan berat badan,
pengukuran tinggi badan, cek kesehatan serta konsultasi tentang hidup sehat.
Dalam pelaksanaannya para kader senantiasa dibantu oleh petugas Puskesmas
Periuk Jaya untuk selalu mendapatkan pelayanan yang optimal di bidang
kesehatan. Posbindu Periuk Jaya juga sering mengadakan acara senam lansia yang
diadakan sebulan dua kali dan dalam aspek spiritual, posbindu juga mengadakan
pengajian rutin yang tergabung kedalam kelompok pengajian majelis ta’lim Masjid
Al-Ikhlas pada kamis malam di minggu pertama setiap bulannya. Seluruh kegiatan
posbindu tersebut dirancang dan diharapkan bisa dilaksanakan dari swadaya
masyarakat dan bantuan pemerintah.
BAB III
PEMBAHASAN

Ada beberapa kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh Posbindu PTM, diantaranya:

1. Monitoring faktor resiko bersama PTM secara rutin dan periodik.

2. Konseling faktor resiko PTM tentang diet, aktifitas fisik, merokok, stress.

3. Penyuluhan / dialog interaktif sesuai masalah terbanyak.

4. Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama, kerja bakti dll.

5. Rujukan kasus faktor resiko sesuai kriteria klinis

Tujuan dari adanya Posbindu PTM adalah untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Dengan
sasaran masyarakat:

1. Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM yang berusia


15 tahun ke atas (juknik posbindu PTM 2012 kemenkes)
2. Pada orang sehat agar faktor resiko tetap terjaga dalam kondisi normal.
3. Pada orang dengan faktor resiko adalah mengembalikan kondisi beresiko
ke kondisi normal.
4. Pada orang dengan penyandang PTM adalah mengendalikan faktor resiko
pada kondisi normal untuk mencegah timbulnya komplikasi PTM.

Manfaat adanya Posbindu PTM adalah:

1. Membudayakan gaya hidup sehat dengan berperilaku CERDIK. Cek


kondisi berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet yang sehat,
Istriharat yang cukup, Kelola stress.
2. Mawas Diri
3. Metodologis dan bermakna secara klinis
4. Mudah dijangkau dan murah
Jika dibandingkan dengan panduan teknis diatas, untuk kegiatan yang
dilaksanakan oleh Posbindu PTM Periuk Jaya, dinilai baik karena dari segala aspek
kesehatan yang menjadi panduan teknis kegiatan sudah terlaksana oleh Posbindu
tersebut seperti pemeriksaan tekanan darah, penimbangan berat badan, tinggi
badan, cek kesehatan berkala hingga kegiatan konsultasi oleh Posbindu. Kegiatan
rutinan seperti aktifitas bersama sudah terealisasi oleh mereka, dengan cara
diadakannya senam lansia yang diadakan sebulan dua kali. Posbindu tersebut juga
memperhatikan kesehatan spiritual dari penduduk lansia sekitar dengan
diadakannya pengajian bersama majelis ta’lim Masjid Al-Ikhlas pada kamis malam
di minggu pertama setiap bulannya. Untuk pelaksanaan kegiatan rujukan, pihak
Posbindu hanya bekerjasama dengan pihak Puskesmas Periuk Jaya, disini dinilai
kurang begitu efektif karena ditakutkan penyakit PTM yang dikhawatirkan
menimpa para lansia membutuhkan penanganan yang lebih intensif, seharusnya
pihak Posbindu juga bekerjasama dengan rumah sakit yang menyediakan alat serta
fasilitas yang mampu menangani penyakit yang membutuhkan perawatan cepat
seperti unit gawat darurat untuk pertolongan cepat.

Posbindu PTM Periuk Jaya dinilai terlalu fokus terhadap kesehatan lansia,
sedangkan panduan teknis dijelaskan bahwa sasaran dari Posbindu PTM adalah
semua masyarakat yang sehat, beresiko, dan penyandang PTM yang berusia 15
tahun keatas. Hal itu disebabkan kurangnya simpati masyarakat dengan usia
produktif untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh
Posbindu, dilihat dari jumlah kunjungan Posbindu untuk pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan kesehatan, masyarakat kelompok usia produktif tidak ada yang ikut
berpartisipasi meskipun sudah diadakan promosi kesehatan mengenai adanya
kegiatan pemeriksaan tersebut. Kegiatan-kegiatan Posbindu PTM tersebut lebih
diisi oleh masyarakat kelompok usia 40 tahun keatas dan di dominasi oleh ibu
rumah tangga yang memiliki lebih banyak waktu untuk ikut berpartisipasi dalam
kegiatan Posbindu.

Hasil dari adanya Posbindu tersebut dinilai bagus, terlihat dari kesadaran
para lansia yang peduli akan kesehatan mereka, sesuai dengan manfaat Posbindu.
BAB IV

PENUTUP

1. SIMPULAN

Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin


meningkatnya kasus . PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi
kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes
melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Posbindu, saat ini
telah menjadi salah satu strategi penting pemerintah (Kemenkes) untuk
mengendalikan trend penyakit tidak menular yang semakin mengkawatirkan.
Diperlukan partisipasi dari semua pihak untuk memajukan kesehatan kaum lansia,
baik psikis maupun fisik agar mereka bisa sehat dan mandiri lebih lama (produktif)
dalam menikmati sisa usianya. Merespon hal tersebut, atas kesadaran sebagai
warganegara kelurahan Periuk Jaya Tangerang maka dibentuk posbindu Periuk
Jaya. Untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Posbindu PTM Periuk Jaya, dinilai
baik karena dari segala aspek kesehatan yang menjadi panduan teknis kegiatan
sudah terlaksana oleh Posbindu tersebut seperti pemeriksaan tekanan darah,
penimbangan berat badan, tinggi badan, cek kesehatan berkala hingga kegiatan
konsultasi oleh Posbindu.

2. SARAN

Posbindu dapat memperbaiki sistem promosi kesehatannya untuk lebih


terampil dalam mengajak masyarakat yang sehat, beresiko, atau sudah terjangkit
PTM dengan kelompok usia produktif untuk berpartisipasi, seperti contohnya
dengan spanduk atau promosi di Puskesmas kepada masyarakat yang sedang
berkunjung ke Puskesmas tersebut. Serta proses rujukan yang lebih ditingkatkan ke
fasilitas kesehatan yang lebih tinggi agar para lansia lebih mudah mengakses
kesehatan atau bahkan menerima dana bantuan dari fasilitas kesehatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2012. Petunjuk Teknis Kegiatan Posbindu


Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian
Penyakit Tidak Menular

Riset Kesehatan Dasar. 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai