Konsep Keluarga membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh
negatif globalisasi dunia,
1.1 Definisi membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan kompromi/adaptasi dan praktik
Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi (positif) serta globalisasi dunia ,
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan budaya masyarakat /bangsa untuk
emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena Fungsi Cinta kasih adalah
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada diantara anggota keluarga dalam
peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. simbol yang nyata, seperti ucapan dan tingkah laku secara optimal dan terus menerus ,
Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara keluarga yang satu dengan
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling yang lainnya secara kuantitatif dan kualitatif.
ketergantungan membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalam keluarga secara serasi, selaras , dan
seimbang,
1.2 Fungsi membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah: pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
1. Fungsi Pendidikan, dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan 2. Fungsi perlindungan
kedewasaan dan masa depan anak memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari rasa tidak aman yang tumbuh dari
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang dalam maupun dari luar keluarga,
baik. membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dari luar maupun dalam,
dan merasa aman
membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia dan
4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota
sejahtera.
yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
3. Fungsi reproduksi
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun
melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia. keluarga sekitarnya.
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga dalam hal usia , kedewasaan fisik dan
rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga. mental,
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu melahirkan, jarak antara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya. kelahiran dua anak , dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga,
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan
anggota keluarga. sejahtera.
4. Fungsi sosialisasi
Menurut Friedman fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi
1) Fungsi Efektif. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan keluarga. Fungsi anak yang pertama dan utama,
efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota kelurga mengembangkan gambaran diri yang menyadari ,merencanakan , dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari
fositif , peran dijalankan dengan baik ,dan penuh rasa sayang. pemecahan masalah dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat
2) Fungsi sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial ,dan maupun sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang perlu
individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang
melaksanakan sosialisasi dengan anggota kelurga dan belajar disiplin , norma budaya , dan perilaku melalui interaksi diberikan lingkungan sekolah maupun masyarakat.
dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan didalam masyarakat.
3) Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja bermamfaat positif
bagi anak, tetapi juga orang tua untuk perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil
4) Fungis Ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga , seperti makanan ,pakaian , perumahan, dan lain-lain.
bahagia dan sejahtera.
5) Fungsi Perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan , pakaian, perlidungan, dan asuhan
5. Fungsi Ekonomi
kesehatan/keperawatan.Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan
Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam kehidupan keluarga dalam rangka menopang
memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu
perkembangan hidup keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian , keselamatan dan
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga, mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar
Menurut Undang-Undang 1992 membagi Fungsi Keluarga sebagai berikut
rumah dan perhatiaanya terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang , membina kegiatan
1. Fungsi keagamaan
dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga, 6. Fungsi pelestarian lingkungan
menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga, Membina kesadaran dan praktik kelestarian lingkungan internal keluarga , membina kesadaran, sikap, dan praktik
memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman ajaran agama, pelestarian lingkunga hidup yang serasi , selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup
melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang diperoleh disekolah atau sekitarnya.
masyarakat,
membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama. Peran Keluarga
Fungsi Budaya adalah Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu
membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,
dipertahankan, kelompok dan masyarakat.
membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai, Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah : berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala 1.4 Struktur
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya 1) Dominasi jalur hubungan darah
b. Peranan ibu : ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, a) Patrilineal
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata
lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. menggunakan struktur keluarga patrilineal.
c. Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, b) Matrilineal
mental, sosial dan spiritual. Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku padang salah satu suku yang yang
mengunakan struktur keluarga matrilineal.
1.3 Bentuk
1. TRADISIONAL : 2) Dominasi keberadaan tempat tinggal
a. The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak. a) Patrilokal
b. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.
c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri b) Matrilokal
d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.
waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar) : Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu 3) Dominasi pengambilan keputusan
rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll) a) Patriakal
f. The single-parent family (keluarga duda/janda) : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan) b) Matriakal
g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri. (Setiawati & Dermawan, 2008)
tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-
end) Ciri-ciri struktur keluarga
h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam 1) Terorganisasi
satu rumah Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga memiliki peran dan pungsi masing-
i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll) antara anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
j. Blended family : Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari 2) Keterbatasan
perkawinan sebelumnya Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga
k. The single adult living alone / single-adult family : Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung
karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati jawab masing-masing anggota keluarga.
3) Perbedaan
2. NON-TRADISIONAL : Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan
a. The unmarried teenage mother fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah anak-anak.
b. The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri Menurut Ali (2010) ciri-ciri keluarga di Indonesia adalah:
c. Commune family a. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh semangat kegotongroyongan.
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu b. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran yang kental yang mempunyai tanggung
rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas jawab besar.
kelompok / membesarkan anak bersama c. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang dominan dalam mengambil keputusan walaupun
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family prosesnya melalui musyawarah dan mufakat.
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan d. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan di perkotaan-keluarga di pedesaan masih bersifat tradisional,
e. Gay and lesbian families sederhana, saling menghormati satu sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi baru.
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
f. Cohabitating couple Ciri – ciri Keluarga Indonesia:
Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu a. Suami sebagai pengambil keputusan
g. Group-marriage family b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah c. Berbentuk monogram
satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya d. Bertanggung jawab
h. Group network family e. Pengambil keputusan
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan f. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya g. Ikatan kekeluargaan sangat erat
i. Foster family h. Mempunyai semangat gotong-royong
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua
anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya 1.5 Genogram
j. Homeless family Definisi : genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah keluarga pasien yang
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan informasi tentang nama anggota
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota keluarga. Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga,
k. Gang yang mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang anggota keluarga.
mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak-anak, keluarga satu rumah, penyakit-
penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan. Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau 5. Ventilasi
konflik antar anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain serta informasi-informasi lain yang Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
relevan. Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse) di dalam
keluarga. 6. Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.
Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu dilengkapi (update) setiap ada informasi
baru tentang anggota keluarga pada kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa 7. Air
keluarga sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian emosional keluarga dapat a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga. Sehingga idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-
generasi. undangan yang berlaku.
Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk : 8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
1) mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik dan mental di dalam keluarga
2) pola multigenerasi dari penyakit dan disfungsi 9. Limbah
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari
1.6 Siklus Kehidupan permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan
tanah dan air tanah.