Anda di halaman 1dari 6

1.

Konsep Keluarga  membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh
negatif globalisasi dunia,
1.1 Definisi  membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan kompromi/adaptasi dan praktik
 Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi (positif) serta globalisasi dunia ,
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,  membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan budaya masyarakat /bangsa untuk
emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
 Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena  Fungsi Cinta kasih adalah
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai  menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada diantara anggota keluarga dalam
peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. simbol yang nyata, seperti ucapan dan tingkah laku secara optimal dan terus menerus ,
 Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala  membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara keluarga yang satu dengan
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling yang lainnya secara kuantitatif dan kualitatif.
ketergantungan  membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalam keluarga secara serasi, selaras , dan
seimbang,
1.2 Fungsi  membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah: pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
1. Fungsi Pendidikan, dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan 2. Fungsi perlindungan
kedewasaan dan masa depan anak  memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari rasa tidak aman yang tumbuh dari
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang dalam maupun dari luar keluarga,
baik.  membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dari luar maupun dalam,
dan merasa aman
 membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia dan
4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota
sejahtera.
yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
3. Fungsi reproduksi
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain  membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun
melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia. keluarga sekitarnya.
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian  memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga dalam hal usia , kedewasaan fisik dan
rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga. mental,
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara  mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu melahirkan, jarak antara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya. kelahiran dua anak , dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga,
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian  mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan
anggota keluarga. sejahtera.
4. Fungsi sosialisasi
Menurut Friedman fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu  menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi
1) Fungsi Efektif. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan keluarga. Fungsi anak yang pertama dan utama,
efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota kelurga mengembangkan gambaran diri yang  menyadari ,merencanakan , dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari
fositif , peran dijalankan dengan baik ,dan penuh rasa sayang. pemecahan masalah dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat
2) Fungsi sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial ,dan maupun sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang perlu
individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang
melaksanakan sosialisasi dengan anggota kelurga dan belajar disiplin , norma budaya , dan perilaku melalui interaksi diberikan lingkungan sekolah maupun masyarakat.
dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan didalam masyarakat.
3) Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
 membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja bermamfaat positif
bagi anak, tetapi juga orang tua untuk perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil
4) Fungis Ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga , seperti makanan ,pakaian , perumahan, dan lain-lain.
bahagia dan sejahtera.
5) Fungsi Perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan , pakaian, perlidungan, dan asuhan
5. Fungsi Ekonomi
kesehatan/keperawatan.Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan
Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam kehidupan keluarga dalam rangka menopang
memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu
perkembangan hidup keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian , keselamatan dan
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga, mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar
Menurut Undang-Undang 1992 membagi Fungsi Keluarga sebagai berikut
rumah dan perhatiaanya terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang , membina kegiatan
1. Fungsi keagamaan
dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
 membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga, 6. Fungsi pelestarian lingkungan
 menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga, Membina kesadaran dan praktik kelestarian lingkungan internal keluarga , membina kesadaran, sikap, dan praktik
 memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman ajaran agama, pelestarian lingkunga hidup yang serasi , selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup
 melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang diperoleh disekolah atau sekitarnya.
masyarakat,
 membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama. Peran Keluarga
 Fungsi Budaya adalah Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu
 membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,
dipertahankan, kelompok dan masyarakat.
 membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai, Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah : berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala 1.4 Struktur
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya 1) Dominasi jalur hubungan darah
b. Peranan ibu : ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, a) Patrilineal
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata
lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. menggunakan struktur keluarga patrilineal.
c. Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, b) Matrilineal
mental, sosial dan spiritual. Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku padang salah satu suku yang yang
mengunakan struktur keluarga matrilineal.
1.3 Bentuk
1. TRADISIONAL : 2) Dominasi keberadaan tempat tinggal
a. The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak. a) Patrilokal
b. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.
c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri b) Matrilokal
d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.
waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar) : Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu 3) Dominasi pengambilan keputusan
rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll) a) Patriakal
f. The single-parent family (keluarga duda/janda) : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan) b) Matriakal
g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri. (Setiawati & Dermawan, 2008)
tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-
end) Ciri-ciri struktur keluarga
h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam 1) Terorganisasi
satu rumah Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga memiliki peran dan pungsi masing-
i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll) antara anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
j. Blended family : Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari 2) Keterbatasan
perkawinan sebelumnya Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga
k. The single adult living alone / single-adult family : Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung
karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati jawab masing-masing anggota keluarga.
3) Perbedaan
2. NON-TRADISIONAL : Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan
a. The unmarried teenage mother fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah anak-anak.
b. The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri Menurut Ali (2010) ciri-ciri keluarga di Indonesia adalah:
c. Commune family a. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh semangat kegotongroyongan.
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu b. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran yang kental yang mempunyai tanggung
rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas jawab besar.
kelompok / membesarkan anak bersama c. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang dominan dalam mengambil keputusan walaupun
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family prosesnya melalui musyawarah dan mufakat.
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan d. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan di perkotaan-keluarga di pedesaan masih bersifat tradisional,
e. Gay and lesbian families sederhana, saling menghormati satu sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi baru.
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
f. Cohabitating couple Ciri – ciri Keluarga Indonesia:
Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu a. Suami sebagai pengambil keputusan
g. Group-marriage family b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah c. Berbentuk monogram
satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya d. Bertanggung jawab
h. Group network family e. Pengambil keputusan
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan f. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya g. Ikatan kekeluargaan sangat erat
i. Foster family h. Mempunyai semangat gotong-royong
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua
anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya 1.5 Genogram
j. Homeless family Definisi : genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah keluarga pasien yang
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan informasi tentang nama anggota
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota keluarga. Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga,
k. Gang yang mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang anggota keluarga.
mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak-anak, keluarga satu rumah, penyakit-
penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan. Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau 5. Ventilasi
konflik antar anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain serta informasi-informasi lain yang Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
relevan. Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse) di dalam
keluarga. 6. Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.
Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu dilengkapi (update) setiap ada informasi
baru tentang anggota keluarga pada kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa 7. Air
keluarga sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian emosional keluarga dapat a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga. Sehingga idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-
generasi. undangan yang berlaku.

Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk : 8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
1) mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik dan mental di dalam keluarga
2) pola multigenerasi dari penyakit dan disfungsi 9. Limbah
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari
1.6 Siklus Kehidupan permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan
tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian ruang tidur


Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur,
2. Rumah Sehat kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman
yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau
baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”
Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati rumah yang sehat dan layak huni.
adalah sebagai berikut: Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai
1. Bahan Bangunan fungsi sebagai :
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai 1. Mencegah terjadinya penyakit
berikut : 2. Mencegah terjadinya kecelakaan
 Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3 3. Aman dan nyaman bagi penghuninya
 Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam 4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial
 Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen. 3. Hak & Kewajiban Pasien & Anggota Keluarga
Kewajiban-Kewajiban Orang yg Sakit:
2. Komponen dan penataan ruang rumah 1) Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk senantiasa ridha terhadap qadha Allah Subhanahu wa Ta’ala, bersabar
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut: atas taqdir-Nya serta berbaik sangka kepada Rabbnya. Itu yang lebih baik baginya.
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan 2) Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan harap, yaitu takut akan siksa Allah
b. Dinding ‘Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan berharap akan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla kepadanya.
 Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara 3) Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk berangan-angan ingin mati. Hal ini karena ada hadits
 Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan Ummul Fadhl Radhiyallahu’anha, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam pernah datang kepada mereka
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan tatkala ‘Abbas Radhiyallahu’anhu (paman Rasulullah) menderita sakit, hingga ‘Abbas berangan-angan ingin mati.
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir 4) Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain, hendaklah ia tunaikan kepada yang berhak apabila hal
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, itu mudah baginya. Jika tidak mudah, hendaklah ia berwasiat (kepada keluarganya).
ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak. 5) Orang yang sakit hendaknya bersegera untuk menyiapkan wasiat
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap. 6) Wajib baginya untuk memberikan wasiat kepada sanak kerabatnya yang tidak menerima warisan darinya. Allah
‘Azza wa Jalla berfirman:
3. Pencahayaan ‫صيَّةُ ل ِْل َوا ِلدَي ِْن‬
ِ ‫ض َر أ َ َحدَ ُك ُم ْال َم ْوتُ ِإنْ ت ََركَ َخي ًْرا ْال َو‬
َ ‫ِب َعلَ ْي ُك ْم ِإذَا َح‬
َ ‫ُكت‬
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal َ‫َو ْاْل َ ْق َربِينَ بِ ْال َم ْع ُروفِ َحقًّا َعلَى ْال ُمتَّقِين‬
intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan. “Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) kematian, jika ia meninggalkan
harta yang banyak, berwasiatlah untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma`ruf, (ini adalah) kewajiban atas
4. Kualitas Udara orang-orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 180)
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut : 7) Boleh baginya untuk berwasiat dengan sepertiga hartanya, tidak boleh lebih.
a) Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C 8) Hendaklah dalam berwasiat ini disaksikan oleh dua orang yang jujur yang muslim. Jika tidak ada maka bisa dengan
b) Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70% dua orang (yang jujur) non muslim dengan diminta agar keduanya bersumpah untuk bisa dipercaya apabila ragu akan
c) Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam persaksiannya
d) Pertukaran udara 9) Adapun berwasiat agar hartanya diberikan kepada kedua orang tua dan sanak kerabat yang berhak menerima warisan
e) Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam dari orang yang meninggalkan warisan itu, maka ini tidak boleh dilakukan. Karena hal ini sudah dimansukh dengan
f) Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3 ayat tentang warisan
10) Diharamkan membuat wasiat yang mendatangkan mudharat (kerugian) bagi orang lain, seperti berwasiat agar c. Factor nutrisi
sebagian ahli waris jangan diberikan hak warisnya atau berwasiat agar melebihkan sebagian ahli waris atas sebagian  Kimiawi
yang lain. Hal ini disebabkan adanya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:  Fisik
ِ ‫َان َو ْاْل َ ْق َربُونَ مِ َّما قَ َّل مِ ْنهُ أَ ْو َكث ُ َر ن‬
‫َصيبًا َم ْف ُروضًا‬ ِ ‫َصيبٌ مِ َّما ت ََركَ ْال َوا ِلد‬
ِ ‫َان َو ْاْل َ ْق َربُونَ َولِلنِسَاءِ ن‬
ِ ‫َصيبٌ مِ َّما ت ََركَ ْال َوا ِلد‬
ِ ‫ِلر َجا ِل ن‬
ِ ‫ل‬  Biologis
“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian  Unhealthy behaviour
(pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah d. Factor lingkungan
ditetapkan.” (An-Nisaa’: 7) Lingkungan adalah semua factor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan social.
11) Wasiat yang lalim (tidak adil) hukumnya batil lagi tertolak Sesungguhnya keadaan keluarga secara keseluruhan memang mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap kesehatan
12) Ketika banyak terjadi kebid’ahan pada sebagian besar kaum muslimin di masa ini. Begitu pula dalam permasalahan setiap anggota keluarga. Pengaruh tersebut dapat dilihat paling tidak pada lima hal :
yang berkaitan dengan jenazah. Maka termasuk kewajiban seorang muslim adalah untuk berwasiat agar disiapkan 1. Penyakit keturunan
(urusan kematiannya) dan agar dikuburkan berdasarkan Sunnah (tuntunan Nabi Shallallahu’alaihi wa Setiap orang pada dasarnya adalah hasil interaksi antara berbagai factor genetic (fungsi reproduksi). Apabila
Sallam), sebagai pengamalan terhadap firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (At-Tahrim: 6) ditemukan kelainan tertentu pada factor genetic tersebut, yang antara lain muncul karena perkawinan (tahap awal
dari siklus keluarga) maka tidaklah sulit dipahami bahwa orang tersebut dapat menderita penyakit keturunan tertentu
Kewajiban Keluarga Terhadap Orang Sakit pula.
Menjenguk Orang Sakit dan Hukumnya 2. Perkembangan bayi dan anak
Orang sakit adalah orang yang lemah, yang memerlukan perlindungan dan sandaran. Perlindungan Sekalipun pada dasarnya keadaan fisik dan mental bayi serta anak mempunyai kemampuan mengatasi berbagai
(pemeliharaan, penjagaan) atau sandaran itu tidak hanya berupa materiil sebagaimana anggapan banyak orang, pengaruh lingkungan, tetapi pengalaman membuktikan jika bayi dan anak tersebut maka perkembangan bayi dan
melainkan dalam bentuk materiil dan spiritual sekaligus. anak tersebut akan terganggu, baik perkembangan fisik maupun perilakunya.
Karena itulah menjenguk orang sakit termasuk dalam bab tersebut. Menjenguk si sakit ini memberi perasaan 3. Penyebaran penyakit
kepadanya bahwa orang di sekitarnya (yang menjenguknya) menaruhperhatian kepadanya, cinta kepadanya, Apabila dilingkungan keluarga terdapat penderita penyakit infeksi maka tidaklah sulit diperkirakan bahwa anggota
menaruh keinginan kepadanya, dan mengharapkan agar dia segera sembuh. Faktor-faktor spiritual ini akan keluarga yang lain akan mudah terserang penyakit tersebut
memberikan kekuatan dalam jiwanya untuk melawan serangan penyakit lahiriah. Oleh sebab itu, menjenguk orang 4. Pola penyakit dan kematian
sakit, menanyakan keadaannya, dan mendoakannya merupakan bagian dari pengobatan menurut orang-orang Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang hiduo membujang atau bercerai (siklus kehidupan
yang mengert. Maka pengobatan tidak seluruhnya bersifat materiil (kebendaan). Karena itu, hadits-hadits Nabawi keluarga) cenderung memperlihatkan angka penyakit dan kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang
menganjurkan "menjenguk orang sakit" berkeluarga.
Dari abu musa r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw.: jenguklah orang sakit, dan berikanlah makanan kepada orang yang 5. Proses penyembuhan penyakit
lapar, dan bebaskanlah tawanan. (h.r. bukhari) Proses penyembuhan penyakit anak-anak yang menderita penyakit kronis jauh lebih baik pada keluarga dengan
Hak orang islam terhadap orang islam lainnya ada enam: fungsi keluarga yang sehat daripada keluarga dengan fungsi keluarga yang sakit
1. Apabila engkau berjumpa dengannya berilah salam kepadanya.
2. Apabila ia mengundangmu penuhilah undangnnya itu. 5. Konsep & Fungsi Keluarga dalam Islam
3. Apabila ia meminta nasehat kepadamu, nasehatilah dia. Hak dan Kewajiban Anak
4. Apabila ia bersin, lalu memuji allah, maka doakanlah ia olehmu. Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua
5. Apabila ia sakit, tengoklah ia, dan apabila ia meninggal dunia, maka iringkanlah dia. (h.r. muslim) Pada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula sebaliknya hak anak adalah
Menjenguk orang yang terbaring sakit. Sebagian ulama telah menetapkan menjenguk orang sakit ini sebagai fardhu merupakan kewajiban dari orang tua sendiri. Diantara kewajiban anak untuk berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi
kifayah, seperti halnya memberi makan orang yang kelaparan dan membebaskan tawanan. Jumhur ulama berpendapat dua yaitu ketika mereka masih hidup dan sesudah mereka wafat.
bahwa menjenguk ini pada dasarnya hukumnya sunnah. Namun pada perkembangannya ia menjadi wajib di beberapa A. Saat Orang Tua Masih Hidup
kalangan tertentu. 1) Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.
Perintah menjenguk orang sakit mengandung hikmah, dapat meringankan beban mental keluarganya, sebagai ungkapan Ta’at, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak Adam(manusia). Sedangkan
kasih sayang, mengingatkan manusia akan mati, memberikan dorongan kejiwaan dan menghibur, dan lain-lain. mendurhakai keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untuk berbuat
syirik atau bermaksiat kepada Allah. Allah berfirman, artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk
4. Faktor Eksternal terhadap Kesehatan Keluarga mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
Timbulnya penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan antara factor penjamu (host ), factor agen penyakit, dan factor keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, ….”
lingkungan Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam
a. Factor host melakukan kebaikan”. Adapun contoh bentuk ketaatan pada orang tua diantaranya:
Host adalah seseorang yang mempunyai resiko untuk terkena suatu penyakit. a) Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan
Resiko internal : Resiko eksternal b) Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik yang diminta atupun tidak
 Genetic  Lingkungan c) Segera mendatangi panggilan orang tua
 Umur ; sesorang anggota keluarga dengan usia yang lebih tua cenderung  Kebudayaan d) Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka perintah maksiat
lebih perhatian terhadap anggota keluarga yang lain  Kepercayaan e) Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan membunuh orang tua meskipun orang tua salah
 Pendidikan : makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah meneriam  Ras Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagia bentuk. Di antara bakti terhadap kedua orang tua
informasi sehingga makin banyak penetahuan yang dimiliki  Social ekonomi adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan ucapan
 Pekerjaan ‘ah’, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka, mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi.
 Sex
 Fisiologi tubuh 2) Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagai bentuk. Diantara wujud lain dari pada bakti
 Keadaan imunologia pada orang tua diantaranya:
 Tingkah laku a) Tidak berkata “ah” dan tidak mengeraskan suara melebihi suara orang tua
b) Tidak mendahului jalan orang tua
b. Factor agen c) Mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi
Agen adalah suatu unsure, organisme hidup atau kuman infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit d) Tidak berkata kasar
Factor yang mempengaruhi :
3) Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya. Banyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal yang demikian tak ditinggalkan oleh syariat, hingga
Amat penting kedudukan izin kepada orang tua dalam masalahjihad. Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah didapati banyak contoh dari Rasulullah SAW, bagaimana beliau mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.
shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-anak. Bahkan beliau mencela orang yang tidak pernah
bertanya, ‘Apakah kamu masih mempunyai kedua orangtua?’ Laki-laki tersebut menjawab, ‘Masih’. Beliau mencium anak-anaknya. Kisah-kisah tentang ini bukan hanya satu dua. Di antaranya dituturkan oleh shahabat yang
bersabda, ‘Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya’. mulia, Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan bin 'Ali, sementara Al-Aqra' bin Habis At-
4) Memberikan nafkah kepada orang tua Tamimi sedang duduk di sisi beliau. Maka Al-Aqra' berkata, "Aku memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari
Beberapa ayat dalam Al Qur’an yang membahas tentang hal ini adalah Al Baqarah ayat 15 dan Ar-Rum ayat mereka yang kucium." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandangnya, lalu bersabda, "Siapa yang
38. Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata, “Ayahku ingin mengambil tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."
hartaku”. Nabi SAW. bersabda, “Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.” Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari kalangan shahabat radhiallahu 'anhum, hal ini pun
Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidak bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan ditemukan di kalangan mereka. Bahkan dilakukan oleh shahabat yang paling mulia, Abu Bakr Ash-
dirinyaatas izin Allah, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya. Shiddiqradhiallahu 'anhu. Ketika Abu Bakr radhiallahu 'anhu tiba di Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dalam hijrah, dia mendapati putrinya, 'Aisyah radhiallahu 'anha sakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu
5) Memenuhi sumpah/nadzar kedua orang tua 'anhu yang menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan:
Jika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, "Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya. Ternyata 'Aisyah putrinya sedang berbaring,
maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena hal itu termasuk hak mereka. terserang penyakit panas. Maka aku melihat ayah 'Aisyah mencium pipinya dan berkata, 'Bagaimana keadaanmu,
wahai putriku?'."
6) Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah. Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang ayah yang paling mulia di antara seluruh
Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Siapa yang paling berhak manusia. Tak segan-segan beliau mendekap dan mencium putra-putri dan cucu-cucunya. Begitu pun yang beliau
mendapatkan perlakuan baik dariku?” beliau menjawab, “Ibumu.” Lelaki itu bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ ajarkan kepada seluruh manusia.
Beliau kembali menjawab, “Ibumu”. Lelaki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, 2) Hak untuk memperoleh kehidupan
“Ibumu”. Lalu siapa lagi? Tanyanya. “Ayahmu,” jawab beliau.” Problematika perekonomian seakan menjadi momok yang menakutkan bagi calon orang tua bahkan orang tua
Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaati ayah lebih didahulukan jika sekalipun. Banyak sekali orang tua yang mnelantarkan anak yang telah dilahirkan sendiri dari rahimnya. Bahkan tak
keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan syari’at. Alasannya, ibu sendiri sedikit pula yang membiarkan anaknya merasakan kehidupan dunia ini.
diwajibkan taat kepada suaminya. Allah berfirman:
7) Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada istri “Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizqi kepadamu dan kepada
Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua lalu mereka tidak mereka.”
bisa keluar kemudian mereka bertawasul dengan amal baik mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan 3) Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)
memberi susu untuk kedua orang tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan. Begitupula dengan kisah Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang artinya: Para ibu
Alqomah hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
4) Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tua
8) Mendo’akan kedua orang tua. Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap anak anak. Ada yang
Merupakan perihal yang sangat urgen sebab do’a juga merupakan wujud ungkapan terimakasih anak terhadap orang mengatakan; ‘apa arti sebuah nama’. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi
tua. Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang kewajiban mendoakan keduanya salah satunya adalah firman Allah seorang anak adalah sebuah do’a. Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak mampu berperilaku baik sesuai
SWT : dengan namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula,
‫ِيرا‬
ً ‫صغ‬ ِ ‫ِض لَ ُه َما َجنَا َح الذُّ ِل مِ نَ الرَّ حْ َم ِة َوقُلْ َر‬
َ ‫ب ارْ َح ْم ُه َما َك َما َربَّ َيانِي‬ ْ ‫َو‬
ْ ‫اخف‬ namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita kembalikan kepada Allah SWT. Nama yang
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, baik dengan akhlak yang baik, itulah yang diharapkan oleh setiap orang tua.
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". 5) Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.
9) Memelihara orang tua Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi yang mampu melakukannya.
Ayat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra’ ayat 23 dan Al-Ahqaf ayat 15 6) Hak mendapat pendidikan
Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Bahkan ibu merupakan madrasah
B. Ketika Orang Tua Telah Meninggal awal bagi putra putrinya. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad
Ada beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya ketika mereka sudah tiada diantaranya: dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah sekedar kemurahan hati seorang ibu kepada anak-
1) Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini merupaka bukti kebaktian anak terhadap orang anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.
tuanya sebelum dikebumikan. Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti mencucikan pakaiannya
2) Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena do’a yang yang masih bisa menjadi amal jariyah adalah do’a anak atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak
sholeh terhadap orang tuanya. Namun anak yang dimaksud anak di sini tidak hanya anak kandung saja tapi anak tiri, merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan
ataupun anak angkatpun bisa. Karena dalam doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semua orang muslim. memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya seorang anak juga
3) Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup karena demikian itu akan menjadi ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena pada dasarnya anak itu terlahir dalam keadaan fitrah, jadi yang
amalan jariyah bagi orang tua meskipun telah memenuhi panggilanya. menjadikan anak tersebut islam ataupun kafir adalah orang tuanya.
4) Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.
5) Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua Hak dan Kewajiban Orang Tua
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah seorang anak yang menyambung Kewajiban Orang tua kepada Anak
tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya meninggal”. 1) Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari pencampuran tadi, si istri hamil, maka
6) Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayah anaknya menjadi anak yang soleh.
Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya, 2) Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.
maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal.” 3) tinggal di lingkungan yang islami
4) Memberi nama yang baik
Hak-hak yang harus diperoleh anak 5) Ibu hendaknya Menyusui anaknya
1) Hak Mendapatkan Rasa Kasih Sayang 6) Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu).
7) Mengkhitan si anak
8) Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika BIMBINGAN TERHADAP PASIEN YANG SAKARATUL MAUT
9) Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah. Orang sakit biasanya mengalami krisis psikologis dalam dirinya, oleh karena itu hendaknya didampingi dan diberi
10) Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri atau menikah. perhatian lebih, serta dorongan motivasi untuk kesembuhannya. Doa-doa serta dzikir dirasa mampu mengurangi rasa
11) Memilihkan teman yang baik. sakit orang yang merasakannya. Karena dalam doa dan dzikir tersebut terdapat ilmu ikhlas sebagai hamba Allah swt yang
12) berbuat adil kepada semua anak anaknya. tidak mempunyai daya dan upaya dihadapan-nya. Kita dapat mendampinginya sebagai wujud bertawaqal dan
13) Menjadi contoh yang baik bagi anaknya. menyerahkan diri kepada Allah swt dan menyadari segalanya kembali atas kehendaknya.
14) Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya. Mati adalah kata yang tidak disukai oleh kebanyakan orang. Banyak yang menghindar darinya. Kematian itu sendiri
tentunya lebih ditakuti dari sekadar kata mati. Tidak hanya oleh manusia, binatang pun takut mati. Seakan tidak ada yang
Hak-hak Orang Tua sudi mati. Hal ini wajar bagi makhluk yang bernyawa, karena mati merupakan sebab berpisahnya seorang dari hal yang
Yang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan seorang anak ia senangi, berpisah dari dunia dan segala isinya. Sementara manusia memang mencintai dunia dan seisinya.
terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua atas anak, yang paling penting di antaranya adalah : Sebagaimana firman Allah Subhaanahu Wata'ala, yang artinya;
1) Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui perkataan, perbuatan, harta, dan
badan. “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak,
2) Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat. harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan
3) Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun. hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Al-Imran: 14)
4) Tawadhu’ (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan keduanya. Di sisi lain, ada yang menyangka bahwa kematian menjanjikan ketenangan. Karenanya, kita sering mendengar kasus
5) Banyak berdo’a dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat keduanya telah meninggal dunia. bunuh diri. Orang itu mengira kematian merupakan solusi ampuh untuk mengatasi semua masalah. Ada juga golongan
6) Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua. manusia yang sepanjang harinya bermaksiat, seakan-akan maut tidak akan menjemputnya.
7) Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus ada perintah terlebih dahulu.
8) Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih hidup, dan begitu juga setelah matinya.
9) Segera memenuhi panggilan mereka berdua

Hak dan Kewajiban Antar Keluarga


Hak Kerabat dan Sanak Keluarga
1) Dikunjungi/silaturahim
Dalil hadits: “Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya maka hendaklah dia takut kepada
Allah dan bersilaturahim kepada kerabat.” (HR. Ahmad dan Al Hakim)
2) Selamat dari tangan dan lisannya. Maksudnya adalah tidak digunjingkan dan dianiaya.
3) Bersedekah/memberi hadiah
“Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memutuskan kekerabatan.” (HR. Ahmad, Thabrani dan
Baihaqi)

6. Kewajiban Menangani orang sakit dalam Islam


Ada dua hak orang sakit yang harus dipenuhi oleh anggota masyarakat atau keluarganya. Hak orang sakit yang
pertama dan utama adalah bebas dari segala tanggung jawab social yang normal. Artinya orang yang sedang sakit
mempunyai hak untuk tidak melakukan pekerjaan sehari-hari yang biasa dia lakukan. Hal ini boleh dituntut, namun
tidaklah selalu mutlak, tergantung tingkat keparahan atau tingkat persepsi dari penyakit tersebut. Apabila tingkat
keparahan sakitnya rendah maka orang tersebut mungkin saja tidak perlu menuntut haknya. Dan seandainya
menuntut haknya harus tidak secara penuh. Maksudnya, ia tetap dalam posisinya tetapi perannya dikurangi, dalam
arti volume dan frekuensi kerjanya dikurangi.
Tetapi bila tingkat keparahannya tinggi maka hak tersebut harus dituntutnya, misalnya menderita penyakit menular.
Hak tersebut haruslah dituntut karena bila tidak akan dapat menimbulkan konsekuensi ganda, yaitu disamping
produktivitas kerja menurun atau bahkan dapat menambah beratnya penyakit.
Hak yang kedua adalah hak untuk menuntut bantuan atau perawatan kepada orang lain. Didalam masyarakat yang
sedang sakit berada dalam posisi yang lemah, lebih-lebih bila sakitnya berada dalam derajat keparahan yang tinggi.
Anggota keluarga dan anggota masyarakat berkewajiban untuk membantu dan merawatnya. Oleh karena tugas
penyembuhan dan perawatan memerlukan keahlian tertentu, maka tugas ini didelegasikan kelpada lembaga-lembaga
masyarakat atau individu tertentui seperti dokter, perawat, bidan dan petugas lainnya.
Kewajiban keluarga merawat orang sakit :
1. Mengenal gangguan kesehatan setiap anggotanya. Keluarga mempunyai peranan yang amat penting dalam
mengembangkan, mengenal, dan menemukan masalah kesehatan dalam keluarga sebagai antisipasi menjaga
kesehatan dalam keluarganya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat. Keluarga merupakan pusat pengambilan keputusan
terpenting, termasuk membuat keputusan tentang masalah kesehatan keluarga. Keluarga dalam tugasnya mengambil
keputusan bagi anggota keluarga disebut sebagai pelayanan rujukan kesehatan primer
3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan tidak dapat membantu dirinya sendiri karena
cacat atau usianya terlalu muda
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
5. Mempertahankan hubungan timbale balik antara keluarga dan lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan
dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada

Anda mungkin juga menyukai