Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ELUSIDASI STRUKTUR

SENYAWA β-SITOSTEROL dari Kielmeyera variabilis


MUH. ADE ARTASASTA 1530312044
ELUSIDASI STRUKTUR DARI SENYAWA β-SITOSTEROL

1. Uji Pendahuluan

Senyawa-senyawa golongan steroid diidentifikasi melalui uji kualitatif menggunakan

reagen Libermann-Burchard. Ekstrak sampel dari Kielmeyera variabilis diuji dengan

menggunakan reagen Libermann-Burchard yang menunjukkan warna biru-hijau yang beraarti

positif mengandung senyawa steroid. Hal ini berdasarkan reaksi Liebermann-Buchard yang

menyatakan bila suatu steroid direaksikan dengan asam asetat anhidrat dan setetes asam sulfat

pekat akan menghasilkan warna hijau atau biru (Robinson, 1995).

2. Spektrofotometer UV-VIS

Sampel kristal yang telah murni diencerkan dengan pelarut etil asetat sebanyak 5 mL

untuk kemudian diukur menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Berikut adalah hasil pengukuran

sampel dengan spektrofotometer UV-Vis.

Panjang gelombang maksimum pada spektrofotometer UV-Vis yang terukur sebesar 215

nm dengan absorbansi 0,006. Dengan demikian, senyawa tersebut tidak

Dari spektrum tersebut menjelaskan bahwa senyawa isolasi terssebut memiliki ikatan

rangkap atau kemungkinan hanya memiliki satu ikatan rangkap dalam strukturnya karena

menyerap sinar di bawah 250 nm

3. Analisis Infrahmerah (IR)


TUGAS ELUSIDASI STRUKTUR
SENYAWA β-SITOSTEROL dari Kielmeyera variabilis
MUH. ADE ARTASASTA 1530312044
Spektrum IR lebih sering digunakan untuk mengidentifijkasi keberadaan gugus fungsi

yang memilki pita spesifik yang menonjol, yaitu C=O, O-H, N-H, C-O, C=C, C≡N, dan NO 2.

Berikut adalah hasil pengukuran FTIR dari sampel yang telah dimurnikan.

Spektrum infrahmerah pada kristal yang didapatkan penelitian ini menunjukkan adanya

puncak pada daerah 3421 cm-1 karakteristik untuk gugus hidroksil (-OH), bilangan gelombang

2958 cm-1 dan 2866 cm-1 menunjukkan adanya (CH alifatik), puncak 1666 cm -1 adalah (C=C),

1463 cm-1 adalah (CH2), 1375 cm-1 menunjukkan (C-O), dan 1055 cm -1 (sikloalkana). Hal ini

dibaca berdasarkan tabel daerah serapan IR di bawah ini


TUGAS ELUSIDASI STRUKTUR
SENYAWA β-SITOSTEROL dari Kielmeyera variabilis
MUH. ADE ARTASASTA 1530312044
4. Nuclear Magnetic Resonance Proton (1H NMR)

Digunakan 1H NMR untuk mengukur banyaknya jumlah atom H dalam suatu senyawa.

Nilai pergeseran kimia, spin-spin spilting dan konstanta copling merupakan nilai-nilai yang harus

dibandingkan. Nilai-nilai tersebut memberi juga petunjuk mengenai perbedaan lingkungan suatu

atom hidrogen di dalam molekul. Penentuan struktur halus yang berupa puncak-puncak berganda,

memberikan petunjuk mengenai berbagai tipe H yang saling berdekatan satu sama lainnya.

Perbedaan dalam frekuensi resonansi adalah sangat kecil sehingga sangat sukar untuk mengukur

secara tepat frekuensi resonansi setiap proton. Oleh karena itu, digunakan senyawa standar

frekuansi yang ditambahkan dalam larutan senyawa yang akan diukur, dan frekuensi resonansi

setiap proton dalam cuplikan diukur relatif terhadap frekuensi resonansi dari proton-proton

senyawa standar. Salah satu senyawa standar yang digunakan adalah tetrametilsilan (CH 3)4Si yang

disebut TMS. Senyawa ini dipilih karena proton-proton dari gugus metil jauh lebih terlindungi

bila dibandingkan dengan kebanyakan senyawa cuplikan.

Inti atom yang mempunyai nilai geseran kimia (δ) daerah rendah (dekat TMS)

disebut high shielded field (daerah medan magnet tinggi), sedangkan daerah makin jauh dari

TMS disebut low shielded field (daerah medan rendah).


TUGAS ELUSIDASI STRUKTUR
SENYAWA β-SITOSTEROL dari Kielmeyera variabilis
MUH. ADE ARTASASTA 1530312044
Analisis 1H NMR pada sampel memiliki puncak dengan pergeseran kimia yaitu 3,52

(C3, tdd); 5,15 (C6, t); 0,94 (C19, d); 0,91 (C24, t); 0,86 (C26, d); 0,84 (C27, d); 0,67 (C28, s);

dan 1,002 (C29, s). Senyawa ini berbentuk hamblur putih dengan titik leleh sebesar 135-136 oC.

Hal ini serupa dengan spektrum β-sitosterol yang telah ditemukan sebelumnya oleh

Prakash dan Chaturvedula (2012) sehingga dapat disimpulkan senyawa ini adalah β-

sitosterol.

5. Nuclear Magnetic Resonance Carbon (13C NMR)

Spektroskopi 13C NMR pada hakikatnya merupakan pelengkap NMR proton,

dan kombinasi kedua cara itu merupakan alat yang kuat pada penentuan struktur.

Nilai pergeseran kimia, spin-spin splitting dan konstanta kopling merupakan nilai-

nilai yang harus diandingkan. Nilai-nilai tersebut memberi juga petunjuk mengenai

perbedaan lingkungan suatu atom karbon di dalam molekul. Untuk membedakan jenis

karbon yaitu metil, metilen, metin, dan karbon kuartener digunakan analisis spektrum

DEPT 13C NMR. DEPT 135o yang digunakan pada penelitian ini akan memunculkan

sinyal CH dan CH3 masing-masing berharga positif sedangkan sinyal CH 2 akan


13
muncul sebagai sinyal berharga negatif. Berikut adalah hasil spektrum DEPT C

NMR dari sampel senyawa.


TUGAS ELUSIDASI STRUKTUR
SENYAWA β-SITOSTEROL dari Kielmeyera variabilis
MUH. ADE ARTASASTA 1530312044

Data 13C NMR menunjukkan adanya 29 puncak atom karbon yang menandakan ada 2

puncak yang sama yaitu pada puncak dengan pergeseran kimia 42,4 (C4,13) dan 32,0 (C7,8).

Puncak lainnya yang ditemukan berada pada daerah 140,87 (C5) dan 121,86 (C6), karbon ini

memiliki pergeseran kimia yang cukup besar karena membentuk ikatan rangkap. Pada daerah

71,95 (C3) yang terikat langsung pada atom O sehingga pergeseran kimianya cukup besar.

Kemudian terdapat juga pada daerah 56,9 (C14); 56,28 (C17); 50,26 (C9); 12,00 (C29); 19,5

(C28); 28,1 (C19). Dari data-data spectrum di atas menunjukkan isolat-1 adalah β-Sitosterol.

Oleh karena itu, menyatukan semua data yang didapat dari hasil identifikasi dengan

UV-Vis, FTIR, 1H NMR, dan 13C NMR maka dapat disimpulkan bahwa struktur senyawa yang

telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari Kielmeyera variabilis dapat digambarkan sebagai

berikut

Atau
TUGAS ELUSIDASI STRUKTUR
SENYAWA β-SITOSTEROL dari Kielmeyera variabilis
MUH. ADE ARTASASTA 1530312044

β- Sitosterol

6. Korelasi COSY, HMQC dan HMBC

Spektrum 1H NMR dari senyawa isolasi dari Kielmeyera variabilis menunjukkan

sebuah respon proton yang terkoneksi dengan proton dari C3 gugus hidroksi yang muncul sebagai
13
triplet δ 3.53. C NMR bersama dengan COSY, HMQC dan HMBC menunjukkan 29 signal

karbon termasuk 6 metil (CH3), 11 metilen (CH2), 10 metin (CH), dan 3 karbon kuartener. Hal

tersebut menandakan bahwa struktur dari senyawa isolasi Kielmeyera variabilis sebagai β-

sitosterol yang juga telah dilaporkan oleh Habib dkk., 2007 yang didukung oleh korelasi dari

COSY dan HMBC yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

7. Spektroskopi MS

Spektrum massa menunjukkan bahwa massa molekul relatif senyawa adalah

141, puncak-puncak pragmentasi pada m/z = 43, 91, 105, 121, 145, 185, 213, 255,
TUGAS ELUSIDASI STRUKTUR
SENYAWA β-SITOSTEROL dari Kielmeyera variabilis
MUH. ADE ARTASASTA 1530312044
303, 329, 368, 381, 396, signifikan dengan puncak-puncak serapan yang ditunjukkan

oleh β-Sitosterol yang telah dilaporkan oleh Pouchart (1978). 414, 396, 381, 329,

273, 255, 213, 43. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan spektrum MS dari β-Sitosterol.

8. Perbandingan Spektrum 1H NMR dengan Aplikasi ChemDraw


TUGAS ELUSIDASI STRUKTUR
SENYAWA β-SITOSTEROL dari Kielmeyera variabilis
MUH. ADE ARTASASTA 1530312044

9. Perbandingan Spektrum 13C NMR dengan Aplikasi ChemDraw


TUGAS ELUSIDASI STRUKTUR
SENYAWA β-SITOSTEROL dari Kielmeyera variabilis
MUH. ADE ARTASASTA 1530312044

Kesimpulan

Dibandingkan pola spektrum 1H NMR dengan pola spektrum 1H NMR

ChemDraw memilki kemiripan nilai yang sama, begitu pula dengan pola spektrum

13C NMR. Oleh sebab itu, data dari UV, IR, H NMR, C NMR, COSY, HMBC dan

MS mengarahkan kita bahwa senyawa hasil isolasi memilki struktur (3S)-17-(5-ethyl-

6-methylheptan-2-yl)-10,13-dimethyl-2,3,4,5,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17-

tetradecahydro-1H-cyclopenta[a]phenanthren-3-ol atau dengan nama β-Sitosterol yang

merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder hasil dari Kielmeyera variabilis

golongan steroid.

Anda mungkin juga menyukai