Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
pembangunan Indonesia. Penyelenggaraan pendidikan berkualitas merupakan prasyarat bagi
terciptanya peningkatan sumber daya manusia tersebut. Dari hal tersebut, peran seorang guru
menjadi sangat penting sebagai ujung tombak dalam mendidik putera bangsa di masa datang.

Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena
itu guru harus dapat membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus
mampu mempengaruhi siswanya,berpandangan luas dan memiliki berbagai kriteria sebagai
seorang guru yang otentik.

Guru yang efektif adalah yang dapat menunaikan tugas dan fungsinya secara profesional.
Untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional diperlukan berbagai persyaratan seperti 4
kompetensi ,kematangan pribadi, sikap penuh dedikasi, serta harus mempunyai komitmen
yang tinggi.

Dengan tingkat komitmen yang tinggi dari guru diharapkan pendidikan akan lebih siap
dan mampu untuk menghadapi segala macam tantangan dan hambatan.

Komitmen Guru adalah suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai
seorang Guru yang dapat melahirkan tanggung jawab dan sikap reponsif dan inovatif
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai komitmen terhadap tugas atau
pekerjaan dalam hal ini adalah nilai-nilai kerja. Tantangan dunia pendidikan kita saat ini
antara lain adalah masih rendahnya kualitas pendidikan.

Maka tidaklah mengherankan, guru yang berpredikat guru profesional nampak lebih
ekstra keras untuk bekerja. Beban mengajar tatap muka meningkat dari 18 menjadi minimal
24 jam perminggu. Di luar jam tatap muka, guru berjibaku menyiapkan dokumen
pembelajaran seperti program tahunan, program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran
dan sejumlah perangkat lainnya. Meskipun sudah bertahun-tahun membuat perangkat
pembelajaran, kesulitan tetap ada, sebab perangkat pembelajaran yang sekarang harus pula
disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Tidak bisa dibuat sesuka hati, apalagi pengawas dari
dinas pendidikan kabupaten/ kota akan selalu memantau perkembangan perangkat
pembelajaran guru dan perkembangan sekolah.

~1~
B. Rumusan masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa definisi komitmen?


2. Bagaimana komitmen Guru profesional?
3. Apa karakteristik komitmen Guru professional?
4. Bagaimana membudayakan nilai-nilai komitmen terhadap pekerjaan atau profesi
seorang Guru Profesional ?

C. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan dari perumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian komitmen.

2. Mengetahui apa saja komitmen Guru Profesional.

3. Mengetahui karakteristik Guru Profesional.

4. Mengetahui cara meembudidayakan nilai-nilai komitmen terhadap pekerjaan atau


profesi seorang Guru Profesional.

~2~
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi komitmen

Komitmen adalah tindakan yang anda ambil untuk menopang suatu pilihan tindakan
tertentu, sehingga pilihan tindakan itu dapat kita jalankan dengan mantap dan sepenuh hati.

Park (dalam Ahmad dan Rajak, 2007) menjelaskan, komitmen guru merupakan ke-kuatan
bathin yang datang dari dalam hati seorang pns/guru dan kekuatan dari luar itu sendiri tentang
tugasnya yang dapat memberi pengaruh besar terhadap sikap pns/guru berupa tanggung
jawab dan responsive (inavotif) terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen pns/guru professional adalah suatu
keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang dapat melahirkan tanggung
jawab dan sikap responsive dan inovatif terhadap pekembangan ilmu pengetahu-an dan
tekhnologi. Jadi didalam komitmen tersebut terdapat beberapa unsur antara lain adanya
kemampuan memahami diri dan tugasnya, pancaran sikap bathin (kekuatan bathin) kekuatan
dari luar dan tanggap terhadap perubahan. Unsur-unsur inilah yang melahirkan tanggung
jawab terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi komitmen seseorang sehingga tugas
tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan.

Tanggung jawab keguruan yang lahir dari komitmen pns/guru profesional adalah
tanggung jawab yang tidak hanya dialamatkan kepada manusia, akan tetapi juga
dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Jadi pertanggung jawaban terhadap profesi
dalam pandangan islam tidak hanya bersifat horizontal-formal sesama manusia, tetapi juga
bersifat vertical-moral, yakni taggung jawab terhadap Allah SWT.

Dalam perspektif yang lain, bahwa profesi guru membutuhkan komitmen keorganiasian,
kode etik yang berlaku dan berbagai hal yang menyangkut profesi keguruan tersebut. Oleh
sebab itu diperlukan pula komitmen keorganisasian. Organisasi besar yang menaungi
keberadaan guru adalah pemerintah, lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun non
formal. Lebih khusus lagi adalah organisasi pns/guru, misalnya KORPRI/PGRI dan
organisasi spesifikasi keguruan lainnya.

~3~
2..Komitmen Guru profesional

a. Komitmen Terhadap Sekolah Sebagai Satu Unit Sosial.

Sekolah adalah lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari dan untuk masyarakat.
Lembaga sosial formal tersebut merupakan suatu organisasi yaitu terikat terhadap tata aturan
formal memiliki program dan target atau sasaran yang jelas serta struktur kepemimpinan
penyelenggaraan atau pengelolaan yang resmi.

Guru sebagai pendidik berkewajiban membawa anak didik ke arah kedewasaan dengan
memanfaatkan pergaulan sehari-hari dalam pendidikan merupakan cara yang paling baik dan
efektif dalam pembentukan pribadi anak didik. Cara ini akan menghilangkan jurang pemisah
antara guru dan anak didik. Dengan kata lain guru mempunyai komitmen terhadap sekolah,
bertanggungjawab terhadap sekolah dan profesinya dalam arti dengan sukarela, menciptakan
iklim sekolah yang kondusif dan berusaha mewujudkan tanggung-jawab dan peranan sekolah
dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan dan pengajaran.

b. Komitmen Terhadap Kegiatan Akademik Sekolah

Guru yang mempuyai komitmen menyiapkan banyak waktu untuk melaksaakan tugas
yang berkaitan dengan pembelajaran seperti, perancangan pengaaran, pengelola-an pengajara
dan senantiasa berfikir tentang cara untuk meningkatkan keaktifan prestasi belajar siswa-
siswi. Tugas guru terkait dengan komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah antara lain :

 Guru sebagai perancang pembelajaran


 Guru sebagai pengelola pembelajaran
 Guru sebagai pengarah pembelajaran
 Guru sebagai pelaksana kurikulum
 Guru sebagai evaluator

c. Komitmen Terhadap Siswa-Siswi Sebagai Individu Yang Unik

Berikut ini adalah pendapat Gardner mengenai perbedaan yang prinsip dari siswa-siswi
yang harus diketahui oleh guru sebagai landasan membangun komitmen kesadaran bahwa
pelajar adalah individu yang unik

~4~
o Perbedaan dalam minat : Anak-anak memiliki perbedaan minat baik didalam maupun
diluar sekolah. Dengan mengetahui minat anak-anak, guru dapat belajar
bagaimana menyajikan pelajaran, sehingga dapat lebih diminati dan bermakna bagi
anak.
o Perbedaan dalam kemampuan anak di sekolah : Perkembangan pengetahuan dan
keterampilan anak, dalam mata-mata pelajaran dasar maupun mata-mata pelajaran
yang menuntut kondisi fisik, dan perkembangan tanggung jawab anak dan
pengertiannya tentang cara berperilaku.
o Perbeadaan dalam kesehatan dan nutrisi : Tinggi dan berat anak; energi anak dan
kesiagaan umum-sering dikaitkan dengan makanan yang mereka makan, catatan
tentang penyakit anak berapa sering anak tidak masuk sekolah,
o Perbedaan dalam latar belakang rumah : Rumah yang kaya dan rumah yang miskin,
rumah tempat banyak yang dikerjakan dan dilihat, dan rumah tempat yang sedikit hal-
hal yang menstimulasi anak,Pekerjaan yang dikerjakan para orang tua, para anggota
keluarga atau para tetangga, dan lingkungan sekitar sekolah

d. Komitmen Untuk Menciptakan Pengajaran Bermutu

Seorang guru senantiasa merespons perubahan-perubahan pengetahuan baru dan terkini


terutama ide-ide baru tersebut dalam implementasi kurikulum dikelas, sehingga pembelajaran
bermutu.

Mutu pembelajaran atau mutu pendidikan akan dapat dicapai jika guru memenuhi
kebutuhan siswa-siswi dan yang harus dipersiapkan oleh guru. Kemampuan guru mencipta
kan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah upaya posistif untuk meningkat-kan
mutu pembelajaran. Keterampilan itu ditambah lagi dengan upaya maksimal guru dengan
menerapkan 8 ketermpilan dasar mengajar. Keterampilan membuka dan menutup ppelajaran,
keterampilan bertanya, keterampilan member penguatan, keterampilan menje-laskan,
keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil dan keterampilan mengajar kelompok kecil.

Mengajar adalah upaya yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana yang kondusif
agar terjadi proses pembelajaran yang efektif. Menjadikan proses pembelajaran yang efekti
artinya harus mampu melibatkan peserta didik, baik keterlibatan emosional, pikiran dan fisik.
Keterlibatan emosinal menjadikan siswa-siswi merasakan pentingnya materi yang dipelajari,

~5~
sehingga benar-benar menjadi sebuah kebutuhan. Melibatkan pikiran, siswa-siswi dapat
digerakan dan dibangkitkan motivasinya agar melibatkan pikiran untuk mempelajari konsep
maupun prinsip dalam ilmpu pengetahuan yang dipelajari, dan keterlibatan fisik adalh untuk
mengasah keterampilan dan mengembangkan bakat.

Upaya dalam menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan pada dasrnya dapat
dilakukan melalui penerapan keterampilan dasar mengajar tersebut dengan konsisten, apalagi
jika guru mampu menciptakan improvisasi dan pengembangan setiap keterampilan dasar
mengajar.

3. Karakteristik Komitmen guru Profesional

Glickman menggambarkan ciri-ciri komitmen guru profesional, antara lain:

a. Tingginya perhatian terhadap siswa-siswi

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru terkait dengan perhatiannya

kepada siswa dan siswinya, antara lain sebagai berikut:

– Memberikan bimbingan.

Salah satu tugas guru adalah membimbing siswa-siswi. Membimbing berarti mengarahkan
siswa-siswi yang mempunyai kemampuan kurang, sedang dan tinggi. Disini arti bimbingan
yang sebenarnya bagi guru. Guru harus memahami masing-masing siswa-siswinya dari
kondisi fisik dan psikisnya agar mampu melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya.

Dalam proses bimbingan, guru menyatu dalam jiwa siswa-siswinya tidak boleh egois atau
memaksakan kehendak dengan tujuan agar pengajaran cepat sesuai dengan target waktu.
Akan tetapi guru dituntut untuk mengahrgai kemampuan siswa siswinya dengan tidak
melupakan batasan waktu.

– Mengadakan komunikasi yang intensif untuk memperoleh infomasi tentang anak


didik.

Komunikasi dalam segala hal sangat dibutuhkan, apalagi berkaitan dengan aktifitas sebagi
guru. Guru yang bijaksana adalah guru yang peduli terhadap keadaan siswa-siswinya.

~6~
Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada peserta didik hendaknya dijadikan landasan dalam
memberikan pengajaran. Oleh karenanya, guru harus selalu menjalin komunikasi intensif
dengan orang tua dan masyarakat terkait dengan keadaan keluar-ga, lingkungan dan
pergaulan peserta didiknya. Disinilah peran guru sebagai pengganti orang tua didalam
menyiapkan siswa- siswinya menjadi anggota masyarakat.

b. Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan

Tugas guru merupakan tugas yang kompleks mulai dari mendidik, mengajar, melatih,
membimbing dan sebagainya. Oleh karenanya guru harus memiliki banyak waktu dan tenaga
untuk menunaikan kewajibannya yaitu sebagai berikut:

 Guru tidak hanya pendidik didalam kelas, tetapi juga disela-sela waktu di luar jam
mengajar.
 Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat

c. Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain

Pekerjaan menjadi guru adalah pekerjaan dibidang jasa. Terkait dengan tugas tersebut,
para guru dibebankan dengan tugas-tugas sebagai berikut :

 Guru memiliki tugas professional


 Guru memiliki tugas kemanusiaan
 Guru memiliki tugas kemasyarakatan.

Guru yang memiliki komitmen terhadap tugas setidaknya dari dalam dirinya terpancar
beberapa sikap:

1. Tugas sebagai guru merupakan pancaran sikap bathin


2. Siap sedia dimanapun
3. Tanggap terhadap perubahan.

4. Membudayakan Nilai-nilai Komitmen Terhadap Pekerjaan atau Profesi

Nilai-nilai kerja, dalam hal ini nilai komitmen terhadap pekerjaan menjadi nilai yang vital
untuk dibudayakan bagi calon pelaku profesi. Dalam membudayakan nilai-nilai komitmen
ini, pendidikan harus dioptimalkan. Lembaga pendidikan memiliki peran sentral dalam upaya

~7~
menanamkan dan membudayakan nilai-nilai komitmen sebelum calon-calon lulusannya siap
menjadi pelaku profesi tertentu.

Lembaga pendidikan diharapkan tidak hanya mengorientasikan pada pengembangan


aspek kognitif saja, akan tetapi juga mengembangkan aspek afektif dan psikomotor.

Beberapa hal yang penting dilakukan lembaga pendidikan dalam upaya membudayakan
nilai-nilai komitmen tersebut adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan pendidikan nilai

Pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai komitmen terhadap pekerjaan perlu


menekankan pada kekuatan ikatan emosional peserta didik kepada bidang ilmu yang ditekuni
saat ini. Ikatan emosional dapat berupa rasa kecintaan terhadap profesi terkait bidang ilmu
tersebut. Selain itu juga perlu menumbuhkan rasa kebanggaan pekerjaan dan profesi. Ikatan
emosional terhadap pekerjaan atau profesi akan membentuk nilai komitmen terhadap
pekerjaan secara afektif. Dengan demikian seseorang akan berupaya untuk selalu
mengembangkan ilmu terkait dengan pekerjaan dan profesinya.

b. Melakukan sosialisasi kode etik profesi

Dalam menegakkan etika profesi, dalam hal ini pedoman nilai untuk menjalankan tugas
profesi perlu ada sosialisasi kode etik profesi. Kode etik profesi ini disosialisasikan dan
ditanamkan sedini mungkin, sehingga proses internalisasi nilai berlangsung lebih awal.

Kode etik profesi hendaknya disosialisasikan tidak hanya sekedar lisan akan tetapi perlu
adanya pengelolaan yang lebih komprehensif dan sistematis.

c. Melakukan perbaikan organisasi profesi

Sosialisasi kode etik profesi secara umum sudah tampak diupayakan oleh kebanyakan
bidang profesi, meskipun seringkali belum menunjukkan pelaksanaan secara sistematis dan
komprehensif. Justru yang tidak kalah penting adalah perbaikan organisasi profesi. Perbaikan
organisasi profesi ini diharapkan dapat mentargetkan agenda-agenda pengembangan profesi,
sehingga para pelaku profesi tidak terjebak pada rutinitas kerja yang membosankan. Selain

~8~
itu, dengan manajemen yang tertata dengan baik, memberikan konsekuensi bagi para pelaku
profesi secara otomatis akan menjadi anggota organisasi profesi

~9~
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan membaca uraian dari makalah ini, maka terlihat bahwa komitmen guru
merupakan kekuatan bathin yang datang dari dalam hati seorang guru dan kekuatan dari luar
itu sendiri tentang tugasnya yang dapat memberi pengaruh besar terhadap sikap pns/guru
berupa tanggung jawab dan responsive (inavotif) terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi.

Adapun komitmen guru profesional yaitu:

1. Komitmen Terhadap Guru.


2. Komitmen Terhadap Inovasi
3. Komitmen Terhadap Pegawai
4. Komitmen Untuk Menciptakan kinerja

Karakteristik komitmen Guru profesional yaitu:

1. Tingginya perhatian terhadap Pekerjaan


2. Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan
3. Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain.

B. SARAN

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran sangat menanti
tanggapan, saran dan kritik dari segenap pembaca baik para mahasiswa maupun dosen
mata kuliah Profesi Keguruan untuk bahan perbaikan dan penyempurnaan makalah ini di
masa yang akan datang. Semoga makalah yang kami buat ini cukup bermanfaat dan
berguna bagi para pembaca.

~ 10 ~
DAFTAR PUSTAKA

http://bdksemarang.kemenag.go.id/komitmen-guru-profesional/

Kusnadi, M.Pd, Profesi dan Etika Keguruan, Pekan baru: Yayasan Pusaka Riau, 2011

Prof. Dr. S. Nasution, M.A. Didaktis Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000

Djaman satori. Dkk, Profesi Keguruan, Jakata: Universitas Terbuka, 2008

Kunandar,Guru Profesional .Jakarta : Raja Grafindo Persada ,2010.

Sahertian, Profil Pendidik Profesional, Yogyakarta : Andi Offset, 1994.

Mulyasa, Menjadi Guru Profesional. Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan.


Bandung: Rosdakarya, 2005

Kadek, Asep Saepulloh. 24 Juni 2014. Pendidikan Dan Pengetahuan, (online),


(http://asaepulloh.blogspot.co.id/2011/06/komitmen-guru-profesional.html), diakses pada
tanggal 29 September 2015.

Kurniawan, Choirul. 2015. Komitmen Guru Profesional Isi, (online),


(http://www.academia.edu/6642353/Komitmen_Guru_Profesional_isi), diakses pada
tanggal 29 September 2015.

~ 11 ~
____. 18 Desember 2015. Memahami Makalah Komitmen Guru Profesional, (online),
(http://aleniariez.blogspot.co.id/2012/12/makalah-memahami-komitmen-guru.html),
diakses pada tanggal 29 September 2015.

~ 12 ~

Anda mungkin juga menyukai