Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN SYNCOPE

No. Dokumen :

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :1/3

UPT R Mauludin M
PUSKESMAS SKM.,MKM
NIP. 19720428 199703 1
CIBALONG 002
1. Pengertian Penatalaksanaan syncope adalah tindakan untuk mengatasi syncope.
Syncope/fainting adalah bentuk neurogenic shock dan disebabkan oleh
cerebral ischemia dan timbul sekunder setelah terdapat vasodilatasi
atau suatu kenaikan volume darah pada peripheral vascular bed
disertai suatu penurunan dalam tekanan darah dengan tanda-tanda:
a. Sering dijumpai sebagai komplikasi setelah perlakuan anastesi
local
b. Tidak selalu diikuti dengan hilangnya kesadaran
c. Merasa mau pingsan
d. Merasa mau muntah
e. Merasa pusing dan ringan pada kepala
f. Kulit berubah warna menjadi pucat
g. Berkeringat dingin
h. Tekanan pulsus kecil
i. Kalau terlambat ditangani maka tampak pasien sudah tak
sadarkan diri, pupil dilatasi lebar dan kaki penderita menunjukan
kejang-kejang

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan tindakan pertolongan


pertama untuk pasien dengan syncope

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Cibalong No..... tentang


Pemberian Layanan Klinis

4.Referensi 1. Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia Pengurus


Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) tahun 2012.
2. Kepmenkes RI No. HK.02.02/MENKES/62/2015 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.

1/3
5. Prosedur 1. Petugas membaringkan pasien
2. Petugas merebahkan sandaran punggung kursi gigi ke belakang
3. Petugas mengangkat kaki pasien sehingga kepala penderita lebih
rendah dari kakinya, atau bila sandaran kursi gigi tidak bisa
direbahkan, maka petugas mendorong kepala pasien ke muka
sewaktu masih pada posisi duduk hingga badan terbengkuk sampai
kepala pasien berada pada posisi antara kakinya yang terbuka
lebar dan dengan berat badan petugas tindihlah badan pasien
beberapa lama pada posisi tertunduk
4. Petugas melonggarkan pakaian penderita yang terlalu ketat
5. Petugas memberikan aplikasi air dingin pada muka penderita
6. Petugas memberikan kapas alkohol 70% (sebagai pengganti
ammonia aromatic) pada lubang hidung
7. Petugas memberikan Oksigen (O2) dengan kecepatan aliran 2-4
liter/menit dan obat vasopressor (missal epinephirine) apabila
kondisi penderita melanjut menjadi pingsan
8. Petugas mempertahankan kedudukan penderita dengan posisi
terlentang sampai benar-benar siuman
9. Petugas memperhatikan terus pulpus penderita, pernafasannya dan
ukur tekanan darah

6. Diagram Alir
Petugas Petugas merebahkan sandaran
membaringkan punggung kursi gigi ke belakang
pasien

Petugas Petugas Petugas mengangkat kaki


memberikan melonggarkan pasien sehingga kepala
aplikasi air pakaian penderita lebih rendah dari
dingin pada penderita kakinya
muka yang terlalu
penderita ketat

Petugas memberikan Oksigen (O2) dengan


Petugas memberikan
kecepatan aliran 2-4 liter/menit dan obat
kapas alkohol 70%
vasopressor bila kondisi penderita
pada lubang hidung
melanjut menjadi pingsan

Petugas memperhatikan Petugas mempertahankan


terus pulpus penderita, kedudukan penderita
pernafasannya dan ukur dengan posisi terlentang
tekanan darah sampai benar-benar siuman

2/3
7.Hal-hal yang
Perlu -
diperhatikan

8. Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Lembar monitoring tindakan

9. Unit
Ruangan kesehatan gigi dan mulut
Terkait

10. Rekaman
Yang Tgl. mulai
Historis NO. Isi Perubahan
diubah diberlakukan
Perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai