Jurnal PIO PDF
Jurnal PIO PDF
1999, No. 1, 18 - 28
ABSTRACT
↓ ↓ ↓
Hubungan antara kinerja, produktivitas, jelas dan wajar sangat memacu kepuasan
dan kepuasan kerja senantiasa berdaur kerja karyawan.
ulang dan berkembang terus. Imbalan upah
Imbalan ekstrinsik
hal-hal yang memiliki resiko tinggi dalam berikan contoh atas gagasannya, menekan-
arti bahwa kegagalan 4K akan membawa kan kepentingan misi, memberi kontribusi,
konsekuensi material maupun moral bagi dan melibatkan diri sepenuh hati (Matsuda,
orang lain. Karena kekhususan tugas 4K 1990).
ini, maka 4K bekerja dengan mengikuti Di samping itu dapat diidentifikasi juga
atau mewujudkan suatu iklim kerja perilaku anggota yang tidak menunjang
tertentu. Iklim kerja inilah yang kemudian eksistensi iklim, yang berarti kegagalan
menjadi rujukan bagi berbagai sistem kerja, misi 4K. perilaku tersebut diantaranya
mekanisme kerja, peran, dan fugsi keyakinan diri terlalu besar, sangat asertif,
anggotanya. Jika iklim kerja tersebut dapat kaku dan dingin, mengutamakan tugas
terwujud, maka akan tercapai kesamaan dengan segala pengorbanan, menuntut,
persepsi, kerangka pikir, dan antisipasi menganggap diri selalu benar, meremeh-
para anggota 4K menjadi mutlak kan, tidak berani memberikan tanggapan,
diperlukan. kurang berani melaksanakan kritikan dan
Iklim kerja 4K sangat ditentukan oleh umpan balik, terlalu mengutamakan
misi yang diemban, yang dalam hal ini misi hubungan baik, egoistik, tidak mau terlibat,
tersebut merupakan sumber kehidupan atau selalu menyalahkan orang lain, tidak berani
dinamisator bagi kelangsungan 4K. Dalam mengambil resiko yang diperhitungkan,
pelaksanaannya 4K merupakan suatu hanya mengutamakan porsi tugas, bereaksi
kesatuan (gestalt) yang utuh. Hal ini berdasarkan instruksi (Sayles, 1989;
mengakibatkan hasil kinerja 4K bukan Matsuda, 1990).
sekedar penjumlahan dari kinerja dari para Kondisi tersebut di atas secara
anggotanya tetapi lebih merupakan psikologik sangat ditentukan oleh gaya
perpaduan dari kemampuan anggota, iklim kepemimpinan atau gaya interpersonal
kerja, dan misi yang diemban. Dengan relation seseorang dengan dinamika
demikian 4K dapat memiliki iklim kerja interpersonal values (Minami, 1971;
yang otoriter mekanistik, terbuka, dan Kikuchi, 1972).
penuh pengertian, maupun prestasi
kompetitif (Matsuda, 1990). Selain itu Kohesivitas merupakan faktor yang
keberhasilan 4K ditentukan juga oleh sangat kokoh bagi kiprah kelompok,
faktor kepemimpinan dalam setiap misinya, sehingga menghasilkan manfaat yang besar
dimana setiap anggota 4K dituntut sekali. Keampuhan kohesivitas itu setara
kepemimpinannya dalam bentuk mampu dengan norma ataupun peraturan yang
mengarahkan, diikuti, dan bekerja efektif, bersuasana hadiah atau hukuman (Alderfer,
serta beretos kerja obyektif (Matsuda, 1986). Kelompok yang berkohesivitas
1990). memiliki jati diri sosial dan memiliki
kekuatan kerja sama yang tangguh, sedang
Perilaku anggota yang menunjang yang tidak berkohesivitas cenderung rentan
keberhasilan 4K dengan iklim adalah terhadap kerjasama (Turner dan Giles,
mengkomunikasikan niat, memberi peluang 1981). Jati diri kelompok kohesif itu
pada anggota untuk berpartisipasi, memberi membuat kinerja bersama pada setiap
motivasi, komunikasi terbuka terhadap peringkat organisasi termasuk pimpinan,
pengarahan maupun umpan balik, mem-
(Brett dan Rognes, 1986). Konflik dalam kohesivitas kerja tidak berfungsi (rendah),
kelompok itu menurut March dan Simon dan alokasi aturan kerja tidak efisien.
(1985) mengandung beberapa hikmah Sebab prinsip dasar pembentukan
antara lain : (1) pemecahan masalah lebih kohesivitas kerja itu untuk memaparkan
tajam, (2) saling menghargai perbedaan tujuan kelompok demi kemantapan strategi
individu, (3) penawaran terhadap hal yang manajemen. Keputusan kohesivitas kerja
disetujui pun diterima, (4) kebijakan untuk itu juga untuk mengembangkan penguasaan
mengambil koalisi pun bisa dimengerti. peran yang berbeda-beda, dan hal-hal lain
Lebih jauh sebelumnya, Mynatt dan yang berkaitan dengan peningkatan
Sherman (1975) berpendapat meskipun internalisasi proses kerja kelompok,
terjadi polarisasi dalam kelompok itu justru sehingga efektivitas tugas maupun
membuat anggota kelompok lebih kompak produktivitas kerja kelompok tercapai
dan lebih berani mengambil resiko yang (Organ dan Bateman, 1991).
besar daripada sebelum terjadi polarisasi Menurut Steiner (1972), efektivitas
dalam kelompok, bahkan untuk golongan kelompok kohesif itu mengandung tiga
kelompok minoritas hal tersebut akan lebih dimensi: (1) derajat keikatan anggota pada
menekankan saling perhatian demi kelompok, (2) produktivitas kerja
kekompakan yang kuat (Myers dan Lamn, kelompok, dan (3) kepuasan kerja anggota
1976). kelompok. Dalam mencapai efektivitas
kelompok kohesif diperlukan beberapa
KOHESIVITAS DAN EFEKTIVITAS syarat (Katz,1982) antara lain : (a) tatanan
tugas, pekerjaan, dan aturan kerja yang
Dampak kelompok kompak terhadap mapan; (b) sumber daya insani kelompok
efektivitas pengambilan keputusan dengan yang tepat penempatannya, artinya ada job
berbagai aspeknya telah diketemukan, requirement, terbuka dan memperoleh
antara lain: (1) mutu pemecahan masalah peluang untuk bermitra tanding atau
bersama, (Maier, 1967), (2) peran pimpinan berkompetisi yang sehat; (c) mekanisme
kelompok (Cecil,dkk., 1973), (3) peran kerja kelompok yang demokratis, setiap
serta anggota kelompok (Ewing, 1983), (4) anggota memperoleh tanggung jawab
hikmah konflik konstruktif (Mason, 1969), terhadap beberapa tugas penting dan
(5) nilai interaksi kelompok (Zander, bermutu di samping tugas-tugas yang
1982). Memang realisasi produktivitas sudah rutin.
kerja sebenarnya adalah perwujudan
potensi pendukung produktivitas minus Selanjutnya juga dilaporkan, bahwa
kesalahan proses kerja kelompok. kelompok yang beriklim kohesif ini dalam
Kesalahan proses kerja lazimnya tertumpu pembuatan keputusan lebih efektif, lebih
pada kegagalan dalam efektivitas kreatif, dan dalam peyelesaian masalah pun
penggunaan sumber daya kelompok. Hal lebih koordinatif serta lebih produktif
ini disebabkan oleh kesalahan manajemen, daripada sejumlah orang yang sama dalam
misalnya mengabaikan norma, tujuan, kelompok biasa yang biasanya kerja kurang
maupun cita-cita kelompok. Akibatnya terkoordinasi. Dalam penelitian tersebut
motivasi kerja kelompok rendah, juga dikenakan berbagai macam jenis
pekerjaan, dengan kesimpulan bahwa
kinerja individu dalam kelompok kohesif Giles, 1981). Hal ini tentu mempengaruhi
jauh lebih baik daripada kinerja individual. sifat-sifat individu maupun watak kerja
Hanya saja kadangkala untuk jenis kelompoknya, yaitu setiap anggota ber-
pekerjaan seni kerajinan tangan yang peran sesuai dengan tugasnya atau ber-
bersifat privat, kinerja perorangan lebih watak kerja. Berpijak pada formula Lewin
baik daripada dikerjakan bersama. (1947), yang terkenal bahwa “perilaku itu
tergantung pada kepribadian dan
lingkungannya”. Maka wajarlah kalau
KOHESIVITAS DAN KEPRIBADIAN
perilaku kelompok kohesif lebih pasti dan
Kohesivitas kelompok menimbulkan positif, sebab kohesivitas itu membentuk
jati diri sosial dan pengembangan kepibadian yang unik dan menciptakan
kepribadian yang unik, setiap anggota lingkungan yang kondusif (Turner dan
memberikan kelebihannya di samping Giles, 1981)
menerima kekurangannya (Turner dan
LANDASAN TEORI
Evaluasi
Intervensi: Teamwork Tahapan Produktivitas
Teambuilding 4K : Optimalisasi (prestasi) kerja
Kelompok kecil Semangat kerja Insani: profisiensi
kerja kompak dan performansi
T-Groups SIKAP MORAL KERJA
Tabel 1 hasil Uji-t Antar Kelompok Pengaruh Teambuilding terahadap Etos Kerja
mampu memberikan kontribusi yang cukup Cecil, E., Cumming., L., and Cherkoff, J.
besar bagi produktivitas insani. 1973. Group composition and choice
Hal ini berarti bahwa pembentukan shifts:Implication for administration.
kelompok itu sangat bermakna bagi Academy of Management journal, 16.
pengembangan mutu produktivitas kerja 412-22.
insani tenaga kerja Indonesia. Cherrington, J.D. 1980. The Work Ethic.
Sejalan dengan aspirasi dan budaya New York: Amacon.
bangsa Indonesia maka seyogyanya Early, P.C. 1989. Social loafing and collec-
orientasi kerja kelompok lebih ditekankan tivism: A Comparizon of the US and
sehingga produktivitas kerja insani me- the People's Republic of China. Admi-
ningkat. Lebih jauh dari itu kedisiplinan nistrative Science Quaerly 34, 565-81.
lebih mudah ditegakkan, sebab komponen Ewing, D. 1983. Do it my way or You're
disiplin yang utama adalah norma fired! New York: John wiley.
kelompok. Hadipranata, A.F. 1996. Pengaruh MIKEO
(Manajemen Interpersonal Kolompok
DAFTAR PUSTAKA Efektif Obyektif) terhadap Prestasi
Kerja Karyawan perusahaan di Jawa
Ando, M. 1975. Romushinrigaku: Timur. Disertasi. Tidak Diterbitkan.
Tokubatsuna Kogi. Tokyo: Rikkyo Dai
Janis, I.L. 1989. Crucial Decisions. New
Bagfas, C.R. 1987. People Productivity. York The Free Press.
Tokyo: Asian Productivity Organi-
Johnson, D.W. and Jhonson, F.P. 1991.
zation.
Joining Together: Group Theory and
Baker, M.A. 1987. People Productivity: An Group Skkills. 4th ed. Engelwood Cliffs,
Experience in positive living. Tokyo: New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Asian Productivity Organization.
Katz, R. 1982. The efect of group longerity
Groberg, D.H. 1987. Inner Productivity: on project communication an
Tapping the inner sources of performance. Administrative Science
productivity through balancing vision, Quarterly, 27, 81-104.
skill, and reinforcement. Tokyo: Asian
Kikuchi,A. 1972. "Giri" Japanese interper-
Productivity Organization.
sonal values. Japan Anthropology
Brett, J and Rognes, J. 1986. Intergroup Quarterly, 2, 31-45.
Relations in Organizations: A
Lewin, K. 1947. Frontiers in Group
Negotiations Perspektive. San
Dynamics. Human Relations, 1, 5-41.
Fransisco: Jossey-Bass
Maier, N.R.F. 1967. Assets an liabilities in
Cartwright, D and Zander, A. 1968. The
group problem solving. The need for
Structural properties of Groups:
integritive function. Psychological
Introduction. In D. Cartwright, and A.
Review, 74, 236-49.
Zander (Eds). Group Dinamics
Research and Theory. 3 rd. ed. New Mason, R.O. 1969. A dialectical approach
York: Harper, pp 86-98. to strategic planning. Management
Science. 15, B 403-B-414.