Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak Berkebutuhan Khusus atau Anak Luar Biasa adalah anak yang
menyimpang dari rata-rata anak normal dalam hal; ciri-ciri mental, kemampuan-
kemampuan sensorik, fisik dan neuromaskular, perilaku sosial dan emosional,
kemampuan berkomunikasi, maupun kombinasi dua atau lebih dari hal-hal diatas.
(Frieda Mangunsong:2009).
Dalam memenuhi target pendidikan bagi para ABK dibentuklah TKLB, SDLB,
SMPLB, & SMALB. Selain itu terdapat istilah sekolah inklusi, dimana sekolah
biasa atau umum juga menerima murid yang berstatus ABK. Perbedaannya adalah
masih banyak sekolah umum hanya sekedar menerima murid ABK tanpa
memberikan fasilitas sarana, prasarana, dan mengakomodasi pembelajaran.
Kemudian masih kurangnya aksesibilitas dan sarana yang memadai bagi siswa
berkebutuhan khusus seperti tuna netra dan tuna daksa. Oleh karena itu, pentingnya
pemerintah menambah fasilitas Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk memenuhi
kebutuhan para Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto, idealnya dalam
satu kecamatan harus ada minimal satu SLB Negeri, sehingga aksesibilitas anak-
anak berkebutuhan khusus bisa lebih dekat dari tempat tinggal mereka. Dan saat ini
di DKI Jakarta baru hanya ada 8 SLB Negeri.
Kramat Jati adalah salah satu daerah yang memiliki banyak angka
penyandang disabilitas, terutama anak-anak dengan paut umur x – y. Fasilitas
untuk anak-anak tersebut juga masih minim, di daerah Kramat Jati baru ada satu
tempat khusus penyandang disabilitas yaitu Rawinala Foundation. Maka dari itu
dibentuklah SLB gratis G (tuna ganda) diperuntukkan untuk cacat ganda di daerah
Kramat Jati, lebih tepatnya di Kelurahan Tengah. Lokasi akan dibangunnya SLB
ini tepat disamping Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Dahlia dengan
luas lahan sekitar 1000 m2.
Menurut Peta Zonasi Kecamatan Kramat Jati lokasi lahan memang
diperuntukkan untuk menjadi zona prasarana pendidikan dan saat ini sudah ada
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Dahlia.
Dalam SLB G Kramat Jati tentunya akan menerapkan prinsip-prinsip ini guna
mencapai tujuannya, yakni memberi tempat bagi para ABK yang tidak mampu
untuk mengekspresikan diri mereka dan mengembangkan potensi mereka dalam
bidang bersifat edukatif. Diharapkan dengan adanya SLB berbasis non biaya ini
yang memenuhi syarat sarana & prasarana bagi ABK, dapat menjadi wadah para
ABK sekitar Kramat Jati untuk mendapat bagian mereka dalam memperoleh
pendidikan yang bermutu.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk program ruang untuk memenuhi sarana dan prasarana SLB
G (tuna ganda) Kramat Jati?
2. Bagaimana sistem sirkulasi dan aksesibilitas yang baik untuk SLB G (tuna
ganda) Kramat Jati?
3. Bagaimana solusi desain untuk dapat memenuhi standar sarana dan prasarana
sebuah SLB di lahan yang terbatas?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan ini guna mendapatkan landasan konseptual perencanaan
dan perancangan SLB G di Kecamatan Kramat Jati dan mengidentifikasi
permasalahan dalam mengolah kebutuhan ruang dan solusi dari permasalahan yang
ditemukan.
1.4 Sistematika Penulisan
Berikut lampiran dari sistematika penulisan laporan tersebut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian SLB


2.2 Standar-Standar Ruang dalam SLB
2.3 Prinsip-Prinsip Desain untuk ABK
2.4 Studi Preseden

BAB III TINJAUAN LOKASI DAN METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Tinjauan Lokasi


3.2 Metodologi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai