Anda di halaman 1dari 7

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR DESA (PROGRAM ALOKASI DANA DESA DI


DESA BUNTONGI KECAMATAN AMPANA KOTA)

Sri Hardianti¹, Hasan Muhammad dan Muhtar Lutfi²


dianbido@gmail.com
¹Mahasiswa Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaa Pascasarjana Universitas Tadulako
²Dosen Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
This study aims to determine and analyze the level of community participation as well as
aspects related to the level of community participation in the implementation of rural infrastructure
development. The approach used in this study is a qualitative approach with purposive sampling
techniques and the data were collected through interviews and delivered questionnaires. Then, the
data were analysed by qualitative approach and it was supported by quantitative data. The results
of this study show that: First, the level of community participation in the implementation of the
program of Village allocation fund) in Buntongi village is still low. Second, the aspects related to
public participation in the implementation phase namely the type of employment and income.
Meanwhile the level of education only affects the planning stage as well as monitoring and
evaluation.
Keywords: community participation, infrastructure development

Otonomi daerah yang salah satu mempunyai modal sosial yang tinggi untuk
agendanya adalah menempatkan desa sebagai mendukung, melaksanakan dan bahkan
basis desentralisasi melahirkan kebijakan mengawasi jalannya program pembangunan.
alokasi dana desa sebagai wujud dari otonomi (http://binaprajajournal.com)
desa. Desa sebagai basis desentralisasi sangat Adanya pemberian otonomi desa
beralasan karena sebagian masyarakat hidup tersebut, berkonsekuensi pula pada
dalam komunitas perdesaan. Dalam peraturan pemerintahan daerah diberi kewenangan yang
pemerintah nomor 72 tahun 2005 tentang besar dalam mengatur daerahnya termasuk
Desa, desa terkelompok dalam satuan yang berkaitan dengan fiskal. Kebijakan ini
masyarakat hukum yang memiliki pemerintah paling tidak akan menghasilkan dua manfaat
yang otonom. Selain itu, desentralisasi pada nyata yaitu, pertama mendorong peningkatan
tingkat desa akan meningkatkan fungsi partisipasi, prakarsa dan kreativitas
pemerintahan desa sesuai dengan kebutuhann masyarakat dalam pembangunan serta
masyarakatnya.(http://elkanagoro.blogspot.co. mendorong pemerataan hasil-hasil
id) pembangunan di seluruh daerah. Kedua,
Kebijakan ADD sangat relevan dengan memperbaiki sumber daya produktif melalui
perspektif yang menempatkan desa sebagai pergeseran peran pengambilan keputusan
basis partisipasi. Perpektif ini sangat publik ketingkat pemerintah yang lebih
beralasan karena dari pengalaman historis dan rendah (Mardiasmo, 2002:17)
empiris bahwa sesungguhnya desa telah lama Menurut Putman (1993),
menjalankan fungsinya sebagai swapraja bagi mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang
masyarakatnya. Potensi partisipsi yang tinggi mempengaruhi kesediaan seseorang atau
dari warga juga dapat ditumbuhkan Karena masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pada dasarnya masyarakat perdesaan pembangunan pedesaan, termasuk dalam

120
121 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 1Januari 2017 hlm 120-126 ISSN: 2302-2019

membangun infrastruktur pedesaan, adalah kelembagaan dan prasarana desa yang


situasi saling ketergantungan, kepercayaan diperlukan serta diprioritaskan oleh
dan jaringan organisasi sosial yang masyarakat.
memfasilitasi kerjasama untuk manfaat Berdasarkan observasi di Desa
bersama. Buntongi jumlah ADD yang diberikan dapat
Dalam kaitannya dengan partisipasi terealisasi sebesar 100%. Tetapi tingkat
masyarkat desa sebagai salah satu faktor partisipasi masyarakatnya dalam pengelolaan
pendukung keberhasilan program-program ADD belum maksimal. Hal tersebut tercermin
pembangunan desa, maka dapat dipastikan dari sikap masyarakat yang masih kurang
bahwa partipasi masyarakat akan dapat terlibat dalam mengajukan ide dan saran di
diperoleh jika program-program dalam forum musbangdes. Ketidaktahuan sebagian
pembangunan memang benar-benar sesuai masyarakat atas program dan kegiatan yang
dengan kebutuhan masyarakat tersebut. akan dilaksanakan serta kurang terlibatnya
Selanjutnya dapat dipastikan pula bahwa masyarakat pada saat pelaksanaan
tujuan pembangunan akan tercapai pula. pembangunan sehingga dukungan yang
Bertolak pada gambaran di atas maka diberikan oleh mayarakat tidak maksimal.
yang menjadi pusat perhatian dan telaah Bertitik tolak dari uraian diatas maka
dalam penelitian ini adalah sejauh mana rumusan pertanyaan pada penelitian adalah
partisipasi masyarakat dalam pembangunan “Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat
infrastruktur yang ada di pedesaan. Secara dalam pembangunan infrastruktur di Desa
khusus tahap perencanaan dan implementasi Buntongi Kecamatan Ampana Kota
pembangunan yang berlangsung di Kabupaten Tojo Una-una?
kecamatan Ampana Kota. Yang mana fokus
dalam penelitian ini adalah Desa Buntongi di METODE
Kecamatan Ampana Kota.
Keberhasilan pembangunan desa yang Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
berlangsung di desa disamping di tentukan dengan metode analisis deskriptif yakni
oleh partisipasi masyarakat juga nilai-nilai metode dalam meneliti sekelompok manusia,
tradisional yang mendasari keterlibatan suatu obj, suatu kondisi, suatu sistem
masyarakat sebagai potensi yang dapat pemikiran ataupun kelas peristiwa pada
digerakan dalam pembangunan melalui masyarakat sekarang (Nazir, 2003). Objek
strategi manajemen yang sesuai. Untuk penelitian pada penelitian ini adalah tingkat
mewujudkan pembangunan berkelanjutan di partisipasi masyarakat dalam proses
suatu daerah, diperlukan komponen penduduk pembangunan infrastruktur desa yang dibiayai
yang berkualitas. Karena dari penduduk yang dari alokasi dana desa tahun 2015.
berkualitas itulah memungkinkan untuk bisa Data yang digunakan yaitu data
mengolah dan mengelola potensi sumber daya sekunder dan data primer yang selanjutnya
alam dengan baik, tepat, efesien dan dianalisis menggunakan analisis kualitatif.
maksimal dengan tetap menjaga kelestarian Data-data sekunder yang dibutuhkan dalam
lingkungan. penelitian ini yaitu data yang berhubungan
Salah satu bentuk program pemerintah dengan partisipasi masyarakat menyangkut
dalam mempercepat pembangunan khususnya aspek ekonomi dan sosial budaya serta
di pedesaan adalah program Alokasi Dana pelaksanaan hasil program alokasi dana desa
Desa. Bantuan langsung ADD adalah dana kaitannya dengan partisipasi masyarakat.
bantuan langsung yang dialokasikan kepada Teknik pengumpulan data yang
Pemerintah Desa digunakan untuk dilakukan adalah dengan menggunakan
meningkatkan sarana pelayanan masyarakat, wawancara terhadap informan dianggap
Sri Hardianti, dkk. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Desa …………………………………..122

mengetahui permasalahan serta menggunakan A. Tingkat Partisipasi Dalam Pelaksanaan


kuisioner yang diberikan kepada 30 Pembangunan Infrastruktur Desa
responden dengan teknik purposive sampling
untuk memperoleh data yang diperlukan. Tahap Perencanaan
Adapun wilayah pengamatan yang Tahap awal yang dilakukan dalam
dipilih yaitu Desa Buntongi. Penentuan ini proses pelaksanaan Alokasi Dana Desa adalah
didasari oleh pertimbangan Desa Buntongi sosialisasi pelaksanaan program. Kegiatan ini
adalah desa baru yang berdiri pada tahun dilaksanakan oleh tim pembina dan dinas atau
2014 dan salah satu desa yang mendapatkan instansi terkait dengan program ADD ini.
bantuan alokasi dana desa pada tahun 2015. Dengan adanya sosialisasi tersebut
Analisis data yang digunakan adalah analisis diharapkan dapat memotivasi masyarakat
data secara kualitatif. Data – data yang untuk beperan serta dalam kegiatan
diperoleh dari wawancara dan kuisioner pembangunan dan diharapkan dapat pula
disajikan secara deskriptif dengan teknik berpartisipasi baik melalui bantuan dana
analisis data menggunakan Skala Likert untuk swadaya, tenaga dan pikiran. Kegiatan
menjelaskan tingkat partisipasi masyarakat sosialisasi program ADD yang dilaksanakan
dalam pembangunan infrastruktur desa di dirasakan sangat penting karena dengan
Kecamatan Ampana Kota. Hasil wawancara adanya sosialisasi yang berlangsung akan
dan kuisioner disajikan dalam bentuk tabel memberikan kemudahan dan pemahaman ke
dan teks deskriptif. seluruh warga desa mengenai rencana dan
tujuan dari program tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan memiliki peran yang
sangat penting untuk melihat bagaimana
Keberhasilan suatu proses partisipasi masyarakat dalam program alokasi
pembangunan tidak dapat dilepaskan dari dana desa. Dalam hal ini perencanaan
adanya partisipasi anggota masyrakatnya, kegiatannya meliputi musyawarah yang
baik sebagai kesatuan sistem maupun sebagai dilakukan di kantor desa. Maka setelah
individu yang merupakan bagi yang sangat kegiatan sosialisasi dilaksanakan, kegiatan
integral yang sangat penting dalam proses selanjutnya adalah Musyawarah
dinamika pembangunan, karena secara prinsip pembangunan tingkat desa (Musbangdes).
pembangunan ditunjukkan guna mewujudkan Mekanisme penyususnan rencana kegiatan
masyarakat yang sejahtera. Oleh sebab itu pembangunan ditetapkan melalui
tanggung jawab berhasil tidaknya Musbangdes. Dalam musyawarah tersebut
pembangunan tidak saja ditangan pemerintah yang dibahas adalah jumlah dana program
tetapi juga ditangan masyarakat. alokasi desa serta dilanjutkan dengan
Oleh karena itu kesadaran dan merencanakan pembangunan yang akan
partisipasi aktif dari masyarakat merupakan dibangun. Kegiatan musyawarah
salah satu kunci keberhasilan pembangunan, pembangunan ini dilaksanakan untuk
dalam hal ini mencapai target pembangunan menyerap aspirasi masyarakat desa tentang
perlu ditunjukkan oleh kebijaksanaan kegiatan yang akan dilakukan pada program
pemerintah. Sehubungan dengan itu didapat tersebut. Partisipasi masyarakat dalam
dikatakan bahwa pembangunan yang sedang perencanaan diharapkan dapat mendorong
dalam proses ditentukan oleh besar kecilnya munculnya keterlibatan secara emosional
partisipasi masyarakat yaitu Partisipasi dalam terhadap program yang akan dilaksanakan.
perencanaan, Partisipasi dalam Pelaksanaan, Untuk melihat tingkat partisipasi
Partisipasi dalam pengawasan dan penilaian. masyarakat dalam tahap perencanaan,
dilakukan pengukuran melalui serangkaian
123 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 1Januari 2017 hlm 120-126 ISSN: 2302-2019

pertanyaan yang menunjukan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program


pemilihan masyarakat dalam tahap alokasi dana desa di Desa Buntongi dapat
perencanaan, yakni: kehadiran dalam rapat dilihat dari proses pelaksanaan program
penyusunan rencana pembangunan; Keaktifan alokasi dana tersebut.
mengajukan usul; keaktifan dalam diskusi Berdasarkan hasil wawancara mengenai
rencana kegiatan, dan; Partisipasi dalam partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
pengambilan keputusan penetapan kegiatan kegiatan menjelaskan bahwa masyarakat
pembangunan. Dari 30 responden yang cukup antusias ikut berpartisipasi dalam
memeberikan jawaban 19 orang (73,41%) kegiatan pembangunan namun ada juga
mengatakan sering hadir dalam rapat masyarakat yang lebih mementingkan kebun
penyusunan kegiatan, dan 11 orang (26,59%) mereka. Kebanyakan warga yang ikut
mengatakan kurang terlibat dalam rapat berpartispasi dalam kegiatan pembangunan
penyusunan kegiatan. Sedangkan frekuensi hanya warga dusun dimana kegiatan
pengajuan usul, 6 orang (31%) aktif dalam pembangunan dilaksanakan.
mengajukan usul, 16 orang (55,17%) kurang Dari 30 orang responden yang
aktif dan 8 orang (13,79%) tidak pernah memberikan jawabannya, 7 orang (37,09%)
memberikan usul pada musrenbangdesa. menyatakan berpartisipasi aktif, 14 orang
Indikator keaktifan dalam diskusi rencana (47,46%) mengatakan terlibat kurang aktif
pemilihan kegiatan pembangunan, satu orang dan 8 orang (15,25%) mengatakan tidak
responden (5,43%) menjawab selalu, 13 orang berperan dalam kegiatan pembangunan.
(53,42%) menjawab sering, 14 orang Sedangkan kesediaan secara sukarela dalam
(38,36%) menjawab kadang-kadang dan 2 kegiatan pembangunan, 8 orang (36,92%)
orang (2,72%) menjawab tidak pernah. mengatakan secara sukarela berpartisipasi,
Indikator partisipasi dalam pengambilan dan 22 orang (63,08%) menyatakan bahwa
keputusan penetapan kegiatan (34,43%) masyarakat sering tidak dapat berpartisipasi
masyarakat berpartisipasi dalan pengambilan karena adanya kesibukan lain (pekerjaan)
keputusan, (65,67%) responden menjawab Pada tahap ini, bentuk partisipasi
rendah turut serta dalam pengambilan masyarakat di desa Buntongi yang terbesar
keputusan penetapan kegiatan. Berdasarkan pada pelaksanaan pembangunan infrastruktur
keterangan dari beberapa responden, hal ini desa adalah sumbangan tenaga yang mencapai
didasarkan karena pada tahap ini peran serta 46% atau 14 responden serta sumbangan
masyarakat umum sudah diambil alih oleh materi atau dana 16,6% atau 5 responden.
pelaksana kegiatan yang telah disetujui oleh Jumlah total presentase dari partisipasi
masyarakat dalam forum musbangdes. masyarakat yang berkisar 62%.
Data tersebut menggambarkan bahwa
Tahap Pelaksanaan masyarakat desa lebih memilih untuk
Partisipasi masyarakat dalam proses berkontribusi menyumbangkan tenaga
pelaksannan ADD yang dimaksud adalah dibandingkan dengan bentuk partisipasi
masyarakat yang turut berpartisipasi dalam lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa
kegiatan pelaksanaan pembangunan yang partisipasi masyarakat masyarakat tidak dapat
bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dipisahkan dari kemampuan ekonominya.
yang telah direncanakan sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan program pembangunan Tahap Monitoring dan Evaluasi
dalam pemanfaatan program alokasi dana Partisipasi masyarakat dalam proses
desa dilakukakan oleh masyarakat secara monitoring dan evaluasi adalah masyarakat
swadaya dan difasilitasi oleh pemerintah desa. yang diikutsertakatan atau turut berpartisipasi
Sedangkan dalam proses partisipasi untuk menjaga jalannya kegiatan
Sri Hardianti, dkk. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Desa …………………………………..124

pembangunan agar sesuai dengan yang telah B. Aspek-aspek yang berhubungan dengan
direncanakan sebelumnya. Salah satu aspek partisipasi
yang penting dalam pelaksanaan rencana Pendidikan
sebagai bagian dari proses perencanaan yang
menyeluruh adalah evaluasi. Evaluasi ini Tingkat pendidikan masyarakat di Desa
dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan Buntongi Kecamatan Ampana Kota sangat
pembangunan berjalan sesuai dengan rencana bervariasi, tingkat pendidikan di desa ini
yang telah ditetapkan atau tidak. Dengan tergolong masih rendah dengan sekitar 16%
adanya evaluasi akan diketahui dari 701 jumlah penduduk desa telah
penyimpanagan - peyimpangan atau menyelesaikan pendidikan jenjang SMP
permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan sampai dengan SMA dan 1,85% jenjang
kegiatan pembangunan. Dengan penilaian diploma dan sarjana.
akan diambil langkah-langkah kebijaksanaan Salah satu faktor yang menyebabkan
korektif agar pelaksanaan kegiatan sesuai terjadinya berbagai perubahan adalah karena
dengan rencana yang telah ditetapkan. faktor pendidikan. Jika dihubungkan tingkat
Rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh pendidikan dengan partisipasi masyarakat
masyarakat di wilayah desa ini cukup tinggi dalam pembangunan, maka kenyataannya
berkenan dengan keterlibatan menghadiri menunjukan adanya hubungan yang erat.
rapat evalusi kegiatan pembangunan yaitu Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan
(75%). (21,05%) dari seluruh jawaban yang tinggi biasanya mempunyai perhatian
menunjukan kategori rendah dan (3,95%) yang besar terhadap kegiatan-kegiatan
berada dalam kategori sangat rendah. Hasil pembangunan yang dilakukan.
jawaban responden untuk pertanyaan Rendahanya pendidikan masyarakat
partisipasi dalam mengajukan usul atau saran memicu kurang pemahaman masyarakat akan
pada rapat monev, 7 orang (36,21%) suatu hal apapun. Hal ini mnunjukan bahwa
mengatakan sering, 14 orang (48,27%) tingkat pendidikan yang dimiliki penduduk
mengatakan kadang-kadang, 9 orang Desa Buntongi sangat berpengaruh dengan
(15,52%) mengatakan tidak pernah. pemahaman masyarakat masyarakat
Implementasi partisipasi dalam melaporkan mengenai program Alokasi Dana Desa.
perkembangan kegiatan pembangunan dinilai Masyarakat Desa Buntongi lebih banyak yang
rendah, karena hanya 6 orang (31,58%) dari hanya lulusan sekolah dasar dibandingkan
30 responden yang menjawab sering, dengan lulusan SMP atau SMA. Hal ini
sedangkan 15 orang (52,63%) menjawab sangat jelas menyebabkan kurangya
kadang-kadang dan 9 orang (15, 79%) pemahaman masyarakat mengenai partisipasi
menjawab tidak pernah. Indikator penilaian dalam setiap tahap pelaksanaan
terakhir, yakni partisipasi dalam melaporkan pembangunan.
bila terjadi penyimpangan pada kegiatan Kesimpulan yang dapat diambil dari
pembangunan. Pada indikator ini partisipasi fakta yang ada bahwa tinggi rendahnya
masyarakat dinilai sangat rendah karena dari tingkat pendidikan masyarakat memiliki
30 responden (57,14%) menjawab jarang atau hubungan dengan partisipasi masyarakat,
kadang-kadang dan (42,86%) tidak pernah khususnya dalam tahap perencanaan dan
berpartisipasi. tahap monitoring dan evaluasi.

Pekerjaan
Pada umumnya perekonomian pedesaan
di Indonesia didominasi oleh kegiatan-
kegiatan di sektor pertanian. Terminologi
125 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 1Januari 2017 hlm 120-126 ISSN: 2302-2019

desa pun sering dipahami sebagai wilayah lebih tinggi jika dibandingkan dengan
yang memiliki areal pertanian. Jenis penghasilan.
pekerjaan yamg ditekuni oleh masyarakat di Kesimpulan yang dapat diambil dari
Desa Buntongi mayoritas sebagai petani fakta yang ada, bahwa pendapatan atau
(ladang) pekerjaan ini sangat menyita waktu penghasilan seseorang memiliki hubungan
masyarakat karena bila musim ladang pada terhadap partisipasi masyarakat desa.
pagi hari sudah beraktifitas dengan benar Masyarakat dengan tingkat pendapatan yang
pulang pada siang hari sehingga membuat kurang tidak mempunyai kesempatan untuk
mereka lelah. Selain itu juga masyarakat berpartisipasi dengan baik pula, karena waktu
sibuk mencari uang untuk kebutuhan keluarga yang ada dipergunakan untuk mencari nafkah
dengan menghabiskan banyak waktu sehingga sehingga waktu untuk berpartisipasi kurang.
mereka tidak memiliki waktu untuk mengikuti
pelaksanaan pembangunan di Desa. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan yang dapat diambil dari
fakta yang ada bahwa pekerjaan memiliki Kesimpulan
hubungan dengan tingkat partisipasi Partisipasi masyarakat dalam setiap
masyarakat khususnya pada tahap tahap pembangunan masih sangat rendah atau
pelaksanaan. kurang maksimal, terutama dalam tahap
pelaksanaan pembangunan desa. Hal ini dapat
Pendapatan/Penghasilan ditinjukan dengan sebagian masyarakat
Hubungan antara pendapatan/ memberikan jawaban rendah terhadap setiap
penghasilan dalam pembangunan terletak pertanyaan-pertanyaan atau indikator-
pada bentuk sumbangan materi/dana. indikator yang penulis ajukan. Masih kurang
Berdasarkan penghasilan msyarakat yang aktifnya masyarakat dalam pelaksanaan
berbeda-beda, maka sangat memungkinkan pembangunan adalah disebabkan karena
pula partisipasinya dalam pembangunan masih kurang pahamnya masyarakat desa
berbeda-beda. Samping pendapatan/ akan pentingnya partisipasi mereka dalam
penghasilan yang tidak sama juga tingkat mendukung program pembangunan tersebut.
ksebukannya (waktu/kerja) berbeda-beda Sedangkan aspek-aspek yang berhubungan
pula. Semua itu dapat mengurangi dengan partisipasi yang ditinjau dari,
partisipasinya dalam pembangunan. Hal pekerjaan serta penghasilan/pendapatan
tersebuat ditegaskan oleh informan yang berhubungan erat dengan partisipasi pada
diinterview secara langsung. tahap pelaksanaan pembangunan sedangkan
Maka diketahui bahwa penyebab tingkat pendidikan berhubungan dengan partisipasi
partisipasi adalah perbedaan jumlah pada tahap perencanaan serta monitoring dan
penghasilan dan kestabilan dari pada evaluasi.
masyarakat itu sendiri. Semakin tinggi
penghasilan seseorang maka memungkinkan Rekomendasi
untuk partisipasi dalam pembangunan 1. Melihat tingkat partisipasi masyarakat
semakin tinggi pula. Akan tetapi jika dalam pembanguna di Desa Buntongi
penghasilan/pendapatan tidak stabil atau tidak Kecamatan Ampana Kota yang
rutin maka jelas akan menghambat orang kategorinya rendah, maka perlu adanya
untuk berpartisipasi, alasan lain yang upaya-upaya pemerintah untuk
diperoleh sehingga informan jarang atau tidak merangsang masyarakat untuk lebih
pernah berpartisipasi dalam bentuk uang berpartisipasi dalam pembangunan.
(dana) karena biasanya perhitungan hidupnya 2. Bagi pihak aparatur desa untuk lebih
meningkatkan sosialisasi baik dalam hal
Sri Hardianti, dkk. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Desa …………………………………..126

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan Sugiyono, 2015. Metode Penelitian


sehingga pembangunan akan maksimal dan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
juga agar masyarakat tahu tentang peran Bandung. Alfabeta
mereka dalam alokasi dana desa dan juga Wasistiono, 2007. Prospek Pengembangan
agar masyarakat merasa dirinya juga Desa. Fokus Media. Bandung
sangat dibutuhkan dalam meningkatkan
pembangunan desa.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam kesempatan ini, penulis ingin


mengucapkan banyak terima kasih yang
setinggi-tingginya dan setulus-tulusnya
kepada yang terhormat Bapak Dr. Hasan
Muhammad M.Si., selaku Ketua Tim
Pembimbing dan Bapak Dr. Muhtar Lutfi,
S.E., M.Si., selaku Anggota Tim
Pembimbing, yang telah mencurahkan waktu,
perhatian, bimbingan dan arahan kepada
penulis sejak perencanaan penelitian sampai
penulisan tesis ini selesai.

DAFTAR RUJUKAN

Ambar, Sulistyani. 2004. Kemitraan dan


Model - Model Pemberdayaan.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Arikunto S. 1997. Prosedur Penelitian, Suatu
Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Jakarta
Baratakusumah, 2005. Perencanaan
Pembangunan Daerah. PT.Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Khairudin, 2002. Pembangunan Masyarakat,
Tinjauan Aspek Sosiologi, Ekonomi dan
Perencanaan. Liberty. Jakarta
Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen
Keuangan Daerah. Penerbit Andi.
Yogyakarta
Slamet, Y. 2004. Pembangunan Masyarakat
Berwawasan Partisipasi. Sebelas Maret
University Press. Surakarta
Subejo, 2004. Metodologi Pendekatan
Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.
UGM. Yogyakarta
Sugiarto, 2000. Teknik Sampling. Gramedia.
Bandung

Anda mungkin juga menyukai