Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN”

KELOMPOK : 4
ELIN NURFALAH (19.44238.1003)
RIA ENDAH EVAYANTI (19.44238.1039)
WILDA NURHAIDA PERTIWI (19.44238.1051)

AKADEMI FARMASI YPF


Jl. Cisaranten Kulon No. 105 Bandung
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa‟atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan
Agama Islam dengan judul “Islam dan Ilmu Pengetahuan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Dosen Pendidikan Agama Islam kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung 9 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan adalah salah satu aspek
penting dalam kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam
kehidupan diharapkan dapat membantu manusia dalam menjalankan segala aktifitas
dan perannya seperti halnya fungsi agama dalam kehidupan manusia.

Meskipun demikian selayaknya ilmu pengetahuan tidak terlepas dari ajaran


agama dan dipisahkan dari ilmu agama itu sendiri. Islam adalah agama yang
menjunjung ilmu pengetahuan dan begitu juga Ilmu pengetahuan memiliki interaksi
dengan agama. Kemajuan zaman, teknologi dan arus informasi seakan memperlebar
jarak antara ilmu pengetahuan dan agama. Lalu bagaimanakah kedudukan dan
pentingnya ilmu pengetahuan menurut islam itu sendiri.

1.2 RUMUSAN MAKALAH

Rumusan masalah dari makalah ini adalah


1. Apakah pengertian dari Ilmu?
2. Apakah kepentingan Ilmu Pengetahuan dalam Islam?
3. Bagaimana pandangan Ilmu Pengetahuan menurut sumbernya?
4. Bagaimana kedudukan Ilmu Pengetahuan dalam Islam?

1.3 TUJUAN MAKALAH

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai syarat penilaian mata kuliah
Agama dan untuk mengetahui seberapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam,
serta diharapkan dapat memberi manfaat dan dapat dipahami oleh pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

Islam adalah suatu jalan keselamatan yang dilakukan dengan cara taat dan
patuh terhadap perintah Allah SWT yang disertai dengan kedamaian dan kasih
sayang. Islam adalah Agama yang terakhir dan sempurna. Terakhir karna setelah
islam ditetapkan, Allah tidak menurunkan lagi agama baru. Sempurna, dilihat dari
cakupan:
- Keberlakuannya (Universal dan Sepanjang massa)
- Kandungan ajaran (dari hidup pribadi sampai global, dari bangun tidur sampai
menejlang tidur lagi, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi)
- Keseimbangan (Tawazun) :
Antara dunia dan akhirat. Diibaratkan dunia sebagai lahan untuk menanam, dan
akhirat tempat untuk menikamati hasil tanaman.
Antara Individu dan Sosial :
- Sederhana
- Rasional
Islam sebagai pedoman dan arahan hidup manusia, termasuk pedoman dalam
mencari, mendalami, dan menegembangkan ilmu pengetahuan. Ilmu adalah
pegetahuan yang diterima secara sistematis, logis dengan menggunakan metode
tertentu untuk mendapatkannya, bersifat lebih spesifik akan sebuah pengetahuan.

Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ilmu adalah pengetahuan
tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode
tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang
pengetahuan. Sedangkan menurut And English Reader’s Dictionary, Science is
knowledge arranged in a system, especially obtained by observation and testing of
fact yang artinya ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam sebuah sistem
khususnya didapat dari observasi dan pemeriksaan fakta, dan menurut Webster’s
Super New School and Office Dictionary, dikatakan bahwa Science is a systematized
knowledge obtained by study, observation, experiment yang memiliki arti kurang
lebih sama dengan pengertian ilmu yang dijabarkan di buku And English Reader’s
Dictionary.
Pengertian Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur‟an, ada dalam surat:
QS. Al-Mujadalah, 58 : 11.
ٍَْ‫ش ُزوا يَ ْشفَعِ هللاُ انَّ ِزي‬ ُ َْ ‫ َوإِرَا قِ ْي َم ا‬،‫ضخِ هللاُ نَ ُك ْى‬
ُ َْ ‫ش ُزوا فَا‬ َ ‫ض ُخ ْىا يَ ْف‬َ ‫ض ُخ ْىا فِ ْي ْان ًَ َجا ِن ِش فَا ْف‬
َّ َ‫يَاَيُّهاَانَّ ِزيٍَْ أ َ َيُُ ْىا إِرَا قِ ْي َم نَ ُك ْى تَف‬
١١:ّ‫ َوهللاُ ِت ًَا تَعء َيهُ ْىٌَ َخثِي ٌْش(انًجادن‬،ٍ‫ىاان ِع ْه َى دَ َس َجات‬ ْ ُ ‫ َوانَّ ِزيٍَْ أُت‬،‫)أَ َيُُ ْىا ِي ُْ ُك ْى‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan keoadamu:”berlapang-
lapanglah kamu dalam majelis”, maka lapangkanlah. Niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:”berdirilah kamu”, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadalah, 58:11)
QS. Al-Fathir, 35:27-28.
‫ف‬ ٌ ‫ْان ِج َثا ِل ُجذَدٌ ِتي‬
ٌ ‫ْض َو ُح ًْ ٌش ُّي ْختَ ِه‬ ٍَ‫ َو ِي‬،‫ت ُّي ْختَ ِهفًا اَ ْن َىاَُ َها‬ ٍ ‫ َفأ َ ْخ َشجْ َُا ِت ِّ ث َ ًَ َشا‬،‫اء َيا ًء‬
ِ ًَ ‫ض‬
َّ ‫ان‬ ٍَ‫اَنَ ْى ت ََش أ َ ٌَّ هللاَ ا َ َْزَ َل ِي‬
ِِ ‫ إََِّ ًَا يَ ْخشَى هللاَ ِي ٍْ ِعثَا ِد‬، َ‫َكزَنِك‬ َُُّ‫ف ا َ ْن َىا‬
ٌ ‫ب َو ْاْل َ َْعَ ِاو ُي ْخت َ ِه‬ ِ ‫اس َوانذ ََّوا‬ ِ َُّ‫) َو ِيٍَ ان‬٧٢( ُ ُ‫ا َ ْن َىَُ َها َو غ ََشاتِيْة‬
ٌ ‫ص ْىد‬
٧٢(‫ إِ ٌَّ هللاَ َع ِزي ٌْز َغفُ ْى ٌس‬،‫) ْانعُهَ ًَائ ُ ْىا‬
Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwasannya Allah menurunkan hujan dari langit
lalu kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka ragam jenisnya. Dan
diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam
warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) diantara manusia,
binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam
warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun. (Al-Fathir, 35:27-28)
Klasifikasi Ilmu Menurut Agama Islam
Syah waliyullah mengklasifikasikan ilmu menjadi 3 yaitu :
1) Al-Manqulat adalah semua ilmu-ilmu agama yang disimpulkan dari atau
mengacu kepada tafsir, ushul al-tafsir, hadist, dan Al – hadist.
2) Al-Maq‟ulat adalah semua ilmu dimana akal pikiran memegang peranan
penting.
3) Al–Maksyufat adalah ilmu yang diterima langsung dari sumber illahi tanpa
keterlibatan indera, maupun pikiran spekulatif.
Sementara itu Al-Ghazali didalam kitabnya Ihya Ulumudin mengklasifikasikan
ilmu dalam 2 kelompok yaitu :
1) Ilmu Fardu a‟in
yaitu Ilmu tentang cara amal perbuatan yang wajib, Maka orang yang
mengetahui ilmu yang wajib dan waktu wajibnya, beratilah dia sudah
mengetahui ilmu fardhu A‟in. (1979 : 82)
2) Ilmu Fardu Kifayah
ialah tiap-tiap ilmu yang tidak dapat dikesampingkan dalam mnenegkkan
urusan duniawi” (1979 : 84 )

Semua ilmu berasal dari Allah, namun juga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Qouliyah ( Al-Quran dan Hadist)
Bentuknya berupa wahyu yang disampaikan secara berstruktur karena tidak
langsung disampaikan oleh Tuhan kepada seluruh manusia tetapi melalui
perantar malaikat kepada Rasul-Nya untuk kemudian disampaikan kepada
seluruh umat manusia.
2) Kauniyah (Alam Semesta dan Manusia)
Bentuknya berupa ilham yang disampaikan kepada manusia secara mandiri
dengan syarat ia mau mengadakan pengamatan dan penalaran kepada ayat-ayat
Al-Quran yang terdapat di alam sehingga ia dapat menemukan tanda-tanda
kekuasaan Allah.
Macam-macam ilmu yang lahir:
 Filsafat. Contoh : mempelajari suatu kebenaran secara mendalam, mendasar,
menyeluruh dan spekulatif.
 Eksakta. Contoh: mempelajari tentang alam, keadaan, hewan, langit, dll.
 Sosial. Contoh: mempelajari tentang manusia, hukum, ekonomi, politik, dll.
 Humaniora. Contoh: mempelajari sastra-satra, dan nilai kemanusiaan.

Dan sesuatu dikatakan ilmu bila ada obyek yang spesifik, Disusun secara
sistematis dan mempunyai metode sendiri (epistemologis).

Kepentingan Ilmu Pengetahuan


Ilmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat meingkatkan
martabat manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan suatu ibadah
kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat tertentu dalam proses menuntut ilmu.
Pentingnya mempnyai imu adalah untuk membuktikan kekuasaan Allah SWT.
Matlamat ini adalah untuk menguatkan kepercayaan dan keimanan manusia terhadap
Allah SWT. Dengan adanya ilmu, manusia dapart membaca Al-Qur‟an yang mana
terkandung segala persoalan yang eujud di muka bumi ini. Ilmu juga membolehkan
manusia mengkaji alam semesta ciptaan Allah ini.
Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal ke akhiratan saja, tetapi juga
tentang keduniaan. Jelaslah kunci utama keberhasilan dan kebahagiaan, baik di dunia
maupun di akhirat adalah ilmu. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa
menghendaki kehidupan dunia maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang
menghendaki kehidupan akhirat maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang
menghendaki keduanya (kehidupan dunia dan akhirat) maka dengan ilmu.”
Untuk kehidupan dunia kita memerlukan ilmu yang dapat menopang
kehidupan dunia, untuk persiapan di akhirat. Kita juga memerlukan ilmu yang
sekiranya dapat membekali kehidupan akhirat. Dengan demikian, kebahagiaan di
dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup insya Allah akan tercapai.
Tambahan lagi, dengan ilmu jugalah manusia dapat menjalankan tugas
sebagai hamba dan khalifah di muka bumi ini. Sebagai hamba Allah, manusia perlu
melaksanakan ibadah-ibadah umum dan khusus. Dalam pada masa yang sama,
manusia juga merupakan khalifah Allah di muka bumi ini. Ilmu yang diperoleh
dengan keizinan Allah SWT perlulah di kongsi dan disampaikan kepada individu dan
masyarakat.

Sumber Ilmu Pengetahuan

Melihat dari pyramid di atas, ilmu pegetahuan diperoleh dari berbagai sumber.
Perkara ini menjelaskan tiada kekangan atau sempada untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan. Sebuah hadist telah diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar: “Tuntutlah ilmu
walaupun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap
muslim. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para
penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut.”
Oleh demikian, sumber ilmu telah di klasifikasikan kepada beberapa jenis agar
manusia faham akan sumber dan konsep ilmu pengetahuan. Wahyu diturunkan oleh
Allah melalui malaikat Jibril kepada pesuruhNya. Ia merupakan teras kepada segala
ilmu, dimana ia telah diturunkan dan dikumpulkan di dalam Al-Qur‟an. Wahyu yang
diturunkan mengandungi segala ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh manusia
untuk kemaslahatan hidup serta perkara ghaib yang tidak terjangkau oleh akal
manusia.
Dengan akal manusia dapat menimbang dan membedakan antara yang baik dan
buruk walaupun mungkin ianya tidak bersifat kebenaran mutlak namun memadai
untuk mengatasi masalah kehidupan seharian. Semua makhluk ciptaan Allah
dikaruniakan otak, namun hanya manusia yang dikaruniakan akal supaya dapat
berpikir dan menerpakan sifat perikemanusiaan di dalam diri.
Allah telah menciptakan manusia dengan lima pancaindra yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari untuk beribadah kepada Allah SWT. Pancaindra juga
merupakan sumber untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Ia digunakan melalui
beberapa percobaan dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan.

Kedudukan Ilmu

Hadist riwayat Ar-Rabbi‟:


“Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah
Azza Wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah
sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan
terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di
dunia dan di akhirat”.
Hadits di atas telah menyebut sesungguhnya dengan ilmu pengetahuan
seseorang itu akan diangkat derajatnya dalam golongan orang terhormat. Manusia
juga memerlukan ilmu untuk membedakan antara hak dan batil. Dengan menuntut
ilmu, seorang manusia itu dapat mengetahui sebab dan akibat atas perlakuannya.
Hukum mencari ilmu itu wajib, menjadi fardhu „ain untuk setiap manusia
mempelajari ilmu sama ada ilmu agama ataupun ilmu duniawi. Ilmu-ilmu ini bersifat
praktis, artinya setiap hambaNya wajib memahami dan mempraktiskan dengan niat
karena Allah SWT. Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bari nabi
juga telah disebut bahwa menuntut ilmu adalah wajib.
Hadist menjelaskan bahwa tuntutan ilmu bukan hanya pada kaum lelaki,
tetapi kaum perempuan juga. Namun begitu ilmu yang dituntut perlulah sesuai dan
mengikut ketentuan Islam.
Hadir ke majelis ilmu boleh menghidupkan hati yang telah mati.
Pengertiannya, dengan adanya ilmu di dada seseorang hamba itu dapat melakukan
amal ibadah kepada Allah SWT yang mana mampu menjadi cahata kepada
hambaNya itu. Tambahan lagi, Allah telah menjanjikan ganjaran yang besar kepada
orang yang menuntut ilmu dan mengamalkannua dengan niat karena Allah.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulam
Kesimpulannya ilmu boleh diperolehi dari berbagai sumber dan berbagai cara.
Sebagaimana yang telah dinyatakan sumber-sumber ilmu menurut Islam.
Walaubagaimanapun, konsep budaya ilmu di dalam Islam menitikberakan soal
amalan membaca. Melalui pembacaan, kita memeroleh informasi-informasi yang
tidak diterima melalui ceramah atau kuliah.

Anda mungkin juga menyukai