PEMBAHASAN
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai
dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari
pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Sedangkan mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup dewasa.
Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan seks bebas dengan
pacarnya, karna kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar adalah calon suami yang
berhak mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah
sebagian dari pergaulan bebas. Karena saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan
sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa
sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang
kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hal
yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan
tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para remaja dan
mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari uang masih banyak lagi
jalan halal yang dapat mereka lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan
alasan mencari uang adalah alasan sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks
bebas tersebut tanpa berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran
dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun
yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang
idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering
tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula
dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya. Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik
selamanya maka seorang remaja ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk
melakukan seks bebas.
3. Lengkapnya fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks bebas.
Tetapi tergantung pada diri masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas yang
diberikan orang tua dengan baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang remaja
atau mahsiswa memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka melakukan seks bebas
seperti rumah yang nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah
sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bias digunakan oleh para remaja dan
mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang selalu kosong juga dapat
menjadi tempat seorang remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas, oleh karena itu jangan
biarkan si anak berduaan dirumah.
9. Pergaulan bebas.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minum-minuman keras dan
sebagainya akan berujung pada seks bebas. Karna pergaulan bebas dapat menyebabkan
seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung pada
seks bebas. Yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat salah.
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin
berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup
remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja. Hal tersebut
menyebabkan perilaku yang tidak terkendali. Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri,
mau menjadi orang yang seperti apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang
berdampak sangat merugikan bagi diri kita sendiri.
Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan
tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut.Ingat lah
kita sebagai remaja adalah calon penerus bangsa di masa depan, oleh karena itu jika kita
melakukan hal-hal yang negatif tersebut mau jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai
sekarang cobalah untuk mendekatkan diri kepada Tukan YME untuk mempertebal keimanan
kita, karena iman adalah dasar yang paling utama di dalam diri kita sendiri.
C. Akibat dari Seks Bebas
Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat
negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama
malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah
khususnya bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:
a) Hilangnya Kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia
serta merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada
pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap
manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas
terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya.
g) Tekanan Batin.
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut
sipelaku akan sering murung dan berfikir yang tidak rasional.
h) Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan,
seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan
sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali
lipat.
i) Ketagihan.
Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk melakukan hal kotor tersebut.
Hal tersebut sangat berbahaya karna keinginan yang tidak terkontrol.
j) Gangguan kejiwaan.
Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres, disebabkan
karna ketidak mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta
takut terhadap hukuman Tuhan.
Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa
upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.
Mendekatkan diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari perbuatan mungkar.
2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika.
Antara lain : pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orangtua
dan tokoh masyarakat.
5. Pendidikan.
Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri,
mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan
rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan
“tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.
13. Munakahat.
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh Islam
sebagai salah satu solusi atas seks bebas. Karna pada dasarnya pacaran yang baik adalah
pacaran setelah menikah, untuk menghindarkan fitnah dan perbuatan zina.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas
khususnya di kalangan remaja. Selain itu, kita juga harus mewaspadai hubungan dengan
lawan jenis apakah hubungan ini mengarah pada sex bebas atau tidak, untuk memperoleh
kepastian alangkah baiknya jika mengetahui tahapan-tahapan menuju sex bebas Berikut ini
ada tahapan-tahapan yang dilakukan remaja dan mahasiswa sehingga mereka melakukan seks
bebas:
Dan pernyataan yang menyataakan bahwa perbuatan zina termasuk dosa besar setelah
syirik dan pembunuhan, dan termasuk kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang
mematikan. Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar
di sisi Allah dari setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak
dihalalkan baginya.”.
Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau
terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu
saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi
remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk
menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya
membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan
pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada
kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua
sendiri. Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan
kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.
Melihat fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku
dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Jika hal ini dibiarkan, maka akan
sangat berabahaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Betapa sedihnya jika umat Islam yang
begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min
zaalik. Padahal Islam telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas
diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata dan memelihara kehormatan (tarji).
- Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga
manusia merasa takut untuk berbuat zina.
- Memberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan kedalam hati nurani kita bahwa
berzina itu salah dan akan menimbulkan malapetaka.
- Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa sunnah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dan mahasiswa dikarenakan banyak faktor,
yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman, hal tersebut membuat pergaulan
menjadi bebas, sehingga banyak remaja dan mahsiswa yang bergaul tanpa batasan dan etika.
Salah satu contohnya dalam berpacaran. Para remaja dan mahasiswa berpacaran tidak
mempunyai batasan serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negative
dibandingkan dampak positif seperti halnya seks bebas. Persepsi yang salah tentang seks
bebas menyebabkan mereka berfikir bahwa melalui seks bebaslah tersalurnya cinta dan kasih
sayang. Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam
perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Seks
bebas menyebabkan para remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para
mahsiswa yang terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar nikah. Selain itu, hamil diluar
nikah dapat berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh diri karena
tidak siapnya menerima kenyataan (hamil diluar nikah) tersebut.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya
sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di
dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku
dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan
pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh
elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan
untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan
untuk kebaikan negara ke depan.