Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Seks Bebas


Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa
adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-
batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun
dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar.

Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan


ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi
muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Padahal Generasi muda adalah tulang punggung
bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan
bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung
kepada kesiapan masyarakat yaknAi dengan keberadaan budayanya

Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai
dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari
pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Sedangkan mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup dewasa.
Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan seks bebas dengan
pacarnya, karna kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar adalah calon suami yang
berhak mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah
sebagian dari pergaulan bebas. Karena saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan
sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa
sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang
kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hal
yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan
tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para remaja dan
mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari uang masih banyak lagi
jalan halal yang dapat mereka lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan
alasan mencari uang adalah alasan sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks
bebas tersebut tanpa berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran
dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun
yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang
idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering
tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula
dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya. Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik
selamanya maka seorang remaja ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk
melakukan seks bebas.

B. Faktor Pendorong Terjadinya Seks Bebas


Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul
dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin di puji
dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang
berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam
bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan
tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,karena
gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan
sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya
bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas
adalah sebagai berikut:

1. Karena kehidupan iman yang rapuh.


Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan
ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi
kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam
dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan
pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika
pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat
minim.
2. Kurangnya perhatian orang tua.
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang tua
sangat diperlukan oleh seseorang karna orang tualah yang paling dekat dengannya.
Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua
kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus
dalam kebiasaan berseks bebas.
Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun orang tuanya
sudah memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang
tergolong memiliki keprobadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang
tuanya. Hal tersebut akan meninggalan penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau
mahasiswa tersebut.

3. Lengkapnya fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks bebas.
Tetapi tergantung pada diri masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas yang
diberikan orang tua dengan baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang remaja
atau mahsiswa memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka melakukan seks bebas
seperti rumah yang nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah
sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bias digunakan oleh para remaja dan
mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang selalu kosong juga dapat
menjadi tempat seorang remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas, oleh karena itu jangan
biarkan si anak berduaan dirumah.

4. Tekanan dari seorang pacar


Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan
apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal
ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap
orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan
harga diri selayaknya orang dewasa, dan pemikiran seperti itu sangat banyak dijumpai.
5. Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang
remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam
dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan
yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks bebas.

6. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.


Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih sayang
dalam sebuah hubungan berpacaran. Kebanyakan dari mereka merasa tanpa seks kegiatan
pacaran mereka tidak efektif, padahal pemikiran seperti itu adalah bentuk bujuk rayu setan.
Tidak sedikit para remaja juga para mahasiswa berfikiran seperti itu.

7. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual.


Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-
temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak
terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih
jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa percobaan
tersebut berbahaya.

8. Tontonan yang tidak mendidik.


Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat besar. Apa yang
merka tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka,
terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang
ditonton di layar lebar. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’,
Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bisa
meningkatkan gairah para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni
dengan pesan sesatnya.
Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar sekitar wilayah
dada, dan buka paha tinggi-tinggi, serta gambar yang tidak layak dilihat lainya. Konyolnya,
pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk
kritis dan inovatif. Oleh sebab itu sebaiknya tontonan yang mendidiklah yang harus diberika
pada seorang anak sejak dini sehingga kelak saat remaja menjadi remaja yang baik.

9. Pergaulan bebas.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minum-minuman keras dan
sebagainya akan berujung pada seks bebas. Karna pergaulan bebas dapat menyebabkan
seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung pada
seks bebas. Yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat salah.

10. Masa remaja terjadi kematangan biologis.


Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya orang
dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini membawa
konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruhi oleh stimuli yang merangsang
gairah seksualnya, misalnya dengan melihat film porno, cerita cabul, dan gambar-gambar
erotis.
Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri
cenderung berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran.
Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan
membawa kebahagian remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan
seksual pranikah.

11. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.


Sehingga mereka beranggapan bahwa seks bebas adalah suatu hal yang wajar bagi
pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi,
kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat
memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai
seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat
suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.

12. Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga.


Di dalam faktor ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di
karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken
home.Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terjerumus atau
terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.

13. Salah bergaul


Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan
fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya
cerah ditengah bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus
pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul
dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.

14. Kegagalan remaja menyerap norma


a. Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang
sebenarnya adalah westernisasi. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun tetap harus
disesuaikan dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.
b. Faktor perubahan zaman.
Faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan
remaja. Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang
menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang
dewasa.Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja
menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa
ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba
hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting
dalam faktor ini.

Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin
berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup
remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja. Hal tersebut
menyebabkan perilaku yang tidak terkendali. Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri,
mau menjadi orang yang seperti apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang
berdampak sangat merugikan bagi diri kita sendiri.
Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan
tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut.Ingat lah
kita sebagai remaja adalah calon penerus bangsa di masa depan, oleh karena itu jika kita
melakukan hal-hal yang negatif tersebut mau jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai
sekarang cobalah untuk mendekatkan diri kepada Tukan YME untuk mempertebal keimanan
kita, karena iman adalah dasar yang paling utama di dalam diri kita sendiri.
C. Akibat dari Seks Bebas

Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat
negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama
malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah
khususnya bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:

a) Hilangnya Kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia
serta merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada
pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap
manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas
terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya.

b) Prestasi cenderung menurun.


Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks bebas, maka fikirannya
akan selalu tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga
tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun diperkuliahan akan
menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lains ebagainya dapat menurunkan
prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa tersebut.

c) Zina Mengeluarkan Bau Busuk.


Bau tersebut yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati
yang bersih) melalui mulut atau badannya, Hal ini sangat dipercayai oleh agama islam.

d) Hamil Diluar Nikah.


Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku. Terutama bagi
remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta
didiknya ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan
menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua.

e) Aborsi dan bunuh diri.


Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan fikiran sipelaku, guna
menutupi aib ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan
keluarganya hal tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan
bunuh diri.

f) Tercorengnya Nama Baik Keluarga.


Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga di
idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan
hal tersebut akan meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.

g) Tekanan Batin.
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut
sipelaku akan sering murung dan berfikir yang tidak rasional.

h) Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan,
seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan
sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali
lipat.

i) Ketagihan.
Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk melakukan hal kotor tersebut.
Hal tersebut sangat berbahaya karna keinginan yang tidak terkontrol.

j) Gangguan kejiwaan.
Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres, disebabkan
karna ketidak mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta
takut terhadap hukuman Tuhan.

D. Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas

Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa
upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.
Mendekatkan diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari perbuatan mungkar.
2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika.
Antara lain : pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orangtua
dan tokoh masyarakat.

3. Menanamkan Nila Ketimuran.


Kalangan remaja dan mahsiswa kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan
pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai
Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada
ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan
moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya
kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke seks bebas.

4. Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual.


Melalui pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat merangkang seksual
seperti bergaul sangat dekat dengan orang yang berlainan jenis.

5. Pendidikan.
Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri,
mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan
rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan
“tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.

6. Pendidikan sex (Sex Education).


Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia,
bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang
agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara baik,
benar dan legal.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan
pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan
demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam
keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek saja terhadap
perkembangan anak-anaknya.

7. Penyuluhan tentang seks bebas.


Dalam penyuluhan tersebut dalam dijelaskan kepada kaula muda khususnya remaja dan
mahasiswa tentang sebab-akibat dari pergaulan bebas. Sehingga mereka dapat
menghindarikan diri dari hal-hal yang akan membawa mereka pada seks bebas.

8. Menegakkan Aturan Hukum.


Sudah sepatutnya para penegak hukum menjaga tempat-tempat yang sering digunakan
oleh para kaula muda untuk berpacaran.

9. Jujur Pada Diri Sendiri.


Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-
masing. Sehingga seks bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak mengikuti
hawa nafsu mereka. Pada dasarnya mereka yang melakukan seks bebas menyadari bahwa hal
yang mereka lakukan adalah salah.

10. Memperbaiki Cara Berkomunikasi.


Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik
dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif
dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita. Karna
pada umumnya terjadi seks bebas dikarenakan tidak adanya kepedulian antar tetangga.

11. Pacaran sehat.


Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit mereka yang
melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat
tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks, pacar sebagai pemberi
motivasi.

12. Menjauhkan diri dari beduan ditempat sepi.


Seks bebas bisa terjadi dengan didukungkan suatu tempat, jadi apabila seorang remaja atau
mahasiswa yang masih polos akan mudah dirayu yang berujung pada seks bebas. Apabila
sepasang remaja atau mahasiswa berdua ditempat yang sepi maka ada orang ketiga yaitu
setan yang dapat menjerumuskan terjadinya seks bebas.

13. Munakahat.
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh Islam
sebagai salah satu solusi atas seks bebas. Karna pada dasarnya pacaran yang baik adalah
pacaran setelah menikah, untuk menghindarkan fitnah dan perbuatan zina.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas
khususnya di kalangan remaja. Selain itu, kita juga harus mewaspadai hubungan dengan
lawan jenis apakah hubungan ini mengarah pada sex bebas atau tidak, untuk memperoleh
kepastian alangkah baiknya jika mengetahui tahapan-tahapan menuju sex bebas Berikut ini
ada tahapan-tahapan yang dilakukan remaja dan mahasiswa sehingga mereka melakukan seks
bebas:

1) Dimulai dengan pegangan tangan


2) Ciuman sebatas pipi dan kening
3) Ciuman bibir
4) Berpelukan
5) Kemudian mulai berani melepas pakaian bagian atas
6) Meraba bagian yang sensitif
7) Hingga terakhir melakukan hubungan seks
Biasanya para remaja pada saat berpacaran baru berani melakukan tahapan dari nomor 1
sampai dengan nomor 5 (walaupun banyak juga yang berani melakukan tahapan nomor 6,
tapi hanya sebagian kecil yang sudah berani melakukan hubungan seks dengan pacarnya).
Dalam hal ini peran orang tua sangat penting. Point-point peranan orang tua dalam
mencegahan sex bebas yaitu:

a. Sebagai panutan (suri tauladan)


b. Sebagai perawat dan pelindung
c. Sebagai pendidik dan sumber informasi
d. Sebagai pengarah dan pembatas
e. Sebagai teman dan penghibur
f. Sebagai pendorong
Hal tersebut dapat menjadikan anak lebih dekat dengan orang tuanya sehingga anak tidak
akan sampai terjerumus kepada hal-hal yang negatif seperti sex bebas.

E. Pandangan Agama Islam Terhadap Seks Bebas


Tidak ada satu agamapun yang mewajibkan pengikutnya untuk melakukan seks diluar
nikah, Pandangan dari berbagai agama mengenai sex bebas pastilah negatif terlebih lagi di
agama islam. Dibuktikan dengan Firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S.
Al-Isra’: 32)

Dan pernyataan yang menyataakan bahwa perbuatan zina termasuk dosa besar setelah
syirik dan pembunuhan, dan termasuk kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang
mematikan. Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar
di sisi Allah dari setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak
dihalalkan baginya.”.

Adapun hukumannya yang diterapkan di agama Islam adalah dengan menegakkan


hukuman bagi pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah berupa
rajam dengan lemparan batu hingga meninggal agar seluruh anggota tubuhnya merasakan
siksaan itu sebagai hukuman bagi keduanya. Keduanya dilempar dengan batu sebagai
gambaran bahwa mereka telah menghancurkan suatu rumah tangga, maka keduanya dirajam
dengan menggunakan batu-batu dari bangunan yang telah mereka hancurkan itu. Bila
keduanya belum berkeluarga, maka mereka dicambuk sebanyak 100 kali dengan cambukan
yang paling keras dan dibuang dari negeri asalnya selama satu tahun. Di Indonesia tidak
dapat memberlakukan hukum rajam karena indonesi merupakan negara yang domokrasi,
hukum rajam berlaku di negara islami seperti arab.

Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau
terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu
saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi
remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk
menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya
membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan
pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada
kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua
sendiri. Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan
kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.

Melihat fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku
dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Jika hal ini dibiarkan, maka akan
sangat berabahaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Betapa sedihnya jika umat Islam yang
begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min
zaalik. Padahal Islam telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas
diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata dan memelihara kehormatan (tarji).

Solusi islam dalam penanggulangan seks bebas yaitu:

- Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga
manusia merasa takut untuk berbuat zina.
- Memberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan kedalam hati nurani kita bahwa
berzina itu salah dan akan menimbulkan malapetaka.
- Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa sunnah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dan mahasiswa dikarenakan banyak faktor,
yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman, hal tersebut membuat pergaulan
menjadi bebas, sehingga banyak remaja dan mahsiswa yang bergaul tanpa batasan dan etika.
Salah satu contohnya dalam berpacaran. Para remaja dan mahasiswa berpacaran tidak
mempunyai batasan serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negative
dibandingkan dampak positif seperti halnya seks bebas. Persepsi yang salah tentang seks
bebas menyebabkan mereka berfikir bahwa melalui seks bebaslah tersalurnya cinta dan kasih
sayang. Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam
perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Seks
bebas menyebabkan para remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para
mahsiswa yang terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar nikah. Selain itu, hamil diluar
nikah dapat berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh diri karena
tidak siapnya menerima kenyataan (hamil diluar nikah) tersebut.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya
sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di
dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku
dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan
pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh
elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan
untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan
untuk kebaikan negara ke depan.

Anda mungkin juga menyukai