KD IPS Kel 6
KD IPS Kel 6
Oleh:
1. Benediktus Eko Yulfyanto (F1081191052)
2. Hersa Maulina (F1081191022)
3. Nurhafiza Detia (F1081191028)
4. Yulis Tiani Ningsih (F1081191078)
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Individu,
Masyarakat, dan Negara”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan menyangkut arti individu, masyarakat, dan negara
serta interaksi-interaksi yang terjadi di dalamnya.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………..…....... i
KATA PENGANTAR …………………...…………………....…………...…. ii
DAFTAR ISI …………………………………...………..…………...…….…. iii
BAB 1 PENDAHULUAN …………………...………………..………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 1
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………..... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………….…….…….. 3
A. Pengertian Individu, Masyarakat, dan Negara ……………….…...………… 3
B. Pengertian Struktur, Pranata, dan Proses Sosial Budaya …………………… 7
C. Hubungan antara Individu dan Masyarakat dalam Pandangan Pancasila ...… 9
D. Interaksi Individu dan Masyarakat ………………………..………...……… 12
BAB 3 PENUTUP …………………...……………………..……………….… 13
A. Kesimpulan …………………………………….…………....…………........ 13
B. Saran ………….………………………………………...…….…………….. 13
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...…………….… 14
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Individu berasal dari bahasa latin “Indivuduum” yang artinya yang tak
terbagi, dan merupakan kesatuan yang tak terbatas. Maksudnya bahwa manusia
merupakan satu kesatuan jiwa dan raga yang tak dapat dipisah satu sama lain
(Allport:T.T). Setiap manusia lahir ke dunia dengan membawa potensi diri
masing-masing yang dapat dikembangkan kemudian hari melalui proses balajar
atau pendidikan. Contohnya: seseorang melakukan kegiatan menulis , hal tersebut
merupaka perintah dari jiwa atau psikisnya untuk menyuruh fisiknya untuk
menulis sesuatu dengan pulpen dan kertas. Setiap individu lazim memiliki ciri –
ciri khas yang melekat (built in) dalam dirinya, sehingga memberikan identitas
khusus, yang disebut kepribadian. Tidak seperti kerumunan bebek, ternyata
masyarakat yang juga dapat disebut sebagai kerumunan atau himpunan manusia,
menuntut setiap individu untuk :
2. Pengertian Masyarakat
a) Seperasaan
b) Sepenanggungan
c) Saling memerlukan
a) Sejumlah penduduk
b) Luas, kekayaan dan kepadatan pendudukan
c) Memilki fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh
organisasi masyarakat yang bersangkutan.
3. Pengertian Negara
Negara merupakan alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas masyarakat.
c) Peleburan atau fusi dari beberapa Negara menjadi satu Negara baru.
Contoh: Terbentuknya kerajaan Jerman Raya pada tahun 1871.
b) Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu Negara.
Rakyat dapat dibedakan antara penduduk dan bukan penduduk, serta
antara warga Negara dan bukan warga Negara.
Penduduk dan Bukan Penduduk
Penduduk ialah orang yang bertempat tinggal menetap di wilayah
suatu Negara dan telah memiliki syarat menurut undang-
undang.Bukan penduduk ialah orang yang berada di wilayah
Negara untuk sementara serta tidak bermaksud bertempat tinggal
tetap di Negara itu.
Struktur sosial yaitu pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang
tersusun sebagai suatu sistem masyarakat merupakan suatu sistem sosial budaya
terdiri dari sejumlah orang yang berhubungan secara timbal balik melalui budaya
tertentu.
2. Pranata sosial
Menurut Peter Jarvis (1986) yang dikutip oleh DR Wuradji MS (1988) Karl Mark,
Bowles, Wailer dan Illich tokoh paham kolektif yang berpendapat bahwa individu
tidak mempunyai kebebasan, kebebasan pribadi dibatasi oleh kelompok elite
(kelompok atas yang berkuasa) dengan mengatas namakan rakyat banyak.
Paham yang memandang hubungan antara individu dan masyarakat dari segi
interaksi. Dari uraian tersebut di atas kita telah mengetahui paham totalisme dan
individualisme yang masih berpijak pada satu kutub. Paham totalisme berpijak
pada masyarakat, sebaliknya paham individualisme. Totalisme mengabaikan
peranan individu dalam masyarakat sebaliknya, paham individualisme
mengabaikan peranan masyarakat dalam kehidupan individu. Oleh karena itu
kedua-duanya diliputi oleh kesalahan detotalisme. Pabam individu memandang
manusia sebagal seorang individu itu sebagai segala-galanya di luar individu itu
tidak ada. Jadi masyarakat pun pada dasarnya tidak ada yang ada hanya individu.
Sebaliknya paham totalisme memandang masyarakat itu segala di luar masyarakat
itu tidak ada. Jadi individu itu hanya ada jika masyarakat itu ada. Adanya individu
itu terikat pada adanya masyarakat.
Menurut ahli ilmu psikologi sosial bahwa interkasi sosial adalah saling
berhubungan antar dua manusia atau lebih, dimana manusia yang satu terhadap
yang lain saling mempengaruhi.
Proses sosial dimaksudkan bahwa “cara-cara interaksi (aksi dan reaksi), yang
dapat kita amati apabila individu-indivu dan kelompok-kelompok bertemu dan
mengadakan sistem perhubungan mengenai cara-cara hidup yang telah ada.
Apabila dua orang atau lebih saling berhubungan (mengadakan interaksi) maka
akan terjadi apa yang dinamakan proses sosial. Proses ini dapat terjadi antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok.
Jenis yang paling umum dari proses sosial adalah interaksi sosial. Dimana
dalam interaksi sosial, ada pengaruh timbal balik antara individu dengan
kelompok dalam upaya memecahkan masalah-masalah yang di hadapi dalam
hidup sehari-hari secara bersama-sama. Setiap interaksi dua arah akan
menstimulir yang lain untuk mengubah tingkah laku dari orang-orang yang
sedang berinteraksi.
Interaksi sosial yang terjadi antara individu dan masyarakat antara lain :
1. Cooperation (Kooperasi)
Terdapat tiga jenis kerja sama yang di dasarkan pada organisasi kelompok
atau di dalam setiap kelompok , yaitu :
2. Consensus (Kesepakatan)
3. Assimilation (Asimilasi)
1. Konflik (Persengketaan)
2. Kompetisi (Persaingan)
Pola interaksi antara individu dengan masyarakat dapat di bagi dalam 3(tiga)
macam, yaitu :
A. Kesimpulan
Interaksi sosial bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Subjek interaksi
sosial beragam, ada yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok atau kelompok dengan kelompok. Dalam hal ini, individu berinteraksi
dengan masyarakat. Sebagaimana telah diketahui, individu merupakan makhluk
sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya.
Interaksi individu dengan masyarakat tidak lepas dari struktur sosial dimana
terdapat penggolongan masyarakat, atau tinatan masyarakat yang dibentuk oleh
masyarakat itu sendiri, dan tidak lepas pula dari pranata sosial yang merupakan
bentuk norma-norma tuntunan dalam kehidupan, bermasyarakat.
B. Saran
http://rinitarosalinda.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-individu-masyarakat-
struktur.html
http://yodibegundal.blogspot.co.id/2011/02/hubungan-antara-individu-dan-
masyarakat.html
http://pelangi-iffah.blogspot.co.id/2011/04/individu-dan-masyarakat.html