Syndrome merupakan sekumpulan gejala yang terjadi bersama-sama atau kumpulan tanda pada setiap keadaan patologis. Sedangkan compartment merupakan ruang kecil di dalam ruang yang lebih besar.1 Sindrom kompartemen adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakompartemen dalam kompartemen osteofasial tertutup akibat berkurangnya ukuran kompartemen atau bertambahnya isi kompartemen. Ruangan tersebut berisi otot, saraf, dan pembuluh darah. Ketika tekanan intrakompartemen meningkat, perfusi darah ke jaringan akan berkurang dan otot di dalam kompartemen akan menjadi iskemik. Saat sindrom kompartemen tidak teratasi maka tubuh akan mengalami nekrosis jaringan dan gangguan fungsi yang permanen. Dalam hal ini sindrom komparteman merupakan keadaan darurat ortopedi.2 Sindroma kompartemen diklasifikasikan menjadi akut dan kronik. Sindrom kompartemen akut seringkali disebabkan karena fraktur, trauma jaringan lunak, kerusakan arteri, dan luka bakar. Sedangkan sindrom kompartemen kronik dapat disebabkan oleh aktivitas yang berulang, misalnya lari.2 Lokasi yang paling sering terkena adalah tungkai dan lengan, tetapi juga bisa melibatkan kerusakan, tangan, kaki, perut, dan bokong. Insiden sindrom kompartemen tahunan rata-rata telah diperkirakan 1 hingga 7,3 per 100.000. Lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita. Usia rata-rata juga berbeda, sekitar 30 tahun untuk pria dan 44 tahun untuk wanita.2