Anda di halaman 1dari 13

Assalamualaikum Wr Wb

Selamat pagi. Masih semangat? Bagaimana kabarnya? Baik?


Sebelum sesi ini kita mulai, saya mau tes konsentrasi adik-adik
semua. Saya panggil adik-adik gapapa ya? Karena berhubung
disini saya sedang kuliah, dan adik-adik masih di jenjang SMK.
Gada yang tersinggung kan? Apa ada yang lebih tua dari saya?
Gimana pada sesi saat ini kita sepakat bahwa kita akan
senang-senang dan belajar bersama. Sepakat?
Untuk tes konsentrasi jika saya tanya sepakat jawabannya
setuju, kalau saya tanya setuju jawabannya sepakat. Dan
tolong adik-adik menjawab dengan sekeras-kerasnya.
Kenapa sekeras-kerasnya? Karena penelitian membuktikan
dengan teriak itu bisa mengurangi rasa setres.
Wah tapi saya gak setres kak? Apakah kalian tau bahwa salah
satu ciri orang setres adalah ngantukan. Jadi jika selama materi
ini ada yang ngantuk, maka ia orang??? “Setress”
Ayo kita mulai, selama sesi ini saya janji akan berkonsentrasi
penuh, sepakat? ~ setuju
Selama sesi ini saya akan fokus dan tidak mengganggu teman-
taman saya, setuju? ~sepakat
Karena kita sudah sepakat untuk bersenang-senang maka
sekarang Buktikan rasa bahagia tersebut denga memberikan
senyum termanis untuk dikanan kirinya. “Senyum” ayoo
Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri dahulu. Kenalkan
nama saya Izzatun Navis saya dari Unit Kegiatan Mahasiswa Al-
Qur’an Study Club (UKM ASC) Universitas Negeri Malang, dan
saat ini sedang menempuh pendidikan matematika.
Perkenalannya cukup segitu ya? Apa perlu alamat? Makanan
favorit? Nomor Hp? Nomor sepatu? Ukuran baju? Hehe gak
usah ya
Karena kita sudah sepakat untuk belajar bersama, maka
selama sesi ini harus sama- sama fooo??? Kuss? Apa? Sama-
sama apa?
Mohon maaf, sekarang coba tangan kanannya di atas, ikuti
kata-kata saya sambil menepuk bahu temannya
bro-bro, sist-sist tolong fokus dulu ya, jangan merem apalagi
rebahan, kalau ngantuk coba deh olahraga kecil ditempat
Olahraga kecilnya bisa kayak gini nih..
Sekarang tangan kirinya bro-bro, sist-sist thank you ya. Kalau
lihat saya ngantuk jangan sungkan-sungkan, tampol aja pipi
saya, saya ikhlas
Sepakat ya?
Karena kita sudah buat kesepakatan maka selama sesi saya
akan perhatikan dari kanna kiri, depan belakang ada yang
ngantuk atau gak fokus saya akan teriak. Begitu saya teriak
angka 1 kalian tepuk sebelah kanannya dengan tepukan yang
keras dan bilang “woy”. Kita praktekin ya, 1???
Kalau saya bilang angka 2, kalian mengepalkan tangan dan
bilang “aku hebat”, 2??
Kalau sya bilang 3 kalian pegang dagu teman sebelah kiri
kalian sambil bilang cihuy “cihuy”. 3???
Kita tes ya, 1?? 2?? 3??
Oke, sekarang kita mulai ya,
Bismillahirrohmanirrohim..

Adik-adik, selama kita hidup apakah kita pernah menyalahkan


diri kita dengan terlalu keras? Misal ujian jelek, bilang bego
banget sih loh
Apakah kalian sadar, jika seringkali kecemasan dalam diri
muncul karena kita yang tidak merasa cukup. Tidak cukup
dalam artian, tidak merasa cukup pintar, tidak merasa cukup
cantik atau tampan, tidak cukup punya kemampuan yang
dikuasai.
Ketika ingin damai kita harus komitmen tidak akan
membandingkan diri kita dengan orang lain. Hal ini mungkin
tidak gampang, Namun kiita bisa sama-sama
mengusahakannya.
Nah sekarang mbak mau membacakan suatu kisah, perhatikan
ya, nanti mbak tanya, dan akan ada yg hadiah untuk yang
berani jawab
Alkisah, di tepian sungai sebuah hutan, tampak seekor kura-
kura sedang berjalan di sana. Mendekatlah sahabatnya, seekor
pelanduk (sebangsa kijang yang kecil tubuhnya).

“Hai kura kura, apa kabar pagi ini?”

“Hai juga pelanduk. Yah…beginilah aku. Jalanku lambat dan


tidak mungkin bisa berlari secepat dirimu,” jawab si kura-kura
dengan suara iri.

Si pelanduk melanjutkan berkata, “Sobat, seiisi hutan sedang


resah saat ini. Raja hutan sedang mengerang kelaparan dan
mulai mencari mangsa. Duh, giliran siapa ya yang akan
menjadi santapannya kali ini? Jujur saja, aku kasihan
kepadamu! Jalanmu begitu lambat, pasti akan menjadi korban
empuk bagi sang raja.”

Dengan suara memelas si kura-kura berkata, “Sobat, tolong


ajari aku cara berlari cepat seperti kamu agar aku bisa
menyelamatkan diri bila hendak dimangsa oleh raja hutan.”

Si pelanduk setuju dan sejak saat itu, si kura-kura rajin berlatih


berlari cepat seperti yang diajarkan oleh pelanduk.

Hingga suatu hari, sang raja hutan berada tak jauh dari si kura-
kura. Melihat jalan si kura-kura yang (menurutnya) aneh, si raja
hutan hanya mengikuti sambil mengeluarkan suara erangan
dan mempermainkannya dengan kuku kakinya. Lalu, karena
ketakutan yang luar biasa, si kura-kura akhirnya menghentikan
usaha berlarinya. Diapun menarik seluruh anggota tubuhnya ke
dalam tempurung, terdiam memejamkan mata dan pasrah
kepada nasib—menunggu eksekusi dari si raja hutan.

Tempurung kura-kura yang diam seperti batu bukanlah benda


yang asyik untuk dimainkan, juga bukan barang yang nikmat
untuk dimakan. Maka, tidak lama kemudian si raja hutan pun
meninggalkan kura-kura.

Monyet di atas pohon pun berteriak nyaring ke kura-kura, “Hai


kura-kura, bangunlah!! Bahaya sudah berlalu!”

Serasa tidak percaya, si kura-kura perlahan menjulurkan


kepalanya melihat ke arah monyet, “Huah, aku selamat!”
“Benar, engkau selamat ! Engkau sungguh hewan yang sangat
beruntung karena tempurung perlindunganmu menempel di
tubuhmu. Jika ada bahaya mengancam, engkau tidak perlu lari
cepat-cepat seperti kami! Maka, tidak perlu belajar berlari
cepat seperti pelanduk atau memanjat pohon seperti kami.
Karena sesungguhnya setiap makhluk hidup memiliki kelebihan
dan kekurangnya masing-masing.”

Sambil tertunduk malu si kura menjawab, “Ya, benar! Sobat,


terima kasih atas nasihatmu. Sekarang aku tahu, tidak ada
yang perlu disesali karena menjadi seekor kura-kura.”

Dari cerita singkat ini, value atau nilai apa yang bisa
kalian ambil? Ada yang berani berpendapat? Silahkan
angkat tangan

Tidak harus menjadi seperti makhluk lain. Ternyata, aku juga


makhluk yang memiliki kelebihan istimewa, yang tidak dimiliki
oleh makhluk lainnya!”
Nah saya beberapa tips nih buat adik-adik agar bisa mencintai
diri sendiri
Tips agar bisa menerima diri sendiri
1. Memberikan hadiah pada diri sendiri, setelah selesai
melakukan pekerjaan. Ndk usah syaang sama uangnya,
karena tubuh ini, kesehatan batin ini adalah investasi
terbesar untuk menjelaskan hidup
2. Sering mengucapkan kalimat pada diri sendiri, “Iam sorry,
please forgive me, I love you dg appaun kondisinya,
thankyou
3. Sering merefleksi diri dan bilang aku cukup, dan aku
bersyukur dg apa yang diberikan Allah kepada diriku
Kenapa sih kita harus mencintai diri sendiri?
Kita yang tidak mencintai diri sendiri, akan sulit dicintai orang
lain karena biasanya org yg tidak cinta dirinya sendiri akan
terus merasa tidak pantas untuk berbagai situasi
Cinta diri adalah orang yang bisa mencintai dirinya sendiri,
ketika ada kesalahan kecil ia tak akan mencambuk dirinya
berkali-kali karena kesalahan itu. Yang bisa membuat diri
tambah down dan sb. Misal masak gini aja gak bisa, lu itu
manusia atau apa sih bodo amat.
Lalu kak apakah kita tidak boleh memberi kritik pada diri
sendiri?
Memberi kritik pada diri sendiri emang penting untuk kebaikan
diri kita. Bahkan seringkali kita mengkritik diri sendiri dengan
terlalu keras sehingga bukan membangun diri malah bersifat
menghancurkan kepercayaan pada diri sendiri
Ay mulai cintai diri, dan fokus pada pengembangan diri.. jika
kita kembali mencambuk diri dengan komentar negatif, ayo
mulai sekarang diganti dengan suara-suara penyemangat yang
bisa lebih menenangkan diri. Misalnya mengganti bodoh
banget sih lu, dengan gapapa kamu sudah berusaha, kamu bisa
kok.. gagapa gagal sekarang, sukses kemudian.
Sepakat ya?
Jalan agar kita bisa menerima diri dan mencintai diri adalah
dengan mengenal siapa diri kita. Salah satu Caranya adalah
dengan membuat paper about me, apa? Ya sesuai tema kita
hari ini.
Jadi setelah ini kalian akan menulis sebuah karya yang berisi
tulisan tentang diri sendiri, isinya apa?
Paper About Me
1. Bagaimana Kepribadian Saya
2. Tokoh yang menginspirasi
3. Apa hal yang saya paling kuasai
4. Apa yang Kalian cintai
5. Saya ingin menjadi apa
6. Apa yang membuat kalian bahagia
Dalam setiap poin silahkan dijabarkan dan diberi alasan-
alasannya
Saya berkomitmen akan terus berusaha menjadi diri saya
sendiri yang lebih baik dan bersyukur atas segala kecukupan
yang diberikan Allah kepada saya.
Malang. 4 Oktober 2019
Tertanda, manusia hebat

Izzatun Navis

Dibacakan perwakilan cewe 1 cowo 1


Kita janji bareng-bareng, duudk yang rileks, silahkan
menunduk, dan pejamkan mata. Fokus pada dirimu dan benar-
benar fokus, ikuti saya dalam hati

Hai diriku
Tolong maafkan aku
yang sering memakimu secara berlebihan
Padahal engkau sudah berusaha dengan sekuat tenaga
Mulai saat ini,
aku berjanji padamu
Akan lebih menghargai setiap usahamu
Karena aku tahu, orang-orang yang mencintaiku
tidak akah suka jika aku seperti itu
Teruntuk orangtuaku, keluargaku, dan sahabatku
Yang telah berusaha untuk membahagiakan aku
Aku berjanji terus berusaha menjadi orang yang lebih baik dan
giat mencapai cita-citaku

Sudah siap ya memulai hari yang baru?


Tetap berusaham yang kemarin galau semoag setelah dpt
materi ini gak galau lagi dan tetap semangat ya.. Semoga
urusan kalian lancar, yang kalau setelah lulus ingin kuliah atau
kerja semoga dimudahkan, yang ingin langsung menikah juga
semoga lancar.. ada ta? Wkkw
Kita tes lagi
Karena kita sudah buat kesepakatan maka selama sesi saya
akan perhatikan dari kanna kiri, depan belakang ada yang
ngantuk atau gak fokus saya akan teriak. Begitu saya teriak
angka 1 kalian tepuk sebelah kanannya dengan tepukan yang
keras dan bilang “woy”. Kita praktekin ya, 1???
Kalau saya bilang angka 2, kalian mengepalkan tangan dan
bilang “aku hebat”, 2??
Kalau sya bilang 3 kalian pegang dagu teman sebelah kiri
kalian sambil bilang cihuy “cihuy”. 3???

Mungkin hanya sekian , mohon maaf

Bagaimanapun alur ceritanya, sebesar apapun kesalahannya.


Kita tak akan pernah kembali ke masa lalu. Maka segera
maafkan dan berdamailah pada dirimu sendiri. Dan perbaiki
dirimu untuk di masa depan.

Wassalamualaikum
1. Introvert
Mungkin beberapa dari kalian juga sama sepertiku. Dibalik
semua keterbukaan diantara blog blog yang berserakan ini, ada
sisi Introvert dibalik semua tulisannya. Ya, aku adalah seorang
introvert yang nyaman dengan kesendirian, yang hobby
merenung. Hehe. Bagi yang belum tahu, Introvert adalah salah
satu jenis keprobadian yang bisa didefinisikan sebagai
seseorang yang eksklusif. Mereka suka menyendiri,
menghindari keramaian, susah percaya pada orang lain, kurang
ramah, teman sedikit, dll. Kalian bisa cari sendiri tentang
kepribadian introvert ini di Google.

Introvert adalah tipe keribadian yang seringkali dihujat karena


pendiam dan jarang bicara. Kekurangramahan mereka menjadi
sasaran empuk untuk dikatakan “Orang Sombong”wkwkkww.
Kadang aku juga terganggu dengan ini, tapi menjelaskan juga
susah dan tak berguna. Orang yang mengatakan demikian itu
sejujurnya tidak mengerti sama sekali tentangmu. Aseeek,
hehe. Bukan pembelaan sih, tapi memang aku kurang ramah
dan suka menyendiri di dalam rumah atau di kamar. Berteman
dengan laptop dan pikiran-pikiran sendiri lalu dituangkan dalam
tulisan yang ada di blog ini.

2. Aku ingin seperti Marry, menginspirasi


Ya, aku ingin seperti Marry Riana. Menulis buku, memiliki
sekolah, mempunyai anak didik, dan menginspirasi banyak
anak muda untuk sama bersemangatnya dengan aku. Aku juga
suatu saat nanti ingin memiliki sebuah buku biografi sendiri
yang mengisahkan setiap perjalanan hidupku dalam sebuah
buku. Dalam buku itu akan tertulis banyak sekali pencapaian
yang justru terlihat seperti mukjizat dari Tuhan kepada hamba-
Nya yang tidak taat ini.

Aku ingin sekali menjadi salah satu wanita berpengaruh seperti


Sri Mulyani. Aku ingin aku tidak lagi dianggap sebelah mata
oleh lingkunganku, keluargaku, dan semua orang didekatku.
Aku ingin membuktikan diri bahwa usahaku untuk menjadi
berbeda bisa menghasilkan prestasi yang diluar bayangan
mereka. Aku ingin menjadi inspirasi bahwa orang orang yang
terpinggirkan juga bisa menjadi seorang dewi. Mungkin inilah
caraku membalas dendam pada mereka yang menganggap
impian dan usahaku saat ini remeh temeh dan tiada berguna.
Kenapa jadi curhat ya?

3. Saya manusia Akuntansi


Nah, ini adalah saat saat pengakuan diri bahwa aku adalah
seorang Akuntan. Dibalik semua tulisan yang tidak ada hitung
hitungan akuntansi sama sekali. Dibalik tulisan yang tidak jelas
sama sekali, ada seorang yang berpendidikan akuntansi
dibaliknya. Hehe. Aku adalah manusia yang sungguh setia
dengan akuntansi yang jauh berbeda dengan dunia penulisan
ini.

Aku baru saja menyelesaikan pendidikan Magister Science


Accounting di Universitas Brawijaya dan menuju wisuda. Hehe.
Aku juga tidak menyangka bahwa aku akan menggeluti dua hal
yang sungguh berbeda dan aku nyaman di keduanya. Menjadi
seorang pelajar Akuntansi dan pernah bekerja sebagai Pegawai
Akuntansi di sebuah kantor dan KAP menjadikanku justru ingin
menjadi peneliti dan pendidik di ranah Akuntansi. Hal ini juga
berkaitan dengan aku ingin bermanfaat dan emmanfaatkan
ilmuku untuk disebarluaskan kepada orang lain.

4. Cinta Psikologi
Aku cinta psikologi, hiya hiya hiyaaa. Hehe. Jujur, ketika aku
SMA dan memutuskan ingin melanjutkan kuliah. Pilihan jurusan
yang aku pilih hanya ada dua, Akuntansi dan Psikologi.
Universitas dambaan adalah UGM. Haha. It’s true. Tapi akhirnya
aku menggeluti dunia akuntansi karena pilihannya pada saat
itu adlaah yang akan menghasilkan lebih banyak uang adalah
Akuntansi. Wkwkkw. Kapitalis sekaliii.

Aku menyukai psikologi dan justru aku membeli lebih banyak


buku psikologi dibandingkan dengan Akuntansi. Ini karena
ketika mempelajari psikologi, aku juga sedang mempelajari
diriku sendiri. Bahwa jika ada penyakit atau ketidak
seimbangan pikiran didalam jiwaku, sedikit akan lebih
menenangkan jika aku mendengarkan ceramah psikologis dan
atau aku membaca buku buku psikologis.

5. Aku Bahagia
Sebenarnya di bagian kelima ini aku bingung mau menjelaskan
apalagi tentang diriku. Takut terlalu panjang adan ilmunya tidak
tersampaikan dengan baik. Ciyeileeeh. Tapi faktanya adalah
aku bahagia ketika aku menulis. Ketika aku menulis adalah saat
ketika aku sedang berbicara dengan diriku sendiri dan akan
selalu begitu. Dalam setiap tulisanku selalu ada bayang bayang
bahwa aku sedang menyembuhkan diriku sendiri. Aku bukanlah
orang yang baik dan bukan manusia yang sehat secara rohani.
Tapi dengan menulis, aku selalu tenang karena aku bisa
membicarakan orang lain, membicarakan kegamangan dan
keresahanku dalam sebuah tulisan yang tidak seberapa indah
tapi menyenangkan untuk diriku sendiri.

Anda mungkin juga menyukai