Anda di halaman 1dari 3

DESKRIPSI KONDISI GEOMORFOLOGI GUNUNG SLAMET

KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

BERDASARKAN ASPEK-ASPEK BENTUKLAHAN

Oleh : Zaky Raihan 19/441335/BI/10327

1. Aspek Morfologi

a. Morfografi
Gunung Slamet adalah sebuah gunung berapi di Pulau Jawa. Gunung ini tergolong
jenis gunung stratovolcano karena struktur bagian dasarnya landai namun semakin
curam menuju puncaknya. Tipe gunung berapi ini banyak muncul di wilayah Cincin
Api Pasifika atau Ring of Fire, dan Gunung Slamet termasuk didalamnya. Letak
gunung ini dibatasi 5 kabupaten yang ada di daerah Jawa Tengah yaitu Kabupaten
Banyumas, Pemalang, Brebes, Purbalingga, dan Tegal. Gunung Slamet merupakan
gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Status gunung Slamet
saat ini adalah waspada.
b. Morfometri
Gunung slamet terletak pada 7°14′30″LS,109°12′30″BT. Gunung ini memiliki tinggi
3428 mdpl. Gunung ini berbentuk kerucut. Gunung ini berjarak 20,5 Km dari Kota
Purwokerto.
2. Aspek Morfostruktur

a. Morfostruktur aktif
Gunung Slamet termasuk pada jalur subduksi Sunda Arc, yang merupakan hasil
subduksi dari Lempeng Indo-Australia dibawah Lempeng Eurasia. Maka dari itu
komposisi magma dan mineral dari Gunung Slamet beragam.
b. Morfostruktur Pasif
Gunung berapi ini terdiri atas abu vulkanik serta lava yang mengeras. Produk-
produk Gunung Slamet Tua dan Gunung Slamet Muda bervariasi pada komposisi
mineralogi serta geokimianya, berupa lava basalt, lava andesit, piroklastik serta
keberadaan batuan-batuan terobosan (intrusi).
c. Morfodinamik
Bentuk permukan Gunung Slamet terbagi menjadi dua yaitu sisi timur yang lebih
halus daripada sisi barat Gunung Slamet. Kompleks Gunung Slamet dapat dibedakan
menjadi dua bagian yaitu sisi barat dan sisi timur. Sisi barat dicirikan oleh tekstur yang
kasar berupa kelurusan struktur, torehan sungai, dan lembah yang dalam disusun
kerucut parasitik. Di sisi Timur Gunung Slamet dicirikan permukaan yang halus
sampai sangat halus diperkirakan sebagai aliran larva, abu vullkanik atau endapan
vulkanik yang termasuk masih baru membentuk kerucut sempurna. Kedua struktur
tersebut sangat dipengaruhi oleh penunjangan normal lempeng Australia.

3. Aspek Morfokronologi
Gunung api stratovulkano adalah gunung api yang terdiri dari atas abu vulkanik serta
lava yang mengeras. Gunung Slamet ini terbentuk dari proses subduksi dari Lempeng
Indo-Australia dibawah Lempeng Eurasia. Gunung ini merupakan gunung api
stratovolcano yang fisiografinya termasuk Gunung Api yang diperkirakan berumur kuarter.

4. Aspek Morfoaransemen ( Susunan ruang )


Gunung Slamet memiliki bentuk permukaan lereng yang berlekuk, dari yang tipis
(halus) sampai yang dalam karena proses pelapukan baik dari perubahan iklim maupun
aktifitas aliran air di permukaan lereng gunung. Lereng gunung bagian bawah sudah
banyak berubah karena dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk melakukan
kegiatan bercocok tanam serta sudah banyak dibangun wisata alam di sekitarnya.

Daftar Pustaka

Pasha, Nur’aini, Adurrahman, Aziz. 2015.Karakterisasi Batuan Intrusi Sekitar Gunung Api
Slametberdasarkan Analisis Petrografi, Unsur Utama, dan Unsur Jejak Daerah
Baturraden Dan Sekitarnya, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

Permana, Sudarsono, Indarto. 2014.Studi Morfostratigrafi Dan Morfostruktur: Studi Kasus


Prospek Lapangan Panas Bumi Guci, Tegal, Jawa Tengah.

Wikipedia. “Gunung Slamet”. Wikipedia.com. https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Slamet


(tanggal akses 3 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai