Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

“Kepercayaan Dan Mitos Tentang Makanan Dan


Kesehatan”

Disusun Oleh :
1. Arazyana Hasria Dewi (1221021004)
2. Christiana Ayu Sabhatani (12210210
3. Fitrilia Istanti
4. Didi Ardiyanto
5. Ika Witna Sari
6. Refnida Novitasari
7. Ja’faris Shodiq

STIKes Widya Cipta Husda


Program Studi Ilmu Keperawatan
Malang
2013
BAB I

KAJIAN TEORI

Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk
setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar
terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan
Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya
tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk kepada
satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa
yang pernah terjadi pada masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta,
manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam.

Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap
mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang
kebenarannya belum tentu benar adanya (Harry Lubis, 2009).

Selama ini telah banyak mitos kesehatan yang berkembang di tengah masyarakat. Lama-
kelamaan mitos ini dipercaya begitu banyak orang dan mereka menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Padahal apabila ditelurusi lebih lanjut, belum ada penelitian yang dapat memberikan
jawaban pasti akan mitos-mitos tersebut. Mitos yang berkembang di masyarakat dapat mempengaruhi
pola makan dan kebiasaan makan sehari-hari. Sayangnya, tak sedikit pula mitos justru bersifat
menyesatkan sehingga dapat menghambat kecukupan gizi. Padahal, gizi merupakan salah satu pilar
terpenting untuk kesehatan yang optimal, terutama pada ibu dan anak karena sangat menentukan
tumbuh kembang anak. Maka, agar tidak "terjebak" dalam pola makan yang salah, kita harus cermat
dalam menilai mitos.

Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki
keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang
dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan
berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai
(Moorman, 1993).

Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan


perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang
lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari
tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk
ISBD | K e p e r c a y a a n d a n M i t o s T e n t a n g M a k a n a n d a n K e s e h a t a n
pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan
pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).

Menurut Ba dan Pavlou (2002) mendefinisikan kepercayaan sebagai penilaian hubungan


seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam
sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian.

Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan reliabilitas dan integritas dari orang yang
dipercaya (Morgan & Hunt, 1994).

Doney dan Canon (1997) bahwa penciptaan awal hubungan mitra dengan pelanggan
didasarkan atas kepercayaan. Hal yang senada juga dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan
Choudry (dalam Bachmann & Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum
pihak-pihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi. Kepercayaan
secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual.

ISBD | K e p e r c a y a a n d a n M i t o s T e n t a n g M a k a n a n d a n K e s e h a t a n
BAB II

FENOMENA MASALAH

Banyak sekali mitos yang banyak berkembang di mayarakat dan tidak hanya itu masyarakat
menjadikan mitos-mitos ini sebagai suatu kepercayaan yang akan membuat mereka lebih baik atau
menghindarinya karena dianggap mitos tersebut berbahaya untuk mereka. Berikut beberapa mitos yang
sering kita dengar,antara lain :

1. Mengkonsumsi Air Putih


Pernah dengar bahwa sehari kita harus mengonsumsi setidaknya 8 gelas air?

2. Pemberian Kopi Mencegah Kejang Pada Anak


3. Minum Air Es saat hamil membuat bayi besar
4. Ibu hamil dan menyusui dilarang makan ikan dan makanan laut karena akan membuat ASInya
amis
5. Makan biji-bijian menyebabkan usus buntu
6. Ngemil di malam hari menyebabkan kegemukan

7. Pemberian Kopi mencegah Kejang pada anak


8. Minum Es dan makan gorengan menyebabkan sakit flu

Tentu sudah tidak asing lagi dengan beberapa mitos dia atas kan? Lalu bagaimanakah sebenarnya.
Apakah mitos-mitos di atas benar atau justru bersifat menyesatkan. Pembahasan akan dibahas di Bab
Selanjutnya.
ISBD | K e p e r c a y a a n d a n M i t o s T e n t a n g M a k a n a n d a n K e s e h a t a n
BAB III

PEMBAHASAN

1. Mengkonsumsi Air Putih


Mitos ini berasal dari perhitungan yang menyebutkan bahwa 1 mililiter air untuk 1 kalori
makanan. Maka apabila Anda membutuhkan rata-rata 2000 kalori sehari, maka total air yang
dibutuhkan setara dengan 8 gelas air. Namun siapakah di antara Anda yang dapat dengan tepat
memakan 2000 kalori per hari? Kebanyakan dari Anda pasti mengonsumsi makanan lebih dari
2000 kalori per hari yang berarti Anda butuh lebih dari 8 gelas air sehari untuk membuat Anda
tetap bugar. Belum lagi dengan aktivitas tinggi yang Anda lakukan, 8 gelas air sehari tidaklah
cukup.
Minumlah jika Anda haus, maka niscaya Anda tidak akan kehausan, tidak perlu menghitung
jumlah gelas yang telah Anda habiskan.

2. Pemberian Kopi Mencegah Kejang Pada Anak


Pemberian kopi kepada anak sampai saat ini masih tidak terbukti untuk dapat mencegah
terjadinya kejang. Sebab, kejang pada anak di diakibatkan oleh demam tinggi atau faktor
penyebab lainnya. Untuk mencegah demam, maka penyebab demam itulah yang harus dicari
kemudian diatasi. Justru beberapa penelitian menunjukkan pemberian kafein pada binatang
percobaan dapat meningkatkan resiko kejang epilepsi. Pemberian kopi beresiko menyebabkan
detak jantung berdebar-debar, gelisah, dan anak tidak bisa tidur. Padahal pada anak yang
badannya panas, detak jantungnya sudah meningkat dan gelisah. Pada anak dengan saluran
cerna yang sensitif maka kopi akan beresiko berdampak terhadap keluhan mual, muntah dan
nyeri perut.

3. Minum Air Es saat hamil membuat bayi besar


Air es tidak akan membuat bayi besar, kecuali jika minumnya ditambah dengan sirup dan gula
secara berlebihan. Energi dari gula an sirup inilah yang akan menyebabkan bayi besar.
Gula yang dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan gangguan kerja insulin yang
menyebabkan ibu mengalami diabete gestasional (saat lahir BB bayi lebih dari 4 kg)
merupakan salah satu penanda ibu mengalami penyakit tersebut.

ISBD | K e p e r c a y a a n d a n M i t o s T e n t a n g M a k a n a n d a n K e s e h a t a n
4. Ibu hamil dan menyusui dilarang makan ikan dan makanan laut karena akan membuat
ASInya amis
Ikan merupakan sumber protein dan mineral yang baik. Ikan juga kaya akan asam lemak
omega 3 yang diperlukan untuk perkembangan otak dan penglihatan bayi. Mengkonsumsi dua
prsi ikan per minggu akan membuat ibu sehat dengan volume dan kualitas ASI yang baik.

5. Makan biji-bijian menyebabkan usus buntu


Usus buntu terjadi karena sistem pengeluaran tubuh yang nggak lancar. Ketika frekuensi buang
air besar berkurang, sedangkan makanan di dalam perut tertahan di usus besar, lama-kelamaan
bisa naik dan masuk ke usus buntu. Makanan yang sudah membusuk inilah yang akhirnya
menyebabkan infeksi sehingga usus buntu mengalami peradangan. Jadi, penyakit ini bukan
disebabkan biji-bijian yang tersangkut di usus buntu.

6. Ngemil di malam hari menyebabkan kegemukan


Mitos yang beredar di masyarakat makan makanan yang berat ataupun ringan di malam hari
dapat menyebabkan kegemukan. Padahal kenyataannya, jika Anda memakan lebih banyak
kalori tanpa membakarnya, itu yang menyebabkan kegemukan. Tidak peduli pagi, siang, atau
bahkan malam, jika Anda memasukkan sedikit kalori dalam tubuh atau memasukkan banyak
kalori namun banyak juga membakarnya, tubuh Anda tidak akan melar.

7. Pemberian Kopi mencegah Kejang pada anak


Pemberian kopi kepada anak sampai saat ini masih tidak terbukti untuk dapat mencegah
terjadinya kejang. Sebab, kejang pada anak di diakibatkan oleh demam tinggi atau faktor
penyebab lainnya. Untuk mencegah demam, maka penyebab demam itulah yang harus dicari
kemudian diatasi. Justru beberapa penelitian menunjukkan pemberian kafein pada binatang
percobaan dapat meningkatkan resiko kejang epilepsi. Pemberian kopi beresiko menyebabkan
detak jantung berdebar-debar, gelisah, dan anak tidak bisa tidur. Padahal pada anak yang
badannya panas, detak jantungnya sudah meningkat dan gelisah. Pada anak dengan saluran
cerna yang sensitif maka kopi akan beresiko berdampak terhadap keluhan mual, muntah dan
nyeri perut.

8. Minum Es dan makan gorengan menyebabkan sakit flu


Saat mengalami keluhan radang tenggorok, pilek, bersin atau demam seringkali masyarakat
menjadikan kambing hitam minum es, debu atau udara dingin. ”. Hal lain yang sering dijadikan
alasan penyebab sakit flu, demam, batuk atau pilek karena kecapekan, kena hujan, kena angin,

ISBD | K e p e r c a y a a n d a n M i t o s T e n t a n g M a k a n a n d a n K e s e h a t a n
kena debu, naik sepeda motor, kena kipas angin atau karena di rumah sedang membangun.
Ternyata alasan yang dikemukan orang tersebut adalah tidak benar sebagai penyebab atau
bukan penyebab langsung sakit infeksi batuk, pilek dan demam yang di alami anaknya. Banyak
yang meyakini bahwa sakitnya yang diderita selama ini karena hal tersebut. Padahal bila
dicermati penularan penyakit yang utama adalah terjadi kontak sumber penularan dan ada
kontak yang sakit di sekitarnya 1-2 hari sebelumnya. Faktor daya tahan tubuh juga menjadi
faktor penting, karena meskipun ada kontak manusia bisa terhindar dari flu atau paling tidak
gejalanya ringan yang pernah kita sadari. Bila tidak ada kontak dan sumber penularan flu tidak
akan terjadi. karena virus tersebut tidak akan beterbangan di udara bebas yang luas, seperti di
jalan, di udara luas dan tertipup angin dengan jarak yang jauh. Kalaupun es, udara dingin, atau
gorengan hanya akan memperberat saat sudah terkena flu atau rdang tenmggorokan. Tetapi saat
sehat bila terjkena paparan tersebut tidak berpengaruh.

ISBD | K e p e r c a y a a n d a n M i t o s T e n t a n g M a k a n a n d a n K e s e h a t a n
BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Selama ini telah banyak mitos kesehatan yang berkembang di tengah masyarakat.
Lama-kelamaan mitos ini dipercaya begitu banyak orang dan mereka menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Padahal apabila ditelurusi lebih lanjut, belum ada penelitian yang dapat
memberikan jawaban pasti akan mitos-mitos tersebut. Mitos yang berkembang di masyarakat
dapat mempengaruhi pola makan dan kebiasaan makan sehari-hari. Sayangnya, tak sedikit pula
mitos justru bersifat menyesatkan sehingga dapat menghambat kecukupan gizi. Padahal, gizi
merupakan salah satu pilar terpenting untuk kesehatan yang optimal, terutama pada ibu dan
anak karena sangat menentukan tumbuh kembang anak. Maka, agar tidak "terjebak" dalam pola
makan yang salah, kita harus cermat dalam menilai mitos.

2. SARAN
Mitos-mitos kesehatan yang ada dan berkembang pada masyarakat Polewali Mandar
ini sangat sulit sekali untuk di hilangkan, salah satu sebabnya adalah masyarakat tidak
dibiasakan diskusi dalam memecahkan permasalahan-permasalahan kesehatan. Pertemuan
diskusi yang dilakukan oleh fasilitator-fasilitator Pemerintah biasanya tampil dengan
serba ”lebih tahu semuanya”, sementara peserta pertemuan diposisikan sebagai objek
yang ”tidak tahu semuanya”, padahal masyarakat sendiri sebenarnya telah memiliki
kehidupan sendiri dan punya kemampuan serta pengalamannya. Pendekatan ini yang harus
selalu diperhatikan oleh mereka yang ingin mengembangkan kesehatan masyarakat. Mengubah
mitos juga tidak bisa hanya dilakukan dengan dua atau beberapa kali pertemuan saja ( Saya
ulangi —dua atau beberapa kali pertemuan), tetapi dilakukan sampai dengan masyarakat benar-
benar mampu mengorganisasikan dirinya dalam suatu pertemuan (diskusi) dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya. Bukan
sampai petugas mampu mengorganisasikan dirinya dalam suatu pertemuan untuk
menyelesaikan masalah-masalah program kedinasannya. Proses ini memang sulit tetapi hanya
dengan cara inilah mitos-mitos tentang kesehatan juga masalah-masalah penyakit dan
kesehatan lainnya yang menghambat pengembangan kesehatan masyarakat bisa sedikit demi
sedikit dapat dihilangkan.

ISBD | K e p e r c a y a a n d a n M i t o s T e n t a n g M a k a n a n d a n K e s e h a t a n

Anda mungkin juga menyukai