Anda di halaman 1dari 2

AKU GENERASI UNGGUL

KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA

Oleh: Nurul Sakinah Nasution

Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat luas, dan memiliki banyak
sumber daya manusia dan sumber daya alamnya. Negara yang kaya ini harus dikelola dengan
baik sesuai porsinya agar tercapainya cita-cita bangsa dan negara. Memang bukan hal yang
mudah mencapai itu semua, oleh karena itu harus dimulai dari hal yang kecil agar bisa
membantu mendorong tercapainya keinginan tersebut. Semua generasi diharapkan bisa
mengerjakan sesuatu yang bermanfaat tersebut. Generasi unggul ialah generasi yang lebih
bagus dari segi kuantitas dan terlebih lagi kualitasnya, bermanfaat bagi Negara, bangsa dan
manusia lainnya yang merupakan amanah yang harus di pegang teguh dan dilaksanakan
dengan baik oleh generasi unggul bangsa.

Saya lahir dan berasal dari kota Tanjungbalai, satu kota kecil yang berada dipesisir
pantai utara Sumatera. Tumbuh dan besar sebagai anak pertama dari tiga bersaudara
merupakan tanggungjawab untuk hal yang patut menjadi contoh dan memberi pengaruh
positif bagi kedua adik. orangtua saya selalu berpesan bahwa anak pertama ialah
tonggak utama kebangkitan keluarga, jika saya dapat berhasil sukses, maka adik saya
juga akan bisa sukses. Saya dan kedua adik saya tumbuh dalam keluarga yang sangat
meprioritaskan pendidikan. Orangtua akan memenuhi hal-hal seputar pendidikan lebih dahulu
bahkan dibandingkan dengan yang lain. Ibu saya selalu berkata pendidikan dan pengalaman
yang telah kami dapatkan ialah harta abadi yang bisa kami terima untuk menjalani hidup.
Atas dasar itulah, saya selalu menganggap bahwa pendidikan dengan belajar, menambah
wawasan, dan meng-implementasikan ilmu adalah hal yang penting bagi hidup saya.

Mengenyam pendidikan dengan bersekolah di tiga tingkatan sekolah umum negeri


dikota ini merupakan hal yang patut saya syukuri. Berawal dari Sekolah Dasar Negeri
132415, saya mengenyam pendidikan dasar selama 6 tahun dengan berbagai prestasi yang
saya dapatkan. Ranking kelas disetiap semesternya dan mendapatkan kesempatan untuk
mengikuti pendidikan olimpiade Ilmu Pengetahuan Alam pada saat kelas 4. Belajar dan
bersaing dengan teman lainnya yang walaupun itu berbeda sekolah sangat menyenangkan dan
juga mendapatkan banyak ilmu pengalaman. Ditambah dengan guru yang kreatif, saya
menikmati proses belajar tersebut. Dua tahun selanjutnya, untuk memasuki SMP Negeri
favorite yang ada di kota ini, saya mengikuti banyak seleksi. Saya bersyukur saya dapat
melalui semua seleksi tersebut, akhirnya saya diterima bersekolah di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Tanjungbalai. Dijenjang ini, saya mempelajari hal-hal baru lagi, seperti
mengikuti OSIS, menjadi anggota pelaksana upacara sekolah hingga ekskul Storytelling.
Menjalani itu semua saya mendapatkan banyak manfaat, seperti melatih diri untuk berbicara
di depan umum, mengasah kreatifitas hingga bagaimana mengatur waktu yang baik dan
benar.

Jenjang selanjutnya SMA. Saya bersekolah di SMAN 2 Tanjungbalai. Dalam tiga


tahun terakhir sekolah wajib ini, saya menggali lebih banyak potensi dalam diri lagi. Di
awal tahun belajar di SMA, saya mulai mengajar bahasa inggris di kursus saya belajar bahasa
asing tersebut. Mengajar dan belajar merupakan dua hal yang berbeda namun dapat di
pelajari sekaligus menurut saya. Pada saat mengajar, saya belajar sangat banyak mengenai
penyampaian ilmu kepada siswa, mendidik siswa tak hanya dalam ilmunya saja, namun juga
karakternya juga pendekatan antara guru dan siswa yang mempelajari nya cukup menguras
tenaga. Ditambah kewajiban mengatur waktu secara efektif antara belajar sekolah dan tugas
mengajar. Di tahun yang sama, saya kembali mendapatkan kesempatan untuk pendidikan
olimpiade. Berbeda mata pelajaran dengan pada saat SD, di SMA ini saya belajar tentang
komputer. Dari setahun penuh mendapatkan bimbingan olimpiade, saya sangat tertarik
dengan komputer dan berkeinginan besar untuk dapat melanjutkan studi diperguruan tinggi
mengambil jurusan program komputer. Namun semua itu tidak berjalan mulus. Langkah
demi langkah dimulai mengikuti SNMPTN dan SBMPTN pun gagal saya lewati. Hingga
akhirnya dari saran dan berbincang dengan orangtua, saya mengambil ujian mandiri di
jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Bersyukur saya mendapatkan satu kursi di jurusan yang
saya pilih. Kembali berkecimpung di dunia pendidikan, saya mempelajari lebih dalam
mengenai hal itu. Menyadari menjadi seorang pendidik bukan hal yang dianggap mudah,
karena jika melakukan kesalahan maka akan berdampak besar ataupun kecil pada siswa.

Sekarang saya sudah menjalani semester dua, dari

Anda mungkin juga menyukai