Anda di halaman 1dari 17

F.

Contoh Sikap Yang Mencerminkan Nilai-Nilai Pancasila

1. Nilai Ketuhanan

a. Selalu tertib dalam menjalankan ibadah.

b. Tidak berbohong kepada guru maupun teman.

c. Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya.

d. Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di
kelas.

e. Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah.

f. Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya, tidak ditambah-tambah


ataupun dikurangi.

g. Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah.

h. Percaya pada kemampuan sendiri dalam melakukan apapun , karena Allah sudah memberian
kelebihan dan kekurangan kepada setiap manusia.

2. Nilai Kemanusiaan

a. Menolong teman yang sedang kesusahan.

b. Tidak membeda-bedakan dalam memilih teman.

c. Berbagi makanan dengan teman lain jika sedang makan didepan teman lain.

d. Mau mengajari teman yang belum paham dengan pelajaran tertentu.

e. Memberikan tempat duduk kepada orang tua, ibu hamil, atau orang yang lebih
membutuhkan saat ada di kendaraan umum.

f. Tidak memaki-maki teman bersalah kepada kita.

g. Meminta maaf atau memaafkan apabila melakukan kesalahan.

h. Hormat dan patuh kepada guru, tidak membentak-bentaknya.


i. Hormat dan patuh kepada orang tua.

3. Nilai Persatuan

a. Mengikuti upacara bendera dengan tertib.

b. Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah.

c. Tidak berkelahi sesama teman maupun dengan orang lain.

d. Memakai produk-produk dalam negeri.

e. Menghormati setiap teman yang berbeda ras dan budayanya.

f. Bangga menjadi warga negara Indonesia.

g. Tidak sombong dan membangga-banggakan diri sendiri.

h. Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.

4. Nilai Kerakyatan/Demokrasi

a. Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman dalam menyelesaikan masalah.

b. Memberikan suara dalam pemilihan ketua kelas ataupun ketua OSIS

c. Menerima kekalahan dengan ikhlas apabila kalah bersainga dengan teman lain.

d. Berani mengkritik teman, ketua kelan maupun guru yang bertindak semena-mena.

e. Mengutamakan rapat OSIS daripada bermain bersama teman.

f. Berani mengemukakan pendapat di depan kelas.

g. Melaksanakan segala aturan dan keputusan bersam dengan ikhlas dan bertanggung jawab.

5. Nilai Keadilan

a. Berlaku adil kepada siapapun.

b. Berbagi makanan kepada teman lain dengan sama rata.

c. Seorang ketua OSIS memberikan tugas yang merata dan sesuai dengan kemampuan
anggotanya.
d. Seorang Ibu tidak boleh pilih kasih dalam membelikan mainan anaknya.

e. Seorang guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin dan memberi nasihat kepada
siswa yang malas.

f. Tidak pilih-pilih dalam berteman.

Makna Dan Nilai-Nilai Yang Terkandung Pancasila

Pancasila yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia memiliki makna dan nilai-nilai
luhur dalam setiap sila-silanya, karena setiap butir pancasila itu dirumuskan dari nilai-nilai yang
sudah ada sejak zaman dulu dalam kehidupan pribadi bangsa Indonesia. Adapun makna dan
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila itu adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Merupakan butir sila pertama dari ke-5 sila yang ada dalam Pancasila. Sila pertama ini
merupakan induk dari sila-sila ke dua, tiga, empat, dan lima dimana sila Ketuhanan Yang Maha
Esa ini menjadi dasar bagi seluruh umat beragama di Indonesia dalam menjalankan aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, beribadah, bersosialaisasi dan dalam
aspek kehidupan lainnya. Dalam sila ini bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan Sang Pencipta
dan mengakui bahwa seluruh alam semesta ini adalah ciptaan-Nya.

a. Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

b. Saling menghormati dan bekerjasama dengan pemeluk agama lain tanpa adanya sekat atau
batas agama.

c. Saling menghormati dan bertoleransi dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.

d. Tidak memaksakan suatu agama kepada pemeluk gama lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Butir kedua dari Pancasila yang mengandung pengertian bahwa seluruh manusia
merupakan mahluk yang beradab dan memiliki keadilan yang setara di mata Tuhan. Yang intinya
seluruh manusia itu sama derajatnya baik si miskin maupun si kaya, yang berpangkat dan tidak
mereka tetap sama.
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban.

b. Saling mencintai sesama manusia.

c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

d. Tidak ssemena-mena terhadap orang lain.

e. Menjunjung tinggi nilai kemanisiaan.

f. Berani membela kebenaran dan keadilan.

3. Persatuan Indonesia

Merupakan sila ke-3 dari Pancasila yang mengandung makna bahwa Indonesia ini adalah
negara persatuan dan menjunjungtinggi nilai kesatuan. Ini dibuktikan dengan kehidupan diseluruh
penjuru Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke yang beraneka ragam suku, budaya, ras, dan
agamanya tetapi mereka tetap mengakui bahwa mereka adalah satu yaitu Bangsa Indonesia, yang
terkenal dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika “walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.

a. Menjaga pesatuan dan kesatuan NKRI.

b. Rela berkorban demi bangsa dan negara.

c. Cinta tanah air Indinesia.

d. Bangga terhadap bangsa Indonesia.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

Dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, pasti terjadi banyak perbedaan-perbedaan yang


mencolok dalam setiap aspek kehidupan, hal ini dikarenakan tidak ada manusia di dunia ini yang
sama. Untuk itu sila keempat Pancasila ini menjelaskan tentang budaya demokrasi, bahwa
perbedaan itu hal yang wajar dan tidak perlu diperdebatkan dan setiap warga negara Indonesia
berhak dan diberi kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya baik pribadi maupun di muka
umum. Bahkan kebanyakan orang mengatakan bahwa yang membuat indah itu adalah perbedaan,
tanpa perbedaan itu dunia ini akan terasa monoton.

a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi.

b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.


c. Mengutamakan budaya musyawarah mufakat dalam mengambil setiap keputusan bersama.

d. Menghormati setiap pendapat yang ada, dengan prinsip bahwa perbedaan pendapat itu
wajar.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Seluruh manusia didunia ini memiliki keadilan yang sama tanpa membedakan status sosial
atau ukuran apapun. Di Indonesia seluruh keadilan rakyat dijiwai oleh sila kelima Pancsila
“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” yang berarti seluruh rakyat Indonesia memiliki
keadilan dan derajat yang sama baik dimata pemerintah maupun didepan hukum.

a. Menjunjung tinggi keadilan.

b. Bersikap adil terhadap sesama.

c. Menolong sesama manusia yang membutuhkan.

d. Menghargai dan menghormati orang lain tanpa memilih-milih.

e. Melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi orang lain.

Dari uraian nilai-nilai kelima butir Pancasila itu kita dapat melihat betapa apik dan luhur
nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga sangat disayangkan apabila nilai-nilai itu hanya
menjadi wacana belaka dan tidak terealisasikan sebagaimana mestinya dalam kehidupan sehari-
hari karena kurangnya kesadaraan dan sikap menjiwai Pancasila yang kurang. Nilai-nilai tersebut
mungkin bisa lebih merasuk kedalam hati dan jiwa setiap rakrat Indonesia apabilai nilai-nilai itu
telah tertanam seajak dini mulai dari setiap individu hidup ditengah keluarga, bersekolah, dan
berada ditengah-tengah masyarakat.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa (lambang: Bintang)

Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha
Esa.Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Membina
kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
EsaAgama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.Mengembangkan sikap
saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya
masing masing.Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (lambang: Rantai)Mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.Mengembangkan
sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.Gemar melakukan kegiatan
kemanusiaan.Berani membela kebenaran dan keadilan.Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai
bagian dari seluruh umat manusia.Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia (lambang: Pohon Beringin)

Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.Sanggup dan rela
berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.Mengembangkan rasa cinta
kepada tanah air dan bangsa.Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika.Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan


(lambang: Kepala Banteng)

Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak dan kewajiban yang sama.Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang
lain.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.Menghormati
dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.Dengan i’tikad
baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.Di dalam
musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.Memberikan
kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (lambang: Padi dan Kapas)

Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.Menjaga keseimbangan antara
hak dan kewajiban.Menghormati hak orang lain.Suka memberi pertolongan kepada orang lain
agar dapat berdiri sendiri.Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lainTidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.Suka bekerja keras.Suka menghargai hasil karya orang lain
yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.Suka melakukan kegiatan dalam
rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Nilai Pancasila ini, tentu masih jauh dari karakter hidup bermasyarakat berbangsa. Contohnya,
nilai/butir kelima dari Sila Pertama: “Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa”.
Kenyataannya, agama diharuskan dicantumkan dalam KTP yang bisa menimbulkan diskriminasi,
bukan lagi menjadi hubungan pribadi tetapi menjadi hubungan kelompok; kepercayaan terhadap
Tuhan YME tersingkirkan. Pemerintah yang diharapkan menjadi teladan pengamalan butir
Pancasila, dibeberapa daerah, masih mengecewakan.

***

(36 BUTIR-BUTIR PENGAMALAN PANCASILA/EKA PRASETIA PANCA KARSA)

Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam
Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.

A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA


Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan
yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB


Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

C. SILA PERSATUAN INDONESIA


Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Cinta Tanah Air dan Bangsa.
Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM


PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan.

E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong-royong.
Bersikap adil.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak-hak orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
Tidak bersifat boros.
Tidak bergaya hidup mewah.
Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
Suka bekerja keras.
Menghargai hasil karya orang lain.
Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45 butir Pancasila.
Tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam
keseharian warga Indonesia.

**************************

SILA PERTAMA (Bintang).


- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.

SILA KEDUA (Rantai).


- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

SILA KETIGA (Pohon Beringin).


- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

SILA KEEMPAT (Kepala Banteng).


- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

SILA KELIMA (Padi Dan Kapas).


- Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
- Suka bekerja keras.
- Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.

SukaKomentariBagikan
08.54 kumpulan tugas 4 comments

1. Masalah-masalah Kependudukan

Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu disebut penduduk. Jumlah
penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat tidaknya di wilayah tersebut. Kita
akan membahas beberapa masalah kependudukan yang terjadi di negara kita. Masalahmasalah
kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata,
jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas
penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan
penduduk.

Persebaran penduduk yang tidak merata

Wilayah negara kita sangat luas. Penduduk yang tinggal di wilayah negara kita tidak merata. Ada
daerah yang sangat padat, namun ada juga daerah yang sangat jarang penduduknya. Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sangat padat. Menurut sensus tahun 2000, setiap satu kilometer
persegi didiami lebih dari dua belas ribu orang. Ini sangat berbeda dengan Provinsi Kalimantan
Barat. Di sana hanya ada 27 orang yang mendiami wilayah seluas satu kilometer persegi.

Jumlah penduduk yang begitu besar

Jumlah penduduk Indonesia sangat banyak. Indonesia menduduki urutan keempat negara
terbanyak jumlah penduduk setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia
berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 adalah 205,8 juta jiwa.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi

Jumlah penduduk Indonesia sudah sangat banyak. Jumlah ini akan terus bertambah karena
pertumbuhan jumlah penduduk juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh angka kelahiran lebih tinggi
dibandingkan dengan angka kematian.

Kualitas penduduk rendah

Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Ini mempengaruhi kualitas atau mutu
penduduk Indonesia. Masyarakat Indonesia kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
bekerja. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan yang bagus.

Rendahnya pendapatan per kapita

Pendapatan per kapita artinya rata-rata pendapatan penduduk setiap tahun. Pendapatan per kapita
penduduk Indonesia masih rendah. Remdahnya pendapatan per kapita rendah berkaitan erat
dengan banyaknya masyarakat miskin.

Tingginya tingkat ketergantungan

Penduduk yang tidak tidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif. Biasanya penduduk
yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih anak-anak dan remaja. Mereka ini
disebut usia nonproduktif. Penduduk nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk
produktif (bekerja). Karena usia nonproduktif tinggi, maka tingkat ketergantungan di Indonesia
cukup tinggi.

Kepadatan penduduk

Beberapa kota besar di Indonesia sangat padat. Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan
masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan,
meningkatnya tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat,
dan sebagainya.

Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan di atas. Upaya yang sudah
dijalankan pemerintah antara lain sebagai berikut.
1. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.
2. Melaksanakan program transmigrasi.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
4. Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin, dan sebagainya.

2. Tindak kejahatan
Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, penjambretan, pencopetan, pemalakan,
korupsi, pembunuhan, dan penculikan. Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak aman.
Perampokan dan penodongan menggunakan senjata api sering terjadi di kota besar. Di desa pun
sering terjadi pencurian. Misalnya, ada yang mencuri ternak, hasil pertanian, hasil hutan, dan
sebagainya.

Tindak kejahatan pencurian dan perampokan sering disebakan oleh masalah kemiskinan dan
pengangguran. Karena itu, pemerintah dan masyarakat harus berusaha keras untuk menciptakan
lapangan kerja. Selain itu, kualitas dan pemerataan pendidikan harus ditingkat-kan untuk
meningkatkan keterampilan dan keahlian warga. Sementara itu, aparat keamanan, terutama polisi
harus mampu memberantas tindak kejahatan. Masyarakat diharapkan membantu polisi.

3. Masalah sampah

Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah sampah sangat
mengganggu, terutama kalau tidak dikelolah dengan baik. Bagaimana dengan pengelolaan sampah
di lingkunganmu? Bagi masyarakat pedesaan, sampah mungkin belum menjadi masalah serius.
Tapi, tidak demikian dengan masyarakat yang tinggal di kota atau di daerah padat penduduk.
Masyarakat kota dan daerah padat penduduk menghasilkan banya sekali sampah. Sampah segera
menumpuk jika tidak segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Pemerintah,
dalam hal ini adalah Dinas Kebersihan, memikul tanggung jawab dalam mengelola sampah.
Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang ditumpuk dapat menjadi
sumber berbagai penyakit menular. Misalnya, muntah berak (muntaber), penyakit kulit, paru-
paru, dan pernapasan. Karena itu, kalau kamu perhatikan, di lingkungan tempat tinggalmu ada
selalu ada petugas sampah. Setiap bulan orang tuamu membayar iuran sampah. Pernahkah kamu
mengalami keadaan di mana sampah tidak diangkut lebih dari satu minggu? Lingkungan menjadi
bau, bukan? Bagaimana Pak RT dan masyarakat di lingkunganmu memecahkan masalah ini?
Masalah lain berkaitan dengan sampah adalah kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan.
Di banyak tempat banyak warga yang biasa membuang sampah ke sungai dan saluran air. Sungai
dan aliran air menjadi mampet. Akibatnya, sering terjadi banjir jika hujan lebat.

Semua warga masyarakat harus ikut serta mengelola sampah. Warga bisa mengurangi masalah
sampah dengan tertib mengelola sampah. Kita biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari
sampah basah. Kemudian kita menaruh sampah di tempat semestinya.

4. Pencemaran lingkungan
Kamu sudah pernah belajar masalah pencemaran di Kelas 3. Apakah kamu masih ingat macam-
macam pencemaran? Ada pencemaran air dan pencemaran udara. Apa yang menyebabkan
pencemaran air seperti sungai, danau, waduk, dan laut? Perairan bisa tercemar karena ulah
manusia, misalnya membuang sampah ke sungai dan menangkap ikan dengan menggunakan
pestisida. Sungai, danau, atau waduk juga menjadi tercemar kalau pabrik-pabrik membuang
limbah industri ke sana. Pencemaran mengakibatkan matinya ikan dan makhluk lainnya yang
hidup di air. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian.

Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan bermotor dan asap pabrik-pabrik. Kamu yang
tinggal di kota pasti menghadapi masalah ini setiap hari. Kalau kamu habis jalan-jalan, coba
usaplah wajahmu dengan kapasbersih. Apa yang kamu lihat pada kapas itu? Kapas itu akan
menjadi hitam karena kotoran yang ada di wajahmu. Kotoran itu berasal dari debu dan asap
kendaraan bermotor. Udara yang kita hirup adalah udara yang sangat kotor. Bayangkan apa yang
terjadi dengan paru-paru kita, kalau kita menghirup udara yang sangat kotor seperti itu. Berbagai
cara telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi pencemaran udara. Misalnya, membuat taman
kota dan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga negara sebaiknya ikut serta
dalam program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan bermotor, usahakan supaya
kendaraan tersebut layak dipakai. Jangan sampai kendaraan milik kita mengeluarkan banyak asap.
Kalau bepergian ke mana-mana, sebaiknya menggunakan kendaraan umum. Jumlah kendaraan di
jalan jadi berkurang.

5. Kebakaran

Masalah sosial lainnya yang juga sering dihadapi warga masyarakat di lingkunganmu adalah
kebakaran. Siapa yang pernah melihat kebakaran? Kebakaran apa yang kamu saksikan itu?
Apakah rumah atau hutan dan semak belukar? Apa yang terjadi ketika kebakaran? Api melahap
segala sesuatu dengan cepat, bukan? Kebakaran yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan
kebakaran pemukiman. Sebuah rumah terbakar dan menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya.
Penyebabnya antara lain kompor meledak dan sambungan arus pendek (korsleting) listrik. Karena
itu, masyarakat harus sangat hatihati dengan dua hal ini. Kebakaran pemukiman kumuh dan padat
penduduk umumnya merusak sebagian bahkan seluruh rumah yang ada di sana. Ini disebabkan
karena bahan-bahan yang dipakai untuk membangun rumah memang mudah terbakar. Selain itu,
jalan masuknya sempit sehingga sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran.

Kebakaran pemukiman sangat menyusahkan warga. Kita harus berusaha mencegah terjadinya
kebakaran di lingkungan kita. Caranya antara lain sebagai berikut.
1. Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.
2. Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti.
3. Mematikan kompor setelah memasak.
4. Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.
Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap kebakaran hutan banyak sekali. Asap
kebakaran hutan mengganggu kesehatan dan lalu lintas. Selain itu, kawasan hutan akan semakin
berkurang. Kalau terjadi kebakaran, segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran terdekat.
Warga juga harus saling membantu memadamkan api. Dan yang juga penting adalah mencegah
terjadinya kekacauan atau aksi pencurian yang biasanya ikut terjadi pada saat terjadi kebakaran.

6. Rusaknya atau buruknya fasilitas umum

Coba sebutkan apa saja fasilitas umum di lingkunganmu? Beberapa fasilitas umum yang mudah
dijumpai adalah sarana transportasi (kereta api, bis, angkot, kapal laut, kapal terbang), sarana
pendidikan (sekolah), sarana kesehatan (Puskesmas, balai kesehatan ibu anak, Posyandu, rumah
sakit), dan sarana hiburan (rekreasi). Bagaimana keadaan fasilitas umum ini di lingkunganmu?
Apakah dalam keadaan baik atau rusak? Apa yang kamu lakukan kalau melihat fasilitas umum
dalam keadaan rusak?

Mengapa buruknya fasilitas umum menjadi masalah sosial? Fasilitas umum digunakan secara
bersama oleh masyarakat. Kalau fasilitas umum itu rusak, maka masyarakat tidak bisa
menggunakannya. Apa yang terjadi jika bis-bis dan angkot rusak? Apa yang terjadi ketika kereta
api rusak atau anjlok? Ratusan bahkan ribuan warga masyarakat terlantar. Mereka tidak bisa
bepergian ke tempat lain. Mereka juga pasti menderita kerugian yang sangat besar. Coba kamu
perhatikan keadaan fasilitas umum di lingkunganmu. Banyak fasilitas umum dalam keadaan rusak
atau tidak terpelihara, bukan. Banyak sarana transportasi seperti bus, kereta api, dan kapal sudah
tua dan kotor. Demikian juga fasilitas-fasilitas sosial lainnya seperti telpon umum, WC umum,
tempat hiburan dan rekreasi, dan sebagainya. Fasilitas umum memang dipelihara dan dijaga oleh
pemerintah. Meskipun demikian, masyarakat harus membantu merawat dan menjaga supaya tidak
cepat rusak. Kalau ada fasilitas umum yang rusak, hendaknya segera melapor ke pihak berwenang.

7. Perilaku tidak disiplin

Dalam hidup sehari-hari kita menjumpai banyak sekali perilaku tidak disiplin. Kita ambil contoh
keadaan di jalan raya. Salah satu penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas adalah perilaku tidak
disiplin. Contoh perilaku tidak disiplin di jalan raya antara lain sebagai berikut.
1. Menjalankan kendaraan melawan arus. Hal ini umumnya dilakukan pengendara sepeda motor.
2. Mengendarai sepeda motor di tempat yang bukan semestinya, misalnya di trotoar dan jalur
cepat.
3. Pengandara mobil yang parkir sembarangan.
4. Angkot dan bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau menurunkan
penumpang.
5. Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki menyala merah. Banyak
juga pejalan kaki yang menyeberang bukan pada tempat semestinya.

Masih banyak lagi contoh perilaku tidak disiplin dalam masyarakat. Misalnya perilaku tidak
disiplin menempatkan sampah, tidak disiplin membayar pajak, tidak disiplin dalam antre, dan lain-
lain. Coba kamu sebutkan tiga lagi contoh perilaku tidak disiplin di lingkunganmu.

8. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Narkotika adalah obat untuk
menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, dan meningkatkan rangsangan, contohnya morfin,
heroin, dan kokain. Zat-zat yang tergolong narkoba umumnya dipakai dalam dunia medis. Siapa
pun yang menggunakannya untuk tujuan di luar tujuan pengobatan (medis) tergolong tindakan
yang salah. Penyalahgunaan narkoba menjadi masalah sosial yang sangat serius. Pemakai narkoba
akan kecanduan. Zat-zat itu perlahan-lahan merusak tubuh pemakainya. Banyaknya peredaran
narkoba dan penyalahgunaan narkoba sangat meresahkan.
Negara kita memiliki hukum yang sangat keras yang mengatur peredaran narkoba. Siapa yang
berani mengedarkan narkoba jenis apapun akan dihukum sangat berat. Mereka yang
menggunakannya pun bisa dihukum. Demikian pula penggunaan alkohol. Agama telah melarang
umatnya untuk mengkonsumsi alkohol. Negara kita juga memiliki undang-undang yang melarang
penjualan alkohol di sembarang tempat. Meskipun demikian, masih ada banyak orang yang
menyalahgunakan alkohol. Kamu tahu apa yang terjadi kalau orang terlalu banyak minum
alkohol? Orang itu akan mabuk. Dalam keadaan mabuk, orang bisa melakukan apa saja, termasuk
kejahatan. Keadaan ini tentu akan mengganggu ketertiban masyarakat.

Apa yang harus dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba dan alkohol? Masing-
masing kita menahan diri untuk tidak menggunakannya. Kita juga mengingatkan saudara-saudara
kita, teman, atau orang lain untuk menghindari hal ini. Kalau melihat ada penyalahgunaan
narkoba, kita bisa melapor ke pihak berwajib.

9. Pemborosan energi

Sumber energi berupa bahan bakar (minyak bumi, gas alam, dan batu bara) suatu ketika akan
habis. Sumber energi ini tidak dapat diperbarui. Karena itu, kita harus hemat memakainya supaya
sumbersumber energi ini tidak cepat habis. Coba perhatikan keadaan di rumahmu? Apakah
keluargamu termasuk orang yang menghemat energi? Bagaimana keluargamu memakai listrik?
Bagaimana keluargamu memakai bahan bakar bensin atau solar? Apakah kamu memiliki mobil
atau sepeda motor? Apakah dalam menggunakan bahan bakar bensin dan solar, orang tuamu
termasuk orang yang boros. Kita bisa belajar menjadi hemat dalam menggunakan energi. Contoh
cara menghemat energi antara lain sebagai berikut.

1. Mematikan lampu-lampu yang tidak diperlukan.


2. Bepergian naik kendaraan umum atau sepeda.
3. Memanfaatkan sumber energi alternatif misalnya dari tumbuhtumbuhan, angin, air, dan
matahari.

10. Kelangkaan barang-barang kebutuhan

Apa yang dirasakan ibumu ketika sulit mendapatkan beras? Tentu akan cemas, bukan? Dalam
masyarakat kita beberapa kali terjadi kelangkaan barang kebutuhan tertentu. Beberapa waktu yang
lalu masyarakat kesulitan mendapatkan kedelai. Akibatnya, kegiatan industri berbahan baku
kedelai, seperti industri tahu, tempe, susu kedelai, dan kecap terganggu. Barang-barang kebutuhan
yang sering langka antara lain minyak tanah dan minyak sayur. Kelangkaan barang-barang
kebutuhan sehari-hari meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kelangkaan barang-barang
termasuk masalah sosial. Pemerintah mempunyai tugas

Anda mungkin juga menyukai