Anda di halaman 1dari 5

Laporan Investigasi Lapangan

Bendung Air Nipis Kabupaten Bengkulu Selatan

Tanggal 4 Desember 2019

1. Kronologi :

Pada tanggal 3 Desember 2019 pukul 5 pagi diketahui bahwa ada 2 infrastruktur yang runtuh
yang disebabkan karena hujan yang turun dengan curah hujan yang tinggi, yaitu jembatan yang sedang
dalam pembangunan dan dinding penahan tanah di sebelah kiri bendung. Hal tersebut dikarenakan
muka Air Nipis Seginim naik karena hujan, disaat yang bersamaan air juga mengangkut sedimen dan
sampah yang berasal dari hulu bendung Air Nipis Seginim. Akibat dari kejadian itu, pembangunan
jembatan yang berada di dekat hulu bendung mengalami keruntuhan sebagian. Meskipun begitu,
keruntuhan dari pembangunan jembatan tersebut tidak berdampak langsung ke tubuh bendung,
hanya merusak pagar pengaman pada jembatan bendung serta ada beberapa puing-puing sisa
runtuhan yang berada disekitaran bendung.

Selain itu, intensitas hujan yang tinggi juga mengakibatkan dinding penahan tanah yang berada
di sebelah kiri bendung mengalami keruntuhan, hal itu disebabkan karena adanya scouring di bagian
bawah dinding penahan tanah. Akibat runtuhnya penahan tanah tersebut, perkuatan tanah yang
menahan beban saluran primer kiri diatasnya semakin menurun karena tanahnya tergerus langsung
oleh aliran air. Dokumentasi kerusakan pada dinding penahan tanah dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Kerusakan yang terjadi pada dinding penahan tanah


Tidak hanya itu, akibat curah hujan yang tinggi pada hari tersebut, intake sebelah kiri pada
Bendung Air Nipis mengalami tumpukan sedimen debris pada trash rack, selain karena hujan juga
disebabkan oleh adanya pembangunan jembatan di dekat bendung, seperti yang terlihat pada gambar
2. Hal ini dapat mengakibatkan aliran air pada intake sebelah kiri terhambat. Jika tidak dilakukan
normalisasi pada intake sebelah kiri bendung, dikhawatirkan suplai air yang dibutuhkan untuk petani
akan tidak tercukupi pada saat musim tanam.

Yang menjadi perhatian selanjutnya ialah perkuatan tanah pada saluran primer sebelah kiri.
Apabila air sudah dialirkan melalui saluran primer sebelah kiri tetapi tidak dilakukan juga perbaikan
dinding penahan tanah maka saluran primer kiri akan mengalami penurunan dasar elevasi yang dapat
menyebabkan air tidak mengalir atau mungkin bisa terjadi keruntuhan jika dibiarkan dalam waktu
yang lama.

Gambar 2. Tumpukan debris pada intake sebelah kiri bendung

Pada pos hujan yang terdekat dengan Bendung Air Nipis yaitu pos hujan Palak Sering tercatat
curah hujan sebesar 192,5 mm pada tanggal 3 Desember 2019. Hal ini semakin mendukung bahwa
hujan yang lebat merupakan salah satu faktor penyebab runtuhnya 2 infrastruktur yang berada di
sekitarnya.

Oleh karena itu kegiatan investigasi lapangan ini dilakukan untuk menginventarisasi kerusakan yang
terjadi pada aset pemerintah khususnya aset dari Kementerian PUPR dibidang Sumber Daya Air dan
mengumpulkan data teknis terkait kerusakan tersebut.

2. Data Teknis Bendung Air Nipis Seginim


Bendung Air Nipis selesai dibangun pada bulan Maret tahun 1986, dengan luas area layanan
irigasi 3.116 Ha. Adapun data teknis pada bendung adalah sebagai berikut :
- Luas Areal Irigasi = 3.116 Ha
- Lebar Bendung = 54,00 m
- Type Bendung = Vlugter
- Panjang Jembatan = 54,00 m
- Lebar Jembatan = 4,00 m
- Elevasi Lantai Depan = +99.33
- Elevasi Lantai Hilir = +96,00
- Elevasi Mercu = +102,33
- Elevasi Dexzerk = +107,00
- Kapasitas Intake Kiri = 1,846 m3/det
- Kapasitas Intake Kanan = 2,887 m3/det
- Panjang Saluran Primer (Kr) = 6.613 m
- Panjang Saluran Sekunder (Kr) = 3.804 m
- Panjang Saluran Primer (Kn) = 2.683 m
- Panjang Saluran Sekunder (Kn) = 18.117 m

3. Historis pembangunan dan rehabilitasi


Setelah bendung selesai dibangun pada Maret tahun 1986, ada beberapa pembangunan untuk
meningkatkan areal potensial menjadi fungsional. Selain itu dilakukan juga kegiatan rehabilitasi untuk
mempertahankan luas layanan yang ada. Daftar pembangunan dan rehabilitasi pada D.I. Air Nipis
Seginim dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Daftar pembangunan dan rehabilitasi pada D.I Air Nipis Seginim

Tahun
No Nama Kegiatan
Pelaksanaan
1 Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Air Nipis Seginim 2011
2 Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Air Nipis Seginim 2012
Pembangunan/Peningkatan Bendung Suplesi dan Jaringan Irigasi D.I Air
3 2013
Nipis Seginim
4 Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Air Nipis Seginim 2013
Pembangunan/Peningkatan Bendung Suplesi dan Jaringan Irigasi D.I Air
5 2014
Nipis Seginim (Lanjutan)
6 Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Air Nipis Seginim 2015
7 Rehabilitasi jaringan irigasi D.I. Air Nipis Seginim 2016
8 Rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi D.I. Air Nipis Seginim 2016
Peningkatan Bendung Suplesi dan Jaringan Irigasi D.I Air Nipis Seginim Kota
9 2017
Agung
10 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kanan D.I Air Nipis Seginim 2018
11 Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Air Nipis Seginim 2019

4. Hasil Investigasi
Berdasarkan hasil tinjauan langsung dilapangan, kerusakan yang terjadi pada dinding penahan
tanah di sebelah kiri bendungan harus segera dilakukan tindak lanjut, karena dapat berpotensi
mengakibatkan keruntuhan pada saluran primer dari intake kiri bendung. Hal ini disebabkan ada aliran
air yang mengalir di bawah bangunan saluran primer dan dikhawatirkan dapat melemahkan perkuatan
tanah di bawah bangunan tersebut.
Lokasi kerusakan telah disketsa seperti yang terlihat pada gambar 3, dapat dilihat lokasi
kerusakan bendung dan jembatan yang runtuh ketika sedang dalam pembangunan.
Gambar 3. Lokasi kerusakan

Didapatkan pula data teknis kerusakan pada dinding penahan tanah disebelah kiri bendung
yang dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Potongan A-A

Keruntuhan yang terjadi pada dinding penahan tanah adalah sepanjang 22,4 m. Dengan tinggi
dari dasar railing sampai ke dasar olakan (sungai) adalah 7,7 m.

Pada gambar 5 dapat dilihat adanya aliran air yang terdapat di bawah bangunan saluran
primer sebelah kiri, hal ini berpotensi menyebabkan keruntuhan jika dibiarkan begitu saja. Akibatnya
dapat menyebabkan 1.245 Ha lahan pertanian gagal tanam apabila terjadi keruntuhan pada saluran
primer.
Gambar 5. Genangan air di bawah bangunan saluran primer

5. Rencana tindak lanjut


Berdasarkan data inventarisasi kerusakan yang telah dikumpulkan, harus segera dilakukan
tindak lanjut agar dampak kerusakan tidak bertambah parah. Adapun rencana tindak lanjut yang
disarankan adalah :
a. Normalisasi (pemeliharaan)
Untuk sedimen debris yang ada pada intake sebelah kiri harus segera dilakukan normalisasi,
agar tidak menghambat aliran air untuk para petani yang akan dialirkan melalui intake
sebelah kiri.
b. Dinding penahan tanah
Untuk keruntuhan dinding penahan tanah harus segera dilakukan pembangunan dinding
penahan tanah yang baru, namun untuk penanganan jangka pendek dapat digunakan
bronjong terlebih dahulu, karena proses pengerjaan bronjong yang cukup mudah dan
material alam yang dibutuhkan untuk pembuatan bronjong mudah didapatkan di daerah
tersebut, yakni batu dan kawat besi. Pekerja yang dibutuhkan untuk pembuatan dan
pemasangan bronjong juga tidak memerlukan keahlian khusus, hanya saja pada saat
pemasangan bronjong harus tetap diawasi oleh pengawas. Namun ini hanya sebagai tindak
lanjut jangka pendek, untuk kedepannya tetap harus dibuatkan dinding penahan tanah
yang lebih kuat dan awet seperti gravity retaining wall.

6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil investigasi secara langsung di lapangan dan melihat kondisi sosial ekonomi
yang ada dapat disimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi pada dinding penahan tanah harus segera
dilakukan perbaikan, karena :
a. Bulan Desember adalah musim penghujan, apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi maka
akan semakin mempercepat gerusan tanah di bawah bangunan saluran primer sebelah kiri
bendung. Hal ini akan memperbesar potensi keruntuhan.
b. Para petani akan segera memasuki musim tanam, apabila saluran primer sudah dialirkan air,
berat beban yang ditanggung oleh bangunan saluran primer akan semakin berat, apabila
dibiarkan secara terus menerus akan menyebabkan keruntuhan karena perkuatan tanah di
bawah saluran primer semakin berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan mundurnya masa
tanam dan juga gagal panen.
c. Harus segera dilakukan tindak lanjut untuk mengantisipasi dampak dari kerusakan dan
penumpukan debris pada intake sebelah kiri bendung.

Anda mungkin juga menyukai