Lansia sering Diidentikkan dengan masa penurunan dan ketidakberdayaan (Suardiman S.P, 2011). Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia berdampak terhadap terjadinya peningkatan Usia harapan hidup (UHH). Usia harapan hidup lansia menurut jumlah kelompok usia dan jenis kelamin pada tahun 2017 menunjukkan UHH Laki-laki mencapai 68,82 tahun dan perempuan 72,70 tahun (Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Timur, 2017). Lanjut usia merupakan tahap akhir yang dalam rentang kehidupannya mengalami berbagai perubahan fisik, psikis maupun sosial, menurunnya fungsi organ fisik juga berpengaruh terhadap masalah sosial maupun psikologis (Fitriana, 2013). masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia merasa terasingkan (terisolasi), tersisihkan, terpencil dari orang lain karena merasa berbeda dengan orang lain. Perasaan ini dapat menimbulkan kesedihan yang mendalam sehingga dapat menurunkan kesehatan fisik maupun mental pada lansia(Juniarti,N.,Eka,RS.,Damayanti, 2008). Lansia yang mengalami kesepian seringkali merasa jenuh dan bosan dengan hidupnya, sehingga dirinya berharap agar kematian segera datang menjemputnya. Hal ini karena dirinya tidak ingin menyusahkan keluarga dan orang-orang disekitarnya.
Indonesia merupakan lima besar negara dengan jumlah lanjut usia
terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus pada tahun 2018, jumlah lanjut usia di indonesia yaitu 24,4 juta jiwa (9,27% dari total penduduk) (Badan pusat statistika, n.d.). Jumlah lanjut usia di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 yaitu 3,14 juta jiwa ( 8,01% dari total penduduk) (Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Timur, 2017). Jumlah lansia di kabupaten mojokerto pada tahun 2017 yang berusia 60-64 tahun sebanyak (11,31%) (Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Timur, 2017). Hasil penelitian(Umi romayati keswara, 2017).menunjukkan bahwa dari 45 responden mengalami interaksi sosial kurang baik, masih terdapat 13 responden (28,9%) tidak mengalami kesepian hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh faktor lain, lansia selalu dijenguk oleh keluarganya, selalu diberikan makanan ,pakaian baru dan juga uang, dan lansia mempunyai interaksi antar teman yang baik, seperti bertukar cerita satu sama lain dan saling tolong menolong. Dan dari 41 responden dengan interaksi baik, masih terdapat 18 responden (43,9%) mengalami kesepian, dikarenakan lansia merasa sedih saat ditinggal suaminya meninggal,sudah tidak mempunyai tempat tinggal, dan sudah tidak mempunyai keluarga.
Hasil penelitian(Nuraini, Farida Halis Dyah Kusuma, 2018) menunjukkan
bahwa sebagian besar lansia berkategori interaksi sosial baik yaitu sebanyak 13 orang (39,4%) dan berkategori cukup sebanyak 13 orang (39,4%) pada lansia yang berada di RT 03 RW06 Kelurahan Tlogomas. disebabkan karena hampir semua responden banyak yang memiliki status kesehatan yang kurang, dan usia yang sudah tua. Dan dari 22 orang (66,7%) mengalami kesepian.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal
5 November 2019 di Desa Sumber Tanggul, Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. terdapat data 95 lansia dengan jumlah lansia laki-laki sebanyak 45 orang dan lansia perempuan 50 orang. peneliti mengambil sampel dari 7 orang dengan batasan usia 60-74tahun. dengan menggunakan kuesioner kesepian. didapatkan hasil 7 orang tersebut mengalami kesepian (3 orang mendapatkan nilai 68,61,62 dikarenakan ditinggal meninggal oleh pasangan hidupnya), (2orang mendapatkan nilai 57,55 dikarenakan hidup sebatangkara/hidup sendirian ), (2 orang mendapatkan nilai 61 ,56 dikarenakan ditinggal anaknya diluar kota) . dan dari hasil wawancara interaksi sosial ( 2 orang menyibukkan diri dengan bekerja), (2 orang jarang berkomunikasi karena ditinggal meninggal istri dan ditinggal anaknya tinggal di luar kota). Maka peneliti tertarik memilih judul penelitian tentang hubungan interaksi sosial dengan kesepian pada lansia di Desa Sumber Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Proses penuan atau proses terjadinya tua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita. (constantinides,1994). Lansia akan mengalami perubahan degeneratif baik dari segi fisik maupun segi mental. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia akan mengakibatkan menurunya peran sosial lansia dan derajat kesehatan yang berakibat pada kehilangan pekerjaan, dan merasa menjadi individu yang kurang mampu. Hal tersebut akan mempengaruhi interaksi sosial lansia karena lansia menarik diri dari masyarakat sekitar secara perlahan.(samper, pinontoan & katuuk, 2017). Interaksi sosial terjadi jika ada komunikasi yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam pikiran dan tindakan.terjadinya penurunan kesehatan seseorang dan kemampuan fisik akan mengakibatkan lanjut usia perlahan menarik diri dari hubungan dengan masyarakat sekitar.hat tersebut dapat mengakibatkan interaksi sosial menurun(sinthania,2015).interaksi sosial yang dapat dilakukan oleh lansia diantaranya adalah dengan mengikuti kegiatan didalam maupun diluar rumah seperti pengajian, berekreasi dengan keluarga, makan dan menonton tv bersama keluarga serta bertukar pendapat dengan keluarga, sehingga memperoleh dukungan dari keluarga untuk mengurangi kesepian (Handayani, Maulida, Rachma ,2013). Masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia adalah kesepian, kesepian merupakan kondisi yang sering mengancam kehidupan para lansia ketika anggota keluarga hidup terpisah, kehilangan pasangan hidup, kehilangan teman sebaya dan ketidakberdayaan untuk hidup mandiri (Gunarsa,2009).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah ”Adahkah Hubungan Interaksi Sosial dengan Kesepian Pada lansia di Desa Sumber Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto?” 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan interaksi sosial dengan kesepian pada lansia di Desa Sumber Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi Interaksi Sosial Lansia di Desa Sumber Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto 2. Mengidentifikasi Kesepian Pada Lansia di Desa Sumber Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto 3. Menganalisis Hubungan Interaksi Sosial dengan Kesepian Pada lansia di Desa Sumber Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis Sebagai bahan masukan dan memberikan informasi tentang interaksi sosial dan kesepian pada lansia, sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang keperawatan gerontik dan komunitas.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Lansia Dapat digunakan sebagai masukan Lansia untuk meningkatkan interaksi sosial yang baik antar sesamanya agar dapat mengurangi angka kesepian. 2. Bagi Keluarga Dapat memberikan kesejahteraan secara psikologis terhadap lansia, sehingga mampu menjalani masa tua dengan bahagia. 3. Bagi Peneliti Menambah pemahaman dan pengalaman melalui penelitian tentang Interaksi sosial dengan kesepian pada lansia di Desa Sumber Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.