Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lansia sering Diidentikkan dengan masa penurunan dan ketidakberdayaan
(Suardiman S.P, 2011). Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia
berdampak terhadap terjadinya peningkatan Usia harapan hidup (UHH). Usia
harapan hidup lansia menurut jumlah kelompok usia dan jenis kelamin pada tahun
2017 menunjukkan UHH Laki-laki mencapai 68,82 tahun dan perempuan 72,70
tahun (Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Timur, 2017). Lanjut usia merupakan
tahap akhir yang dalam rentang kehidupannya mengalami berbagai perubahan
fisik, psikis maupun sosial, menurunnya fungsi organ fisik juga berpengaruh
terhadap masalah sosial maupun psikologis (Fitriana, 2013). masalah psikologis
yang paling banyak terjadi pada lansia merasa terasingkan (terisolasi), tersisihkan,
terpencil dari orang lain karena merasa berbeda dengan orang lain. Perasaan ini
dapat menimbulkan kesedihan yang mendalam sehingga dapat menurunkan
kesehatan fisik maupun mental pada lansia(Juniarti,N.,Eka,RS.,Damayanti, 2008).
Lansia yang mengalami kesepian seringkali merasa jenuh dan bosan dengan
hidupnya, sehingga dirinya berharap agar kematian segera datang menjemputnya.
Hal ini karena dirinya tidak ingin menyusahkan keluarga dan orang-orang
disekitarnya.

Indonesia merupakan lima besar negara dengan jumlah lanjut usia


terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus pada tahun 2018, jumlah lanjut usia di
indonesia yaitu 24,4 juta jiwa (9,27% dari total penduduk) (Badan pusat statistika,
n.d.). Jumlah lanjut usia di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 yaitu 3,14 juta
jiwa ( 8,01% dari total penduduk) (Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Timur,
2017). Jumlah lansia di kabupaten mojokerto pada tahun 2017 yang berusia 60-64
tahun sebanyak (11,31%) (Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Timur, 2017).
Hasil penelitian(Umi romayati keswara, 2017).menunjukkan bahwa dari
45 responden mengalami interaksi sosial kurang baik, masih terdapat 13
responden (28,9%) tidak mengalami kesepian hal ini dikarenakan dipengaruhi
oleh faktor lain, lansia selalu dijenguk oleh keluarganya, selalu diberikan
makanan ,pakaian baru dan juga uang, dan lansia mempunyai interaksi antar
teman yang baik, seperti bertukar cerita satu sama lain dan saling tolong
menolong. Dan dari 41 responden dengan interaksi baik, masih terdapat 18
responden (43,9%) mengalami kesepian, dikarenakan lansia merasa sedih saat
ditinggal suaminya meninggal,sudah tidak mempunyai tempat tinggal, dan sudah
tidak mempunyai keluarga.

Hasil penelitian(Nuraini, Farida Halis Dyah Kusuma, 2018) menunjukkan


bahwa sebagian besar lansia berkategori interaksi sosial baik yaitu sebanyak 13
orang (39,4%) dan berkategori cukup sebanyak 13 orang (39,4%) pada lansia
yang berada di RT 03 RW06 Kelurahan Tlogomas. disebabkan karena hampir
semua responden banyak yang memiliki status kesehatan yang kurang, dan usia
yang sudah tua. Dan dari 22 orang (66,7%) mengalami kesepian.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal


5 November 2019 di Desa Sumber Tanggul, Kecamatan Mojosari Kabupaten
Mojokerto. terdapat data 95 lansia dengan jumlah lansia laki-laki sebanyak 45
orang dan lansia perempuan 50 orang. peneliti mengambil sampel dari 7 orang
dengan batasan usia 60-74tahun. dengan menggunakan kuesioner kesepian.
didapatkan hasil 7 orang tersebut mengalami kesepian (3 orang mendapatkan nilai
68,61,62 dikarenakan ditinggal meninggal oleh pasangan hidupnya), (2orang
mendapatkan nilai 57,55 dikarenakan hidup sebatangkara/hidup sendirian ), (2
orang mendapatkan nilai 61 ,56 dikarenakan ditinggal anaknya diluar kota) . dan
dari hasil wawancara interaksi sosial ( 2 orang menyibukkan diri dengan bekerja),
(2 orang jarang berkomunikasi karena ditinggal meninggal istri dan ditinggal
anaknya tinggal di luar kota). Maka peneliti tertarik memilih judul penelitian
tentang hubungan interaksi sosial dengan kesepian pada lansia di Desa Sumber
Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.
Proses penuan atau proses terjadinya tua merupakan suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita.
(constantinides,1994). Lansia akan mengalami perubahan degeneratif baik dari
segi fisik maupun segi mental. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia akan
mengakibatkan menurunya peran sosial lansia dan derajat kesehatan yang
berakibat pada kehilangan pekerjaan, dan merasa menjadi individu yang kurang
mampu. Hal tersebut akan mempengaruhi interaksi sosial lansia karena lansia
menarik diri dari masyarakat sekitar secara perlahan.(samper, pinontoan &
katuuk, 2017). Interaksi sosial terjadi jika ada komunikasi yang saling
mempengaruhi satu sama lain dalam pikiran dan tindakan.terjadinya penurunan
kesehatan seseorang dan kemampuan fisik akan mengakibatkan lanjut usia
perlahan menarik diri dari hubungan dengan masyarakat sekitar.hat tersebut dapat
mengakibatkan interaksi sosial menurun(sinthania,2015).interaksi sosial yang
dapat dilakukan oleh lansia diantaranya adalah dengan mengikuti kegiatan
didalam maupun diluar rumah seperti pengajian, berekreasi dengan keluarga,
makan dan menonton tv bersama keluarga serta bertukar pendapat dengan
keluarga, sehingga memperoleh dukungan dari keluarga untuk mengurangi
kesepian (Handayani, Maulida, Rachma ,2013). Masalah psikologis yang paling
banyak terjadi pada lansia adalah kesepian, kesepian merupakan kondisi yang
sering mengancam kehidupan para lansia ketika anggota keluarga hidup terpisah,
kehilangan pasangan hidup, kehilangan teman sebaya dan ketidakberdayaan untuk
hidup mandiri (Gunarsa,2009).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah
”Adahkah Hubungan Interaksi Sosial dengan Kesepian Pada lansia di Desa
Sumber Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan interaksi sosial dengan kesepian pada lansia di
Desa Sumber Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengidentifikasi Interaksi Sosial Lansia di Desa Sumber Tanggul
Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto
2. Mengidentifikasi Kesepian Pada Lansia di Desa Sumber Tanggul
Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto
3. Menganalisis Hubungan Interaksi Sosial dengan Kesepian Pada lansia
di Desa Sumber Tanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
Sebagai bahan masukan dan memberikan informasi tentang interaksi sosial
dan kesepian pada lansia, sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dalam bidang keperawatan gerontik dan komunitas.

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Bagi Lansia
Dapat digunakan sebagai masukan Lansia untuk meningkatkan
interaksi sosial yang baik antar sesamanya agar dapat mengurangi
angka kesepian.
2. Bagi Keluarga
Dapat memberikan kesejahteraan secara psikologis terhadap lansia,
sehingga mampu menjalani masa tua dengan bahagia.
3. Bagi Peneliti
Menambah pemahaman dan pengalaman melalui penelitian tentang
Interaksi sosial dengan kesepian pada lansia di Desa Sumber Tanggul
Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.

Anda mungkin juga menyukai