Biokerosin HMM
Biokerosin HMM
Parameter Batasan
Nilai Energi Kkal/kg minimum 10286,44
Cst pada -34,4oC
Viskositas 16,5
Maksimum
Titik Nyala Minimum 43,3
2. Tahap kedua
Pada tahapan ini dilakukan pembagian biji karet yang telah di
seleksi. Menimbang dengan berat masing-masing 1 kg, 2 kg, dan 3 kg.
Masing-masing ketiga sampel yang telah di jemur kemudian dipress
dengan hidrolik press, diperoleh minyak biji karet kasar.
3. Tahap ketiga
Selanjutnya pembuatan biokerosin dilakukan dengan cara
memurnikan minyak melalui proses penyaringan, degumming dengan
asam fosfat (H3PO4) dengan konsentrasi 20% dan netralisasi dengan
natrium hidroksida (NaOH) 10%.
a. Degumming
Menyiapkan sampel minyak biji karet 500 ml kemudian
memanaskan dengan suhu 80ºC sambil terus dia aduk.
Menambahkan asam fosfat (H3PO4) dengan konsentrasi 20%
sebanyak 0,8 ml. Selanjutnya suhu diturunkan hingga 60-70 ºC
selama 1 jam, kemudian memasukkan ke corong pemisah.
b. Netralisasi
Minyak hasil degumming dipanaskan kembali hingga suhu
60ºC, selanjutnya ditambahkan natrium hidroksida (NaOH) yang
dilarutkan dengan methanol sebanyak 3,6 ml dengan konsentrasi
10% dipanaskan selama suhu 60ºC selama 30 menit, kemudian
dimasukkan kedalam corong pemisah.
4. Tahap keempat
Selanjutnya pengujian kualitas dari biokerosin yang meliputi nilai
energi,viskositas, dan titik nyala.
a. Nilai Energi
Nilai energi dapat dihitung dengan menggunakan alat yang
disebut bomb calorimeter dengan alat ini maka sampel akan
dibakar oleh aliran listrik dan perubahan suhu air dicatat
berdasarkan perbedaan suhu sebelum dan sesudah pembakaran
maka energi yang terdapat dalam sampel dapat terhitung. Nilai
energi dapat dihitung secara manual dengan menggunakan
persamaan berikut.
𝑡𝑥𝑤
Hq = .................................................................................. (2.4)
𝑚
b. Viskositas
Viskositas dapat ditentukan dengan menggunakan viskositas
Ostwald, memipet cairan ke dalam viskometer dengan
menggunakan pipet, menghisap cairan menggunakan pussball
sampai melewati 2 batas. Menyiapkan stopwatch mengendurkan
cairan sampai batas pertama lalu memulai perhitungan, mencatat
hasil dan menghitung dengan menggunakan persamaan berikut:
c. Titik nyala
Titik nyala di tentukan dengan cara memanaskan sampel
dengan pemanasan yang tetap, setelah tercapai suhu tertentu maka
minyak mentah akan menguap. Uap tersebut akan menyala jika
pemantik diarahkan pada uap tersebut sehingga akan terjadi
semacam letupan kecil karena ada tekanan pembakaran gas tersebut
dan sampel yang telah dibakar akan menyala selama lebih kurang
lima detik maka suhu pada saat itu disebut sebagai titik bakar suatu
minyak.