Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN

METODE RISET AKUNTANSI KEPRILAKUAN

OLEH :

KELOMPOK 1& KELOMPOK 2

1. NURHIDAYAH 1792140008
2. KARTIKA 1792140009
3. SITI RADIA 1792140010
4. APPRILWANTO RISMANWAN SAMAY 1792140011
5. HASTITIN 1792141009
6. REXY RANGGA RAYA 1792141010
7. PUTRI ANDRIANI 1792141012
8. MUTMAINNA 1792141013
9. ARMAN 1792141014
10. NUR ISLAMIA 1792141015
11. SULFI ADRIANI 1792141016
12. SULPIANI 1792142027
13. NUR HELMI RIFKI MAHESA 1792142028

AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan pada Sumber dari segala Ilmu Pengetahuan,
Sang Maha Kuasa Allah SWT, yang telah memberikana kami nikmat kesempatan
dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah dalam bentuk yang sangat
sederhana ini. Tak lupa shawalat serta salam kami curahkan pada Baginda Besar
yang telah menyebarkan agama Islam yang sudah terbukti kebenaranya dan
semakin terbukti kebenarannya Rasulullah Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa makalah Akuntansi Keprilakuan ini masih jauh


dari tingkat kempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang dapat membangun dimasa yang akan datang. Kami juga sangat berterima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami, baik dalam segi motivasi,
penulisan, dan output dari penyelesaian makalah ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas amal yang telah
diberikan kepada kami dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya
dan masyarakat pada umumnya. Amiin

Makassar, 8 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 2
C. TUJUAN MAKALAH........................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5
A. PENGERTIAN RISET ....................................................................................... 5
B. ISTILAH RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN ......................................... 5
C. MOTIVASI DAN TUJUAN RISET ................................................................... 5
D. MANFAAT DAN PENTINGNYA RISET ........................................................ 6
E. MEMAHAMI REPLIKASI ................................................................................ 6
F. MENGENALI MASALAH ................................................................................ 8
G. JENIS MASALAH ............................................................................................. 8
I. SUMBER PENEMUAN MASALAH ................................................................ 9
J. KESALAHAN UMUM DALAM PENEMUAN MASALAH ......................... 10
K. MEMAHAMI TEORI ....................................................................................... 10
L. VARIABEL RISET .......................................................................................... 11
M. PENGGUNAAN PROPOSISI DAN HIPOTESIS ............................................ 11
N. PEMILIHAN DATA ATAU SAMPEL RISET ................................................ 11
O. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA .................................... 12
P. VALIDITAS DAN KEANDALAN.................................................................. 14
Q. INSTRUMEN RISET ....................................................................................... 17
R. MENJAMIN KERJA SAMA RESPONDEN ................................................... 17
S. MENJAMIN VALIDITAS DAN KEANDALAN JAWABAN ....................... 17
T. ANALISIS DATA PERSIAPAN LAPORAN .................................................. 18
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19
A. KESIMPULAN ................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembahasan tentang metodologi sering kali dihubungkan dengan filsafat


ilmu.Fungsi filsafat adalah menguji metode yang digunakan dalam menghasilkan
pengetahuan yang valid.Sementara itu metodologi menentukan prosedur yang
digunakan baik dalam penciptaan maupun pengujian proposisi (hipotesis) untuk
mendapatkan pengetahuan yang valid. Pemahaman tentang realitas akan
mempengaruhi cara memperoleh ilmu pengetahuan yang benar. Secara
epistemologi, akuntansi utama melihat realitas sebagai materi yang rasional dan
empiris.Berdasarkan keyakinan tersebut, peneliti akuntansi utama melihat realitas
sebagai realitas materi yang mempunyai suatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan
akuntansi dapat dibangun rasional dan dunia empiris.Berdasarkan keyakinan
tersebut, peneliti akuntansi tersebut, peneliti akuntansi sangat yakin bahwa satu-
satunya metode yang dapat digunakan untuk membangun ilmu pengetahuan
akuntansi adalah metode ilmiah.

Suatu penjelasan dikatakan ilmiah ketika tiga komponen berikut :

1. Memasukkan satu atau lebih prinsip-prinsip atau hukum umum.

2. Mengandung prakondisi yang biasanya diwujudkan dalam bentuk


pernyataan-pernyataan hasil observasi.

3. Memiliki satu pertanyaan yang menggambarkan sesuatu yang


dijelaskan.

Didalam filsafat, pengujian empiris dinyatakan dalam dua cara :

1. Dalam aliran posotivis, terdapat teori dan seperangkat pernyataan hasil


observasi independen yang digunakan untuk membenarkan atau
memverifikasi kebenaran teori pendekatan (hypothetico-deductive).

1
2. Dalam pandangan popperian, karena pernyataan hasil observasi
merupakan teori yang dependen dan dapat dipalsukan (falsible), maka
teori-teori ilmiah tidak dapat dibuktikan kebenarannya, tetapi
memungkinkan untuk ditolek.

Pendekatan metodologi riset yang digunakan mengikuti prosedur


metodologi riset yang digunakan dalam ilmu alam. Pendekatan metodologi ini
melakukan deskripsi atau variabel, membangun dan menyatakan hipotesis.,
mengumpulkan data kuatitatif dan melakukan analisis secara statistik. Akan tetapi,
hal yang perlu diperhatikan adalah pendekatan metodologi ini bukan merupakan
satu-satunya metode terbaik dalam memecahkan masalah-masalah sosial.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan pengertian riset ?

2. Jelaskan istilah riset dalam akuntansi keperilakuan ?

3. Jelaskan motivasi dan tujuan riset ?

4. Jelaskan manfaat dan pentingnya riset ?

5. Jelaskan cara memahami replikasi ?

6. Jelaskan cara mengenali masalah ?

7. Jelaskan jenis masalah ?

8. Jelaskan menyatakan dasar permasalahan ?

9. Jelaskan sumber penemuan masalah ?

10. Jelaskan kesalahan umum dalam penemuan masalah ?

11. Jelaskan cara memahami teori ?

12. Jelakan variabel riset ?

2
13. Jelaskan cara penggunaan proporsi dan hipotesis ?

14. Jelaskan cara pemilihan data atau sampel riset ?

15. Jelaskan sumber dan pengumpulan data ?

16. Jelaskan validitas dan keandalan ?

17. Jelaskan mengenai instrumen riset ?

18. Jelaskan cara menjamin kerja sama responden ?

19. Jelaskan cara menjamin validitas dan keandalan jawaban ?

20. Jelaskan analisis data persiapan laporan ?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Mampu menjelaskan istilah riset.

2. Mampu menjelaskan istilah riset dalam akuntansi keperilakuan.

3. Mampu menjelaskan motivasi dan tujuan riset.

4. Mampu menjelaskan manfaat dan pentingnya riset.

5. Mampu menjelaskan cara memahami replikasi.

6. Mampu menjelakan cara mengenali masalah.

7. Mampu menjelaskan jenis masalah.

8. Mampu menyatakan dasar permasalahan.

9. Mampu menjelaskan sumber penemuan masalah.

10. Mampu menjelaskan kasalahan umum dalam penemuan masalah.

11. Mampu memahami teori.

12. Mampu menjelaskan variabel riset.

3
13. Mampu menjelaskan penggunaan proporsi dan hipotesis.

14. Mampu menjelaskan cara pemilihan data atau sampel riset.

15. Mampu menjelaskan sumber dan pengumpulan data.

16. Mampu menjelaskan validitas dan keandalan.

17. Mampu menjelaskan instrumen riset.

18. Mampu menjelaskan cara menjamin kerja sama responden.

19. Mampu menjelaskan cara menjamin validitas dan keandalan jawaban.

20. Mampu menjelaskan analisis data persiapan laporan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RISET

Riset adalah pengamatan terhadap fakta, identifikasi atas masalah, dan


usaha untuk menjawab masalah dengan menggunakan pengetahuan merupakan
esensi dari kegiatan riset. Oleh karena itu, riset dapat disebut sebagai suatu usaha
yang sistematis yang mengatur dan menyelidiki masalah- masalah, serta
menjawab pertanyaan yang muncul, yang terkait dengan fakta,fenomeena atau
gejala dari masalah tersebut.

Riset aplikasi berkaitan dengan penyelesaian masalah yang spesifik. Riset


yang nurbi ataupun mendasar adalah riset yang berkenaan dengan perbaikan
terhadap pemahaman mengenai hal-hal khusus atau istimewa.riset yang
menggunakan metode khusus sehingga tidak bias dan mempunyai kesimpulan
yang dipertanggungjawabkan.

B. ISTILAH RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Riset dalam akuntansi keprilakuan merupakan suatu metode studi yang


dilakukan seseorang berkaitan dengan aaspek keprilakuan melalui penyelidikan
yang hati-hati dan sempurna terhadap masalah yang berhubungan dengan aspek
keprilakuan tersebut sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut.

Riset dimulai dengan suatu pertanyaan karena menghendaki suatu deskripsi


yang jelas terhadap permasalahan yang akan dipecahkan. Hal ini sering disebut
sebagai suatu rencana untuk menjawab pertanyaan.

C. MOTIVASI DAN TUJUAN RISET

Motivasi merupakan sesuatu yang timbul dari dalam diri seorang untuk
mencapai tujuan yang dia inginkan.Motivasi seseorang melakukan riset boleh jadi
merupakan keinginan yang timbul dari dalam dirinya untuk memecahkan masalah

5
maupun persoalan yang ada.

Adapun tujuan umum seorang melakukan riset adalah mengetahui jawaban


dari masalah ataupun persoalan tersebut, banyak literatur menjelaskan bahwa
motivasi dan tujuan riset secara umum pada dasarnya sama, yakni riset pada
prinsipnya ditimbulkan oleh dua sisi yang saling terkait.

D. MANFAAT DAN PENTINGNYA RISET

Manfaat adalah kontribusi hasil yang diperoleh dari mengerjakan sesuatu.


Manfaat riset mengungkapkan harapan tentang apa saja
hasil/kontribusi/sumbangan yang dapat diperoleh dari riset tersebut dan yang
mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak terkait. Dalam riset
akuntansi keprilakuan, beberapa maanfaat dan pentingnya riset mengenai hal
tersebut :

1. Memberikan gambaran terkini (state of the art) terhadap minat khusus


dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan.

2. Membantu mengidentifikasikan kesenjangan (gap) riset.

3. Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan


riset melalui subbidang akuntansi, seperti akuntansi keuangan, audit,
akuntansi manajemen, sistem inforasi akuntansi, pasar modal, maupun
perpajakan.

E. MEMAHAMI REPLIKASI

Salah satu strategi dalam melakukan riset adalah melakukan


replikasi.Replikasi merupakan gabungan dari kata duplikasi dan repetisi.Replikasi
adalah pengulangan suatu studi atau riset yang dilakukan secara sengaja. Pada
umumnya, hal ini dilakukan dengan menggunakan prosedur-prosedur yang sama
dengan riset terdahulu, tetapi menggunakan subjek yang berbeda. Replika juga
dapat dikatakan merupakan suatu usaha untuk meriset ulang riset-riset terdahulu.

6
Dalam riset keprilakuan, peneliti biasanya tidak mampu menyampingkan
pengalaman-pengalamannya yang bersentuhan dengan ilmu-ilmu eksakta.Riset-
riset penting biasanya selalu direplikasi sebelum mereka menemukan temuan yang
dapat diterima masyakat ilmiah.Oleh karena itu, terdapat beberapa alasan logis
kita harus melakukan replikasi.

1. Menguji Temuan Umum Riset

Riset yang dilaporkan biasanya menghasilkan temuan dan bukti yang


baru, atau temuan riset yang berbeda dengan riset sebelumnya atau
bertentangan dengan teori-teori yang berterima umum.Banyaknya riset
replikasi tentuanya sangat bermanfaat karena temuan riset tersebut dapat
membantu mengkonfirmasikan bukti-bukti baru dari riset.Jika didukung
oleh replikasi, riset sering kali merintis area penyelidikan baru yang
mempunyai dampak utama terhadap perkembangan praktik di bidang
keprilakuan.

2. Menguji Validitas Temuan Riset Dengan Populasi Berbeda

Masalah utama riset keprilakuan adalah kecilnya jumlah sampel yang


direprentasikan dalam populasi. Tanpa replikasi, penelitian tidak mampu
menentukan derajat temuan yang muncul dari populasi riset yang
berbeda.Oleh karna itu, replikasi memberikan suatu alat yang sangat bernilai
kepada peneliti untuk menentukan derajat tingkat temuan riset yang dapat
digeneralisasi dengan populasi yang berbeda.

3. Menguji Kecenderungan atau Perubahan Waktu

Banyak peneliti menghasilkan ilmu pengetahuan keprilakuan yang


sebagian bergantung pada lingkungan di mana individu-individu
berfungsi.Oleh karena itu, temuan riset atas sikap rasial yang dianggap valid
dua puluh tahun lalu kemungkinan tidak lagi valid saat ini.Riset ulang
merupakan alat yang yang bermanfaat untuk menguji temuan-temuan
terdahulu dan mengidentifikasi kecenderungannya.

7
4. Menguji Temuan-Temuan Penting Menggunakan Metodologi Yang
Berbeda

Penggunaan metodologi oleh peneliti dan bukan kebenaran hubungan di


antara fenomena yang dipelajari.Kebenaran hubungan seharusnya muncul
tanpa melihat alat ukur dan metode yang digunakan sepanjang alasan
peneliti valid dan tepat.Oleh karena itu, replikasi sangat bermanfaat pada
repetisi riset dengan metodologi yang berbeda.Kesimpulannya adalah
replikasi memberikan banyak dasar kepada kita untuk untuk menilai
validitas dari temuan-temuan riset meskipun hanyya satu riset yang tersedia.

F. MENGENALI MASALAH

Riset umunya mencangkup dua tahap, yaitu penemuan masalah dan


pemecahan masalah. Penemuan masalah dalam riset meliputi indentifikasi bidang
masalah, penentuan aatu pemilihan pokok masalah, dan perumusan atau formulasi
masalah. Penentuan masalah merupakan tahap riset paling sulit dan krusial
karena masalah riset memengaruhi strategi yang diterapkan dalam pemecahan
masalah. Sebagian besar pemecahannya terletak pada kemampuan dan
pnegetahuan kita tentang hal yang sedang di kerjakan. Sebagian lainnya terletak
pada pengetahuan tenatang sifat-sifat dari masalah tersebut, kususnya tentang
sifat- hakikat masalah ilmiah.

Masalah dan pernyataan masalah harus dirumuskan dengan cara tertentu


yang menyiratkan adanya pengujian empiris. Suatu masalah yang tidak memuat
implikasi dari pengujian hubungan-hubungan yang dinyatakannya, bukanlah
masalah ilmiah.

G. JENIS MASALAH
Jenis masalah dalam riset yang diambil dari peneliti biasanya beragam,
berikut berbagai jenis masalah dalam riset yang membutuhkan penyelesaian.

1. Masalah-masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang akuntansi


keperilakuan yang memerlukan masalah.

8
2. Area-area tertentu dalam subbidang akuntansi keperilakuan yang
memerlukan pembenahan atau perbaikan
3. Persolan-persoalan teoritis yang memerlukan riset untuk menjelaskan
(atau memprediksi) fenomena
4. Pertanyaan riset yang memerlukan jawaban empiris.

H. MENYATAKAN DASAR PERMASALAHAN

Dasar permasalahan dimulai dari usaha untuk mengemnbangkan


pertanyaan-pertanyaan keperilakuan dengan memerinci pertanyaan dasar kedalam
pertanyaan-pertanyaan yang lebih khusus. Pertanyaaan yang terperinci tersebut
dapat dikatakan sebagai hasil dari proses pada hierarki pertanyaan riset akuntansi
keperilakuan. Proses hierarki dimulai dari cara mengidentifikasi permaslaahn
akuntansi keperilakuan, mengembangkan pertanyaan, membuat pertanyaan riset,
melakukan penyelidikan terhadap pertanyaan, mengukur pertanyaan, serta
membuat keputusan.
Setelah peneliti benar benar memahami cara membuat pertanyaa riset melaului
riset, tuga berikutnya adalah memahami cara meurumuskan riset. Terdapat 3
tahapan yang harus diperhatikan peneliti ketika merumuskan pertanyaan riset
yakni :

1. Dimulai dari cara menemukan permasalahan akuntansi keperilakuan

2. Menemukan pertanyaan akuntansi keperilakuan

3. Menemukan pertanyaan riset.

I. SUMBER PENEMUAN MASALAH

Secara umum, sumber penemuan masalah dapat dikelompokkan kedalam


dua faktor.Faktor pertama dihasilkan dari pengalaman pribadi peneliti atau disebut
pendekatan empiris.Faktor kedua didapatkan dari tinjauan terhadap literator aset.
Berdasarkan literator, riset dapat ditelusuri kedalam 2 kelompok, yaitu :

9
1. Literator yang telah dipublikasikan : jurnal dan buku

2. Literator yang belum dipublikasikan: skripsi, tesis, disertasi, dan


makalah seminar.

J. KESALAHAN UMUM DALAM PENEMUAN MASALAH

Berikut beberapa kesalahan umum yang dilakukan.

1. Periset mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan riset yang jelas

2. Periset memperoleh sejumlah data dan berusaha merumuskan masalah


riset sesuai dengan data yang tersedia

3. Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan
ambigu sehingga menyulitkan interprestasi hasil dan pembuatatan
kesimpuln riset.

4. Periset menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil riset


sebelumnya dengan topik sejenis sehingga masalah riset tidk didukung
oleh kerangka teoritis yang baik.

5. Periset memiliki masalah riset yang hasilnya kurang memberikan


konrtibusi terhadap pengembangan teori atau atau pemecahan masalah
praktis.

K. MEMAHAMI TEORI

Pemahaman umum tentang teori menerangkan atau menjelaskan mengapa


gejala spesifik atau proses tertentu terjadi, misalnya mengapa ditemukan satu
bentuk organisasi dan bukan bentuk yang lain, mengapa manusia cenderung
bertindak seadanya, mengapa yang satu menindas yang lain, atau mengapa sejarah
dunia diwarnai peperangan. Dengan demikian, teori dianggap memberikan
jawaban atas pertanyaa tentang “mengapa” atau “bagaimana” hal tersebut bias
terjadi.

10
L. VARIABEL RISET

Variable merupakan suatu sifat yang dapat memliki berbagai macam nilai,
suatu variable biasanya hanya memiliki dua nilai, apabila konstruksi yang sedang
disaji adalah gender maka nilai yang dilekatkan pada x adalah 1 dan 0, dimana
nilai 1 untuk salah satu jenis kelamin, sementara nilai 0 adalah untuk jenis
kelamin lainnya. Beberapa jenis variable yang dapat digunakan yaitu, variable
independen dan variable dependen, varibel moderasi, dan variable intervensi.

M. PENGGUNAAN PROPOSISI DAN HIPOTESIS

Proposisi didefinisikan seabagai suatu pernyataan tentang konsep yang


dapat dipertimbangkan, hipotesis didefinisikan sebagai jawaban sementara untuk
pertanyaan yang dipertanyakan.

1. kriteria hipotesis

Ketika merumuskan hipotesis, peneliti harus memperhatikan beberapa


kriteria, diantaranya, hipotesis harus berupa pertanyaan yang mengarah pada
tujuan riset, hipotesis harus berupa pernyataan yang dirumuskan dengan
maksud untuk dapat diuji secara empiris, dan hipotesis harus berupa
pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat
dibandingkan dengan hipotesis saingan.

2. Jenis hipotesis

Hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan antara dua


variable, yaitu varibel independen dan variable dependen.Rumusan hipotesis
tersebut dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk, yaitu pernyataan jika
makan atau proposisi, hipotesis nil, hipotesis alternative.

N. PEMILIHAN DATA ATAU SAMPEL RISET

Langkah yang harus di tempuh oleh peneliti :

11
1. Populasi

Ide dasar dalam pengambilan sampel adalah memilih sebagian elemen


di dalam suatu populasi di mana peneliti dapat menarik kesimpulan tentang
seluruh populasi.Elemen populasi merupakan subjek berdasarkan
peengukuran yang diambil dan juga merupakan unit studi.Populasi sendiri
merupakan wialayah generelisasi yang terdiri atas sekelompok orang,
kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu yang
berkaitan dengan harapan penelitian dalam mengambil beberapa
kesimpulan.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah maupun karatektik yang dimiliki


oleh populasi dan dipilih secara hati-hati dari populasi tersebut.Ketika
peneliti melakukan penarikan sampel, peneliti tentu tertarik dalam
mengestimasi satu atau lebih nilai-nilai populasi atas menguji satu atau lebih
hipotesis statistik.

3. Teknik penarikan sampel

a. Pengambilan sampel riset dengan biaya yang murah

b. Akurasi hasil yang lebih baik

c. Kecepatan pengumpulan data

d. Ketersediaan elemen-elemen populasi.

O. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA

Proses pengumpulan data tidak dapat dilepaskan dari alat-alat yang


digunakan untuk mengumpulkan data tersebut. Dalam hubungan ini, terdapat
terdapat banyak rragam alat pengumpulan data.Pengumpulan data merupakan
prosedur yang sistematis dan terstandardisasi untuk memperoleh data yang
diperlukan.adapun metode pengumpulan data riset yang dibahas dibagi menjadi

12
data sekunder dan data primer.

1. Jenis data

Padakebanyakan riset akuntansi keprilakuan, jenis data dikelompokkan


menjadi tiga yaitu :

a. Data subjek

Merupakan jenis data riset yang berupa opini, sikap,


pengalaman,atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang
yang menjadi subjek riset yang dilaporkan sendiri oleh responden
secara individual atau kelompok dari dari sumbernya. Selanjutnya
diklasifikasikan berdasarrkan bentuk tanggapan (respon) yang
diberikan, baik secara lisan (verbal), tertulis, diajukan oleh peneliti
dalam wawancara.

b. Data fisik

Merupakan jenis data riset yang berupa objek atau benda-benda


fisik.Data ini merupakan data berwujud yang menjadi bukti suatu
keberadaan atau kejadian pada masa lalu.Data fisik dalam riset
keprilakuan dapat dikumpulkan melalui metode observasi.

c. Data dokumenter

Merupakan jenis data riset yang diantaranya berupa faktur,


penjualan , surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau bentuk laporan
program. Data dokumter dihasilkan melalui analisis kandungan, antara
lain kategori isi, tinjauan dokumen, pemberian kode berdasarkan
karakteristik kejadian, atau transaksi.

2. Sumber data

a. Data primer

Merupakan sumber data yang dip;eroleh secara langsung dari

13
sumber asli atau pihak pertama. Kabanyakan rriset akuntansi
keprilakuan, data primer merupakan sumber data yang paling banyak
digunakan karena sumber data ini merupakan hasil observasi dari suatu
benda (fisik), kejadian, atau kegiatan, maupun hasil pengujian.Adapun
manfaat utama dari data primer adalah unsur-unsur kebohongan tertutup
terhadap sumber fenomena.Oleh karena itu, data primer lebih
mencerminkan kebenaran yang dilihat.

b. Data sekunder

Merupakan sumber data riset yang diperoleh peneliti secara tidak


langsug melalui media perantara.Data sekunder pada umumnya berupa
bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam
arsipbbaik yang dipublikasi maupun yang tidak dipublikasi.

P. VALIDITAS DAN KEANDALAN

Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan riset perilaku, yang
pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang salah (validitas) dan
yang kedua adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal tidak representatif
(keandalan)

1. Validitas

a. Validitas isi (content validity) merupakan pokok pertimbangan


untuk setiap pertanyaan yang diajukan dan diukur dalam istilah-
istilah yang berhubungan dengan relevansi terhadap konsep yang
diukur.

b. Validitas predikit (predictive validity) adalah validitas yang


berkaitan dengan keakuratan suatu pengujian atau pengukuran
dalam memprediksi perilaku, mengharuskan adanya kriteria atau
indikatikor eksternal terhadap apa yang harus diprediksi.

c. Validitas konkuren (concurrent validity) adalah validitas yang

14
berkaitan dengan hubungan antara alat ukur dan kriteria sekarang
atau masa lalu.

d. Validitas kontruksi ( construct validity) adalah validitas yang


berdasarkan pada suatu pertimbangan tentang kesesuian hasil
pengukuran tersebut dengan teori, bermanfaat untuk mengukur
fenomena yang tidak memiliki kriteria eksternal.

2. Keandalan

Suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang
stabil di setiap waktu. Asprk nilai lain keandalan adalah akurasi dari
instrumen pengukuran.

3. Metode pengumpulan data

Ada dua metode yang melatar belakangi hal ini adalah :

a. Para peneliti tidak memahami pekerjaan orang-orang tersebut dan


penyebab mereka melibatkan perilaku

b. Ukuran sampel yang kecil sangat berisiko untuk melakukan


generalisasi hasil terhadap populasi.

4. Survei

Dalam survei tidak ada interaksi langsung antara seorang peneliti


dengan responden. Data dikumpulkan dengan cara mengirim surat
elektronik, menelpon, atau memberikan serangkaian pertanyaan. Ada
manfaat dan kerugian yang berhubungan dengansetiap teknik ini. Survei
melalui surat setidaknya lebih mahal. Ada kalanya pengumpulan data riset
pada kondisi tertentu mungkin tidak memerlukan kehadiran peneliti.
Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat ditemukan secara tertulis
melalui kuesioner. Teknik ini meberikan tanggung jawab kepadaresponden
untuk membaca dan menjawab pertanyaan.koesioner dapat didistribusikan
dengan berbagai cara, antara lain: disampaikan langsung oleh peneliti,

15
dikirrim bersama-sama dengan pengiriman paket atau majalah, diletakkan di
tempat yang ramai dikunjungi orang, dikirim melalui faks, atau
menggunakan teknologi komputer.

5. Observasi

Observasi merupakan proses pencatatan pola perilaku manusia,


seesuatu hal, atau kejadian yang sistematis tanpa ada pertanyaan maupun
komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Kelebihan metode
observasi dibandingkan dengan metode survei adalah datta yang
dikumpulkan umumnya tidak terdistrori, lebih akurat, dan lebih bebas dari
bias pihak responden. Metode observasi dapat menghasilkan data yang lebih
terperinci mengenai fenomena yang diteliti (perilaku, subjek, atau kejadian)
dibandingkan dengan metode survei.Meskipun demikian, metode observasi
tidaklah bebas dari kesalahan. Pengamat halnya bias yang terjadi karrena
peran pewawancara dalam metode survei.

6. Memilih responden

Langkah pertama dalam memilih responden adalah menentukan


populasi.Setelah itu, peneliti menentukan suatu sensus atau sampel.Sensus
adalah kegiatan untuk mencari seluruh informasi yang dikumpulkan dari
setiap elemen dalam populasi.Sampel merupakan kumpul informasi dan
bagian dari populasi. Suatu sensus akan tepat ketika: 1) populasinya kecil
dan biaya pengumpulan data tidak melebihi biaya pengambilan sampel
secara signifikan, 2) penting untuk mengetahui setiap unsur dalam populasi,
dan 3) risiko dalam perbaikan secara keseluruhan sangat besar.

7. Sampling Probabilitas Dan Non-probabilitas

Ada dua jenis desain sampling, yaitu sampling probabilitas (probability


sampling) dan sampling non-probabilitas (non-probability
sampling).Sampling probabilitas menggunakan beberapa bentuk dari
sampling acak; sementara sampling non-probabilitas tidak menggunakan

16
sampling acak.Dalam sampling probabilitas, setiap elemen dalam populasi
probabilitasnya yang dipilih telah diketahui.Ada beberapa jenis sampling
probabilitas; acak, sistematis, terstratifikasi, kelompok, dan
sebagainya.Sampling non-probabilitas adalah ketika probabilitasnya dipilih
stidak diketahui.Dengan sampling probabilitas, sampling error dapat ditaksir
secara matematis karenaprobabilitas yang dipilih telah diketahui.Hal ini
memberikan suatu pengukuran yang objektif terhadap sampel yang
refresentatif kepada para peneliti.Pengetahuan pada probabilitas yang dipilih
juga membuat para peneliti mampu menghitung ukuran sampel yang
tepat.Sampling probabilitas digunakan ketika sampel yang representatif
adalah penting.

Q. INSTRUMEN RISET

Penegembangan kuesioner atau pencarian instrumen merupakan langkah


lain yang penting dalam proses rriset. Kuesioner harus sesuai responden dan
didesain secara menarik sehingga responden tertarik untuk menjawab kuesioner
tersebut, yang pada hakikatnya bertujuan meningkatkan tingkat respons, validitas,
dan keandalan data.

R. MENJAMIN KERJA SAMA RESPONDEN

Ada beberapa teknik yang dapat menghasilkan tingkat respons yang tinggi.
Pertama, sebelum wawancara dengan seorang responden, peneliti seharusnya
mengirimkan surat yang menjelaskan tujuan umum dari wawancara tersebut dan
responden dapat menghubungi mereka melalui telepon untuk membuat suatu janji
wawancara. Pada hari wawancara, para peneliti seharusnya datang tepat waktu
dan mengucapkan terimah kasih atas kerja sama responden.

S. MENJAMIN VALIDITAS DAN KEANDALAN JAWABAN

Hanya informasi-informasi yang esensial yang seharusnya diharapkan dari


responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi

17
dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan
sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat
terbuka (open-ended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan
jawabannya (closed-ended).

T. ANALISIS DATA PERSIAPAN LAPORAN

Analisis data dilakukan setelah penelitian mengumpulkan semua data yang


diperlukan dalam riset. Peneliti biasanya melakukan melakukan beberapa tahap
persiapan data untuk memudahkan proses analisis data. Pemanfaatan berbagai alat
analisis sangat bergantung pada jenis riset dan jenis data yang
diperoleh.Ketersediaan alat analisis memberikan gambaran bahwa satu alat
analisis dengan alat analisis lainnya dapat dengan saling bergantian dimanfaatkan
dan kadang kala hanya satu alat analisis yang dapat digunakan.

Sebagai tahap akhir, dari suatu riset adalah penyusunan laporan riset.
Laporan riset secara umum berisi tentang hal-hal yang terkait dengan apa saja
yang dilakukan oleh penelitian. Sejak tahap persiapan riset hingga interprestasi
dan penyimpulan hasil analisis. Belum ada bentuk baku dari suatu laporan riset.
Bentuk atau format laporan riset sangatlah dipengaruhi oleh keinginan si peneliti,
hal-hal yang perlu dilaporkan, serta permintaan dari para sponsor riset.

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Riset adalah pengamatan terhadap fakta, identifikasi atas masalah, dan


usaha untuk menjawab masalah dengan menggunakan pengetahuan merupakan
esensi dari kegiatan riset. Oleh karena itu, riset dapat disebut sebagai suatu usaha
yang sistematis yang mengatur dan menyelidiki masalah- masalah, serta
menjawab pertanyaan yang muncul, yang terkait dengan fakta,fenomeena atau
gejala dari masalah tersebut.

Riset dalam akuntansi keprilakuan merupakan suatu metode studi yang


ddilakukan seseorang berkaaitan dengan aaspek keprilakuan melalui penyelidikan
yang hati-hati dan sempurna terhadap masalah yang berhubungan dengan aspek
keprilakuan tersebut sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut.

Mengenai elemen-elemen dasar dari riset dan proses riset. Pertama,


penelitian menentukan defenisi riset, kemudian mendiskusikan deskripsi riset dan
penjelasan riset, serta memprediksi tujuan-tujuan riset.Kemuadian perbedaan
antara hubungan dan analisis data, dan penyajian laporan.

Penyajian beberapa istilah-istilah penting, termasuk data primer dan data


sekunder, serta validitas dan keandalan.Adapun metode pengumpulan data,
sampling, dan instrumen riset juga ditentukan, serta penyediaan analisis data dan
isi dari laporan akhir.

19
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan, Akuntansi Keprilakuan, Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat,


2014.w

20

Anda mungkin juga menyukai