Anda di halaman 1dari 60

PERANCANGAN UNIT PENGOLAHAN

PABRIK KERIPIK APEL


KAKUSUMO (Keripik Apel Poncokusumo)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Unit Pengolahan

Disusun oleh:
Prilia Retno Pramesti (135100500111012)

Kelas G

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
PERTIMBANGAN KEPUTUSAN LOKASI

 Produk Keripik Apel : pemilihan produk keripik apel karena pembuatan keripik
cenderung mudah, tidak membutuhkan banyak alat berat, apel tidak mengandung
senyawa berbahaya atau alergen, biaya produksi tidak terlalu mahal, bisa diterima
masyarakat luas dan bisa dikonsumsi oleh seluruh masyarakat.
 Penentuan lokasi : di Kabupaten Malang, Kecamatan Poncokusumo. Pemilihan
lokasi keripik apel yaitu berada di kabupaten Malang yang berada di perbatasan
sebelah timur kota Malang. Kabupaten Malang memiliki luas wilayah 353.486 Ha
atau 3.534,86 Km2 dengan luas daratan 351.872,62 Ha yang selebihnya adalah lautan,
sedangkan struktur penggunaan tanah terdiri dari (BPN kab. Malang, 2014) :

1. Permukiman / Kawasan Terbangun 80.555,86 Ha ( 22.89 % )


2. Industri 753,47 Ha ( 0.21 % )
3. Sawah
- Irigasi 36.058,49 Ha ( 10.25 % )
- Non Irigasi 10.020,79 Ha ( 2.85 % )
4. Pertanian Tanah Kering 83.402,92 Ha ( 23.70 % )
5. Perkebunan
- Perkebunan Rakyat 875,99 Ha ( 0.24 % )
- Perkebunan Besar 21.014,96 Ha ( 5.97 % )
6. Hutan
- Sejenis 17.406,93 Ha ( 4.95 % )
- Belukar 10.198,62 Ha ( 2.90 % )
- Lebat 73.458,06 Ha ( 20.90 % )
7. Rawa / Danau Waduk 718,69 Ha ( 0.20 % )
8. Tambak / Kolam 121,43 Ha ( 0.03 % )
9. Padang Rumput / Tanah Kosong 1.042,59 Ha ( 0.30 % )
10. Tanah Tandus / Tanah Rusak 5.431,77 Ha ( 1.55 % )
11. Tambang Galian C 905,20 Ha ( 0.26 % )
12. Lain - lain 9.906,8613 Ha ( 2.82 % )
(BPN Kab. Malang, 2014)
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa terdapat tanah kosong dengan luas 1.042,59 Ha
yang berpotensi untuk dibangun pabrik.

 Struktur Kependudukan di Kabupaten Malang tahun 2010-2014


Selain itu didapatkan data struktur kependudukan di Kabupaten Malang pada tahun
2010-2014 dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang dimana setiap tahunnya
terjadi pertambahan penduduk dan pada tahun 2014 terdapat total penduduk di
Kabupaten Malang 2.527.087 jiwa.

 Jumlah Mata Pencaharian Sesuai Sektor di Kabupaten Malang tahun 2010-2014

Data jumlah mata pencaharian sesuai sektor yang ada di Kabupaten Malang tahun 2010-
2014. Sektor-sektor tersebut antara lain sektor pertanian, sektor penggalian&pertambangan,
sektor industri pengolahan, sektor jasa dan lain lain dengan total pada tahun 2010 sebanyak
1.208.223 orang, tahun 2011 1.440.762, tahun 2012 1440.762, tahun 2013 1440.762 dan
tahun 2014 1.440.762.

Dari berbagai komoditas yang ditanam di kabupaten malang, terdapat sektor komoditas Apel
di kecamatan Poncokusumo. Kecamatan Poncokusumo merupakan salah satu wilayah
diantara 33 Kecamatan yang saat ini terdapat di Kabupaten Malang,yang secara geografis
merupakan kawasan dengan kondisi lahan berupa hamparan lahan yang cenderung berbukit-
bukit karena berada di sebelah barat lereng gunung semeru yang sebagian besar merupakan
lahan produktif berada pada ketinggian antara 600 sampai dengan 1200 meter diatas
permukaan laut dengan curah hujan rata-rata antara 2300 mm samapai dengan 2500 mm per
tahun dan suhu rata-rata 21,7 derajat celcius serta berjarak tempuh ke ibu kota kabupaten
kurang lebih sejauh 24 KM.

 Batas-batas wilayah Kecamatan Poncokusumo adalah sebagai berikut :

Sebelah utara : Kecamatan Tumpang

Sebelah Timur : Kabupaten Lumajang

Sebelah Barat : Kecamatan Tajinan

Sebelah Selatan : Kecamatan Wajak

Selain terdiri dari 17 Desa, wilayah Kecamatan Poncokusumo terdiri dari 46 Dusun, 170 RW
dan 820 RT, yang dipimpin oleh Bapak Camat Drs. SUKARLIN, MSi

Kecamatan Poncokusumo memiliki luas wilayah 20.632 ha. dengan penggunaan lahan
sebagai berikut :

1. Perumahan dan pekarangan : 1.810 Ha

2. Tanah sawah : 1.736 Ha

3 .Pertanian tanah kering, ladang dan tegalan : 6.803 Ha

4. Hutan Negara : 9.376 Ha

5. Hutan rakyat : 850 Ha

6. Lain-lain : 57 Ha

Secara administratif wilayah Kecamatan Poncokusumo terdiri atas 43 dusun dan 17 desa
yaitu, : Desa Dawuhan, Karanganyar, Sumberejo, Jambesari, Pandansari, Ngebruk,
Ngadireso, Pajaran, Wonorejo, Argosuko, Karangnongko, Wonomulyo, Belung,
Wringinanom, Poncokusumo, Gubugklakah dan Desa Ngadas. Sedangkan jumlah penduduk
pada tahun 2010 sebanyak 99.389 jiwa terdiri dari 49.900 jiwa laki-laki, 49.480 jiwa
perempuan dan 27.420 KK, dengan mata pencaharian sebagian besar adalah petani
sebagaimana tergambar dalam prosentase mata pencaharian penduduk sebagai berikut :

 Petani : 70 %
 Pedagang : 12 %
 Jasa : 15 %
 PNS/ ABRI :3%

Peta Kecamatan Poncokusumo

Sumber : poncokusumo.malangkab.go.id (2014)

Komoditas unggulan yang terdapat dikecamatan Poncokusumo yaitu Apel dengan luas area
perkebunan 839,5 Ha dan produktivitasnya sebesar 10 ton/Ha. Sampai saat ini pemasaran
yang telah dilakukan yaitu di pasar-pasar regional seperti Jakarta, Bali, Semarang dan
Surabaya. Di wilayah ini juga telah dikembangkan produk olahan apel yaitu keripik apel dan
sari apel namun masih dalam skala industri rumahan dan kurang begitu berkembang. Oleh
karena tujuan pendirian pabrik keripik apel di wilayah ini untuk memperbesar produksi apel
olahan (keripik) agar lebih berkembang dan dikenal masyarakat luas. Secara lengkap
komoditas apel memiliki luas areaa tanam 839,5 Ha dengan luas area panen 335,8 Ha dan
produksi per tahun 134.320 ton per tahun (poncokusumo.malangkab.go.id, 2013).
Di kecamatan Poncokusumo terdapat 6.803 Ha tegalan yang belum digunakan sehingga
berpotensi untuk di bangun pabrik keripik apel. Pemilihan lokasi ini telah mempertimbangan
beberapa aspek yaitu kedekatan dengan sumber bahan baku (apel) yang secara mandiri
diproduksi oleh petani buah/masyarakat di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang
karena sebagian besar masyarakat di kecamatan Poncokusumo (70%) bermata pencaharian
sebagai petani sehingga hal ini sangat mendukung dalam hal penyediaan bahan baku (apel).

 Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Malang tahun 2010-2014 :

Jumlah pekerja juga telah tersedia dilihat dari data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
terdapat sebanyak 32.798 jiwa laki-laki serta 18.596 jiwa perempuan yang membutuhkan
pekerjaan. Hal ini juga memiliki dampak positif untuk mengurangi tingkat pengangguran di
wilayah Kabupaten Malang.

 Stabilitas politik :

Kecamatan Poncokusumo juga memiliki stabilitas politik yang baik. Dan memiliki visi dan
misi organisasi antara lain Meningkatkan kualitas mutu pelayanan penyelenggaraan kegiatan
dibidang pemerintahan khuusnya pelayanan kepada masyarakat. Meningkatkan kualitas
pelaksanaan kegiatan dibidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban
umum,pembangunan perekonomian masyarakat desa,kesejahteraan sosial dan pengelolaan
aset di wilayah Kecamatan Poncokusumo. Meningkatkan kualitas pelaksanaan koordinasi dan
kerjasama dengan instansi terkait baik dalam jajaran Pemerintah Kabupaten Malang maupun
diluar jajaran Pemerintah Kabupaten Malang serta dengan seluruh komponen masyarakat
menjamin kelancaran penyelenggaraan kegiatan-kegiatan diberbagai bidang. Dan slogan
antara lain mandiri, agamis, demokratis, produktif, maju, aman, tertib dan berdaya saing.
Pemerintahan di Kecamatan Poncokusumo juga cenderung baik dan transparan ditandai
dengan adanya web resmi (poncokusumo.malangkab.go.id) yang menyediakan berbagai
informasi dan berita terkait perkembangan wilayah Poncokusumo.

 Sarana dan Prasarana :

Di kecamatan Poncokusumo juga telah disediakan sarana dan prasarana kesehatan sebagai
fasilitas penunjang antara lain puskesmas 1 unit, puskesmas pembantu 4 unit, posyandu 90
unit, polindes 14 unit, poliklinik swasta 2 unit, praktek dokter swasta 1, dokter 2 orang, bidan
32 orang, farmasi 1 orang, ahli gizi 1 orang, sanitarian 1 orang, dokter gigi 1 orang dan mobil
keliling 2 unit. Selain itu sarana dan prasaran pendidikan yaitu TK 46 unit dengan jumlah
guru 109 orang, SDN 39 unit dengan jumlah guru 383 orang, Mi 23 unit dengan jumlah guru
23 orang, SLTP 5 unit dengan jumlah guru 109 orang, MTs 11 unit dengan jumlah guru 185
orang, SLTA/MA 3 unit dengan jumlah guru 59 orang. Sedangkan sarana dan prasarana
transportasi yaitu jalan aspal 139,3 km, jalan makadam 35,46 km, jalan rabat beton 38,80 km,
jalan tanah 58,84 km, jembatan beton 68 bh, jembatan bambu 37 bh, jembatan tanah 3 bh
(poncokusumo.malangkab.go.id, 2014).

 UMK :

Pertimbangan lain terhadap pemilihan lokasi ini yaitu besarnya UMK untuk wilayah
kabupaten malang tahun 2016 yaitu 2.188.000,00 (jatimprov.go.id, 2016). Sedangkan tarif
pajak untuk bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan ditetapkan paling tinggi sebesar 0,3
% dan ditetapkan dengan peraturan daerah (dppka.malangkab.go.id, 2016).

 Lokasi :

Letak lokasi pabrik secara tepatnya didasarkan pada desa penghasil apel di kecamatan
poncokusumo yaitu desa Wringianom, desa Gubukklakah dan desa pandansari. Dari ketiga 3
tersebut lokasi pabrik ditetapkan di desa wringinanom karena jarak dengan malang kota yang
paling dekat yaitu 25,1 km (sekitar 48 menit) dan akses jalannya paling mudah. Namun untuk
pasokan bahan baku (apel) diambil dari ketiga desa tersebut.

Peta Potensi Perkebunan di Kecamatan Poncokusumo


Sumber : poncokusumo.malangkab.go.id (2014).
DIAGRAM ALIR PROSES

DIAGRAM ALIR SORTASI

Apel yang baru dipanen CCP 1

Disortasi berdasarkan ukuran dan kualitas

Diletakkan dalam kotak dengan posisi tangkai apel menghadap langit

Disimpan dalam gudang penyimpanan raw material

Apel siap diolah menjadi keripik apel


DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN KERIPIK APEL

Apel yang telah disortasi

Ditimbang 373 kg (k.a 84 %) dan cuci dengan air mengalir

Dipotong dengan ketebalan ± 0,5 cm lalu direndam dalam baskom (k.a 84,4%) CCP 2

Ditiriskan dengan cepat

Digoreng dengan mesin vacuum frying (70-80 ‫ﹾ‬C) selama ± 60 menit CCP 3

Ditiriskan dengan mesin Spinner

Dikemas aluminium foil (100gr) CCP 4

Keripik Apel
DIAGRAM ALIR PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI

Keripik Apel dalam kemasan 100 gr

Dipacking dalam box/kardus isi 12 kemasan/box

Disimpan dalam gudang penyimpanan produk jadi dengan max tumpukan 8 box

Diangkat dalam truk dengan maksimal tumpukan 8 box

Distribusi

Keterangan :

 CCP 1
: adanya cemaran pestisida solusi harus dicuci dengan bersih pada tahap
pencucian.
 CCP 2
: pertumbuhan mikroba pada saat pemotongan dan adanya kontaminasi dari
peralatan yang digunakan (pisau, baskom) serta air yang digunakan juga berpengaruh,
solusi : seluruh alat harus dicuci bersih sebelum digunakan dan air yang digunakan
merupakan air bersih.
 CCP 3
: bahaya dari minyak goreng, solusi minyak goreng yang digunakan harus
bermerk dan digunakan maksimal 3x penggorengan. Selain itu tidak boleh terlalu
gosong ataupun belum matang.
 CCP 4 : saat proses pengemasan dengan alumunium foil (proses pengepresan) rawan
terjadi kontaminasi dari udara luar seperti debu dan kotoran sehingga ruangan yang
digunakan harus bersih dan tidak berdebu dengan suhunya dikontrol suhu kamar.
DESKRIPSI PRODUK KERIPIK APEL

 Nama produk : Kakusumo (Keripik Apel Poncokusumo)


 Ingrediens : Buah apel segar, minyak nabati
 Netto : 50 gram
 Dimensi produk : Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang
meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah
apel ini disajikan dalam bentuk keripik tanpa bahan pengawet. Bentuk produk bulat
sedikit oval (seperti irisan apel), berwarna kecoklatan seperti keripik pada umumnya,
fungsi utama sebagai alternatif pengolahan buah apel di daerah penghasil apel
Poncokusumo menjadi produk olahan makanan di yang diminati masyarakat
sehingga menghasilkan profit yang menguntungkan.
 Pemilihan pengolahan sebagai keripik : karena produk keripik tahan lama tanpa perlu
penambahan bahan pengawet/bahan kimia, rasa tampilan serta aroma tidak banyak
berubah, kandungan gizi tetap terjaga dengan sistem pengolahan yang tepat
(penggunaan vacuum frying), diterima dan bisa dikonsumsi oleh semua kalangan
masyarakat.
 Proses pengolahan : menggunakan penggorengan bertekanan rendah/vakum/hampa
(vacuum frying) sehingga rasa dan aroma khas buah apel tidak berubah dan keripik
bisa renyah. Dasar pengolahan yaitu proses penguapan air dari bagian buah yang bisa
dimakan (daging buah).
 Manfaat produk :
1. Mencegah konstipasi dan gangguan pencernaan yang terjadi pada usus.
2. Menyehatkan rongga mulut dan gigi zat tanin yang terkandung pada
apel, membersihkan plak yang merusak gigi dan gusi.
3. Memberikan perlindungan pada tulang. Kandungan flavonoid (phloridzin)
merupakan manfaat apel yang mengurangi masalah osteoporosis pada wanita
pasca monopouse. Kandungan Boron pada apel juga berfungsi memperkuat
tulang pada tubuh agar tidak mudah keropos. Ini juga sangat baik bagi
pencegahan timbulnya gejala penyakit rematik.
4. Kesehatan Otak. Buah Apel telah terbukti dapat digunakan untuk melindungi
sel-sel neuron yang dapat mencegak stres oksidatif yang disebabkan
neurotoksisitas dan memainkan peran penting dalam mengurangi risiko
gangguan neurodegenerative, seperti penyakit Alzheimer.
5. Apel kaya antioksidan yang berfungsi melawan berbagai jenis radikal bebas.
6. Menurunkan Kolesterol. Serat larut ditemukan dalam apel dapat mengikat
lemak dalam usus, yang diterjemahkan dalam fungsinya untuk menurunkan
kadar kolesterol.
7. Mengatasi diare dan sembelit karena kandungan serat pada apel.
8. Kandungan antiokasidan membantu mendetoksifikasi hati dari berbagai racun
dalam tubuh.
 Kandungan gizi apel per 100 gram BOD (bagian yang dapat dimakan) :

(Ibnu, 2012).
 Target pasar atau segmen pasar untuk keripik apel ini yaitu semua kalangan
masyarakat tertutama wisatawan yang melewati daerah Kecamatan Poncokusumo,
karena di kecamatan ini banyak tersedia area wisata dan dilalui oleh para wisatawa.
Tempat wisata tersebut seperti Coban Pelangi, Coban Trisula, Coban Raksaa dan
Gunung Bromo. Selain wisatawan, target pasar untuk keripik Kakusumo yaitu
penduduk Kabupaten dan Kota Malang karena lokasi pabrik berada di Desa
Wringinanom yang untuk menuju kota Malang hanya berjarak 24,3 km (45 menit)
dengan medan yang tidak sulit.
 Jenis bahan pengemas : alumunium foil/foil bag. Alumunium foil terdiri dari beberapa
lapis bahan, bahan pertama yang bersentuhan dengan produk yaitu polypropylene.
Polypropylene merupakan area yang dapat di heat seal dengan baik, flexibel, kuat dan
sesuai untuk produk pangan. Pada lapisan kedua dilapisi dengan alumunium foil yang
berfungsi untuk menjaga produk dari cahaya, udara dan mikroorganisme sehingga
tidak terjadi off-odors. Selain itu alumunium foil juga memudahkan untuk membuka
produk (tear notch). Lapisan ketiga dilapisi dengan nylon untuk mencegah terjadinya
abrasi. Dan lapisan terluar dilapisi dengan polyester karena tahan terhadap suhu
tinggi, tahan gesekan dan printability.

Sifat-sifat yang dimiliki alumunium foil adalah memiliki densitas 2.7 g/cm paling
baik untuk bahan penghalang dari udara, cahaya, lemak, dan uap air, memiliki sifat
mekanis yang baik, memiliki sisi kilap dan buram, rentan terlipat dan keriput, mudah
dibentuk, konduktor yang baik, dapat diembos dan kaku, bebas dari bau, dan suhu
tinggi (Sovia, 2010). Dari karakteristik tsb, alumunium foil sangat cocok sebagai
bahan pengemas keripik apel sehingga keripik lebih awet dan tetap renyah.
 Masa simpan : daya tahan produk dimulai dari tanggal atau masa produksi bisa
mencapai 12 bulan maksimal dengan persyaratan tidak terjadi kebocoran pada
kemasannya aluminium foil bag (selalu tertutup rapat) dan disimpan pada temperatur
normal dan kering.
 Bagaimana produk digunakan : produk keripik apel digunakan sebagai camilan
ringan.
 Kebutuhan untuk penanganan (www.infoagribisnis.com, 2016) :
1. Penanganan saat panen (cara panen) : tentukan buah apel dengan kematangan
yang sesuai untuk keripik apel (umur 4 bulan sejak bunga bermekaran) ciri-
ciri buah apel yang siap dipetik yaitu ukuran maksimal, warna cerah dengan
aroma khas apel, siapkan tempat untuk buah yang sudah dipetik (tas
keranjang) sehingga buah tidak jatuh dan cacat, gunakan pisau yang tajam
untuk memotong tangkai buah.
2. Penanganan pascapanen : saat pengumpulan setelah pemetika buah apel harus
ditempatkan ditempat teduh dan terhindar dari paparan sinar matahari untuk
menghindari respirasi, apel tidak boleh dilempar dan dilakukan secara hati-hati
agar tidak ada bagian yang cacat, setelah itu buah dibawa ke gudang
penyimpanan untuk disortir (dipisahkan antara buah yang berkualitas dengan
yang kurang baik (cacat/terserang hama) selain itu untuk mengklasifikasikan
buah apel berdasarkan ukuran (sizing) dan kualitas (grading) buah sebelum
diolah menjadi keripik.
3. Kondisi gudang : harus kering, bersih, teduh, bebas dari hama maupun
binatang, serta tidak panas. Saat penyimpanan buah apel tidak boleh ditumpuk
sembarangan, harus diletakkan berdiri dengan bagian tangkai menghadap
langit.
4. Distribusi produk jadi : apel yang telah diolah menjadi keripik apel dan siap
diditribusikan harus dipacking dalam kardus, dan dipastikan keadaan kardus
baik, tidak berlubang, tidak basah. Tempat penyimpanan produk jadi
ditempatkan dalam gudang yang terpisah dari gudang pascapanen. Produk jadi
boleh ditumpuk dengan jumlah tumpukan maksimal 8 tumpukan dan seluruh
kegiatan dilakukan menggunakan tangan (tidak boleh dilempar dan
ditendang). Syarat gudang penyimpanan produk jadi juga sama yaitu harus
kering, bersih, teduh, bebas dari hama maupun binatang, serta tidak panas.
NERACA MASSA

1. Pencucian

Ditimbang dan
Apel 373 kg dicuci Apel 373 kg

Apel = 373 kg × 100% = 373 kg

Tabel neraca massa proses penimbangan dan pencucian


Massa Masuk (in) Massa Keluar (out)
Apel 373 kg Apel 373 kg
Jumlah 373 kg 373kg

2. Pengirisan/pemotongan (Slicing)

Slicing
apel irisan apel
373 kg 373 kg

Irisan apel = 373 kg × 100% = 373 kg


Diasumsikan tidak ada bagian yang hilang (tangkai sudah dipotong sebelum proses
penimbangan)

Tabel neraca massa proses slicing


Massa Masuk (in) Massa Keluar (out)
Apel 373 kg Apel 373 kg
Jumlah 373 kg 373kg

3. Perendaman

Irisan apel 373 kg Perendaman Irisan apel


(k.a 84%) (k.a 84,4%) 371,232 kg

Loss : 0,473 %

Massa komponen (total solid)


Mass in × 0,84 = Mass out × 0,844
373 × 0,84 = Mass out × 0,844
313,32 = 0,844 × mass out
Mass out = 371,232 kg

Tabel neraca massa proses perendaman


Massa Masuk (in) Massa Keluar (out)
Irisan apel 37 kg Loss: 1,768 kg

Jumlah 37 kg 371,232 kg

Diasumsikan : kadar air bertambah sebanyak 0,000192 % saat perendaman. Didapat


dari (84/100*373)-(84,4/100*371,232) = 0,000192%.

4. Penggorengan
minyak 8,73395 kg

Irisan apel 371,232 kg Frying kripik apel 87,3395 kg


(k.a 84,4%) (k.a 4%, k.minyak 10%)
A C

Uap air 292,62645 kg

Massa total
A+B=C+D
371,232 + B = C + D …….(i)

Massa komponen air


A x 0,844 + 0 = C . 0,04+ D. 1
371,232 x 0,844 = 0,04C + D
D = 313,32– 0,04 C ……(ii)
Massa komponen minyak
0 + B . 1 = C. 0,1 + 0
B = 0,1 C …….(iii)

Substitusi persamaan (i), (ii), (iii)


371,232 + B = C + D
371,232 + 0,1 C = C + 313,32 – 0,04 C
57,912= 0,86 C
C = 87,3395 kg kripik apel
B = 0,1 C
= 0,1 x 87,3395 = 8,73395 kg minyak yang masuk

A+B=C+D
371,232+ 8,73395 = 87,3395 + D
D = 292,62645 kg uap air

Mass in Mass out


Irisan Apel 371,232 kg Kripik Pisang 87,3395 kg
Minyak yang masuk 8,73395 kg Uap air 292,62645 kg
Jumlah 379, 966 kg 379,966 kg

5. Spinning

Kripik apel 87,3395 kg Kripik apel 83,6620 kg


Spinning
(k.a 4 %, k m 9 %) (k.a 4 %, k.m 5 %)

Minyak 2,839 kg

Massa komponen solid (dari minyak)


Kripik apel 1x 0,91 = Kripik apel 2 x 0,95 %
87,3395 x 0,91 = Kripik apel 2 x 0,95
Kripik apel 2 = 83,6620 kg
Mass in Mass out
Kripik apel 87,3395 kg Kripik apel 83,6620 kg
Minyak yang keluar 3,7195 kg
Jumlah 87,3395 kg 87,3395 kg
NERACA ENERGI

1. Pencucian
Masuk : Keluar :
Mapel = 373 kg Mapel = 373 kg
k.a = 84 % k.a = 84%
T = 25oC T = 25oC
C apel = 3640 J/Kg‫ﹾ‬C
C apel = 3640 J/Kg‫ﹾ‬C
Q in = m.c. ∆T
= 373 x 3640 x 25 Q out = m.c.∆T
= 33.943.000 J = 373 x 3640 x 25
= 33.943 KJ = 33.943.000 J
= 33.943 KJ

Q masuk Q out
Buah apel 33.943 KJ Irisan apel 33.943 KJ
Jumlah 33.943 KJ 33.943 KJ

2. Pengirisan/ pemotongan

Masuk : Keluar :
Mapel = 373 kg Mapel = 373 kg
k.a = 84 % k.a = 84%
T = 25oC T = 25oC
C apel = 3640 J/Kg‫ﹾ‬C
C apel = 3640 J/Kg‫ﹾ‬C
Q in = m.c. ∆T
= 373 x 3640 x 25 Q out = m.c.∆T
= 33.943.000 J = 373 x 3640 x 25
= 33.943 KJ = 33.943.000 J
= 33.943 KJ
Q masuk Q out
Buah apel 33.943 KJ Irisan apel 33.943 KJ
Jumlah 33.943 KJ 33.943 KJ

3. Perendaman

Masuk : Keluar :
Mapel = 373 kg Mapel = 371,232 kg
k.a = 84% k.a = 84,4%
T = 25oC T = 24oC

C apel = 3640 J/Kg‫ﹾ‬C C apel = 3640 J/Kg‫ﹾ‬C

Q in = m.c.∆T Q out = m.c. ∆T


= 373 x 3640 x 25 = 371,232 x 3640 x 24
= 33.943.000 J = 32.430.827,52 J
= 33.943 KJ = 32.430,828 KJ

Q masuk Q out
Apel irisan 33.943 KJ Apel irisan 32.430,828 KJ
Panas yang keluar 1,5122 KJ

Jumlah 33.943 KJ 33. 943 KJ

4. Penggorengan

Masuk : Keluar :
Mapel = 371,232 kg Mapel = 83,6620 kg
k.a = 84,4% k.a = 4%
T = 24oC T = 80oC
C apel = 3640 J/Kg‫ﹾ‬C Kadar air keripik apel = 4%
Kadar lemak keripik apel = 0%
Q in (apel) = m.c. ∆T Cavg= 1674,72 (0) + 837,36 (0,807) + 3640
=371,232 x 3640 x 24 (0,04)= 0 + 675,74952 + 145,6 = 821,34952
= 7519,675392 J J/Kg‫ﹾ‬C
= 7,5197 KJ

M minyak = 8,73395 kg Q out (kripik apel)= m.cavg.∆T


C minyak = 2,9 KJ= 2900 J = 83,6620 x 821,34952 x (80-25)
T = 25‫ﹾ‬C = 3.779.365,895 J = 3.779,366 KJ
Q in (minyak)= m.c. ∆T
= 8,73395 x 2900 x 25 Q out (minyak) = m.c. ∆T
= 633.211,375 J = 8,73395 x 2900 x (80-25)
= 633,212 KJ =1.393.065,025 J
= 1.393,065 KJ

L= 2676 KJ = 2676000 J
M uap = 292,62645 kg
Q out (uap) = m.L
= 2676000 x 292,62645
= 783.068.380,2 J
= 783.068, 3802 KJ

Q masuk Q out
Apel irisan 7,5197 KJ Kripik apel 3.779,366 KJ
Minyak 633,212 KJ Minyak 1.393,065 KJ
Uap 783.068, 3802 KJ

Jumlah 640,7317 KJ 788.240,8112 KJ

Q masuk < Q keluar , berati ada energi yang diterima kedalam bahan.
5. Spinning (penirisan)

Masuk : Keluar :
Mapel = 87,3395 kg Mapel = 83,6620 kg
k.a = 4% mminyak = 2,839 kg
T = 40oC k.a = 4%
T = 25oC
c apel = 3640 J/Kg.C
Ckripik = 2846,76 J/Kg.K
Q in (apel) = m.c. ∆T Cminyak = 2900 J
= 87,3395 x 3640 x
40 Q out kripik apel = m.c. ∆T
= 12.716.631,2 J = 83,6620 x 2846,76 x 25
= 12.716,6312 KJ = 5.954.140,878 J
= 5.954,140878 KJ

Q out minyak = m.c. ∆T


= 2,839 x 2900 x 25
= 205.827,5 J
= 205, 8275 KJ

Q masuk Q out
Kripik apel Kripik apel
12.716,6312 KJ 5.954,140878 KJ
Minyak 205, 8275 KJ

Jumlah 12.716,6312 KJ 6.159,968378 KJ

Q masuk > Q keluar, berati ada panas yang terperangkap dalam alat atau bahan.
TABEL NERACA ENERGI

Kebutuhan Input (KJ) Energi Output (KJ) Energi Kapasitas Kapasitas


(Kwh) (Kwh) produksi Alat
(kg/jam)
Air (washer) 33.943 0,009429 33.943 0,009429 800-1000 1500 watt
Air (perendaman) 33.943 0,009429 33.943 0,009429 * *

Listrik slicer) 33.943 0,009429 33.943 0,009429 75-100 370 watt

Listrik (vacuum 640,7317 0,177778 788.240,8112 0,218956 50-80 3300 watt


frying)
Listrik (spinner) 12.716,6312 0,003532 6.159,968378 0,001711 25 400-750 watt

*perendaman tidak memakai mesin, direndam dalam bak.

SPESIFIKASI ALAT/MESIN YANG DIGUNAKAN

1. Mesin untuk pencucian apel :


Air bubble vegetable washer (yang digunakan type QX-22)

Spesifikasi Mesin ini :

Air Buble
Conveyor untuk mengangkat sayuran bersih

Body dari Stainless Steel

Harga : Rp 8.386.463,00
Digunakan tipe QX-22 dengan produk 373 kg sehingga dibutuhkan waktu 10 menit.
2. Mesin Perajang Apel
Fungsi sebenarnya untuk merajang tempe namun bisa digunakan untuk merajang
buah dan sayur seperti apel, singkong, wortel, kentang dll.

Spesifikasi :
Tipe : PRJ-SBG
Dimensi : 95cm x 60cm x 103cm
Penggerak : Motor Dinamo ½ Hp (370 watt), 220 v
Rpm : 1.400
Bahan : Cover Stainless, Pisau Baja, Rangka Besi
Pendorong bahan : otomatis
Kapasitas : 75-100 kg/jam
Merek : Agrowindo
Harga : Rp 4.000.000,00
Apel yang dipotong = 373 kg dengan kapasitas mesin 100 kg/jam maka untuk
produk 373 kg memakan waktu 1 jam untuk sekali produksi
3. Vacuum frying
Fungsi : untuk menggoreng apel secara vacuum.

Spesifikasi :
Bahan : full stainless steel
Dimensi mesin :200 x 180 x 120 cm
Posisi : horizontal
Kapasitas : 50 -80 kg/jam
Listrik : 3300 watt
Kontrol suhu : otomatis
Bahan bakar : LPG/Minyak tanah
Harga : Rp. 10.000.000,00
Apel yang akan digoreng : 371,232 kg
Dengan mesin yang berkapasitas 80kg/proses maka diperlukan minimal 2 mesin
untuk memenuhi kebutuhan. Dalam sekali produksi mesin bekerja selama +- 60
menit. Jika masing-masing diberi beban 186 kg maka mesin akan bekerja selama
+- 3 jam.

4. Spinner
Fungsi : untuk meniriskan keripik apel.
Spesifikasi :
Bahan :
 Silinder : Stainless Steel
Keranjang : vorporasi stainless steel
Tabung : stainless steel
Meja stainless steel
Rangka besi
Kapasitas : 25 kg /proses
Listrik : sekitar 400-750 watt, 220 V / 1 P
Dimensi : 100x85x80 cm
Harga : Rp 4.500.000,00
Jumlah kripik yang akan di spinning 87,3395 kg dengan kapasitas mesin 25
kg/proses,1 kali proses membutuhkan waktu sekitar 10 menit maka waktu total yang
dibutuhkan sekitar 30 menit maka diperkirakan cukup menggunakan 1 alat spinner.

5. Mesin Pengemas

Listrik : 650W
Kecepatan : 0-16m/min
Jenis Kemasan :
 Lebar : 6-15mm
 Tebal : 0.02-0.08mm
 Printing Letters : 1 lines 15 letters
Suhu : 0-300°C
Kapasitas : 5kg
Dimensi :840x380x550 mm

Harga Rp 3.500.000,00

Kripik apel yang akan dikemas sebanyak 83,6620 kg dengan kapasitas alat 5 kg dan
mempunyai kecepatan 0-16m/menit dengan 1 produk kemasannya sekitar 15-20 cm maka 1
mesin diperkirakan sudah mencukupi waktu yang dibutuhkan mesin untuk menyelesaikan
pengemasan seluruh produk sekitar 15 menit.
PETA PROSES PRODUKSI

NAMA OBYEK : Keripik Apel Poncokusumo (Kakusumo)

NOMOR PETA : 1

DIPETAKAN OLEH : Prilia R.P

TANGGAL DIPETAKAN : Selasa, 17 Mei 2016

Apel

Ditimbang 0-1

Dicuci 0-2

Dirajang 0-3

Direndam 0-4

Ditiriskan 0-5

Digoreng
0-6
vacuum frying

Ditiriskan dg 0-7
spinner

Diperiksa 1-2
kadar airnya

0-1
1-3
Dikemas

Penggudangan S-1
PETA ALIRAN PROSES :

Uraian Jarak Waktu


Kegiatan (m) (menit)

Pencucian
menggunakan
mesin Air
10
bubble
vegetable
washer
Perajangan
dengan mesin 2 60
perajang apel
Perendaman 2 5
Penirisan 5
Penggorengan
dg vacuum 3 180
frying
Penirisan dg
30
spinner
Pemeriksaan
10
kadar air
Pengemasan 15
Penggudangan 5
- RINGKASAN

JENIS JUMLAH Keterangan

7 Operasi

1 Inspeksi

- Transportasi

- Delay

1 Penggudangan/Storage

1 Operasi dan inspeksi

Total Jarak = 7 meter

Total Waktu = 320 menit = 5,3 jam


PENYUSUNAN DENAH DAN TATA LETAK

A. Derajat Keeratan Hubungan Tata Letak Pabrik

Penerimaan dan
pengeluaran bahan
A
2,3
A
Ruang produksi 3
A I
2,3 1,2
I O
Gudang bahan baku 1,2 2,3
I O U
3,5 2 2
A U I
Laboraturium 2,3 2 2,3
I I I
I
2,3 2,5 2,4
2,3 O I X
I
Ruang Pengemasan 2,3 2,4 1,2,5
2 U X O
I U 1,2,5
1,2 2
2,3 1,3 O
I O
O 2
Sumber air 2,4 3
1 X I
E U
2,3 1,5 4
1,4 U U
U
Gudang bahan jadi 1,2 2
I 1,2 X O
4 1,5 2
X U
Kantor 1,5 2
X U
1,2 5
Ruang Pembuangan I
Limbah 4
U
2
Ruang Perlengkapan
Umum Kode Keterangan
A Absolut harus dekat

No. Alasan E Harus Dekat

1 Lingkungan I Cukup Dekat

2 Kenyamanan Tidak Harus Saling


O
3 Transportasi (Aliranbahan) Berdekatan

4 Komunikasi U Bebas, tidak berkaitan

5 Keamanan X Tidak Boleh berdekatan


B. Urutan Pusat Aktivitas

V (rij = A) = 34= 81 V (rij = I) = 32 = 9 V (rij = U) = 30 = 1

V (rij = E) = 33 = 27 V (rij = O) = 31 = 3 V (rij = X) = -

Total Urutan
Penerimaan dan
Pengeluaran 81 81 9 3 1 9 9 - 3 196 GBB
bahan (PPB)
Ruang produksi
81 81 9 3 1 9 9 - 3 196 RPR
(RPR)
Gudang bahan
81 81 9 81 9 3 1 - 9 274 PPB
baku (GBB)
Laboraturium
9 9 9 9 9 1 9 - 1 56 RPG
(LB)
Ruang
pengemasan 3 3 81 9 9 1 9 - 1 116 GBJ
(RPG)
Sumber air (SA) 1 1 9 9 9 27 1 - 1 58 SA
Gudang bahan
9 9 3 1 3 27 9 - 1 62 LB
jadi (GBJ)
Kantor (Ktr) 9 9 1 9 1 1 9 - 9 48 KTR
Ruang
Pembuangan - - 3 - 1 - - - 1 5 RPU
limbah (RPL)
Ruang
Perlengkapan 3 3 9 1 3 1 1 9 1 31 RPL
Umum (RPU)

Urutan Pusat Aktivitas:

1. Gudang bahan baku


2. Ruang produksi
3. Penerimaan dan pengerluaran bahan
4. Ruang pengemasan
5. Gudang barang jadi
6. Sumber air
7. Laboraturium
8. Kantor
9. Ruang perlengkapan umum
10. Ruang pembuangan limbah

C. Tata Letak Pabrik


Tata Letak Pabrik Berdasarkan Aliran Bahan

Penerimaan dan Gudang bahan Sumber air


Pengeluaran bahan baku

Ruang Kantor Ruang Produksi Laboratorium


Perlengkapan
umum

Gudang produk Ruang pengemasan


jadi

Ruang
Pembuangan
Limbah
TATA LETAK PABRIK SECARA KESELURUHAN (DENAH)

TATA LETAK RUANG PRODUKSI


KEBUTUHAN UTILITAS

A. Kebutuhan Listrik

Listrik untuk Penerangan setiap ruang :

1. Pos Satpam masuk dan keluar


1 Pos satpam Luas = 2m x 4m = 8 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 8
N = 1125 ×0,5 ×0,7

N = 1,2 = 1 lampu
Untuk 2 pos satpam butuh 2 lampu

Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt


Switch 20% : 15 watt x efisiensi 1,2 = 18 watt/16 m2 = 1,125 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 1 watt/m2

2. Parkir Mobil dan Motor


Luas = 5m x 7m = 35m2
Butuh 17 watt x 75 lumen = 1275 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 ×35
N = 1275 ×0,5 ×0,7

N = = 4,7 = 5 lampu

Daya : 5 lampu x 17 watt = 85 watt


Switch 20% : 85 watt x efisiensi 1,2 = 102 watt/35 m2 = 2,9 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2

3. Taman 1
Luas = 3m x 2 m = 6 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 6
N= 1125 ×0,5 ×0,7

N = 0,3 (1 lampu)

Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt


Switch 20% : 15 watt x efisiensi 1,2 = 18 watt/6 m2 = 3 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2
4. Taman 2
Luas = 10m x 3m = 30m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 30
N= 1125 ×0,5 ×0,7

N = 4,5 lampu = 4 lampu

Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt


Switch 20% : 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/30 m2 = 2,4 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2

5. Toilet 1
Luas = 2m x 2m = 4m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 4
N= 1125 ×0,5 ×0,7

N = 0,6 lampu = 1 lampu

Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt


Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 15 watt/10 m2 = 1.5 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2

6. Resepsionis
Luas = 5m x 2m = 10m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 10
N= 1125 ×0,5 ×0,7

N = 1,5 lampu = 2 lampu

Daya : 2 lampu x 15 watt = 30 watt


Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 36 watt/10 m2 = 3,6 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2

7. Ruang Pertemuan
Luas = 5m x 5m = 25m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N=
𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 25
N= 1125 ×0,5 ×0,7

N = 4 lampu

Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt


Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 60 watt/25 m2 = 2,4 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2

8. Toilet (dalam resepsionis)


Luas = 2,5m x 3m = 7,5m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 7,5
N= 1125 ×0,5 ×0,7

N = 1,2 lampu = 2 lampu (untuk pria dan wanita)

Daya : 2 lampu x 15 watt = 30 watt


Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 36 watt/10 m2 = 3,6 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2

9. Mushola (ada toilet)


Luas = 6m x 5m = 30m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 30
N= 1125 ×0,5 ×0,7

N = 4,5 lampu = 4 lampu

Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt


Switch 20% : 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/24 m2 = 3 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2

10. Kantin
Luas = 6m x 5m = 30m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 30
N= 1125 ×0,5 ×0,7

N = 4,5 lampu = 4 lampu

Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt


Switch 20% : 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/24 m2 = 3 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2

11. Sumber Air


Luas = 2m x 2m = 4m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N=
𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 4
N= 1125 ×0,5 ×0,7

N = 0,6 lampu = 1 lampu

Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt


Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 15 watt/10 m2 = 1.5 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
12. Laboratorium
Luas = 5m x 5m = 25m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 25
N= 1125 ×0,5 ×0,7

N = 4 lampu

Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt


Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 60 watt/25 m2 = 2,4 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2

13. Gudang Penyimpanan bahan baku


Luas = 9m x 4m = 36m2
Butuh 35 watt x 75 lumen = 2625 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
100 × 36
N= 2625 ×0,5 ×0,7

N = 3,9 lampu = 4 lampu

Daya : 4 lampu x 35 watt = 140 watt


Switch 20% : 140 watt x efisiensi 1,2 = 168watt/36 m2 = 4,6 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 5 watt/m2

14. Penerimaan dan Pengeluaran barang


Luas = 5m x 4m = 20 m2
Butuh 35 watt x 75 lumen = 2625 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
100 × 20
N = 2625 ×0,5 ×0,7

N = 2 lampu

Daya : 2 lampu x 35 watt = 70 watt


Switch 20% : 70 watt x efisiensi 1,2 = 84watt/20 m2 = 4,2 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2

15. Ruang Produksi


Luas = 10m x 12m = 120m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
200 × 120
N = 3000 ×0,5 ×0,7

N = 22,8 lampu = 23 lampu

Daya : 23 lampu x 40 watt = 920 watt


Switch 20% : 920 watt x efisiensi 1,2 = 1104 watt/120 m2 = 9 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 9 watt/m2

16. Kantor
Luas = 5m x 6m = 30m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸
200 × 30
N = 3000 ×0,5 ×0,7

N = 5,7 lampu = 6 lampu


Daya : 6 lampu x 40 watt = 240 watt
Switch 20% : 240 watt x efisiensi 1,2 = 288 watt/30 m2 = 9,6 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 10 watt/m2

17. Ruang Pengemasan


Luas = 4m x 6m = 24m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸
200 × 24
N = 3000 ×0,5 ×0,7

N = 4,57 lampu = 5 lampu


Daya : 5 lampu x 40 watt = 200 watt
Switch 20% : 200 watt x efisiensi 1,2 = 240 watt/24 m2 = 10 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 10 watt/m2

18. Gudang Produk Jadi


Luas = 5m x 6m = 30 m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸
350 × 30
N=
3000 ×0,5 ×0,7

N = 10 lampu

Daya : 10 lampu x 40 watt = 400 watt


Switch 20% : 400 watt x efisiensi 1,2 = 480watt/30 m2 = 15 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 15 watt/m2

19. Ruang Perlengkapang umum


Luas = 3m x 2m = 6m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸
250 × 6
N = 3000 ×0,5 ×0,7

N = 1,4 lampu = 1 lampu

Daya : 1 lampu x 40 watt = 40 watt


Switch 20% : 40 watt x efisiensi 1,2 = 48watt/6 m2 = 8 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 8 watt/m2

20. Pembuangan limbah

Untuk setiap ruang Luas = 4m x 2m = 8m2


Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸
60 × 8
N = 1125 ×0,5 ×0,7

N = 1,3 lampu = 1 lampu


Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt
Switch 20% : 15 watt x efisiensi 1,2 = 18watt/8 m2 = 2,25 watt/m2
Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
Ada 2 ruang pembuangan limbah, sehingga dibutuhkan lampu 1 x 2 ruang = 2 lampu

Listrik untuk Peralatan

1. Pompa 500 watt


2. Air bubble vegetable washer 1500 watt
3. Perajang apel = 370 watt
4. Vacuum frying = 3300 watt
5. Spinner = 400 watt
6. Pengemas (sealer) 650 watt

TABEL KEBUTUHAN LISTRIK PER HARI


Lama Total Total
Daya Nyala Energi Energi
No. Keluaran Listrik (W) (jam) (W) (KwH)
Pos Satpam (masuk &
1. keluar) 1,125 8 9 0,009
2. Parkir mobil & motor 2,9 8 23,2 0,0232
3. Taman 1 3 8 24 0,024
4. Taman 2 2,4 8 19,2 0,0192
5. Toilet 1 1,5 8 12 0,012
6. Resepsionis 3,6 8 28,8 0,0288
7. Ruang Pertemuan 2,4 8 19,2 0,0192
8. Toilet dalam resepsionis 3,6 4 14,4 0,0144
9. Mushola 3 8 24 0,024
10. Kantin 3 4 12 0,012
11. Sumber air 1,5 8 12 0,012
12. Laboratorium 2,4 8 19,2 0,0192
13. GPBB 4,6 8 36,8 0,0368
14. PPB 4,2 8 33,6 0,0336
15. Ruang Produksi 9 8 72 0,072
16. Kantor 9,6 8 76,8 0,0768
17. Ruang Pengemasan 10 8 80 0,08
18. GPJ 15 8 120 0,012
19. RPU 8 4 32 0,032
20. Pembuangan limbah 2,25 8 18 0,018
21. Pompa 500 8 4000 0,04
22. Air bubble washer 1500 8 12000 12
23. Perajang ape 370 8 2960 2,96
24. Vavuum frying 3300 8 26400 26,4
25. Spinner 400 8 3200 3,2
26. Pengemas (sealer) 650 8 5200 5,2
27. Exhaust fan 750 8 6000 6
28. Blower 36 2 72 0,072
29. Laptop 130 8 1040 1,04
30. Printer 350 8 2800 2,8
31. Conveyor 481 8 3848 3,848
32. Dispenser 900 8 7200 7,2
33. Telp & Fax 150 8 1200 1,2
total = 1,209

KEBUTUHAN AIR

Dalam 1 shift mengolah 373 kg apel dengan 8 jam kerja

No. Jenis Kebutuhan


(L/hari)
1. Proses produksi 1325
2. Sanitasi alat 400
3. Sanitasi pekerja 250
4. Ibadah (wudhu) 225
5. Taman 300
6. Kantin 350
7. Fasilitas lain 150
Total 3000

12 m
2 samb.
lurus

50 m
12 samb.
lurus

25 m
3 sambungan siku 5 samb.
lurus

Keterangan :
Tinggi tandon = 12 m
Kedalaman sumur = 25 m
Jarak penghubung = 50 m
Pipa yang digunakan jenis PVC 
D = ¾ inc = 22 mm = 0,022 m  r = 0,011 m
P = 4 m / pipa
Debit
Jumlah kebuthan air total = 3000 L/hari
Debit ( Q ) = 3 m3/8 jam
= 0,375 m3/jam
= 0,375 m3/3600s = 0,000104167 m3/s
Energi Potensial
Ep = m x g x h = 9,8 m/s2 x ( 12 + 25 ) m = 9,8 m/s2 x 37 m = 362,6 J
𝐸
V=𝐸
0,000104167 𝐴 = 𝜋𝑟 2
V=
0,00038 𝐴 = 3,14 𝑥 (0,011 𝑚 )2
V = 0,274 m/s A = 0,00038 m2
Faktor karena sambungan :
a. Sambungan lurus
K = 0,13 x (2 + 12 + 5)
K = 2,47 Jumlah Faktor karena sambungan
b. Sambungan siku Ktotal = 2,47 + 2,22 + 1
K = 0,74 x 3 Ktotal = 5,69  6
K = 2,22
c. Saat air keluar
Diasumsikan K = 1
Energi Kinetik
𝐸2
Ek = 𝐸 2
(0,274)2
Ek = 6 2

Ek = 0.225 J

Energi Friksi 𝐷𝑣𝜌


RL =
𝜇
4𝐸.𝐸2 𝐸
Ef = 𝐸 0,022 𝑥0,274 x 988
𝟐 𝐸
RL = = 5955,664 turbulen
0,001
4(0,0048).0,2742 87
Ef = 𝐸
𝟐 0,022
Nilai f dilihat dari table diperoleh 0,0048
Ef = 2,847 m2/s2

E Total
ET = Ep + Ek + Ef
ET = ( 362,6 + 0.225 + 2,847) J
ET = 365,672 J
Daya
P pompa = Et x ρ x Q
P= 365,672 J x 998 kg/m3 x 0,01 m3/s
P = 3649,407W
P pompa yang dibutuhkan (efisiensi 85 %)
P pompa = P/ ƞ = 3649,40/ 85% = 4293,42 W

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja didasarkan pada dampak korban

Kategori A Kategori B Kategori C Kategori D


Potensi bahaya Potensi bahaya Risiko terhadap Potensi bahaya
yang yang kesejahteraan atau yang
menimbulkan menimbulkan kesehatan sehari- menimbulkan
risiko dampak risiko langsung hari risiko pribadi dan
jangka panjang pada keselamatan psikologis
pada kesehatan
Bahaya faktor Kebakaran Air minum Pelecehan
kimia (debu, uap termasuk
logam, uap) intimidasi dan
pelecehan seksual
Bahaya faktor Listrik Toilet dan fasilitas Terinfeksi
biologi (penyakit mencuci HIV/AIDS
dan gangguan oleh
virus, bakteri,
binatang, dsb)
Bahaya faktor Potensi bahaya Ruang makan atau Kekerasan di
fisik (bising, mekanikal (tidak kantin tempat kerja
penenrangan, adanya pelindung
getaran, iklim mesin)
kerja, jatuh)
Cara bekerja dan House keeping P3k di tempat Stress
bahaya faktor (perawatan buruk kerja
ergonomis (posisi pada peralatan)
bangku kerja,
pekerjaan
berulang-ulang,
jam kerja yang
lama)
Potensi bahaya Transportasi Narkoba di tempat
lingkungan yang kerja
disebabkan oleh
polusi pada
perusahaan di
masyarakat

Untuk menghindari terjadinya risiko bahaya tersebut perlu diterapkan aturan K3 antara lain :
 Dilakukan pengendalian bahan kimia di lingkungan kerja secara teknis sehingga kadar
bahan-bahan kimia di udara lingkungan kerja tidak melampaui nilai ambang batas
(NAB).
 Memasang peralatan pembuangan pada sumber polutan , menggunakan rotasi pekerjaan
untuk mempersingkat pejanan pekerja terhadap bahaya
 Menggunakan APD yang diperlukan untuk melindungi perkerja, seperti respirator,
masker, sarung tangan.
 Mengikuti sistem komunikasi bahaya bahan kimia yang sesuai melalui lembar data
keselamatan (LDK) dan label dan bagaimana menginterpretasikan LDK dan labet tsb.
 Gunakan alat pelindung diri seperti penutup telingan (earplug dan earmuff) di lokasi
dengan kebisingan yang tidak dapat dikurangi.
 Para pekerja harus mendapat tingkat penerangan yang sesuai sehingga mereka tidak
bekerja dengan posisi membungkuk atau memicingkan mata.
 Untuk mencegah risiko getaran maka perlu dilakukan pengendalian pada sumbernya
dengan mendesain ulang peralatan dan memasang penyerap getaran atau peredam kejut.
 Bila getaran disebabkan oleh mesin besar, pasang penutup lantai yang bersifat menyerap
getaran di workstation dan gunakan alas kaki dan sarung tangan yang menyerap kejutan.
 Memastikan bahwa posisi dinding dan pembagi ruangan tdak membatasi aliran udara.
 Menyediakan ventilasi yang mengalirkan udara di tempat kerja, tanpa meniup langsung
pada mereka yang bekerja di dekat iitu.
 Menyediakan posisi kerja atau tempat duduk yang sesuai, meliputi sandararan, kursi atau
bangku.
 Mendesain warkstation sehingga alat-alat mudah dijangkau dan bahu pada posisi netral
dan rileks.
 Untuk pengendalian bahaya listrik sentuh langsung dilakukan isolasi bahian aktif,
menutup dengan penghalang atau selungkup, memnuat rintangan, memberi jarak aman,
menggunakan APD yang tepat.untuk pengendalian listrik dari sentuh tidak langsung
memasang grounding atau pembumian pada peralatan listrik,
 Menutup semua instalasi yang terbuka
 Mengisolasi bagian aktif/konduktor
 Mempperbaiki penutup instalasi yang rusak
 Mengecek atau memeriksa kondisi kawat
 Menggunakan peralatan / sistem pengaman
 Berjalan di area pejalan kaki.
 Selalu tengok kanan kiri saat akan menyeberang.
INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH

Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan keripik apel yaitu limbah pada berupa tangkai
dan daun apel yang tidak digunakan diolah menjadi pupuk kompos sedangkan limbah cair
dari hasil pencucian, limbah toilet dan limbah cair lainnya diolah dengan sistem proses aerasi
kontak.

 Pengolahan primer : air limbah dialirkan melalui saringan kasar (bar screen) untuk
menyaring sampah yang berukuran besar seperti sampah daun, kertas, palstik dll.
Setelah melalui screen air limbah dialirkan ke bak pengendap awal, untuk
mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak
pengendapan, juga berfungsi sbg bak pengontrol aliran. Untuk air limbah yang berasal
dari ruang produksi, air limbah akan melewati Grease Trap diaman kandungan Grease
akan dikurangi sampai 95%. Pada level Grease 5% (maksimal 7%) bakteri masih
akan bisa bertahan hidup dan mampu menguraikan limbah organic yang di air limbah.
 Pengolahan sekunder : Proses pengolahan sekunder ini terdiri dari bak kontaktor
anaerob (anoxic) dan bak kontaktor aerob. Air limpasan dari bak pengendap awal
dipompa dan dialirkan ke bak penenang, kemudian dari bak penenang air limbah
mengalir ke bak kontaktor anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up Flow).
Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik.
Jumlah bak kontaktor anaerob ini dibuat 2 unit, sesuai dengan kualitas dan jumlah air
baku yang akan diolah, dengan BOD rata-rata di 350 ppm dan debit 300 m3/hari.
ANALISA EKONOMI

ANALISA EKONOMI (MODAL DAN


BIAYA)
Peralatan dan Mesin Produksi
Harga satuan
No. Nama Alat Jumlah (Rp) Harga beli (Rp)
1. Air bubble vegetable washer 1 8.363.463,00 8.363.463,00
2. Perajang apel 1 4.000.000,00 4.000.000,00
3. Vacuum frying 1 10.000.000,00 10.000.000,00
4. Spinner 1 4.500.000,00 4.500.000,00
5. Pengemas 1 3.500.000,00 3.500.000,00
6. Timbangan 1 300.000 300.000
8. Hand pallet 1 3.000.000,00 3.000.000,00
Total 33.663.463,00

Alat Perkantoran
Harga satuan
No. Nama alat Jumlah (Rp) Harga Pembelian

1. Komputer 3 2.500.000,00 7.500.000,00

2. AC 1 8.000.000,00 8.000.000,00

3. Kipas Angin 1 100.000,00 100.000,00

4. 1 set meja kursi kantor 10 500.000,00 5.000.000,00

5. Lemari admin 2 550.000,00 1.100.000,00

6. Printer 2 450.000,00 900.000,00

7. Dispenser 1 200.000,00 200.000,00

8. ATK 1 set 300.000,00 300.000,00

9. Genset 150 KVA 1 60.000.000,00 60.000.000,00

10. Lampu 80 7.000,00 560.000,00

total 83.660.000,00
Tanah dan Bangunan
No. Nama Nilai satuan harga satuan harga pembelian

1. Tanah 500 m2 150.000,00 75.000.000,00

2. Bangunan 375 m2 700.000,00 262.500.000,00

3. Instalasi Pipa 1 paket 10.000.000,00 10.000.000,00

4. Instalasi Listrik 1 paket 12.000.000,00 12.000.000,00


Instalasi
5. Pembangunan 1 paket 5.000.000,00 5.000.000,00

Total 364.500.000,00

Akomodasi
Harga satuan
No. Jenis Jumlah (Rp) Harga Pembelian

1. Mobil box kontainer 2 100.000.000,00 200.000.000,00

 TOTAL MODAL TETAP = Rp 681.823.463,00

Modal Tidak Tetap


No satua harga harga
. Nama bahan nilai n satuan pembelian harga perbulan

1. Apel 373 kg 6.000,00 2.238.000,00 67.140.000,00

2. Minyak goreng 100 kg 20.000,00 2.000.000,00 60.000.000,00

34.000.000,0
3. Kemasan Al. foil 10.000 pcs 3.400,00 0 1.020.000.000,00

Total 1.147.140.000,00
Biaya Operasional
Pabrik
No. Kebutuhan Nilai Satuan Harga satuan Harga total
Biaya penyusunan
1. alat 4 % 377.616.000,00 15.104.640,00

2. Perawatan alat 3 % 782.616.000,00 23.478.480,00


Perawatan
3. bangunan 0.3 % 364.500,00 1.093,50

4. Listrik 1,209 KwH 1.342,98 1.623,66

6. Solar 250 Liter 6.450,00 1.612.500,00

7. PDAM 3000 liter 1.500,00 4.500.000,00

8. Biaya tak terduga 2 % 1.673.200,00

9. Biaya Labolatorium 2 % 1.673.200,00

10. Pengolahan limbah 1 % 836.600,00


Total 48.881.337,00

Biaya Operasional Kantor


No. Kebutuhan Jumlah Harga satuan Total harga

1. Perizinan 6.500.000,00 6.500.000,00

2. Penyusutan alat kantor 4% 88.835.500,00 3.553.420,00

3. Komunikasi 500.000,00 500.000,00

4. Administrasi 2.000.000,00 2.000.000,00

5. Pemasaran 3.000.000,00 10.000.000,00

6. Perawatan alat kantor 3% 88.835.500,00 2.665.065,00


Total 25.218.485,00

JUMLAH MODAL KESELURUHAN = Rp 1.903.063.285,00


Biaya Tenaga
Kerja
Jumlah
Jabatan (orang) Gaji/bulan Total Gaji

Direktur utama 1 5.000.000,00 5.000.000,00

Finance 2 3.500.000,00 7.000.000,00

Marketing 2 3.500.000,00 7.000.000,00

QA 1 4.000.000,00 4.000.000,00

QC 1 3.500.000,00 3.500.000,00

RnD 1 3.500.000,00 3.500.000,00

HrD 1 3.500.000,00 3.500.000,00


Karyawan
(buruh) 2 2.188.000,00 4.376.000,00

Satpam 2 2.188.000,00 4.376.000,00


Rp
Total 42.252.000,00

Fix cost (biaya tetap) :


No. Kebutuhan Nilai Satuan Harga satuan Total Harga

1. Penyusutan modal total 5 % 1.903.063.285,00 95.153.164,25

2. Operasional pabrik 1 set 48.881.337,00 48.881.337,00


Operasional
3. perkantoran 1 set 25.218.485,00 25.218.485,00

4. Biaya tetap pekerja 1 set 42.252.000,00 42.252.000,00

total 211.504.986,25
Variable cost (biaya tidak tetap)
Modal Tidak
Tetap
harga
No. Nama bahan nilai satuan harga satuan pembelian harga perbulan

1. Apel 373 kg 6.000,00 2.238.000,00 67.140.000,00


Minyak
2. goreng 100 kg 20.000,00 2.000.000,00 60.000.000,00
Kemasan
3. Al. foil 10.000 pcs 3.400,00 34.000.000,00 1.020.000.000,00

Total 1.147.140.000,00

 ANALISA EKONOMI LANJUTAN


 Total Biaya
=biaya tetap + biaya tidak tetap
= Rp 211.504.986,00 + Rp 1.147.140.000,00 = Rp 1.358.644.986,00
 Total Modal
=modal tetap + modal tidak tetap
= Rp 681.823.463,00
 Total Modal + Total Biaya = Rp 2.040.488.449,00
 Biaya variable per unit = biaya tidak tetap / jumlah produk yang dijual
= Rp 1.147.140.000,00 /( 1680x 3= 5040 ×24 hari)
diasumsikan sekali produksi 1680 bungkus (50gr per bungkus) dan produksi
dilakukan 3x (3 shift per hari) hari minggu libur
=Rp 1.147.140.000,00 / 120.960 = Rp 9.400,00
Kapasitas produksi per tahun = (5040x24x12) = 1.451.520 kemasan
Harga per kemasan = Rp. 10.000,00
Maka pendapatan/tahun = 1.451.520 x Rp. 10.000,00 = Rp 14.515.200.000,00
 Modal + Biaya = Rp 2.040.488.449,00
 Interest Rate = 10% = 0,1%. Periode 5 tahun
 Pendapatan tahunan = Rp 14.515.200.000,00
 Biaya tidak tetap = Rp 1.147.140.000,00
 Arus kas = Rp 14.515.200.000,00- Rp 1.147.140.000,00 = Rp 13.368.060.000,00
 Garis Waktu
 i=10%
14.515.200.000
14.515.200.000 14.515.200.000 14.515.200.000 14.515.200.000 14.515.200.00 14.515.200.00
0 0

F5
F0 F1 F2 F3 F4 F6 F7

2.040.488.449 1.147.140.00 1.147.140.00 1.147.140.00 1.147.140.00 1.147.140.00 1.147.140.0 1.147.140.0
0 0 0 0 0 00 00

 NPW = F0 / (1 + i)0 + F1 / (1 + i)1 + F2/(1 + i)2 + F3/(1 + i)3 + F4/(1+i)4 + F5/(1+i)5


F6/(1+i)6 + F7/(1 + i)7
= -2.040.488.499/(1+0,1)0 + 13.368.060.000/(0,1)1 + 13.368.060.000/(1+0,1)2
+13.368.060.000/(1+0,1)3 + 13.368.060.000/(1+0,1)4 +13.368.060.000/(1+0,1)5
= -2.040.488.499+ 1.336.806.000 + 1.104.798.347 + 1.004.362.134 + 913.056.485 +
830.051.350
= Rp 3.148.585.817
 Investasi ini bernilai positif dengan keuntungan mencapai Rp 3.148.585.817 dalam 5
tahun.

NET PRESENT VALUE (NPV)

Perhitungan NPV :

Tahun Tingkat Bunga


Arus Kas (2) Nilai Sekarang (4= 2x3)
(1) 10% (3)
13.368.060.000 Rp 6.763.506.270,75
1 0.9091
13.368.060.000 Rp 6.148.236.258,00
2 0.8264
13.368.060.000 Rp 5.589.508.592,25
3 0.7513
13.368.060.000 Rp 5.081.371.447,50
4 0.683
13.368.060.000 Rp 4.619.360.954,25
5 0.6209
Total Nilai Sekarang (PV) Rp28,201,983,523,00
Investasi awal Rp 2.040.488.449,00
Rp 26.161.495.073,00
Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Nilai PV positif sebesar Rp 26.161.495.073,00 artinya proyek investasi ini layak
 Laba
 Laba kotor per tahun : pendapatan – total biaya produksi
: Rp 14.515.200.000,00- Rp 1.358.644.986,00
=Rp 13.156.555.014,00
 Pajak penghasilan (10% laba kotor)
: 0,10 × Rp 13.156.555.014,00
= Rp 131.565.550,00
 Laba bersih pertahun = laba kotor – pajak penghasilan

= Rp 13.156.555.014,00- Rp 131.565.550,00

= Rp 13.024.989.464,00

 Waktu pengembalian modal (POT) n = Tahun terakhir dimana jumlah arus


kas
Tahun masih belum bisa menutup investasi
Arus kas Arus kas kumulatif mula-mula
ke-
a = Jumlah investasi mula-mula
Rp Rp b = Jumlah kumulatif arus kas pada
13.368.060.000,00 13.368.060.000,00 tahun ke – n
1 C = Jumlah kumulatif arus kas pada
Rp Rp tahun ke n + 1
13.368.060.000,00 26.736.120.000,00
2
Rp Rp
13.368.060.000,00 40.104.180.000,00
3
Rp Rp
13.368.060.000,00 53.472.240.000,00
4
Rp Rp
13.368.060.000,00 66.840.300.000,00
5
 Lama laju pengembalian modal yang disyaratkan adalah 2 tahun
𝑎−𝑏
 POT = =1+ 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑐−𝑏
Rp 681.823.463,00−Rp 13.368.060.000,00
=1+ 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Rp 26.736.120.000,00 − Rp 13.368.060.000,00

= 1 + 668.455.403,00/13.368.060.000,00
= 1 + 0,05
= 1,05
 Periode pengembalian 1,05 tahun, lebih kecil dari yang disyaratkan. Maka proyek
investasi ini layak diterima
 IRR
 Investasi Awal sebesar 2.550.580.764 dengan bunga persyaratan 10%

Tingkat Tingkat
Nilai Sekarang
Tahun Arus kas Bunga bunga Nilai sekarang
(PV)
11% 15%
13.368.060.000 6.763.506.270,75
1 0.9009 0.8696 5.881.545.052,00
13.368.060.000 6.148.236.258,00
2 0.8116 0.7561 4.648.681.435,00
13.368.060.000 5.589.508.592,25
3 0.7312 0.6575 3.675.101.899,00
13.368.060.000 5.081.371.447,50
4 0.6587 0.5718 2.905.528.193,00
13.368.060.000 4.619.360.954,25
5 0.5935 0.4972 2.296.746.266,00
Total Nilai PV 19.407.602.845,00
28.201.983.523,00
681.823.463,00 681.823.463,00
Investasi Awal
27.520.160.060,00 18.725.779.382,00
Nilai sekarang bersih

 Basis 11%

Selisih Selisih PV dengan


Selisih PV
Bunga OI
11% 28.201.983.523,00 28.201.983.523,00
681.823.463,00
15% 19.407.602.845,00
8.794.380.678,00 27.520.160.060,00

 Basis 15%

Selisih Selisih PV dengan


Selisih PV
Bunga OI
19.407.602.845,00
11% 28.201.983.523,00
681.823.463,00
15% 19.407.602.845,00
8.794.380.678,00 18.725.779.382,00
 Basis 11%
 IRR = 11 + (27.520.160.060,00/8.794.380.678,00) x 1%
= 11 + 3,129289153 x 1% = 14%
 Basis 15%
 IRR = 15 + (18.725.779.382,00/ 8.794.380.678,00) x 1%
= 11 + 2,129289153 x 1% = 17%

 Nilai IRR yang didapatkan lebih besar dari bunga (10%), sehingga dapat dikatakan
bahwa Proyek investasi layak

 Metode BEP
 Total produksi 5 tahun = 1.451.520 kemasan x 5 tahun
= 7.257.600 kemasan
 Total biaya = 211.504.986,00 + 1.147.140.000,00 (x5)
= Rp 5.947.204.986,00
Rp 5.947.204.986,00
 BEP Harga = 7257600 kemaasan

=Rp 819,4451314
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎
 BEP produksi = harga produk
Rp 5.947.204.986,00
= Rp10.000/kemasan

= 594.720 kemasan
 Berdasarkan hasil perhitungan BEP harga, harga minimal penjulan keripik apel adalah
Rp 819,00 per kemasan sedangkan penjualan yang ditetapkan sebesar Rp 10.000,00
Jadi Industri telah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan produk yaitu untuk
sebesar Rp 9.181,00
 Berdasarkan hasil perhitungan BEP produksi, produksi minimal keripik apel selama 5
tahun adalah 594.720 kemasan sedangkan produksi yang ditetapkan 7.257.600
kemasan, dimana jumlah produksi ini sangat memenuhi batas minimal industri keripik
apel untuk dapat memeroleh keuntungan.
 Nilai B/C Ratio
pendapatan
 BC ratio = Total biaya
Rp 14.515.200.000,00
= Rp 5.947.204.986,00

= 2,44067592

 BC ratio dinyatakan layak karena nilai BC ratio > 1


 Indeks Profitabilitas
 Kriteria penilaian
 PI>1 layak
 PI<1 tidak layak
Tahun Bunga
Arus Kas Arus Kas x Bunga
ke - (10%)
13.368.060.000 Rp
1 6.763.506.270,75
0.9091
13.368.060.000 Rp
2 6.148.236.258,00
0.8264
13.368.060.000 Rp
3 5.589.508.592,25
0.7513
13.368.060.000 Rp
4 5.081.371.447,50
0.683
13.368.060.000 Rp
5 4.619.360.954,25
0.6209
Total Nilai PV Rp28.201.983.523,00

 NPV = Total Nilai PV – Investasi Awal


= Rp28.201.983.523,00- Rp 681.823.463,00
= Rp 27.520.160.060,00
 Indeks Keuntungan
PI = (Rp28.201.983.523,00/ Rp 681.823.463,00)
= 41,36258878
Karena PI>1, maka proyek investasi ini layak
DAFTAR PUSTAKA

Data Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Tanaman Perkebunan Per
Tahun. 2014. Poncokusumo.malangkab.go.id. diakses pada 22 Februari. 2015

Ibnu. 2012. Kandungan Vitamin dan Mineral dalam 100 gram Apel.
http://ibnum09.student.ipb.ac.id/2012/04/04/keripikapel/. Diakses pada 2 Maret 2016

Jumlah Tenaga Kerja Di Kabupaten Malang. 2014.www.Depnakertrans.Go.Id.Diakses Pada


22 Februari 2016

Jumlah Mata Pencaharian Sesuai Sektor Di Kabupaten Malang. 2014.


2014.malangkab.bps.go.id. diakses pada 22 Februari 2016

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. 2016.


http://dppka.malangkab.go.id/konten-51.html. diakses pada 22 Februari 2016.

Profil Kecamatan Poncokusumo.2014. http://poncokusumo.malangkab.go.id/?page_id=5.


Diakses pada 22 Februari 2016

Souvia.2010. Kemasan Alumunium.http://blogs.unpad.ac.id/souvia/files/2010/03/kemasan


alumunium1.pdf.Diakses pada 29 Februari 2016

Sofi. Pasca Panen. http://www.infoagribisnis.com/2015/06/budidaya-apel/.diakses pada


29 Februari 2016

Sarana dan Prasarana di Kecamatan Poncokusumo. 2014. Poncokusumo.malang.go.id.


diakses pada 22 Februari 2016

Struktur Penggunaan Tanah di Kabupaten Malang. 2014. Bag


pertanahan.malangkab.go.id.diakses pada 22 Februari 2016

Struktur kependudukan di kabupaten malang. 2014.malangkab.bps.go.id. diakses pada 22


Februari 2016

UMK (Upah Minimum Kabupaten).2016. http://jatimprov.go.id/read/berita


pengumuman/umk-2016-di-jatim-ditetapkan. diakses pada 22 Februari 2016.

Utari.2015.http://www.hara-international.com/2013/05/water-treatment-proses
menggunakan.html. Water Treatment Proses.Diakses pada 22 Mei 2016

Volin.2016.http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo
jakarta/documents/publication/wcms_237650.pdf.K3.Diakses pada 22 Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai