Disusun oleh:
Prilia Retno Pramesti (135100500111012)
Kelas G
Produk Keripik Apel : pemilihan produk keripik apel karena pembuatan keripik
cenderung mudah, tidak membutuhkan banyak alat berat, apel tidak mengandung
senyawa berbahaya atau alergen, biaya produksi tidak terlalu mahal, bisa diterima
masyarakat luas dan bisa dikonsumsi oleh seluruh masyarakat.
Penentuan lokasi : di Kabupaten Malang, Kecamatan Poncokusumo. Pemilihan
lokasi keripik apel yaitu berada di kabupaten Malang yang berada di perbatasan
sebelah timur kota Malang. Kabupaten Malang memiliki luas wilayah 353.486 Ha
atau 3.534,86 Km2 dengan luas daratan 351.872,62 Ha yang selebihnya adalah lautan,
sedangkan struktur penggunaan tanah terdiri dari (BPN kab. Malang, 2014) :
Data jumlah mata pencaharian sesuai sektor yang ada di Kabupaten Malang tahun 2010-
2014. Sektor-sektor tersebut antara lain sektor pertanian, sektor penggalian&pertambangan,
sektor industri pengolahan, sektor jasa dan lain lain dengan total pada tahun 2010 sebanyak
1.208.223 orang, tahun 2011 1.440.762, tahun 2012 1440.762, tahun 2013 1440.762 dan
tahun 2014 1.440.762.
Dari berbagai komoditas yang ditanam di kabupaten malang, terdapat sektor komoditas Apel
di kecamatan Poncokusumo. Kecamatan Poncokusumo merupakan salah satu wilayah
diantara 33 Kecamatan yang saat ini terdapat di Kabupaten Malang,yang secara geografis
merupakan kawasan dengan kondisi lahan berupa hamparan lahan yang cenderung berbukit-
bukit karena berada di sebelah barat lereng gunung semeru yang sebagian besar merupakan
lahan produktif berada pada ketinggian antara 600 sampai dengan 1200 meter diatas
permukaan laut dengan curah hujan rata-rata antara 2300 mm samapai dengan 2500 mm per
tahun dan suhu rata-rata 21,7 derajat celcius serta berjarak tempuh ke ibu kota kabupaten
kurang lebih sejauh 24 KM.
Selain terdiri dari 17 Desa, wilayah Kecamatan Poncokusumo terdiri dari 46 Dusun, 170 RW
dan 820 RT, yang dipimpin oleh Bapak Camat Drs. SUKARLIN, MSi
Kecamatan Poncokusumo memiliki luas wilayah 20.632 ha. dengan penggunaan lahan
sebagai berikut :
6. Lain-lain : 57 Ha
Secara administratif wilayah Kecamatan Poncokusumo terdiri atas 43 dusun dan 17 desa
yaitu, : Desa Dawuhan, Karanganyar, Sumberejo, Jambesari, Pandansari, Ngebruk,
Ngadireso, Pajaran, Wonorejo, Argosuko, Karangnongko, Wonomulyo, Belung,
Wringinanom, Poncokusumo, Gubugklakah dan Desa Ngadas. Sedangkan jumlah penduduk
pada tahun 2010 sebanyak 99.389 jiwa terdiri dari 49.900 jiwa laki-laki, 49.480 jiwa
perempuan dan 27.420 KK, dengan mata pencaharian sebagian besar adalah petani
sebagaimana tergambar dalam prosentase mata pencaharian penduduk sebagai berikut :
Petani : 70 %
Pedagang : 12 %
Jasa : 15 %
PNS/ ABRI :3%
Komoditas unggulan yang terdapat dikecamatan Poncokusumo yaitu Apel dengan luas area
perkebunan 839,5 Ha dan produktivitasnya sebesar 10 ton/Ha. Sampai saat ini pemasaran
yang telah dilakukan yaitu di pasar-pasar regional seperti Jakarta, Bali, Semarang dan
Surabaya. Di wilayah ini juga telah dikembangkan produk olahan apel yaitu keripik apel dan
sari apel namun masih dalam skala industri rumahan dan kurang begitu berkembang. Oleh
karena tujuan pendirian pabrik keripik apel di wilayah ini untuk memperbesar produksi apel
olahan (keripik) agar lebih berkembang dan dikenal masyarakat luas. Secara lengkap
komoditas apel memiliki luas areaa tanam 839,5 Ha dengan luas area panen 335,8 Ha dan
produksi per tahun 134.320 ton per tahun (poncokusumo.malangkab.go.id, 2013).
Di kecamatan Poncokusumo terdapat 6.803 Ha tegalan yang belum digunakan sehingga
berpotensi untuk di bangun pabrik keripik apel. Pemilihan lokasi ini telah mempertimbangan
beberapa aspek yaitu kedekatan dengan sumber bahan baku (apel) yang secara mandiri
diproduksi oleh petani buah/masyarakat di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang
karena sebagian besar masyarakat di kecamatan Poncokusumo (70%) bermata pencaharian
sebagai petani sehingga hal ini sangat mendukung dalam hal penyediaan bahan baku (apel).
Jumlah pekerja juga telah tersedia dilihat dari data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
terdapat sebanyak 32.798 jiwa laki-laki serta 18.596 jiwa perempuan yang membutuhkan
pekerjaan. Hal ini juga memiliki dampak positif untuk mengurangi tingkat pengangguran di
wilayah Kabupaten Malang.
Stabilitas politik :
Kecamatan Poncokusumo juga memiliki stabilitas politik yang baik. Dan memiliki visi dan
misi organisasi antara lain Meningkatkan kualitas mutu pelayanan penyelenggaraan kegiatan
dibidang pemerintahan khuusnya pelayanan kepada masyarakat. Meningkatkan kualitas
pelaksanaan kegiatan dibidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban
umum,pembangunan perekonomian masyarakat desa,kesejahteraan sosial dan pengelolaan
aset di wilayah Kecamatan Poncokusumo. Meningkatkan kualitas pelaksanaan koordinasi dan
kerjasama dengan instansi terkait baik dalam jajaran Pemerintah Kabupaten Malang maupun
diluar jajaran Pemerintah Kabupaten Malang serta dengan seluruh komponen masyarakat
menjamin kelancaran penyelenggaraan kegiatan-kegiatan diberbagai bidang. Dan slogan
antara lain mandiri, agamis, demokratis, produktif, maju, aman, tertib dan berdaya saing.
Pemerintahan di Kecamatan Poncokusumo juga cenderung baik dan transparan ditandai
dengan adanya web resmi (poncokusumo.malangkab.go.id) yang menyediakan berbagai
informasi dan berita terkait perkembangan wilayah Poncokusumo.
Di kecamatan Poncokusumo juga telah disediakan sarana dan prasarana kesehatan sebagai
fasilitas penunjang antara lain puskesmas 1 unit, puskesmas pembantu 4 unit, posyandu 90
unit, polindes 14 unit, poliklinik swasta 2 unit, praktek dokter swasta 1, dokter 2 orang, bidan
32 orang, farmasi 1 orang, ahli gizi 1 orang, sanitarian 1 orang, dokter gigi 1 orang dan mobil
keliling 2 unit. Selain itu sarana dan prasaran pendidikan yaitu TK 46 unit dengan jumlah
guru 109 orang, SDN 39 unit dengan jumlah guru 383 orang, Mi 23 unit dengan jumlah guru
23 orang, SLTP 5 unit dengan jumlah guru 109 orang, MTs 11 unit dengan jumlah guru 185
orang, SLTA/MA 3 unit dengan jumlah guru 59 orang. Sedangkan sarana dan prasarana
transportasi yaitu jalan aspal 139,3 km, jalan makadam 35,46 km, jalan rabat beton 38,80 km,
jalan tanah 58,84 km, jembatan beton 68 bh, jembatan bambu 37 bh, jembatan tanah 3 bh
(poncokusumo.malangkab.go.id, 2014).
UMK :
Pertimbangan lain terhadap pemilihan lokasi ini yaitu besarnya UMK untuk wilayah
kabupaten malang tahun 2016 yaitu 2.188.000,00 (jatimprov.go.id, 2016). Sedangkan tarif
pajak untuk bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan ditetapkan paling tinggi sebesar 0,3
% dan ditetapkan dengan peraturan daerah (dppka.malangkab.go.id, 2016).
Lokasi :
Letak lokasi pabrik secara tepatnya didasarkan pada desa penghasil apel di kecamatan
poncokusumo yaitu desa Wringianom, desa Gubukklakah dan desa pandansari. Dari ketiga 3
tersebut lokasi pabrik ditetapkan di desa wringinanom karena jarak dengan malang kota yang
paling dekat yaitu 25,1 km (sekitar 48 menit) dan akses jalannya paling mudah. Namun untuk
pasokan bahan baku (apel) diambil dari ketiga desa tersebut.
Dipotong dengan ketebalan ± 0,5 cm lalu direndam dalam baskom (k.a 84,4%) CCP 2
Digoreng dengan mesin vacuum frying (70-80 ﹾC) selama ± 60 menit CCP 3
Keripik Apel
DIAGRAM ALIR PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI
Disimpan dalam gudang penyimpanan produk jadi dengan max tumpukan 8 box
Distribusi
Keterangan :
CCP 1
: adanya cemaran pestisida solusi harus dicuci dengan bersih pada tahap
pencucian.
CCP 2
: pertumbuhan mikroba pada saat pemotongan dan adanya kontaminasi dari
peralatan yang digunakan (pisau, baskom) serta air yang digunakan juga berpengaruh,
solusi : seluruh alat harus dicuci bersih sebelum digunakan dan air yang digunakan
merupakan air bersih.
CCP 3
: bahaya dari minyak goreng, solusi minyak goreng yang digunakan harus
bermerk dan digunakan maksimal 3x penggorengan. Selain itu tidak boleh terlalu
gosong ataupun belum matang.
CCP 4 : saat proses pengemasan dengan alumunium foil (proses pengepresan) rawan
terjadi kontaminasi dari udara luar seperti debu dan kotoran sehingga ruangan yang
digunakan harus bersih dan tidak berdebu dengan suhunya dikontrol suhu kamar.
DESKRIPSI PRODUK KERIPIK APEL
(Ibnu, 2012).
Target pasar atau segmen pasar untuk keripik apel ini yaitu semua kalangan
masyarakat tertutama wisatawan yang melewati daerah Kecamatan Poncokusumo,
karena di kecamatan ini banyak tersedia area wisata dan dilalui oleh para wisatawa.
Tempat wisata tersebut seperti Coban Pelangi, Coban Trisula, Coban Raksaa dan
Gunung Bromo. Selain wisatawan, target pasar untuk keripik Kakusumo yaitu
penduduk Kabupaten dan Kota Malang karena lokasi pabrik berada di Desa
Wringinanom yang untuk menuju kota Malang hanya berjarak 24,3 km (45 menit)
dengan medan yang tidak sulit.
Jenis bahan pengemas : alumunium foil/foil bag. Alumunium foil terdiri dari beberapa
lapis bahan, bahan pertama yang bersentuhan dengan produk yaitu polypropylene.
Polypropylene merupakan area yang dapat di heat seal dengan baik, flexibel, kuat dan
sesuai untuk produk pangan. Pada lapisan kedua dilapisi dengan alumunium foil yang
berfungsi untuk menjaga produk dari cahaya, udara dan mikroorganisme sehingga
tidak terjadi off-odors. Selain itu alumunium foil juga memudahkan untuk membuka
produk (tear notch). Lapisan ketiga dilapisi dengan nylon untuk mencegah terjadinya
abrasi. Dan lapisan terluar dilapisi dengan polyester karena tahan terhadap suhu
tinggi, tahan gesekan dan printability.
Sifat-sifat yang dimiliki alumunium foil adalah memiliki densitas 2.7 g/cm paling
baik untuk bahan penghalang dari udara, cahaya, lemak, dan uap air, memiliki sifat
mekanis yang baik, memiliki sisi kilap dan buram, rentan terlipat dan keriput, mudah
dibentuk, konduktor yang baik, dapat diembos dan kaku, bebas dari bau, dan suhu
tinggi (Sovia, 2010). Dari karakteristik tsb, alumunium foil sangat cocok sebagai
bahan pengemas keripik apel sehingga keripik lebih awet dan tetap renyah.
Masa simpan : daya tahan produk dimulai dari tanggal atau masa produksi bisa
mencapai 12 bulan maksimal dengan persyaratan tidak terjadi kebocoran pada
kemasannya aluminium foil bag (selalu tertutup rapat) dan disimpan pada temperatur
normal dan kering.
Bagaimana produk digunakan : produk keripik apel digunakan sebagai camilan
ringan.
Kebutuhan untuk penanganan (www.infoagribisnis.com, 2016) :
1. Penanganan saat panen (cara panen) : tentukan buah apel dengan kematangan
yang sesuai untuk keripik apel (umur 4 bulan sejak bunga bermekaran) ciri-
ciri buah apel yang siap dipetik yaitu ukuran maksimal, warna cerah dengan
aroma khas apel, siapkan tempat untuk buah yang sudah dipetik (tas
keranjang) sehingga buah tidak jatuh dan cacat, gunakan pisau yang tajam
untuk memotong tangkai buah.
2. Penanganan pascapanen : saat pengumpulan setelah pemetika buah apel harus
ditempatkan ditempat teduh dan terhindar dari paparan sinar matahari untuk
menghindari respirasi, apel tidak boleh dilempar dan dilakukan secara hati-hati
agar tidak ada bagian yang cacat, setelah itu buah dibawa ke gudang
penyimpanan untuk disortir (dipisahkan antara buah yang berkualitas dengan
yang kurang baik (cacat/terserang hama) selain itu untuk mengklasifikasikan
buah apel berdasarkan ukuran (sizing) dan kualitas (grading) buah sebelum
diolah menjadi keripik.
3. Kondisi gudang : harus kering, bersih, teduh, bebas dari hama maupun
binatang, serta tidak panas. Saat penyimpanan buah apel tidak boleh ditumpuk
sembarangan, harus diletakkan berdiri dengan bagian tangkai menghadap
langit.
4. Distribusi produk jadi : apel yang telah diolah menjadi keripik apel dan siap
diditribusikan harus dipacking dalam kardus, dan dipastikan keadaan kardus
baik, tidak berlubang, tidak basah. Tempat penyimpanan produk jadi
ditempatkan dalam gudang yang terpisah dari gudang pascapanen. Produk jadi
boleh ditumpuk dengan jumlah tumpukan maksimal 8 tumpukan dan seluruh
kegiatan dilakukan menggunakan tangan (tidak boleh dilempar dan
ditendang). Syarat gudang penyimpanan produk jadi juga sama yaitu harus
kering, bersih, teduh, bebas dari hama maupun binatang, serta tidak panas.
NERACA MASSA
1. Pencucian
Ditimbang dan
Apel 373 kg dicuci Apel 373 kg
2. Pengirisan/pemotongan (Slicing)
Slicing
apel irisan apel
373 kg 373 kg
3. Perendaman
Loss : 0,473 %
Jumlah 37 kg 371,232 kg
4. Penggorengan
minyak 8,73395 kg
Massa total
A+B=C+D
371,232 + B = C + D …….(i)
A+B=C+D
371,232+ 8,73395 = 87,3395 + D
D = 292,62645 kg uap air
5. Spinning
Minyak 2,839 kg
1. Pencucian
Masuk : Keluar :
Mapel = 373 kg Mapel = 373 kg
k.a = 84 % k.a = 84%
T = 25oC T = 25oC
C apel = 3640 J/KgﹾC
C apel = 3640 J/KgﹾC
Q in = m.c. ∆T
= 373 x 3640 x 25 Q out = m.c.∆T
= 33.943.000 J = 373 x 3640 x 25
= 33.943 KJ = 33.943.000 J
= 33.943 KJ
Q masuk Q out
Buah apel 33.943 KJ Irisan apel 33.943 KJ
Jumlah 33.943 KJ 33.943 KJ
2. Pengirisan/ pemotongan
Masuk : Keluar :
Mapel = 373 kg Mapel = 373 kg
k.a = 84 % k.a = 84%
T = 25oC T = 25oC
C apel = 3640 J/KgﹾC
C apel = 3640 J/KgﹾC
Q in = m.c. ∆T
= 373 x 3640 x 25 Q out = m.c.∆T
= 33.943.000 J = 373 x 3640 x 25
= 33.943 KJ = 33.943.000 J
= 33.943 KJ
Q masuk Q out
Buah apel 33.943 KJ Irisan apel 33.943 KJ
Jumlah 33.943 KJ 33.943 KJ
3. Perendaman
Masuk : Keluar :
Mapel = 373 kg Mapel = 371,232 kg
k.a = 84% k.a = 84,4%
T = 25oC T = 24oC
Q masuk Q out
Apel irisan 33.943 KJ Apel irisan 32.430,828 KJ
Panas yang keluar 1,5122 KJ
4. Penggorengan
Masuk : Keluar :
Mapel = 371,232 kg Mapel = 83,6620 kg
k.a = 84,4% k.a = 4%
T = 24oC T = 80oC
C apel = 3640 J/KgﹾC Kadar air keripik apel = 4%
Kadar lemak keripik apel = 0%
Q in (apel) = m.c. ∆T Cavg= 1674,72 (0) + 837,36 (0,807) + 3640
=371,232 x 3640 x 24 (0,04)= 0 + 675,74952 + 145,6 = 821,34952
= 7519,675392 J J/KgﹾC
= 7,5197 KJ
L= 2676 KJ = 2676000 J
M uap = 292,62645 kg
Q out (uap) = m.L
= 2676000 x 292,62645
= 783.068.380,2 J
= 783.068, 3802 KJ
Q masuk Q out
Apel irisan 7,5197 KJ Kripik apel 3.779,366 KJ
Minyak 633,212 KJ Minyak 1.393,065 KJ
Uap 783.068, 3802 KJ
Q masuk < Q keluar , berati ada energi yang diterima kedalam bahan.
5. Spinning (penirisan)
Masuk : Keluar :
Mapel = 87,3395 kg Mapel = 83,6620 kg
k.a = 4% mminyak = 2,839 kg
T = 40oC k.a = 4%
T = 25oC
c apel = 3640 J/Kg.C
Ckripik = 2846,76 J/Kg.K
Q in (apel) = m.c. ∆T Cminyak = 2900 J
= 87,3395 x 3640 x
40 Q out kripik apel = m.c. ∆T
= 12.716.631,2 J = 83,6620 x 2846,76 x 25
= 12.716,6312 KJ = 5.954.140,878 J
= 5.954,140878 KJ
Q masuk Q out
Kripik apel Kripik apel
12.716,6312 KJ 5.954,140878 KJ
Minyak 205, 8275 KJ
Q masuk > Q keluar, berati ada panas yang terperangkap dalam alat atau bahan.
TABEL NERACA ENERGI
Air Buble
Conveyor untuk mengangkat sayuran bersih
Harga : Rp 8.386.463,00
Digunakan tipe QX-22 dengan produk 373 kg sehingga dibutuhkan waktu 10 menit.
2. Mesin Perajang Apel
Fungsi sebenarnya untuk merajang tempe namun bisa digunakan untuk merajang
buah dan sayur seperti apel, singkong, wortel, kentang dll.
Spesifikasi :
Tipe : PRJ-SBG
Dimensi : 95cm x 60cm x 103cm
Penggerak : Motor Dinamo ½ Hp (370 watt), 220 v
Rpm : 1.400
Bahan : Cover Stainless, Pisau Baja, Rangka Besi
Pendorong bahan : otomatis
Kapasitas : 75-100 kg/jam
Merek : Agrowindo
Harga : Rp 4.000.000,00
Apel yang dipotong = 373 kg dengan kapasitas mesin 100 kg/jam maka untuk
produk 373 kg memakan waktu 1 jam untuk sekali produksi
3. Vacuum frying
Fungsi : untuk menggoreng apel secara vacuum.
Spesifikasi :
Bahan : full stainless steel
Dimensi mesin :200 x 180 x 120 cm
Posisi : horizontal
Kapasitas : 50 -80 kg/jam
Listrik : 3300 watt
Kontrol suhu : otomatis
Bahan bakar : LPG/Minyak tanah
Harga : Rp. 10.000.000,00
Apel yang akan digoreng : 371,232 kg
Dengan mesin yang berkapasitas 80kg/proses maka diperlukan minimal 2 mesin
untuk memenuhi kebutuhan. Dalam sekali produksi mesin bekerja selama +- 60
menit. Jika masing-masing diberi beban 186 kg maka mesin akan bekerja selama
+- 3 jam.
4. Spinner
Fungsi : untuk meniriskan keripik apel.
Spesifikasi :
Bahan :
Silinder : Stainless Steel
Keranjang : vorporasi stainless steel
Tabung : stainless steel
Meja stainless steel
Rangka besi
Kapasitas : 25 kg /proses
Listrik : sekitar 400-750 watt, 220 V / 1 P
Dimensi : 100x85x80 cm
Harga : Rp 4.500.000,00
Jumlah kripik yang akan di spinning 87,3395 kg dengan kapasitas mesin 25
kg/proses,1 kali proses membutuhkan waktu sekitar 10 menit maka waktu total yang
dibutuhkan sekitar 30 menit maka diperkirakan cukup menggunakan 1 alat spinner.
5. Mesin Pengemas
Listrik : 650W
Kecepatan : 0-16m/min
Jenis Kemasan :
Lebar : 6-15mm
Tebal : 0.02-0.08mm
Printing Letters : 1 lines 15 letters
Suhu : 0-300°C
Kapasitas : 5kg
Dimensi :840x380x550 mm
Harga Rp 3.500.000,00
Kripik apel yang akan dikemas sebanyak 83,6620 kg dengan kapasitas alat 5 kg dan
mempunyai kecepatan 0-16m/menit dengan 1 produk kemasannya sekitar 15-20 cm maka 1
mesin diperkirakan sudah mencukupi waktu yang dibutuhkan mesin untuk menyelesaikan
pengemasan seluruh produk sekitar 15 menit.
PETA PROSES PRODUKSI
NOMOR PETA : 1
Apel
Ditimbang 0-1
Dicuci 0-2
Dirajang 0-3
Direndam 0-4
Ditiriskan 0-5
Digoreng
0-6
vacuum frying
Ditiriskan dg 0-7
spinner
Diperiksa 1-2
kadar airnya
0-1
1-3
Dikemas
Penggudangan S-1
PETA ALIRAN PROSES :
Pencucian
menggunakan
mesin Air
10
bubble
vegetable
washer
Perajangan
dengan mesin 2 60
perajang apel
Perendaman 2 5
Penirisan 5
Penggorengan
dg vacuum 3 180
frying
Penirisan dg
30
spinner
Pemeriksaan
10
kadar air
Pengemasan 15
Penggudangan 5
- RINGKASAN
7 Operasi
1 Inspeksi
- Transportasi
- Delay
1 Penggudangan/Storage
Penerimaan dan
pengeluaran bahan
A
2,3
A
Ruang produksi 3
A I
2,3 1,2
I O
Gudang bahan baku 1,2 2,3
I O U
3,5 2 2
A U I
Laboraturium 2,3 2 2,3
I I I
I
2,3 2,5 2,4
2,3 O I X
I
Ruang Pengemasan 2,3 2,4 1,2,5
2 U X O
I U 1,2,5
1,2 2
2,3 1,3 O
I O
O 2
Sumber air 2,4 3
1 X I
E U
2,3 1,5 4
1,4 U U
U
Gudang bahan jadi 1,2 2
I 1,2 X O
4 1,5 2
X U
Kantor 1,5 2
X U
1,2 5
Ruang Pembuangan I
Limbah 4
U
2
Ruang Perlengkapan
Umum Kode Keterangan
A Absolut harus dekat
Total Urutan
Penerimaan dan
Pengeluaran 81 81 9 3 1 9 9 - 3 196 GBB
bahan (PPB)
Ruang produksi
81 81 9 3 1 9 9 - 3 196 RPR
(RPR)
Gudang bahan
81 81 9 81 9 3 1 - 9 274 PPB
baku (GBB)
Laboraturium
9 9 9 9 9 1 9 - 1 56 RPG
(LB)
Ruang
pengemasan 3 3 81 9 9 1 9 - 1 116 GBJ
(RPG)
Sumber air (SA) 1 1 9 9 9 27 1 - 1 58 SA
Gudang bahan
9 9 3 1 3 27 9 - 1 62 LB
jadi (GBJ)
Kantor (Ktr) 9 9 1 9 1 1 9 - 9 48 KTR
Ruang
Pembuangan - - 3 - 1 - - - 1 5 RPU
limbah (RPL)
Ruang
Perlengkapan 3 3 9 1 3 1 1 9 1 31 RPL
Umum (RPU)
Ruang
Pembuangan
Limbah
TATA LETAK PABRIK SECARA KESELURUHAN (DENAH)
A. Kebutuhan Listrik
N = 1,2 = 1 lampu
Untuk 2 pos satpam butuh 2 lampu
N = = 4,7 = 5 lampu
3. Taman 1
Luas = 3m x 2 m = 6 m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 6
N= 1125 ×0,5 ×0,7
N = 0,3 (1 lampu)
5. Toilet 1
Luas = 2m x 2m = 4m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 4
N= 1125 ×0,5 ×0,7
6. Resepsionis
Luas = 5m x 2m = 10m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 10
N= 1125 ×0,5 ×0,7
7. Ruang Pertemuan
Luas = 5m x 5m = 25m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N=
𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 25
N= 1125 ×0,5 ×0,7
N = 4 lampu
10. Kantin
Luas = 6m x 5m = 30m2
Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
60 × 30
N= 1125 ×0,5 ×0,7
N = 4 lampu
N = 2 lampu
16. Kantor
Luas = 5m x 6m = 30m2
Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen
𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸
200 × 30
N = 3000 ×0,5 ×0,7
N = 10 lampu
KEBUTUHAN AIR
12 m
2 samb.
lurus
50 m
12 samb.
lurus
25 m
3 sambungan siku 5 samb.
lurus
Keterangan :
Tinggi tandon = 12 m
Kedalaman sumur = 25 m
Jarak penghubung = 50 m
Pipa yang digunakan jenis PVC
D = ¾ inc = 22 mm = 0,022 m r = 0,011 m
P = 4 m / pipa
Debit
Jumlah kebuthan air total = 3000 L/hari
Debit ( Q ) = 3 m3/8 jam
= 0,375 m3/jam
= 0,375 m3/3600s = 0,000104167 m3/s
Energi Potensial
Ep = m x g x h = 9,8 m/s2 x ( 12 + 25 ) m = 9,8 m/s2 x 37 m = 362,6 J
𝐸
V=𝐸
0,000104167 𝐴 = 𝜋𝑟 2
V=
0,00038 𝐴 = 3,14 𝑥 (0,011 𝑚 )2
V = 0,274 m/s A = 0,00038 m2
Faktor karena sambungan :
a. Sambungan lurus
K = 0,13 x (2 + 12 + 5)
K = 2,47 Jumlah Faktor karena sambungan
b. Sambungan siku Ktotal = 2,47 + 2,22 + 1
K = 0,74 x 3 Ktotal = 5,69 6
K = 2,22
c. Saat air keluar
Diasumsikan K = 1
Energi Kinetik
𝐸2
Ek = 𝐸 2
(0,274)2
Ek = 6 2
Ek = 0.225 J
E Total
ET = Ep + Ek + Ef
ET = ( 362,6 + 0.225 + 2,847) J
ET = 365,672 J
Daya
P pompa = Et x ρ x Q
P= 365,672 J x 998 kg/m3 x 0,01 m3/s
P = 3649,407W
P pompa yang dibutuhkan (efisiensi 85 %)
P pompa = P/ ƞ = 3649,40/ 85% = 4293,42 W
Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja didasarkan pada dampak korban
Untuk menghindari terjadinya risiko bahaya tersebut perlu diterapkan aturan K3 antara lain :
Dilakukan pengendalian bahan kimia di lingkungan kerja secara teknis sehingga kadar
bahan-bahan kimia di udara lingkungan kerja tidak melampaui nilai ambang batas
(NAB).
Memasang peralatan pembuangan pada sumber polutan , menggunakan rotasi pekerjaan
untuk mempersingkat pejanan pekerja terhadap bahaya
Menggunakan APD yang diperlukan untuk melindungi perkerja, seperti respirator,
masker, sarung tangan.
Mengikuti sistem komunikasi bahaya bahan kimia yang sesuai melalui lembar data
keselamatan (LDK) dan label dan bagaimana menginterpretasikan LDK dan labet tsb.
Gunakan alat pelindung diri seperti penutup telingan (earplug dan earmuff) di lokasi
dengan kebisingan yang tidak dapat dikurangi.
Para pekerja harus mendapat tingkat penerangan yang sesuai sehingga mereka tidak
bekerja dengan posisi membungkuk atau memicingkan mata.
Untuk mencegah risiko getaran maka perlu dilakukan pengendalian pada sumbernya
dengan mendesain ulang peralatan dan memasang penyerap getaran atau peredam kejut.
Bila getaran disebabkan oleh mesin besar, pasang penutup lantai yang bersifat menyerap
getaran di workstation dan gunakan alas kaki dan sarung tangan yang menyerap kejutan.
Memastikan bahwa posisi dinding dan pembagi ruangan tdak membatasi aliran udara.
Menyediakan ventilasi yang mengalirkan udara di tempat kerja, tanpa meniup langsung
pada mereka yang bekerja di dekat iitu.
Menyediakan posisi kerja atau tempat duduk yang sesuai, meliputi sandararan, kursi atau
bangku.
Mendesain warkstation sehingga alat-alat mudah dijangkau dan bahu pada posisi netral
dan rileks.
Untuk pengendalian bahaya listrik sentuh langsung dilakukan isolasi bahian aktif,
menutup dengan penghalang atau selungkup, memnuat rintangan, memberi jarak aman,
menggunakan APD yang tepat.untuk pengendalian listrik dari sentuh tidak langsung
memasang grounding atau pembumian pada peralatan listrik,
Menutup semua instalasi yang terbuka
Mengisolasi bagian aktif/konduktor
Mempperbaiki penutup instalasi yang rusak
Mengecek atau memeriksa kondisi kawat
Menggunakan peralatan / sistem pengaman
Berjalan di area pejalan kaki.
Selalu tengok kanan kiri saat akan menyeberang.
INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan keripik apel yaitu limbah pada berupa tangkai
dan daun apel yang tidak digunakan diolah menjadi pupuk kompos sedangkan limbah cair
dari hasil pencucian, limbah toilet dan limbah cair lainnya diolah dengan sistem proses aerasi
kontak.
Pengolahan primer : air limbah dialirkan melalui saringan kasar (bar screen) untuk
menyaring sampah yang berukuran besar seperti sampah daun, kertas, palstik dll.
Setelah melalui screen air limbah dialirkan ke bak pengendap awal, untuk
mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak
pengendapan, juga berfungsi sbg bak pengontrol aliran. Untuk air limbah yang berasal
dari ruang produksi, air limbah akan melewati Grease Trap diaman kandungan Grease
akan dikurangi sampai 95%. Pada level Grease 5% (maksimal 7%) bakteri masih
akan bisa bertahan hidup dan mampu menguraikan limbah organic yang di air limbah.
Pengolahan sekunder : Proses pengolahan sekunder ini terdiri dari bak kontaktor
anaerob (anoxic) dan bak kontaktor aerob. Air limpasan dari bak pengendap awal
dipompa dan dialirkan ke bak penenang, kemudian dari bak penenang air limbah
mengalir ke bak kontaktor anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up Flow).
Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik.
Jumlah bak kontaktor anaerob ini dibuat 2 unit, sesuai dengan kualitas dan jumlah air
baku yang akan diolah, dengan BOD rata-rata di 350 ppm dan debit 300 m3/hari.
ANALISA EKONOMI
Alat Perkantoran
Harga satuan
No. Nama alat Jumlah (Rp) Harga Pembelian
2. AC 1 8.000.000,00 8.000.000,00
total 83.660.000,00
Tanah dan Bangunan
No. Nama Nilai satuan harga satuan harga pembelian
Total 364.500.000,00
Akomodasi
Harga satuan
No. Jenis Jumlah (Rp) Harga Pembelian
34.000.000,0
3. Kemasan Al. foil 10.000 pcs 3.400,00 0 1.020.000.000,00
Total 1.147.140.000,00
Biaya Operasional
Pabrik
No. Kebutuhan Nilai Satuan Harga satuan Harga total
Biaya penyusunan
1. alat 4 % 377.616.000,00 15.104.640,00
QA 1 4.000.000,00 4.000.000,00
QC 1 3.500.000,00 3.500.000,00
total 211.504.986,25
Variable cost (biaya tidak tetap)
Modal Tidak
Tetap
harga
No. Nama bahan nilai satuan harga satuan pembelian harga perbulan
Total 1.147.140.000,00
F5
F0 F1 F2 F3 F4 F6 F7
2.040.488.449 1.147.140.00 1.147.140.00 1.147.140.00 1.147.140.00 1.147.140.00 1.147.140.0 1.147.140.0
0 0 0 0 0 00 00
Perhitungan NPV :
= Rp 13.156.555.014,00- Rp 131.565.550,00
= Rp 13.024.989.464,00
= 1 + 668.455.403,00/13.368.060.000,00
= 1 + 0,05
= 1,05
Periode pengembalian 1,05 tahun, lebih kecil dari yang disyaratkan. Maka proyek
investasi ini layak diterima
IRR
Investasi Awal sebesar 2.550.580.764 dengan bunga persyaratan 10%
Tingkat Tingkat
Nilai Sekarang
Tahun Arus kas Bunga bunga Nilai sekarang
(PV)
11% 15%
13.368.060.000 6.763.506.270,75
1 0.9009 0.8696 5.881.545.052,00
13.368.060.000 6.148.236.258,00
2 0.8116 0.7561 4.648.681.435,00
13.368.060.000 5.589.508.592,25
3 0.7312 0.6575 3.675.101.899,00
13.368.060.000 5.081.371.447,50
4 0.6587 0.5718 2.905.528.193,00
13.368.060.000 4.619.360.954,25
5 0.5935 0.4972 2.296.746.266,00
Total Nilai PV 19.407.602.845,00
28.201.983.523,00
681.823.463,00 681.823.463,00
Investasi Awal
27.520.160.060,00 18.725.779.382,00
Nilai sekarang bersih
Basis 11%
Basis 15%
Nilai IRR yang didapatkan lebih besar dari bunga (10%), sehingga dapat dikatakan
bahwa Proyek investasi layak
Metode BEP
Total produksi 5 tahun = 1.451.520 kemasan x 5 tahun
= 7.257.600 kemasan
Total biaya = 211.504.986,00 + 1.147.140.000,00 (x5)
= Rp 5.947.204.986,00
Rp 5.947.204.986,00
BEP Harga = 7257600 kemaasan
=Rp 819,4451314
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎
BEP produksi = harga produk
Rp 5.947.204.986,00
= Rp10.000/kemasan
= 594.720 kemasan
Berdasarkan hasil perhitungan BEP harga, harga minimal penjulan keripik apel adalah
Rp 819,00 per kemasan sedangkan penjualan yang ditetapkan sebesar Rp 10.000,00
Jadi Industri telah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan produk yaitu untuk
sebesar Rp 9.181,00
Berdasarkan hasil perhitungan BEP produksi, produksi minimal keripik apel selama 5
tahun adalah 594.720 kemasan sedangkan produksi yang ditetapkan 7.257.600
kemasan, dimana jumlah produksi ini sangat memenuhi batas minimal industri keripik
apel untuk dapat memeroleh keuntungan.
Nilai B/C Ratio
pendapatan
BC ratio = Total biaya
Rp 14.515.200.000,00
= Rp 5.947.204.986,00
= 2,44067592
Data Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Tanaman Perkebunan Per
Tahun. 2014. Poncokusumo.malangkab.go.id. diakses pada 22 Februari. 2015
Ibnu. 2012. Kandungan Vitamin dan Mineral dalam 100 gram Apel.
http://ibnum09.student.ipb.ac.id/2012/04/04/keripikapel/. Diakses pada 2 Maret 2016
Utari.2015.http://www.hara-international.com/2013/05/water-treatment-proses
menggunakan.html. Water Treatment Proses.Diakses pada 22 Mei 2016
Volin.2016.http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo
jakarta/documents/publication/wcms_237650.pdf.K3.Diakses pada 22 Mei 2016