Anda di halaman 1dari 6

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN HUKUM


DISUSUN OLEH :
SRI SEKAR MAWARI (180604002)
HELEN ALFITRI (1806004008)
NURAFNI (180406020)
WINA NOVIA (180603005)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAMUDRA
MANUSIA DAN HUKUM

a. Pengertian hukum
Hukum adalah kumpulan perintah atau larangan yang mengurus tata
tertib dalam masyarakat dan harus ditaati oleh masyarakat. Barang siapa
yang melanggar baik dengan sengaja atau tidak sengaja maka akan
dikenakan sanksi berupa hukuman.`
Pada kenyataannya, dilingkungan sekitar tidak mau menaati peraturan
yang telah ditetapkan. Maka dari itu hukum perlu dilengkapi dengan
unsur memaksa. Agar hukum menjadi peraturann hidup yang dapat
memaksa orang untuk menaati serta dapat memberikan sanksi tegas
terhadap siapa saja yang melanggar.

Hukum berasal dari bahasa arab dengan kata jamaknya adalah ‘alkas’
dari sege bahasa latin, hukum berasal dari kata “Rectum” yang artinya
bimbingan atau tuntunan atau pemerintahan.

b. Manusia
Manusia sebagai makhluk tuhan adalah makhluk tertinggi yang memiliki
gejala gejala istimewa yang hanya terdapat pada manusia saja, dan tidak
terdapat pada makhluk lain ataua benda hidup seperti pada hewan atau
tumbuhan. Gejala istimewa itu digolongkan :
- Akal
- Rasa
- Kehendak akal
 Rasa dan kehendak menyatu dalam diri manusia yang terdiri atas
manunggalnya jiwa dan raga yang kemudian menjadikan sumber
sumber kemampuan, kecerdasan, ataupun kecakapan manusia dalam
kehidupan.
 Akal, manusia berfikir untuk memenuhi hasrat memperoleh
pengetahuan, mencari kebenaran dan kenyataan, memperoleh hasrat
seni dalam arti luas, untuk mencapai keindahan, memperoleh hasrat dan
memenuhi hal hal yang baik dalam kehidupan.

Manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki sifat kodrat yaitu sifat kodrat
perseorangan atau juga disebut makhluk pribadi (individu) dan sifat
kodrat masyarakat atau disebut makhluk sosial. Ditinjau dari segi
kepentingan hidupnya, manusia sebagai makhluk pribadi mengatur
hubungan untuk kepentingan diri sendiri , sedangkan manusia sebagai
makhluk sosial mengatur hubungan antara manusia satu dengan
manusia lainnya.

Pada dasarnya manusia hidup dalam suatu sistem keadilan dan hukum
pemerintahan, keadian yang dimaksud iyalah keadilan dalam hukum
yang tertera, maksudnya ialah, segala sesuatu yang manusia lakukan itu
telah memiliki hukum, baik itu hukum adat, agama maupun hukum
negara, hukum adat yang tercantum pada diri setiap manusia adalah
hukum yang memang sudah tertera dari adat yang dianutnya, adat yang
telah ada sejak dulu dan bersifat turun temurun, sedangkan hukum
negara yang dimaksud ialah hukum yang telah dibuat oleh pemerintah
untuk hak sebagai manusia, sebagimana sifat HAM yaitu tidak dapat
dicabut atau ihilangkan oleh siapapun, tidak dapat dibagi karena stiap
orang sudah memiliki hak nya sendiri, HAM bersifat universal yang
artinya berlaku untuk siapa saja tanpa terkecuali.

Aristoteles pernah menuliskan buku tentang politika yang


mengungkapkan bahwa “manusia merupakan makhluk polis dimana
manusia harus ikut dalam kegiatan politik dan taat pada hukum polis
atau politik.
Dalam bidang hukum muncul aliran ancilla teologiae yang menjellaskan
tentang paham yang menetapkan bahwa hukum yang ditetapkan harus
dicocokan dengan aturan yang telah ada, yaitu ketentuan agama. Dalam
hal ini semua kembali lagi pada manusia nya sendiri, manusia yang
berperan sebagai tolak ukur kebaikan dan keburukan, karena sesuatu
yang akan manusia kerjakan telah ada ketentuannya sendiri dan
memiliki aturan, dan aturan itu manusialah yang melaksakan nya, di
taati ataupun dilanggar, manusia yang akan mempertanggung jawabkan,
hukum agama yang telah ada itu tidaak dapat diubah karena ketentuan
pada hukum agama telah dikatakan oleh Allah dalam Al Quran yang
tidak dapat diubah lagi aturan dan isinya. Manusia selaku makhluk sosial
sudah seharusnya mengikuti aturan yang telah ada baik itu aturan adat,
agama maupun aturan negara atau hukum negara. Jika manusia tidak
menaati aturan tersebut maka manusia itu dikatakan hidup tanpa aturan
karena dia hidup tidak mau mengikuti hukum yang telah ditetapkan.
Misalkan manusia hidup tak mengikuti aturan agama, maka akibatnya
agama berubah peran dan hanya sebagai sebatas individu yang haanyaa
dimnfaaaatkan dikala sesorang memerlukan sandaran untuk mengusir
kegelisahan batin dan kesendirian.

Ada dua pandangan tentang pengertian hukum yang hakiki ( K. Bertens


1981) :
1. Hukum sebaiknya dipandang dalam hubungannya dengan
pemerintah negara yaitu sebagai norma hukum yang de facto
berlaku. Tolak ukur sebagai kepentingan umum yang dilihat sebagai
bagian dari kebudayaan dan sejarah atau bangsa.
2. Hukum seharusnya dipandang sebagai bagiaan kehidupaan yang etis
manusia di dunia. Oleh karena itu disini diakuinya hubungan antara
manusia dengan hukum positif bagi kehidupan manusia pada
umumnya, yang berpegang pada norma norma keadilan.

Seiring perkembangan zaman, manusia modern sekarang melihat ssegala


sesuatu hanya dari pinggiran eksistensinya saja tanpa melihat spirituaalitas diri
sendiri. Kejatuhan manusia di zaman modern ini terjadi karena manusia
kehilangan pengetahuan mengenai dirinya sendiri dan bergantung pada
kehidupan diri sendiri tanpa mengingat orang lain.

Maka dari itu jika kita kembalikan dari pembahasan yang sebelumya, manusia
dan hukum memiliki keterkaitan yang sangat dekat dalam kehidupan manusia,
hukum dan manusia tidak dapat dipisahkan, karena memiliki keterkaitan
tersendiri, manusia yang hidup di alam semesta ini telah memiliki aturan atau
hukum yang mengatur segalaa sesuatu tentang dirinya yang dimana semua itu
patut untuk di taati atau dilaksakan aturaan yang telah dibuat, apabila manusia
tidak mengikuti aturan yang ada atau melanggar aturan yang sebagaimana
mestinya maka manusia tersebut wajib mendaapatkaan konsekuensinya atau
sanksi yang berupa hukuman, baik itu hukum adat, agama maupun hukum
negara.

Abraham Maslow, seorang ahli psikologi, pernah berpendapat bahwa kebutuhan


manusia dalam hidup dibagi mejadi lima tingkatan. Kelima tingkatan tersebut adalah
sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisiologis/ physiological needs. Kebutuhan ini merupakan


kebutuhan dasar, primer, dan vital. Kebutuhan ini menyangkut fungsi-
fungsi biologis dasar dari organisme manusia, seperti kebutuhan akan
makanan, pakaian, tempat tinggal, sembuh dari sakit, kebutuhan seks dan
sebagainya.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan/ safety and security.
Kebutuhan ini menyangkut perasaan, seperti bebas dari rasa takut,
terlindungi dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan,
kelaparan, perlakuan tidak adil, dan sebagainya.
3. Kebutuhan sosial/ social needs. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan
dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota
kelompok, rasa setia kawan, kerja sama, persahabatan, interaksi dan
sebagainya.
4. Kebutuhan akan penghargaan/ esteem needs. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan dihargainya kemampuan, kedudukan, jabatan, status, pangkat,
dan sebagainya.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri/ self actualization. Kebutuhan ini
meliputi kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi,
kemampuan, bakat, kreatifitas, ekspresi diri, prestasi dan sebagainya.

Manusia hidup didunia ini tidak sendiri, manusia hidup sebagai makhluk sosial
yang memiliki banyak kebutuhan, manusia hidup untuk memenuhi segala
kebutuhannya, contoh dari salah satu kebutuhan manusia itu ialah kebutuhan
sandang dan pangan, apabila manusia telah memenuhi satu kebutuhannya maka
manusia itu akan memenuhi kebutuhannya yang lain lagi, contoh dari
kebutuhan atau kepentingan itu ialah manusia membutuhkan keentingan akan
rasa aman dan perlindungan, kkebutuhan ini ialah menyangkut dengan perasaan
seperti rasa takut dan terlindungi dari bahaya maupun ancaman.
Hubungan antara hukum dan masyarakat sangat erat dan tak mungkin dapat
diceraipisahkan antara satu sama lain, menginga bahwa dasar hubungan tersebut
terletak dalam kenyataan-kenyataan berikut :
Hukum adalah pengatur kehidupan masyarakat. Kehidupan masyarakat tidak
mungkin bisa teratur kalau tidak ada hukum
Masyarakat merupakan wadah atau tempat bagi berlakunya suatu hukum.
Tidak mungkin ada atau berlakunya suatu hukum kalau masyarakatnya tidak ada.
Disamping itu, tak dapat disangkal adanya kenyataan bahwa hukum juga
merupakan salah satu sarana utama bagi manusia melalui masyarakat di mana ia
menjadi warga atau anggotanya, untuk memenuhi segala keperluan pokok hidupnya
dalam keadaan yang sebaik dan sewajar mungkin.

Anda mungkin juga menyukai