Anda di halaman 1dari 6

SUMMARY THE INFLUENCE OF PLATELET RICH PLASMA ACTIVATED COLLAGEN TO THE GINGIVA

RECESSION TREATMENT
BY CORONALLY ADVANCED FLAP METHOD ( Study in: Recession Depth, Recession width, Clinical
Attachment
Level, Probing depth and Keratinized gingiva )
KOSNO SUPRIANTO
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Resesi gingiva adalah kondisi yang ditandai dengan perpindahan margin

gingiva ke arah apikal dari Cemento-enamel junction (CEJ) dan paparan permukaan

akar ke lingkungan mulut. Resesi gingiva biasanya menyebabkan masalah estetika

terutama apabila resesi gingiva tersebut terjadi pada gigi anterior. Resesi gingiva

selain menyebabkan masalah estetik, dapat pula menyebabkan hipersensitivitas

dentin, karies akar dan abrasi daerah servik serta erosi karena paparan dari

permukaan akar ke lingkung. Beberapa faktor berperan dalam pengembangan resesi

gingiva, yaitu gigi yang berlebih, teknik menyikat gigi yang tidak benar, penyakit

periodontal destruktif, malposisi gigi, dehisensi tulang alveolar, tarikan frenum dan

trauma oklusal. Faktor penyebab lain adalah faktor iatrogenik yaitu ortodontik atau

prostetik ( Nicolaos., 2011).

Berbagai teknik perawatan resesi gingiva dapat dikelompokkan menjadi

pedicle flap dan free soft tissue grafts. Coronally advanced flap (CAF) merupakan

pedicle flap yang diposisikan sebelah koronal dari posisi semula, dapat full thickness

flap maupun partial thickness flap yang diindikasikan untuk perawatan resesi

gingiva yang multiple. Tetapi dari teknik perawatan resesi tersebut belum diperoleh

1
SUMMARY THE INFLUENCE OF PLATELET RICH PLASMA ACTIVATED COLLAGEN TO THE GINGIVA
RECESSION TREATMENT
BY CORONALLY ADVANCED FLAP METHOD ( Study in: Recession Depth, Recession width, 2
Clinical
Attachment
Level, Probing depth and Keratinized gingiva )
KOSNO SUPRIANTO
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

jaringan ikat yang cukup untuk menutupi resesi gingiva dan terjadi pembentukan

long junctional epithelial (Wolf dkk., 2005; Avinash dan Selvan, 2014). Yilmaz

dkk., (2011) menyatakan bahwa terapi periodontal konvensional baik prosedur bedah

maupun non bedah, biasanya menghasilkan penyembuhan karena proses repair dan

bukan proses regenerasi. Hal ini terbukti dengan pemeriksaan histologis, yakni

ditemukannya long junctional epithelium di antara tulang alveolar dengan

permukaan gigi yang di rawat.

Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dari berbagai hasil penelitian

ditemukan kombinasi beberapa teknik bedah mukogingiva memberikan hasil yang

lebih baik dibandingkan dengan penggunaan satu teknik saja, sebagai contoh adanya

perawatan kombnasi bedah flap dengan aplikasi growth factor yakni senyawa yang

dapat mempengaruhi sel-sel yang bertanggung jawab dalam pembentukan perlekatan

baru. Growth factor adalah mediator biologis yang banyak terkandung dalam

platelet-rich plasma (Naik dkk., 2013).

Platelet rich plasma (PRP) yang merupakan platelet konsentrasi tinggi yang

dapat melepaskan molekul sitokin dan growth factor. Molekul-molekul tersebut

berfungsi sebagai mediator biologis untuk meregulasi rangkaian interaksi pada level

seluler. Penggunaan PRP sering diteliti secara in vitro maupun in vivo dalam kaitan

dengan kemampuannya menstimulasi regenerasi jaringan periodontal. Penelitian

secara in vitro telah melibatkan berbagai tipe sel, demikian juga pada penelitian in

vivo telah melibatkan berbagai tipe defek jaringan, tetapi masih menunjukkan hasil
SUMMARY THE INFLUENCE OF PLATELET RICH PLASMA ACTIVATED COLLAGEN TO THE GINGIVA
RECESSION TREATMENT
BY CORONALLY ADVANCED FLAP METHOD ( Study in: Recession Depth, Recession width, 3
Clinical
Attachment
Level, Probing depth and Keratinized gingiva )
KOSNO SUPRIANTO
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

yang bertentangan. Metode yang digunakan selama proses persiapan PRP akan

menentukan seberapa besar konsentrasi platelat dan growth factor yang diperoleh

serta menjelaskan perbedaan hasil klinis yang dicapai (Graziani dkk., 2006).

Platelet Rich Plasma memiliki banyak growth factor yang diperlukan dalam

penyembuhan luka, baik jaringan keras ataupun jaringan lunak (Park dkk., 2011).

Penggunaan PRP sebagai bahan tambahan untuk merangsang penyembuhan jaringan

sudah biasa digunakan dalam tindakan bedah, yaitu bedah kardiovaskular, bedah

maksilofasial dan pada berbagai tindakan bedah gigi dan mulut (Albanese dkk.,

2013). Platelete Rich Plasma dapat juga meningkatkan regenerasi periodontal karena

PRP mempunyai kemampuan untuk menghambat migrasi sel epitel sehingga

membatasi terbentuknya long junctional epithelium (Rodrigues dkk., 2012).

Penambahan PRP dapat meningkatkan efek positif ketika dikombinasikan dengan

bahan cangkok tulang untuk perawatan periodontal dengan kerusakan infraboni

(Albanese dkk., 2013). Pada perawatan resesi gingiva masih belum ditemukan

keuntungan yang signifikan mengenai penggunaan PRP karena PRP memiliki sifat

mudah larut dalam air sehingga perlu adanya membran sebagai pembawa (Fufa dkk.,

2008; Harrison dkk., 2011). Hasil penelitian secara in vitro menunjukkan

penambahan kolagen pada PRP merupakan alternatif yang aman dan efektif, selain

berfungsi menstimulasi pelepasan growth factor dari granula platelet, juga

meningkatkan konsistensi PRP sehingga lebih mudah diaplikasikan, serta mampu

mengurangi retraksi bekuan PRP, penemuan yang terakhir ini menjadi penting dalam
SUMMARY THE INFLUENCE OF PLATELET RICH PLASMA ACTIVATED COLLAGEN TO THE GINGIVA
RECESSION TREATMENT
BY CORONALLY ADVANCED FLAP METHOD ( Study in: Recession Depth, Recession width, 4
Clinical
Attachment
Level, Probing depth and Keratinized gingiva )
KOSNO SUPRIANTO
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

kaitan penggunaan kolagen sebagai scaffold (Fufa dkk., 2008; Harrison dkk., 2011).

Rekayasa jaringan pada prinsipnya mensyaratkan suplai empat elemen dasar ke area

defek, yaitu suplai darah yang adekuat, sel progenitor, scaffold dan signaling

molecule seperti growth factor. Scaffold menyediakan struktur dasar untuk

mendukung perlekatan dan proliferasi sel di area defek, menstabilkan bekuan darah

yang juga mencegah terjadinya kolaps dan memfasilitasi rangkaian kejadian pada

fase awal proses penyembuhan dan regenerasi (Kaigler dkk.,2011)

Kolagen yang telah dikenal sekarang ini terdiri dari sekitar dua puluh

sembilan tipe semuanya mencirikan struktur triple helyx. Kelebihan kolagen bila

digunakan sebagai biomaterial dalam perawatan regeneratif adalah memiliki

biokompabititas yang tinggi, bersifat biodegradable, mudah diperoleh dan sangat

multi fungsi. Sebagai biomaterial, kolagen dikenal memiliki karakteristik tensile

strength yang tinggi, afinitas yang tinggi terhadap air, antigenisitas yang rendah,

dapat diabsorbsi oleh tubuh, memiliki kompatibilitas yang baik terhadap perlekatan,

migrasi dan pertumbuhan sel, dapat meningkatkan regenerasi jaringan,

mempengaruhi differensiasi sel, dapat mengaktivasi platelet, dan tersedia dalam

banyak variasi bentuk pabrikan (Bareil 2010).

Tomizawa (2005) menyatakan kolagen merupakan salah satu yang dapat

digunakan sebagai scaffold dalam bidang rekayasa jaringan, kolagen berguna

sebagai scaffold dimana sel dapat bermigrasi dan berproliferasi, selain itu juga telah

diteliti percepatan angiogenesis terjadi pada proses penyembuhan luka. Penelitian ini
SUMMARY THE INFLUENCE OF PLATELET RICH PLASMA ACTIVATED COLLAGEN TO THE GINGIVA
RECESSION TREATMENT
BY CORONALLY ADVANCED FLAP METHOD ( Study in: Recession Depth, Recession width, 5
Clinical
Attachment
Level, Probing depth and Keratinized gingiva )
KOSNO SUPRIANTO
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

akan mngombinasikan kolagen dan PRP dengan harapan kolagen dapat bertindak

sebagai aktivator bagi pelepasan growth factor dari granula platelet sekaligus sebagai

scaffold sementara PRP sebagai salah satu system penghantar bagi growth factor

yang akan memediasi rangkaian aktivitas seluler yang sangat menentukan pada fase

awal proses penyembuhan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan : apakah terdapat

pengaruh aktivasi kolagen pada PRP terhadap perawatan resesi gingiva metode

Coronally advanced flap dilihat dari parameter recession depth, recession width,

clinical attachmant level, Probing Depth dan keratinized gingival?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivasi kolagen pada

PRP terhadap perawatan resesi gingiva metode Coronally advanced flap dilihat dari

parameter, recession depth, recession width, clinical attahcmant level, Probing

Depth dan keratinized gingival.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memberi informasi ilmiah tentang pengaruh aktivasi kolagen pada PRP

terhadap perawatan resesi gingiva metode CAF.


SUMMARY THE INFLUENCE OF PLATELET RICH PLASMA ACTIVATED COLLAGEN TO THE GINGIVA
RECESSION TREATMENT
BY CORONALLY ADVANCED FLAP METHOD ( Study in: Recession Depth, Recession width, 6
Clinical
Attachment
Level, Probing depth and Keratinized gingiva )
KOSNO SUPRIANTO
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2. Memberi alternatif perawatan resesi gingiva dengan menggunakan kombinasi

PRP aktivasi kolagen dengan CAF.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai penggunaan PRP dan kolagen untuk perawatan resesi

gingiva yang pernah dilakukan adalah use of autologous platelet rich plasma to treat

gingival recession in esthetic periodontal surgery yang dilakukan oleh Naik dkk

(2013). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan terdapat peningkatan yang

signifikan pada gingiva keratin dan Clinical Attachment Level (CAL) pada kelompok

perlakuan dengan aplikasi PRP dan kolagen dibanding kelompok kontrol yang hanya

CAF saja. Penelitian tentang pengaruh PRP dengan dan tanpa aktivasi kolagen pada

perawatan resesi gingiva metode CAF sepengetahuan penulis belum pernah

dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai