Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

DED RUMAH JABATAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

A. PENDAHULUAN
1.1. Nama Kegiatan.
Pekerjaan DED Rumah Jabatan Bupati Kotawaringin Barat

1.2. Pemberi Tugas.


Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Kabupaten
Kotawaringin Barat yang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Kotawaringin Barat .

1.3. Pengelola Kegiatan.


Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pengguna Anggaran (PA) dan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) beserta unsur teknis dan
administrasi yang ditunjuk.

1.4. Panitia Pengadaan.


Panitia Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kotawaringin Barat , yang diangkat dengan Surat Keputusan
Pemberi Tugas dalam hal ini oleh Bupati Kotawaringin Barat dan bertugas
untuk melaksanakan pengadaan, mengundang rekanan, mengadakan rapat
penjelasan, menerima surat penawaran harga, melaksanakan evaluasi terhadap
surat penawaran sampai dengan mengusulkan Pemenang Pengadaan Jasa
Konsultan Perencana.

2. LATAR BELAKANG
Sekretariat Daerah (Bagian Umum) merupakan salah satu institusi yang dibentuk
oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk memberi pelayanan umum
dibidang Kesekretariatan umum. Ketersedian fasilitas dan pelayanan umum (aparatur
pemerintahan) merupakan tugas dan tanggung jawab bagian umum sekda terutama
dalam hal ini di aplikasikan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
negara, dengan kegiatan DED Rumah Jabatan Bupati Kotawaringin Barat. Salah satu
upaya yang dilakukan dengan pembangunan fasilitas Bangunan Gedung, yang
diharapkan dapat menampung kebutuhan akan fasilitas aparatur pemerintah kab.
Kotawaringin Barat . Untuk mewujudkan hal tersebut bagian umum sekretariat
daerah Kabupaten Kotawaringin Barat memandang perlu untuk melibatkan peran
Konsultan Perencana melakukan kajian teknis dan arsitektur guna menghasilkan
produk teknis yang sesuai dengan kebutuhannya dan persyaratan yang berlaku.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas
Perencanaan.
b. Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai
sesuai spesifikasi dan standar teknis yang tercantum dalam KAK ini.
c. Tujuannya adalah membuat/menyusun rencana DED Rumah Jabatan Bupati
Kotawaringin Barat , yang berstandar nasional yang menjadi fasilitas umum bagi
masyarakat, juga dapat digunakan untuk pelaksanaan event – event baik ditingkat
daerah maupun nasional.

4. LINGKUP KEGIATAN
a. Lingkup kegiatan adalah menyusun Detailed Engineering Design(DED) :
1. Rencana pembangunan garasi mobil, Rencana pembangunan pos jaga pol
PP rumah dinas bupati
2. Rencana pembangunan dapur umum Rumah dinas bupati
3. Rencana pembangunan gedung VIP room rumah dinas bupati
4. Rencana pembangunan halaman rumah dinas wakil bupati
5. Rencana pembangunan, ruang dan WC/KM, Musholla, Rencana
pembangunan ground tank, pagar keliling.
b. Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah
Perencanaan Bangunan Gedung dan Fasilitas Penunjang lainnya.

5. LOKASI
Saat ini lokasi yang direncanakan untuk Rencana pembangunan rumah dinas bupati
di dalam Kota Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat

B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan DED Perencanan
Bangunan Gedung ini, konsultan perencana harus dapat mengikuti proses dan
lingkup tugas yang harus dilaksanakan yang terdiri dari :
a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan yang
ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site plan,pra desain, penyelidikan
tanah dan material serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
b. Penyusunan Konsepsi Desain termasuk program bangunan dan lingkungan serta
didetailkan ke dalam program ruang setiap bangunan yang direncanakan.
c. Tahap Pra-Perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal
yang sudah dikonsepsikan.
- Membuat gambar yang menjelaskan mengenai situasi, rancangan tapak,
denah, tampak dan potongan.
- Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan tentang pemilihan konsep
bangunan, pemilihan sub-sistem struktur yang digunakan dan pemilihan sub-
sistem mekanikal elektrikal.
- Laporan Perkiraan Biaya (Engineer Estimate) berdasar perhitungan secara
detail.

d. Tahap Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat :

Rencana arsitektur, meliputi pembuatan Gambar Pengembangan yang menjelaskan


mengenai rancangan tapak, denah, tampak, potongan dan detail-detail utama,
dengan menggambarkan program penggunaan ruangan dengan melihat bangunan
gedung secara keseluruhan
- Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil test dan
perencanaan pondasi.
- Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi sistem tata
udara, tata cahaya, listrik termasuk genset, plumbing, air bersih, sistem
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, pencegahan rayap dan
lain-lain.
- Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis, tipe dan
karakteristik material/bahan yang digunakan.
- Penajaman pra-perkiraan biaya (arsitektur, struktur, interior, mekanikal dan
elektrikal) yang sesuai dengan konsep rancangan detail yang ada.

e. Tahap Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat :


- Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan
mekanikal elektrikal serta desain interior yang sesuai dengan gambar rencana
yang telah disetujui.
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS/spesifikasi).
- Rencana Anggaran Biaya (RAB/Estimasi Biaya).
- Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of Quantity)
- Perhitungan struktur konstruksi.
- Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
- Laporan akhir (Gambar A3) perencanaan meliputi laporan perencanaan Gambar
teknis secara lengkap digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
f. Tahap Pengadaan Jasa Konstruksi/Pemborongan, konsultan berke-wajiban
membantu Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi /
Pemborongan dalam kegiatan penjelasan pekerjaan (aanwijzing).

C. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


a. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan dan perundang undangan
serta harus sesuai dengan kode etik ( tata laku ) profesi yang berlaku.
b. Secara umum tanggung jawab konsultan perencana harus mencakup hal-hal
sebagai berikut :
- Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
hasil karya perencanaan yang berlaku.
- Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh
Pengguna Anggaran termasuk melalui KAK ini seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang diwujudkan.
- Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku pada umumnya,
sehingga kelak pelaksanaan pembangunan konstruksi Kegiatan mencapai hasil
guna dan daya guna yang memenuhi syarat teknis dan syarat ekonomis yang
dapat dipertanggungjawabkan.

D. BIAYA
1. Biaya Perencanaan
a. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada DPA No
b. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Pengguna Anggaran dan Konsultan Perencana.

2. Sumber Dana
a. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana APBD Kabupaten Kotawaringin
Barat Tahun Anggaran 2017
b. Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih sebesar Rp.
250.000.000,00,- (Termasuk PPN dan PPH)
E. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini adalah
merupakan produk yang jelas dan konsisten yang disajikan dalam format yang
sistematik dan baik. Adapun bentuk laporan yang harus diserahkan sekurang-
kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :

Laporan Pendahuluan
Berisikan metodologi pelaksanaan pekerjaan konsultan perencanaan, struktur
organisasi dan jadwal pelaksanaan kegiatan perencanaan.
Dibuat 5 (lima) buku
Laporan Akhir
Tahap Rencana Detail, terdiri dari :
• Gambar rencana detail pelaksanaan pembangunan.
• Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
• Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
• Rencana anggaran biaya (RAB).
• Laporan perencanaan arsitektur, struktural, utilitas, ME dan perhitungan-
perhitungan lain yang diperlukan.
Masing-masing dibuat 5 (lima) buku

Softcopy
Berisikan hasil produk kegiatan perencanaan. Dibuat 5 (Lima) keping/CD

F. KRITERIA
1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan
kriteria umum bangunan bangunan gedung disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, yaitu :
1). Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan
yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
d. Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
- Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi.
- Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan/ potensi nasional, maka dalam perencanaan
pembangunan rumah jabatan ini konsultan perencana dapat
menterjemahkannya ke dalam tugas
perencanaan ini.
2). Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang didirikan berdasarkan karakteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga seimbang,
serasi dan selaras dengan lingkungannya.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
c. Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan.

3). Persyaratan Struktur Bangunan :


a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
penggunaan sesuai fungsinya, akibat perilaku alam dan akibat perilaku manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh
kegagalan struktur.
4). Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang mempunyai akses yang layak, aman dan
nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya,
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat
evakuasi pada keadaan darurat,
c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk
bangunan fasilitas umum dan sosial.
5). Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai fungsinya,
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan dan penghuninya dari bahaya akibat
petir,
c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.

6). Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :


a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi
penghuni bangunan dan lingkungan,
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.
7). Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara
baik.
9). Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
10). Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran
yang tidak diinginkan,
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan
dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian
pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan.

2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi
teknis lainnya, misalnya :

1). Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika
ada).
2). Kesatuan perencanaan bangunan dengan facade gedung, estetika dan lingkup
pelayanan yang ada di lingkungan sekitar, seperti dalam rangka implementasi
penataan bangunan dan lingkungan.
3). Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi klimatologi, dan lain-lain.

G. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material,tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsí teknik dan
fungsí sosial bangunan.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan
menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

H. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna
Anggaran.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan
produk-pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang
ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan ádalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak SPMK
ditandatangani.

I. MASUKAN
1. Informasi
1). Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya mencari informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran
termasuk melalui KAK ini.
2). Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran,
maupun yang dicari sendiri.

3). Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan


informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
4). Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
- Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas dan topografi
- Kondisi tanah (hasil sondir test)
- Keadaan air tanah
- Peruntukan tanah
- Koefisien dasar bangunan
- Koefisien lantai bangunan
- Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain

b. Pemakai bangunan :
- Struktur organisasi
- Jumlah personil-personil
- Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
- Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya

c. Kebutuhan bangunan :
- Program ruang
- Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
- Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan

e. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :


- Air bersih :
(i) Kebutuhan (sekarang dan Kegiatansi mendatang)
(ii) Sumber air, jaringan dan kapasitasnya

- Air hujan dan air buangan :


(i) Letak saluran kota
(ii) Cara pembuangan keluar tapak

- Air kotor dan sampah


- Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
- Jaringan listrik :
(i) Kebutuhan daya
(ii) Sumber daya dan spesifikasinya
(iii) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan spesifikasi)
- Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) :
J. TENAGA
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga
yang memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan.
Tenaga–tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri dari :

A. PROFESIONAL STAFF/TENAGA AHLI


1. Team Leader / Tenaga Ahli Struktur
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini dipimpin oleh
seorang yang disebut Team Leader sesuai dengan bidang dan keahliannya adalah
seorang sarjana strata-1 di bidang
Teknik Sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 3 (tiga) tahun dan
dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian dibidangnya (SKA) dari institusi / lembaga
yang telah diakui oleh Pemerintah.
Tugas dari team leader adalah bertanggung jawab pada hal-hal sebagai berikut :
- Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
- Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan
data, pengolahan dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.
- Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang
mencakup perencanaan struktur serta memberikan masukan kepada tenaga ahli
lainnya yang terkait.

2. Tenaga Ahli Bidang Arsitektur


Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik Arsitektur
dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 3 (tiga) tahun dan dilengkapi
dengan Sertifikasi Keahlian di bidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh lembaga yang
telah diakui oleh pemerintah.

Adapun tugas tenaga ahli bidang Arsitektur adalah merencanakan dan


melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang mencakup perencanaan arsitektur
serta memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait dalam
pekerjaan ini.

3. Tenaga Ahli Bidang Estimasi Biaya


Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik Sipil dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 3 (tiga) tahun dan dilengkapi dengan
Sertifikasi Keahlian di bidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh lembaga yang telah
diakui oleh pemerintah.

Adapun tugas tenaga ahli bidang Estimasi Biaya adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang mencakup perhitungan volume dan
biaya gedung sesuai dengan spesifikasi yang di berikan tenaga ahli lainnya serta
memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait dalam pekerjaan ini.

B. TEKNISI
1. Surveyor (2 orang ) di buktikan dengan sertifikat (SKT)
2. Labours/Tenaga Harian ( 3 Orang )

C. SUPPORTING STAFF
1. Operator CAD( 2 orang ) di buktikan dengan sertifikat (SKT)
2. Operator Komputer ( 1 orang )

K. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang
diusulkan konsultan perencana harus dilampiri curiculum vitae dan Surat
Pernyataan Kesediaan untuk Ditugaskan.

c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan


2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Anggaran, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan
mendapatkan masukan teknis dari
Pengelola Teknis Kegiatan.
L. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka calon konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja
untuk dibahas dengan Pengelola Kegiatan.

Pangkalan Bun, 2017

Kepala …….
Selaku
Pengguna Anggaran

…………………………………….
........
..............................................

Anda mungkin juga menyukai