Anda di halaman 1dari 14

Aplikasi thermodinamika pada rice cooker

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
melimpahkan rahmat,hidayah, serta inayahnya kepada penulis,sehingga dapat menyusun dan
menyelesaikan makalahthermodinamika mengenai rice cooker.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “thermodinamika” di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan.
Dari makalah yang telah dibuat, diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
mahasiswa khususnya bagi kami mengenai aplikasi thermodinamika pada rice cooker.

Untuk penyusunan makalah ini tentunya tidak luput dari bantuan beberapa pihak yang
telahmembantu menyelesaikanmakalah ini.Maka untuk itu kami selaku penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalahini.Namun karena
keterbatasan waktu dan kemampuan penulis,maka makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Untuk
itu penulis mohon maaf dan sangat mengharapkan kritik dan saran untuk sempurnanya penulisan ini.

Saya berharap semoga dengan ditulisnya makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak,dan tentunya bagi mahasiswa mahasiswi Universitas Sebelas
Maret.

Surakarta,19Mei2014

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………….. i

Kata Pengantar…………………………………………………………. ii

Daftar Isi………………………………………………………………… iii

Bab I : PENDAHULUAN

1. Latar Belakang…………………………………………………... 1

2. Tujuan………………………………………………………….... 2

3. Metode Penulisan………………………………………………... 3

Bab II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Thermodinamika…………………………………….. 4

B. Hakekat Termodinamika……………………………………….... 5

C. Konsep Dasar Thermodinamika…………………………………. 6

D. Sistem Termodinamika………………………………………….. 7

E. Hukum-hukum Dasar Thermodinamika………………………..... 8

Bab III : PEMBAHASAN

1. Pengenalan Rice Cooker………………………………………… 9

2. Sejarah Rice Cooker…………………………………………….. 10

3. Prinsip Kerja Rice Cooker………………………………………. 11

4. Cara kerja Rice Cooker…………………………………………. 12

5. Perawatan Rice Cooker…………………………………………. 13

6. Perbaiakan Rice Cooker………………………………………… 14

Bab IV : PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………... 17

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 18

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek
kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Salah satu contoh kecil
kemajuan teknologi yaitu tercipta suatu peralatan rumah tangga yang bersumber daya dari listrik
yang biasa dikenal dengan sebutan “ RICE COOKER”.

Dengan munculnya Rice Cooker dalam kehidupan masyarakat, banyak membantu pekerjaan
rumah tangga terkhusus dalam penanakan nasi sehingga dapat meringankan beban para ibu rumah
tangga selain itu juga dapat menghemat biaya.

2. Tujuan

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bentuk aplikasi termodinamika dalam perkembangan
teknologi, dimana dalam artikel ini penulis mengangkat tema mengenai thermodinamika pada rice
cooker dan cara perawatannya.

3. Metode Penulisan

Dalam penulisan artikel ini metode yang dipakai adalah metode kepustakaan yaitu berasal dari
literature-literature bersumber dari buku dan internet yang relevan dan terpecaya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Thermodinamika

Termodinamika merupakan suatu cabang dari sains dan teknik fisika.Para ahli sains umumnya
berusaha memahami perilaku dasar sifat fisika dan kimia dari sejumlah materi dalam keadaan
berhenti (diam) dan menggunakan prinsip thermodinamika untuk menghubungkan sifat-sifat materi
tersebut.Para ahli teknik (insinyur) umumnya tertarik untuk mempelajari system dan interaksinya
dengan lingkungan.Demi memfasilitasi hal ini, insinyur memperluas bidang termodinamika untuk
mempelajari system dimana terdapat aliran materi.
Termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari hukum-hukum dasar yang dipatahi oleh
kalor dan usaha.Secara harfiah, termodinamika adalah studi tentang kalor yang berpindah.Dalam
termodinamika, kumpulan benda-benda yang kita perhatikan disebut system, sedangkan semua yang
ada di sekitar sistem disebut lingkungan.

B. Hakekat Termodinamika

Termodinamika adalah salah satu bidang terpenting dalam ilmu pengetahuan, kerekayasaan.
Cara kerja kebanyakan sistem dapat dijelaskan dengan termodinamika, demikian pula, mengapa
pelbagai sistem tertentu tidak bekerja seperti yang diinginkan, serta mengapa sistem lainnyasama
sekali tidak bekerja. Termodinamika adalah modal utama dari seorang sarjana teknik teoretik untuk
merancang motor bakar, pompa termal, motor roket, rice cooker, AC, ginjal buatan, penyuling kimia,
dll.

C. Konsep Dasar Termodinamika

Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh
kenyataan atau ideal dari batasan.Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan
sebagi lingkungan.Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau
membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar lagi.Biasanya sistem dapat diberikan
keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.

D. Sistem Termodinamika

Untuk menganalisis sistem-sistem panas atau mesin-mesin fluida, mesin-mesin tersebut disebut
dengan benda kerja.Fluida atau zat alir yang dipakai pada benda kerja disebut dengan fluida
kerja.Sebagai contoh pompa sebagai benda kerja, fluida kerjanya adalah zat cair. Sedangka

Sedangkan pada kompresor, fluida kerjanya adalah udara.

Untuk membedakan benda kerja dengan lingkungan sekitarnya, benda kerja sering disebut
dengan sistem, yaitu setiap bagian tertentu, yang volume dan batasnya tidak terlalu tetap, dimana
perpindahan dan konversi energy atau massa akan dianalisis. Adapun istilah-istilah yang sering
disebut adalah sebagai berikut :

 Batas Sistem adalah garis imajiner yang membatasi sistem dengan lingkungannya.

 Sistem Tertutup yaitu apabila sistem dan lingkungannya tidak terjadi pertukaran energy atau massa,
dengan kata lain energy atau massa tidak melewati batas-batas sistem.
 Sistem Terbuka yaitu apabila energy dan massa dapat melintasi atau melewati batas-batas sistem.
Sistem dengan lingkungannya ada interaksi.

E. Hukum- Hukum Dasar Termodinamika

Terdapat empat hukum dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika yaitu :

1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka
ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.

2. Hukum Pertama Termodinamika

Hukum ini terkait denga kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari
suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total jumlah dari energi kalor yang disuplai ke
dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.

3. Hukum Kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi
dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya
waktu, mendekati nilai maksimumnya.

4. Hukum Ketiga Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika ini terkait dengan temperature nol absolute. Hukum ini menyatakan
bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatu nol absolute, semua proses akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi beda
berstruktur Kristal sempurna pada temperature nol absolute bernilai nol.
BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengenalan Rice Cooker

Rice Cooker atau penanak nasi merupakan alat rumah tangga listrik yang berguna untuk
memasak nasi. Meskipun tujuan utama alat ini adalah untuk memasak nasi, tetapi dapat juga
difungsikan untuk merebus sayuran, mengukus kuah dan sebagainya.

Rice Cooker adalah alat penanak nasi elektrik. Alat instan yang semakin berkembang ini untuk
menanak nasi sudahtidak repot lagi karena sudah ada alat penanak nasi elektrik. Semua ini
memanfaatkan energi listrik dan rice cooker di kelompokan dalam alat rumah tangga karena daya
yang dibutuhkan tidak besar hanya 300 watt, 500 watt, 800 watt dan seterusnya.Di dalam rice cooker
mempunyai bagian bagian penting.

Bagian dalam untuk tempat menanak nasi yang terbuat dari aluminum yang telah dicampur atau
dibungkus dengan anti lengket.Dan bagian luar ini untuk melindungi elemen pemanas dan bagian
rangkaian kelistrikannya. Ada beberapa elemen pemasan yang di pakai oleh rice cooker :

a. Elemen pemanas bawah bisanya berada di dalam bagian bawah elemen pemanas ini tidak mudah
untuk diperbaiki. Elemen pemanas dibuat permanen jadi untuk perbaiki sukar diperbaiki, tapi jangan
khawatir karena elemen bawah ini jarang sekali rusak.

b. Elemen pemanas samping / sering disebut elemen pinggang,

c. Elemen pemanas atas berada di dalam tutup rice cooker.

2. Sejarah Rice Cooker

Rice cooker pertama kali ditemukan oleh Yoshitada Minami.Pada tahun 1937, tentara Jepang
mulai menjalankan prinsip kerja perangkat penanak nasi bertenaga listrik tersebut. Awalnya rice
cooker yang digunakan terdiri dari wadah kayu tahan bocor dan lempengan logam bertenaga listrik.
Lempengan logam tersebut berfungsi memanaskan wadah kayu yang sudah terisi beras dan air di
dalamnya. Wadah kayu yang terus dipanaskan dengan logam pemanas, kemudian menjadikan beras
di dalamnya masak.Saat itu, proses untuk mengubah beras menjadi nasi masih sangat lama karena
wadah kayu yang digunakan belum dilengkapi penutup.Akibatnya, uap panas yang dihasilkan dari air
mendidih di dalam wadah terbuang percuma ke udara bebas.

Untuk menyingkat waktu, kemudian perangkat ini dilengkapi dengan tutup, sehingga uap panas
bisa dimaksimalkan fungsinya di dalam wadah untuk menjadikan beras lebih cepat masak jadi
nasi.Hasil dari penyempurnaan ini kemudian memunculkan ide Mitsubishi memproduksinya secara
massal.Pada tahun 1945, perusahaan tersebut untuk pertama kalinya memproduksi dan
memperdagangkan rice cooker.

Jika tentara Jepang membuat rice cooker dengan wadah kayu, Mistubishi melengkapi perabotan
ini dengan wadah aluminium.Dengan demikian, hantaran panas di dalam wadah bekerja lebih
maksimal.Dampaknya, nasi di dalam wadah menjadi cepat sekali masak. Ditambah lagi, uap air yang
terjebak di dalamnya akibat tertutup rapat, ikut menghasilkan panas yang mempercepat proses
menanak nasi.

Inovasi ini ternyata belum menjadi titik akhir bagi rice cooker.Pada tahun 1956, Toshiba
menyempurnakan perabot ini secara signifikan.Saat itu, Toshiba membuat produk membuat rice
cooker yang secara otomatis berhenti bekerja begitu nasi yang dalamnya sudah masak.Inovasi ini
menjadikan rice cooker bekerja lebih aman dibanding sebelumnya.

Toshiba meraih sukses besar dengan inovasinya.Dalam satu bulan, rata-rata 200 ribu rice cooker
terserap pasar dalam negeri.Empat tahun setelah produk Toshiba ini diluncurkan, sekitar 50 persen
warga Jepang melengkapi dapurnya dengan rice cooker.

Seiring perkembangan waktu, alat ini kemudian menembus pasar dunia dan dilengkapi
fungsinya.Alat yang semula hanya bisa memasak nasi, kemudian dilengkapi dengan fungsi
menghangatkan nasi, juga menghangatkan sayur-mayur.Namun demikian, sumber tenaga yang
digunakannya tetap listrik.

3. Prinsip Kerja Rice Cooker

Pada waktu menanak nasi, saklar akan terhubung dengan elemen pemanas utama, arus listrik
langsung menuju ke elemen utama dan lampu rice cooking menyala. Ketika suhu pemanas mencapai
maksimal dan nasi sudah matang maka thermostat trip (magnet dari otomatis) langsung
menggerakkan tuas sehingga posisi saklar jadi berubah mengalirkan listrik menuju ke elemen
penghangat nasi melewati thermostat.
Pada posisi penghangat ketika suhu thermostat sudah maksimal arus yang menuju ke elemen
penghangat akan terputus otomatis, begitu pula ketika suhu pada thermostat berkurang maka
otomatis arus menuju elemen penghangat akan terhubung kembali secara otomatis, proses ini akan
berlangsung secara terus menerus.

Bagian Luar Rice Cooker Bagian Dalam Rice Cooker

4. Cara Kerja Rice Cooker

Hukum termodinamika pada rice cooker :

"Thermodynamics is the branch of physical science concerned with heat and its relation to other
forms of energy and work. It defines macroscopic variables (such as temperature, entropy,and the
pressure) that describe average properties of material bodies and radiation, and explains how they
are related and by what laws they change with time"

"Termodinamika adalah cabang dari fisika yang berhubungan dengan panas, serta relasinya dengan
bentuk lain dari energi dan usaha. Ia menetapkan variabel-variabel makroskopik seperti temperatur,
entropi, dan tekanan yang menggambarkan kebanyakan sifat benda secara fisik maupun radiasi, dan
menjelaskan bagaimana mereka berhubungan, serta dengan hukum apa mereka berubah dari waktu
ke waktu."

Nasi tadinya berupa beras dan bertekstur keras, jadi kita akan kesulitan memakannya. Karena
itu, kita memberinya air, lalu memanaskannya hingga teksturnya berubah lembut dan mudah
dimakan.Itulah yang dinamakan nasi.Untuk memanaskan air dan beras, kita memerlukan energi
panas. Pada rice cooker, energi panas ini dihasilkan dari energi listrik. Pertanyaannya: bagaimana rice
cooker membuat nasi matang dengan pas, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak?

Suatu cairan akan menguap bila tekanan uap gas yang berasal dari cairan adalah sama dengan
tekanan dari cairan ke sekitarnya (Puap = Pcair). Jadi, titik didih suatu cairan sebenarnya bisa
dimanipulasi dengan meningkatkan tekanan di luar cairan (tekanan eksternal). Pada penanak nasi
biasa, air akan dididihkan dengan tekanan eksternal biasa, yaitu 101 kPa, dan mendidih pada titik
didih biasa, yaitu 100°C (373 K). Sementara, pada penanak nasi yang memanipulasi tekanan
(pressure cooker, atau electric pressure cooker) jika tutup lubang uapnya
dibuka, maka pressure cookerakan bekerja seperti penanak nasi biasa, karena tekanan
eksternalnya sama dengan tekanan udara luar.

Namun, jika tutup lubang uapnya (biasanya berupa katup) ditutup, akan ada perubahan pada
tekanan udara di ruang dalam pressure cooker dan titik didih cairan akan berubah. Ketika katupnya
ditutup, kondisi sistem berubah karena uap airnya hanya dapat berada di dalam ruang pressure
cooker.

Karena ada tambahan massa (tutup katup), tekanan makin tinggi dan titik kesetimbangan antar
fase (dalam hal ini, antara fase cair dan fase uap) berubah ke temperatur yang lebih tinggi, dan
terbentuklah titik didih baru.

Massa tutup katup menentukan tekanan di dalam ruang pressure cooker, karena lubang katup
akan membiarkan uap air keluar ketika tekanannya telah mencapai titik tertentu. Kelebihan tekanan
akan dikurangi dengan melepaskan sedikit uap melalui katup.

Penanak nasi modern kebanyakan menggunakan sistem termodinamika seperti yang sudah
dijelaskan di atas, karena dengan cara diatas, nasi dapat dipastikan matang dengan sempurna. Itulah
kenapa rice cooker yang tutupnya hilang atau tidak dipakai terkadang memasak nasi dengan terlalu
lunak atau basah, sehingga cepat basi.

Rangkaian komponen rice cooker

Diagram kerja rice cooker


Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu
rendah.Setiap bendamemiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-
atom ataumolekul penyusunnya.

Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu
berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda
tersebut seimbang. Jumlah energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang
tertukar.Kesalahan umum untuk menyamakan panas dan energi internal.Perbedaanya
adalah panas dihubungkan dengan pertukaran energi internal dan kerja yang dilakukan oleh
sistem.Mengerti perbedaan ini dibutuhkan untuk mengerti hukum pertama termodinamika.

Radiasi inframerah sering dihubungkan dengan panas, karena objek dalam suhu
ruangan atau di atasnya akan memancarkan radiasi kebanyakan terkonstentrasi dalam
“band” inframerah-tengah. (lihat badan hitam).

 Notasi

Ketika suatu benda melepas panas ke sekitarnya, Q < 0.Ketika benda menyerap panas
dari sekitarnya, Q > 0.

Jumlah panas, kecepatan penyaluran panas, dan flux panas semua dinotasikan dengan
perbedaan permutasi huruf Q. Mereka biasanya diganti dalam konteks yang berbeda.

 Kecepatan penyaluran panas

Kecepatan penyaluran panas atau penyaluran panas per unit, ditandai untuk
menandakan pergantian per satuan waktu. Dalam Unicode, adalah Q̇, meskipun ada
kemungkinan tidak dapat ditampilkan secara benar di seluruh browser. Diukur dalam
unit watt.

 Flux panas

Flux panas didefinisikan sebagai jumlah panas per satuan waktu per luas area, dan
dinotasikan q, dan diukur dalam watt per meter2. Juga biasanya dinotasikan sebagai Q″
atau q″.

 Perubahan suhu

Jumlah energi panas, ΔQ, dibutuhkan untuk menggantu suhu suatu material
dari suhu awal, T0, ke suhu akhir, Tf tergantung dari kapasitas panas bahan tersebut
menurut hubungan.
Kapasitas panas tergantung dari jumlah material yang bertukar panas dan properti
bahan tersebut. Kapasitas panas dapat dipecah menjadi beberapa cara

berbeda. Pertama-tama, dia dapat dipresentasikan sebagai perkalian dari masa


dan kapasitas panas spesifik (lebih umum disebut panas spesifik)

Cp = mcs

atau jumlah mol dan kapasitas panas molar:

Cp = ncn.

Molar dan kapasitas spesifik panas bergantung dari properti fisik dari zat yang dipanasi,
tidak tergantung dari properti spesifik sampel.Definisi di atas tentang kapasitas panas hanya
bekerja untuk benda padat dan cair, tetapi untuk gas mereka tak bekerja pada umumnya.

Kapasitas panas molar dapat “dimodifikasi” bila perubahan suhu terjadi


pada volumetetap atau tekanan tetap.Bila tidak, menggunakan hukum pertama
termodinamikadikombinasikan dengan persamaan yang menghubungkan energi
internal gas tersebut terhadap suhunya.

Secara teori air akan mendidih/mencapai titik didih bila diberi suhu panas >= 80 ºC
dan < 100 ºC, karena pada suhu 100 ºC air akan menjadi uap, maka pada simulasi
pemasakan air sebagian air menjadi uap dan sebagian air yang masak. Berikut model
pemasakan air:

Waktu dalam pemasakan air hingga suhu mencapai 80C dapat bervariasi, dimana
tergantung dari volume wadah air tersebut. Penulis tidak akan menggunakan penggambaran
model dengan pendekatan matematik, karena menurut penulis butuh sebuah implementasi
pembuktian untuk dapat menentukan model perhitungan untuk waktu, derajat dan
pengaruh volume wadah agar air masak. Namun secara logika deskriptif perhitungan air
hingga titik didih berbanding lurus dan bisa didapatkan yaitu Td = V .t . ºC, dimana:

Td = titik didih (dalam hal ini air)

V = Volume wadah
t = waktu
ºC = derajat dalam Celcius

5. Perawatan Rice Cooker


Perawatan pada rice cooker relative ringan, perawatan dilakukan terhadap fisik,
kelistrikan dan sedikit bagian mekanik. Berikut beberapa tips cara merawat rice cooker :

1. Untuk menghindari agar nasi tidak menempel di bagian dasar panci, aduk sesering mungkin selama
memasak.

2. Pilih rice cooker dengan panci yang memiliki kekuatan panas merata dan hemat listrik karena akan
mempengaruhi kualitas nasi yang dihasilkan.

3. Segera matikan/cabut power listrik jika nasi tinggal sedikit, sehingga anda dapat berhemat listrik.

4. Tunggu hingga cooker sudah dingin, angkat panci dalamnya, dan tuangkan air untuk merendam sisa-
sisa nasi yang masih menempel. Lalu biarkan hingga sisa nasi terkelupas.

5. Cuci panci dengan spons lembut agar tidak menggores lapisan panci/Teflon.

6. Bilas dengan air hangat setelah pencucian guna mengangkat bakteri-bakteri pada panci rice cooker
usai digunakan.

7. Pastikan tidak ada sisa sabun yang tertinggal selama proses pencucian agar nasi yang dimasak
nantinya tidak berbau sabun.

8. Segera keringkan panci dalam yang sudah dicuci.

9. Jangan lupa juga untuk membersihkan panci luarnya dengan lap lembut.

6. Perbaikan Rice Cooker

Bagian yang memungkinkan kerusakan pada rice cooker antara lain :

a. Kabel tenaga putus atau isolasi terkelupas

Cara perbaikannya bila memungkinkan diperbaiki/diisolasi pada bagian yang rusak, tetapi kalau
kabel sudah cukup tua dan pendek sebaiknya diganti yang baru.

b. Saklar

Bila kerusakan yang terjadi bagian seperti pegas/ kontak-kontaknya.Karena model saklarnya tidak
umum dijual dipasaran, bila rusak memerlukan perbaikan atau dimodifikasi pada tukang service.

c. Elemen pemanas

Biasanya disebabkan oleh kesalahan tegangan, dimana biasanya dipakai untuk tegangan 110 V
kemudian dipakai pada tegangan 220 V. sebab lain karena kurangnya pemeliharaan sehingga pada
bagian elemen atau bagian dasar rice cooker berkarat, sehingga pelindung elemen rusak dan putus
atau terhubung singkat. Jadi untuk memperbaikinya, elemen pemanas harus diganti dengan yang
baru.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pemaparan yang telah dijelaskan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Ilmu thermodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan panas dengan kerja.

2. Rice Cooker atau penanak nasi merupakan alat rumah tangga listrik yang berguna untuk memasak
nasi.

3. Elemen pemanasan yang dipakai rice cooker ada 3 yaitu elemen pemanas bawah, elemen pemanas
samping dan elemen pemanas atas.
4. Untuk mengubah beras menjadi nasi diperlukan energi anas yang dihaslkan dari energi listrik.

5. Jika tutup lubang uap pada rice cooker dibuka maka pressure cooker akan bekerja seperti penanak
nasi biasa.

6. Rice cooker yang tutupnya hilang / tidak dipakai terkadang memasak nasi yang terlalu lunak / basah
cepat basi.

7. Prinsip kerja rice cooker menggunakan hukum pertama thermodinamika.

DAFTAR PUSTAKA

Abbot, Van Ness. 1989. Seri Buku Schaum: Termodinamika, Terjemahan oleh Kusno Darmadi. 1994.
Jakarta: Erlangga

Djojodiharjdjo harijono. 1985. Dasar-Dasar Termodinamika Teknik. Jakarta: PT Gramedia

Mulyatono. 1992. Panas dan Termodinamika. Intan Pariwara

Reynolds, W.C. dan Perkins H.C.Termodinamika Teknik.diterjemahkan oleh Filino Harahap.Jakarta :


Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai