(ISO)
Disusun Oleh:
Kelompok 3:
2019
JENIS-JENIS ISO DAN SERINYA
Secara umum ada delapan jenis standar ISO yang dikeluarkan oleh Organisasi Internasional ini
dan banyak yang telah diterapkan di perusahaan-perusahaan di Indonesia. Beberapa jenis ISO
adalah sebagai berikut:
a. ISO 9000 : Suatu seri dari standar-standar internasional untuk sistem kualitas, yang
menspesifikasikan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan untuk
penilaian dari suatu sistem manajemen dengan tujuan untuk menjamin bahwa pemasok
(perusahaan) akan menyerahkan barang dan / atau jasa yang memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan.. Gaspersz dalam M. N. Nasution (2001) menjabarkan beberapa seri ISO
9000 tersebut sebagai berikut:
1. ISO 9000-1, Manajemen Kualitas dan Standar Jaminan Kualitas – Penunjuk untuk
Pemilihan dan Penggunaan.
2. ISO 9000-2, Petunjuk dan Aplikasi ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003.
3. ISO 9000-3, Petunjuk dan Aplikasi ISO 9001 pada Pengembangan, Penawaran dan
Pemeliharaan Perangkat Lunak (Software).
4. ISO 9000-4, Petunjuk pada Keberlangsungan Manajemen Program.
5. ISO 9001, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam
Desain/Pengembangan Produksi, Instalasi dan Pelayanan.
6. ISO 9002, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam Produksi dan Instalasi.
7. ISO 9003, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam Inspeksi dan Pengujian
Akhir.
8. ISO 9004-1, Manajemen Kualitas dan Elemen-elemen Sistem Kualitas – Suatu
Petunjuk.
9. ISO 9004-2, Manajemen Kualitas dan Elemen-elemen Sistem Kualitas – Suatu Petunjuk
untuk Jasa.
10. ISO 9004-3, Petunjuk untuk Material yang Diproses.
11. ISO 9004-4, Petunjuk untuk Perbaikan Kualitas.
12. ISO 9004-5, Petunjuk untuk Rencana-rencana Kualitas.
13. ISO 9004-6, Petunjuk untuk Jaminan Kualitas untuk Manajemen Proyek.
14. ISO 9004-7, Penunjuk untuk Manajemen Konfiguasi.
b. ISO 14000 : Standar internasional mengenai manajemen lingkungan yang dikeluarkan oleh
International Organization for Standardisation (ISO) dan penerapannya bersifat sukarela.
Standar ISO seri 14000 mulai diperkenalkan pada awal tahun 1990-an yang merupakan
suatu perkembangan aspek manajemen atau pengelolaan mutu. Tidak semata-mata aspek
teknis atau ekonomis saja. ISO seri 14000 terdiri dari beberapa seri yaitu :
1. ISO seri 14001-14009 tentang Environmental Manajemen Sistem (EMS) atau Sistem
Manajemen Lingkungan.
Dari seluruh seri ISO 14000, ISO 14001 tentang sistem manajemen lingkungan adalah
seri yang paling banyak dikenal karena sertifikasi ISO 14000 sebenarnya adalah
sertifikasi untuk ISO 14001 ini. Ada 3 komponen besar dalam ISO 14001 yaitu program
lingkungan tertulis; pendidikan dan pelatihan; dan pengetahuan mengenai peraturan
perundang-undangan lokal dan nasional.
2. ISO seri 14010-14019 tentang Environmental Auditing (Audit Lingkungan)
ISO seri ini merupakan suatu alat (tools) dalam penerapan sistem manajemen
lingkungan, jadi tidak memerlukan sertifikasi. Audit lingkungan mirip dengan medical
check up yaitu evaluasi secara rutin mengenai kondisi suatu perusahaan. Audit
lingkungan dapat dilakukan oleh intern perusahaan (internal audit) maupun oleh pihak
luar (eksternal audit). Untuk audit sistem manajemen lingkungan seorang auditor harus
memenuhi kriteria auditor seperti yang ditetapkan dalam ISO 14012.
3. ISO seri 14020-14029 tentang Environmental Labelling (Ekolabel)
ISO seri ini juga dimaksudkan untuk sertifikasi, tetapi yang disertifikasi adalah
produknya sedangkan EMS yang disertifikasi adalah sistemya. Jadi suatu perusahaan
yang sudah mendapat sertifikat ISO 14001, bila diperlukan maka dapat juga
mengusulkan untukk memperoleh ekolabeling. Yang mana yang akan didahulukan untuk
perolehannya tergantung dari permintaan pasar.
4. ISO seri 14030-14039 tentang Environmental Performance Evaluation (EPE) atau
Evaluasi Kinerja Lingkungan.
Environmental Performance Evaluation diukur dengan mengkuantifikasi dampak
kegiatan terhadap lingkungan. Hal-hal tersebut dapat diidentifikasi secara dini dengan
menginventarisasi dampak seperti emisi udara, effluen limbah cair, dan sebagainya.
Penetapan baseline dari hasil inventarisasi, perusahaan kemudian mengidentifikasi
indikator adanya peningkatan kinerja.
5. ISO seri 154040-14049 tentang Life Cycle Assessment (LCA) atau Analisis Daur Hidup
Produk
LCA juga merupakan suatu alat, jadi standar ini tidak dimaksudkan untuk sertifikasi.
Setiap produk mempunyai siklus hidup yaitu : lahir (fabrikasi), hidup (dioperasikan) dan
mati (dibuang)
6. ISO 14050 tentang Term and Definition
Dalam dokumen ini terdapat definisi-definisi yang digunakan dalam ISO seri 14000.
Standar ISO seri 14000 yang telah ditetapkan menjadi standar internasional adalah ISO
14001, 14004, 14010, 14011, 14012 dan ISO 14040. Indonesia pada saat ini telah
mengadopsi Standar ISO 14001, 14002, 14010, 14011 dan 14012 menjadi Standar
Nasional Indonesia (SNI).
c. ISO 22000 : merupakan standar yang terkait dengan sistem manajemen keamanan pangan.
Standar ini ditujukan untuk perusahaan di sektor makanan dan minuman, yang diharuskan
untuk melakukan kontrol internal, dan setiap produk harus memiliki proses dan rencana
kontrol. Seri ISO 22000 terdiri dari:
1. ISO/TS 22005 yang fokus pada ketelusuran
2. ISO/TS 22002-3 fokus pada PPD pertanian
3. ISO/TS 22002-1 fokus pada PPD manufaktur
4. ISO/TS 22003 panduan untuk audit standar seri 22000
d. ISO/IEC 27001 : standar sistem manajemen keamanan informasi atau Sistem Manajemen
Keamanan Informasi (SMKI). Standar ini diterapkan untuk perusahaan di bidang aplikasi
TI dan sejenisnya. Seri ISO/IEC 27000 terdiri dari:
1. ISO/IEC 27000: 2009 – ISMS Overview and Vocabulary
2. ISO/IEC 27001: 2005 – ISMS Requirement
3. ISO/IEC 27002: 2005 – Code of Practice for ISMS
4. ISO/IEC 27003: 2010 – ISMS Implementation Guidance
5. ISO/IEC 27004: 2009 – ISMS Measurement
6. ISO/IEC 27005: 2008 – Information Security Risk Management
7. ISO/IEC 27006: 2007 – ISMS Certification Body Requirement
8. ISO/IEC 27007 – Guidelines for ISMS Auditing
e. ISO TS 16949 : spesifikasi teknis untuk sistem manajemen mutu di industri otomotif.
Konsep standar ini adalah peningkatan berkelanjutan, kontrol rantai pemasok, serta tindakan
pencegahan dan perbaikan.
f. ISO/IEC 17025 : standar yang berkaitan dengan laboratorium atau lembaga pengujian.
Standar ini tujuannya untuk memastikan keakuratan hasil pengujian di bidang kesehatan,
produksi, perdagangan, dan perlindungan konsumen.
g. ISO 28000 : merupakan standar terkait sistem keamanan rantai pasokan untuk perusahaan
berisiko tinggi, seperti bank, pertambangan, hotel, dan lainnya.
h. ISO 50001 : standar yang diterapkan pada sistem manajemen energi sehingga perusahaan
memiliki sistem untuk meningkatkan kinerja, efisiensi dan konsumsi energi.