NAMA : MULTAZAM
STB : 215 010 310
i
BABA I
PENDAHULUAN
tidak lagi memadai baik dari segi dalam pembuatan KTP yang sekarang
sudah berbasis data base secara elektrik atau dengan sebutan e-KTP.
mulai tahun 2011 dan berakhir paa 30 April 2012, dan tahap kedua
1
e-KTP. Kota palu dalam hal ini sampai pada kecamatan tawaeli yang
di Kecamatan Tawaeli.
2
jawabnya sebagai abdi negara atau abdi masyarakat dengan kata lain
pelayanan masyarakat.
cepat, tepat dan akurat. Pelayanan berarti melayani suatu barang dan
masyarakat.
3
hak sipil atau hak perdata penduduk. Sehubungan dengan hal tersebut
administrasi kependudukan.
sektor lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti dapat
Tawaelu?
4
C. Tulisan Penelitian
Dari rumusan – rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna serta bermanfaat
sebagai berikut :
1. Segi Keilmuan
Kecamatan Tawaeli
2. Segi Terapan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kinerja
prestasi kerja atau kinerja kerja merupakan suatu hasil kerja yang
kesungguhan kerja dan hasil kerja pegawai (Frazier Moore, 1987 : 23).
a. Pengertian Kinerja
kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terjadi dari banyak komponen dan
bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Kinerja
6
baik, seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan harus
yang dimilikinya.
dengan kinerja yang dimiliki arti hasil kerja secara kualitas dan
7
Selanjutnya untuk mengikuti kerja organisasi publik Levin dkk
1. Responsiftas
masyarakat.
2. Responbilitas
administrasi baik.
3. Akuntabilitas
publik tertentu pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat
Rakyat.
1. Kualitas
8
2. Kuantitas
dalam satu harinya, kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan
3. Pelaksana Tugas
4. Tanggung Jawab
yaiyu;
organisasi
9
4) Evaluasi kerja / Fead back , penilaian kemajuan organisasi,
3. Pelayanan
Pelayanan jasa tidak terwujud barang sehingga tidak tampak,
meskipun tidak tampak , proses penyelenggaraannya bisa di amati
ataupun dirasakan , suat layanan dapat dinilai cepat lambat
menyenangkan, menyulitkan, murah ataupun mahal.
Dari defenisi diatas dapat diketahui bahwa ciri pokok pelayanan
adalah tidak kasat mata dan melibatkan upaya manusia atau peralatan
lain yang disediakan oleh prusahaan / lembaga penyelenggara.
Di Inodnesia konsepsi pelayanan administrasi pemerintah sering
kali digunakan bersama-sama atau dipakai sebagai sinonim dari
konsepsi pelayanan peerjanjian dan pelayanan umum, serta pelayanan
publik. . hal ini dapat dilihat dalam dokumen pemerintah sebagaimana
telah dipakai dalam kementrian pedayagunaan aparatur negara yaitu,
segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah
pusat di daerah, dalam lingkungan Badan Usaha Milik Negara dan
Badan Usaha Milik Daerah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
10
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan (Kepmenpan, no. 63. Tahun 2003) .
Konsepsi pelayanan publiknberhunungan dengan bagaimana
menigkatkan kapasitas kemampuan pemerintah atau pemerintahan
daerah menjalanlan fungsi pelayanan dalam konteks pendekatan
ekonomi, menyediakan kebutuhan pokok dasar agi seluruh masyarakat.
pelayanan secara etimologi dapat diartikan sebagai "pelayanan"
berasal dari kata "layan" berarti membantu menyiapakan apa yang
diperlukan seseorang "meladeni" sedangkan "pelayanan" berarti
perihal/cara melayani, usaha melayani kebutuhan orang lain dengan
memperoleh imbalan atau jasa (poerwadarminta,1996:573).
Berdasarkan pendapat diatas, maka pelayanan merupakan
kegiatan untuk menyiapkan kebutuhan orang lain, dimana orang yang
melakukan hal tersebut mendapatkan imbalan dari orang yang telafi
disiapkan kebutuhannya.
Sejalan dengan pendapat tersebut, maka Moinir mengungkapkan
konsep pelayanan sebagai berikut :
"setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang ditunjuk guna
memenuhi kepentingan orang banyak namun tidak berarti pelayanan itu
sifatnya harus selalu kole{aif sebab melayani peroranganpun asal
kepentingan itu masi tarmaksud dalam rangka pemenuhan dan
kebutuhan bersama yang telah diatur" (moenir, 2006:12).
terdapat dua belah pihak, yaitu pihak yang dilayani clan pihak yang
melayani.
11
Peningkatan kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan
Hal ini tentu terkait erat dengan atribut pada masing-masing jenis
pelayanan.
adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang
12
Senada dengan pendapat itu,Gronroos (dalam ratminto dan
Atik,2005:2) berpendapat :
13
Selanjutnya agung kurniawan (2005:6) adalah :
1. reliability (handal).
yaitu suatu pelayanan yang baik ditandai dengan adanya pemberian
pelayanan yang tepat dan benar.
2. Tangibles (jelas) .
yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumber daya
lainnya.
3. Responsiveness (tanggap).
yang ditandai dengan keinginan melayani konsumen.
4. Assurance (kepastian).
yang ditandai dengan tingkat kemauan untuk etika dan moral dalam
memberikan pelayanan.
5. Empathy (empati).
14
yang ditandal dengan tingkat kemauan untuk mengetahui tingkat
kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.
1. Function (fungsi)
yaitu kinerja primer yang dituntuk
2. Conformance (pengesahan)
yaitu kepuasan yang didasarkan pada pemenuhan persyaratan
yang telah ditetapkan.
3. Reliability (dipercaya)
yaitu kepercayaan atas jasa dalam kaitannya dengan waktu.
4. Serviceability (pelayanan)
yaitu kemampuan untuk melakukan perbaikan apabila terjadi
kekeliruan.
5. Adanya assurance (jaminan}
yang mencakup pengetahuan,kemampuan,kesopanan dan sifat
dapat dipercaya yang memiliki para staf,bebas dari bahaya,resiko
atau keragu-raguan.
berikut.
15
3. Mengembangkan dan memantapkan mekanisme koordinasi yang
lebih efektif.
4. Mengendalikan dan menyederhanakan birokrasi (regulatory fungtion)
dengan management dan minimize pelayanan jasa.
4. Efektifitas
Efektifitas adalah sejauh mana dapat mencapai tujuan pada waktu
yang tepat baik dari segi pelaksanaan tugs pokok, dari kualits produk
(1987:95) yakni:
Daya.
16
“ efektifitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang
yang baik dan hasil yang baik oleh individu, kelompok ataupun sebuah
organisasi.
bahwa;
17
Dari beberapa pendapat diatas mengenai efektifitas, dapat
(kualitas; kuantitas, dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen yang
konsep efektifitas. Konsep ini adalah salah satu faktor untuk menentukan
sebagai berikut :
18
ditentukan terlebih dahulu. Adapun Martoyo (1998:4) memberikan
pencapaian tujuan yang sesuai dengan apa yang telah disepakati s3cara
5. Efektifitas pelayanan
adalah :
sebagai berikut :
19
1. Tangibles
(kualitas pelayanan yang berupa saran fisik perkantoran,komputerisasi
administrasi, ruang tunggu dan tempat informasi). Dimensi ini
berkaitan dengan dengan kemoderenan peralatan yang digunakan,
daya tarik fasilitas yang digunakan, kerapian petugas serta
kelengkapan peralatan penunjang (pamlet atau flow chart)
2. Reliability.
(kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang
terpercaya). Dimensi ini berkaitan dengan janji menyelesaikan sesuatu
seperti diinginkan, penanganan keluhan konsumen, kinerja pelayanan
yang tepat, menyediakan pelayanan sesuai waktu yang dijanjikan
serta tuntutan pada kesalahan pada pencatatan.
3. Responsiveness.
(kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara
tepat serta tanggap terhadap keinginan konsumen). Dimensi
responsiveness mencakup antara lain, pemberitahuan petugas
kepada konsumen tentang pelayanan yang dibeiikan, pemberian
pelayanan dengan cepat kesediaan petugas memberi bantuan kepada
konsumen serta petugas tidak pemah merasa sibuk untuk melayani
permintaan konsumen.
4. Assurance.
(kemampuan dan keramahan serta sopan santun pegawai dalam
meyakinkan kepercayaan konsumen). Dimensi assurance berkaitan
dengan perilaku petugas yang tetap percaya diri pada konsumen,
perasaan aman konsumen dan kemampuan (ilmu pengetahuan)
petugas untuk menjawab pertanyaan konsumen.
5. Emphaty
(sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai terhadap konsumen).
Dimensi emphaty memuat antara lain, pemberian perhatian individual
terhadap konsumen, ketepatan waktu pelayanan bagi semua
konsumen, berusaha memilki petugas yang memberikan perhatian
khusus pada konsumen, pelayanan yang melekat dihati konsumen
dan petugas yang memahami kebutuhan spesifik dari pelanggannya.
1. Pendekatan eksperimental.
Pendekatan ini berasal dari kontrol eksperimen yang biasanya
dilakukan dalam penelitian akademik_ Tujuannya untlak
memperoleh kesimpulan yang bersifat umum tentang dampak
suatu program tertentu dengan mengontrol sebanyakbanyaknya
faktor yang mengisolasi pengaruh program.
20
2. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan.
Pendekatan ini memakai tujuan program sebagai kriteria untuk
menentukan kaberhasilan. Pendekatan ini amat wajar dan praktis
untuk desain pengembangan program. Pendekatan ini
memberikan petunjuk kepada pengembang program, mer.jelaskan
hubungan antara kegiatan khusus yang ditawarkan dengan hasil
yang akan dicapai.
21
pada hasil guna dari pada suatu organisasi, program atau kegiatan yang
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini be: arti kartu tanda penduduk
22
setiap instansi pelaksana pelayanan publik wajib melaksanakan urusan
1. Dokumen kependudukan.
pencatatan sipil.
elektronik (e-ktp).
1. Penduduk WNI dan WNA yang memiliki ijin tetap yang telah
KTP.
23
2. WNA yang memiliki status orang tuanya yang memiliki ijin tinggal
pelaksana.
berakhir.
bepergian.
seumur hidup.
24
e-KTP yaitu Identitas Resmi Penduduk Indoneisa, sebagai bukti
KTP yang di atur dalam undang – undang no. 23 tahun 2006 yang mana
yang disingkat NIK secara nasional , dan peraturan tersebut maka E-KTP
tanggal setiap penduduk dan berlaku seumur hiduo, nomor NIK yang ada
izin mengemudi (SIM) , Nomor Induk Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi
1. Ambil no antrian \
3. Menuju ke loket
25
5. Perekapan KTP selesai
panggilan.
database
perekam
sidik jadri
a. Berusia 17 tahun
kependudukan )
c. Landasan Hukum
kependudukan
26
b. Peraturan Presiden nomor 26 tahun 2009 tentang penerapan
d. Tujuan
e. Manfaat
swasta
27
7. Kerangka Pikir
Untuk memudahkan dalam menganalisis hasil penelitian, maka
negara :
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Pelaksanaan tugas
4. Tanggung jawab
1. Faktor waktu
2. Faktor kecermatan
28
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar kerangka pikir
halaman selanjutnya.
29
KANTOR Kinerja Kantor Dinas,
KECAMATAN Pegawai/Pelayanan Kependudukan Dan
- Kualits Pencatatan Sipil
- Kuantitas Kota Palu
- Pelaksana tugas
- Tanggung Jawab
Faktor Pendukung
a. pendekatan Proses
b. pendekatan Sasaran
c. pendekatan Sumber
Feed Back
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
1. Dasar penelitian
bahwa :
eksperimen.
31
2. Tipe penelitian
berbeda.
Kabupaten Sigi".
32
B. Lokasi dan waktu penelitian
1. Lokasi
2. Waktu
1. Populasi
33
2. Sampel
pertimbangan tertentu".
atas :
34
5. Masyarakat = 197 Orang
Sekunder. Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari
1. Observation (pengamatan) .
sistematik baik secra langsung clan tidak langsung pada tempat yang
akan di teliti.
35
2. Interview (wawancara).
guide)
3. Questionaire (kuesioner)
4. Documentation (dokumentasi).
36
penelitian dan menarik kesimpula yang akurat (dapat dipercaya)
kebenarannya.
diinterpretasikan.
diolah dengan cara frekuensi dibagi der.gan jumlah responden dikali 100
persen.
𝐹
P= x 100%
𝑁
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi.
N = Jumlah Responden.
37
F. Defenisi operasional variabel
berikut :
1. Kualitas.
Seberapa baik seorang kariawan mengerjakan apa yang seharusnya
dikerjakan.
2. Kuantitas
Seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya_
Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai
itu masing-masing.
3. Pelaksanaan tugas.
Seberapa jauh seorang kariawan mampu melakukan pekerjaanya
dengan akurat atau tidak ada kesalahan.
4. Tanggung jawab.
Kesadaran akan kewajiban kariawan untuk melaksanakan pekerjaan
yang diberikan perusahaan.
berikut :
1. Faktor waktu,
ketepatan waktu clan kecepatan waktu dari pelayanan yang
diberikan oleh pemberi pelayanan.
38
2. Faktor kecermatan,
Ukuran untuk menilai tingkat efektivitas kerja organisasi yang
memberikan pelayanan.
3. Faktor gaya pemberian pelayanan
Salah satu ukuran lain yang dapat clan biasanya digunakan dalam
mengukur efektivitas kerja.
39