Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SUSUN

NAMA : VEBY ANATASYA

NIM : N1D418015

FAKULTAS ILMU BUDAYA


JURUSAN SASTRA PRANCIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
tetap pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepda teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bias disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bias menambah pengetahuan para pembaca. Namun
selepas dari itu, kami memahami bahwa mkalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
angat mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi tercipyanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.

Kendari, 25 Oktober 2019

Penyusun

Veby Anatasya

2
DAFTAR ISI

COVER……..………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR ………………………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………

B. Rumuan Masalah …………………………………………………

C. Tujuan …………………………………………………………....

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat.…….…………………....................................

B. Keutamaan Shalat/ posisi Shalat dalam Syariat Islam...…………

C. Pembagian Shalat ………………………………………………....

D. Syarat wajib Shalat ……………………………………….……….

E. Syarat sah Shalat……………………………………………….…

F. Waktu-waktu Shalat………………………………….…………....

G. Rukun-rukun Sholat……………………………………………….

H. Wajib Shalat……………………………………………………….

I. Sunah-sunah Shalat…………………………………….………….

J. hal-hal yang dimakhruhkan dalam Shalat…………………..………

K. Hal-hal yang membatalkan Shalat…………………………….……

L. Tata cara Shalat……………………………………………………

BAB III PENUTUP

3
A. Kesimpulan ………………………………………………………

B. Saran ……………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya arti sebuah
tiang dalam suata bangunan yang bernama islam, jadi takan mungkin untuk di tinggalkan.
Makna batin juga bia ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum ( Kefatahan
terhadap pembicaraan ), ta’dzim ( Rasa hormat ), mahabbah , raja (harap) dan haya ( rasa
malu) yang keseluruhannya itu disetujui kepada Allah sebagai illahi.
Sesungguhnya sholat system hidup, manhaj tarbiyah dan ta’limyang sempurna,
yang mencakup (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan bersemangat,
akal bias terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menhadi bersih dan suci. Sholat
merupakan tatbiq’amali (aspek aplikatif) dari prinsip-prinsip islam baik dalam aspek
politik juga sosial kemasyarakatan yang ideal yang di buka atap mesjid menjadi terus
terbuka sehingga nilai persaudaran, standar dan kebebasan itu terujud nyata. Terlihat pula
dalam sholat makna keprajuritn orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan
keteraturan sebuah yang indah.
Karena itu semua maka masyarakat islam pada masa selafu shalih sangat
memperhatikan masalah sholat, sampai mereka menempatkan sholat sebagai “mizan”
atau standar, yang dengan menempatkan itu ditimbanglah kadar kebaikan seseorang dan
ingat kedudukan dan derajatnya. Jika mereka ingin mengetahui agama seseorang sejauh
mana istiqamahnya maka mereka batasnya tentang sholatnya dan sejauh mana besrbesran
sisa sholatnya, bagaimana ia melakukan dengan baik ini sesuai dengan hadis Rasulullah
MELIHAT:
“Jika kamu melihat seseorsng membiasakan ke mesjid, maka saksikanlah bentuknya
dengan iman” (SDM. Trimiszi)
Dalam kitab jami’ush shogir lima oaring sahabatnya yaitu Tsauban, Ibnu Umar,
Salamah, Abu Umamah dan Ubadah setelah menriwayatkan hadis ini: “ sholat adalah
sebaik-baik amalan yang ditetapkan Allah untuk hambahnya “. Begitupun dengan maksud
hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu mas’ud dan Anas r.a.
Begitulah orang-orang yang beriman itu bukanlah orang yang melaksanakan
ritual dan gerakan-gerakan yang diperintahkan dalam sholat semata tetapi dapat
mengaplikasikannya dalam kesehariannya. Sholat sebagai salah satu penjaga bagi orang-
orang beriman yang benar-benar melaksanakannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah-masalah yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian sholat ?
2. Bagaimanakah sejarah sholat ?
3. Sebutkan macam-macam sholat ?
4. Apakah manfaat sholat ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

5
1. Untuk mengetahui pengertian sholat.
2. Untuk mengetahui sejarah sholat.
3. Untuk mengetahui macam-macam sholat
4. Untuk mengetahui manfaat sholat.

D. Manfaat
Manfaat yang di dapat dalam makalah ini adalah yaitu:
1. Dapat mengetahui pengertian sholat.
2. Dapat mengetahui sejarah sholat.
3. Dapat mengetahui ,macam-macam sholat.
4. Dapat mengetahui manfaat sholat.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat
Sholat menurut islam do’a sedangakan menurut istilah pekerjaan dan ucapan
yang diawali oleh takbiratul ihram dan diakhiri oleh salam.
Permulaan sholat, sholat didirikan dengan membaca kalimat kebesaran Allah.
Yaitu musholi bertakbir dengan mengucapakan Allah Akbar, maka serempak jiwanya
bergerak menhadap ke Hadirat Allah Yang Mahatinggi-mahamulia. Sementara musholi
meninggalkan semua urusan didunia dan memusatkan pikirannya untuk menghadap Allah
SWT. Sehingga, sudah barang tentu ia putus hubungan dengan (makhuluk ) dibumi,
mekipun jasadnya ada di atas hamparan bumi.
Sesungguhnya sholat dengan adzan dan iqamatnya, berjamaah dengan
keteraturannya, dengan dilakukan dirumah-rumah Allah, dengan kebersihan dan kesucian,
dengan penampilan yang rapi, menghadap ke kiblat, ketentuan waktunya dan kewajiaban-
kewajiban lainnya seperti gerakan, tilawah, bacaan-bacaan dan perbuatan-perbuatan, yang
dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam, engan ini semuannya sholat mempunyai
nilai lebih dari sekedar ibadah bumi, seraya berdoa selamat (mengucap salam) kepada
makhluk bumi, keselamatan dan kesejahteraan yang diperuntukan bagi sesame
makhluknya. Sebab itulah sholat berawal dengan takbir, Allahu Akbar dan berakhir
denagn salam, ‘Assalamu’alaikum’.

B. Keutamaan / Posisi sholat Dalam Syahriat Islam


Sholat itu memiliki kedudukan yang mulia. Dalil-dalil yang diutarakan kali ini
sudah menunjukan kedudukan dan mulianya ibadah sholat.
1. Sholat adalah tiang islam. Islam seseorang tidaklah tegak kecuali dengan sholat.
2. Sholat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. Amalan seseorang bias di nilai
baik buruknya di nilai dari sholatnya.
3. Perkara terakhir yang hilang dari manusia adalah sholat.
4. Sholat adalah akhir wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam.
5. Allah memuji orang yang mengerjakan sholat.
6. Allah mencela orang yang melalaikan dan malas-malasan dalam menunaikan sholat.
7. Rukun islam yang paling utama setelah dua kalimat syahadat adalah sholat.
8. Sholat diwajibkan tanpa perantara Jibril ‘alaihis wa salam. Tetapi Nabi Muhammad
shallallahu wa sallam sendiri yang langsung mendapatkan perintah sholat ketika
beliau melakukan isra’ dan Mi’raj.
9. Awalnya sholat diwajibkan sebanyak 50 sholat. Ini menunjukan bahwa Allah amat
menyukai ibadah shalat tertentu. Kemudian Allah memperingan bagi hambanya
sehingga menjadi 5 waktu dalam sehari semalam. Akan tetapi, tetap saja sholat
tersebut dalam timbangan sebanyak 50 sholat, walaupun dalam amalan hanya 5
waktu. Ini sudah menunjukan mulianya kedudukan sholat.
10. Allah membuka amalan seorang muslim dengan sholat dan mengakhirinya dengan
sholat. Ini juga yang menunjukan ditekankannya amalan sholat.

7
11. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
umatnya untuk memeritahkan keluarga mereka supaya menunaikan sholat.
12. Semenjak anak-anak sudah di perintahkan sholat dan boleh dipukul jika tidak sholat
pada waktu berumur 10 tahun. Perintah sholat ini tidak ditemukan pada amalan
lainnya, sekaligus hal ini menunjukan mulianya ibadah sholat.
13. Siapa yang trtidur atau lupa dari sholat, maka hendaklah ia mengqodhonya. Ini sudah
menunjukan kemuliaan sholat 5 waktu karena mesti diganti.

C. Pembagian Sholat
Pembagian sholat ada 2 yaitu:
1. Fardhu’Ain yang wajib dilakukan oleh setiap orang yang baligh dan berakal, baik
laki-laki maupun perempuan, seperti sholat 5 waktu.
2. Fardhu Kifiyah, yaitu jika sebagian kaum muslimin ada yang malaksanakannya,
maka kewajiban tersebut telah gugur dari sebagian yang lain.

D. syarat Wajib Sholat


1. Islam
Syarat ini sudah pasti harus dipenuhi, karana orang yang bukan islam tidak wajib
mengerjakan sholat, tetapi ia pasti akan mndapatkan siksa di Akhirat.

2. Berakal
Karena sholat merupakan jalinan hubungan anatara manusia dengan Allah maka
manusia yang bias berpikir secara logislah yang diwajibkan menjalakan sholat, orang-
orang yang tidak berakal atau orang yang tidak sehat akalnya seperti orang gila, orang
yang baru mabuk, (walaupun orang itu normal tapi saat itu sedang dalam keadaan
diluar akalnya atau di luar kesadarannya maka ia tidak bias berpikir, sehingga orang
yang mabuk juga termaksud orang yang tidak berakal), dan juga orang yang pingsan
tidak diajibkan sholat karena dalam kondisi yang tidak sadar.

3. Baligh (Dewasa)
Orang yang belum baligh tidak diwajibkan mengerjakan sholat berikut adalah
beberapa cirri atan tanda-tanda orang yang sudah baligh:
a. Sudah menginjak umur kurang lebih 13-15 tahun
b. Mimpi bersetubuh (mimpi basah) untuk anak laki-laki
c. Mulai keluar darah haid atau sering disebut dengan dating bulan untuk anak
perempuan.
4. Telah sampainya dakwah kepadanya orang orang belum pernah mendapatkan
dakwah/seruan agama, tidak wajib mengerjakan sholat, dan dia tidak mendapat siksa
diakhirat, belum mendapat seruan disini dimaksudkan seperti seorang anak kecil/bayi
yang meninggal, bukan orang yang tidak mau mendapatkan seruan agama, karena
belajar ilmu agama itu wajib.

5. Suci dari haid dan nifas

8
Seorang wanita yang sedang datang bulan atau habis melahirkan tidak diwajibkan
melaksanakan sholat karena dalam kondisi yang tidak suci.

6. Jaga
Maksudnya orang yang sedang tidur tidak diwajibkan untuk melaksanakan sholat
(tanpa disengaja).

E. Syarat Sah Sholat


Agar sholat menjadi sah, disyaratkan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengetahui masuknya waktu.
b. Suci dari hadats besar dan kecil.
c. Kesucian baju, badan, dan tempat yang digunakan untuk sholat.
d. Menutup aurat.
e. Menghadap ke kiblat.
f. Niat

F. Waktu-waktu Sholat
1. Zhuhur, waktunya dari tergelincirnya matahari hingga bayangan semua benda sama
panjang dengan aslinya.
2. ‘Ashar, waktunya dari saat bayangan semua benda sama panjang dengan aslinya
hingga terbenamnya matahari.
3. Maghrib, waktunya dari terbenamnya matahari hingga hilangnya warna kemerah-
merahan pada senja.
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam: “waktu sholat maghrib selama
warna kemerah-merahan pada senja belum hilang”.

4. ‘Isya, waktunya dari hilangnya merah senja hingga pertengahan malam. Berdsarkan
sabda Nabi Shallallahu a’alaihi wa sallam: “waktu sholat ‘Isya’ hingga pertengan
malam.
5. Subuh, waktunya dari terbitnya fajar hingga terbitnya matahari.

G. Rukun-rukun Sholat
Rukun-rukun sholat :
1. Berdiri (bagi yang mampu)
2. Takbiratul ihram
3. Membaca surat Al fatihah pada setiap rakaat.
4. Rukuk dan tuma’ninah
5. Iktidal setelah rukuk dan tuma’ninah
6. Sujud dua kali denagan tuma’ninah
7. Duduk anatara dua sujud dengan tuma’nianh

9
8. Duduk dan membaca tasyahud akhir
9. Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir
10. Membaca salam yang pertama
11. Tertib (melakukan rukun secara berurutan)

H. Wajib Sholat
Wajib-wajib sholat :
1. Semua takbir selain Takbiratul Ihram
2. Bacaan sami’allahu Liman Hamidah untuk imam dan orang yang sholat sendirian.
3. Bacaan Rabbana Wa Lakal Hamdu untuk semua (untuk imam, untuk orang yang
sholat sendirian dan untuk makmum).
4. Bacaan Subhana Rabbiyal A’la Azimi ketika ruku.
5. Bacaan Subhana Rabbiyal A’la ketika sujud.
6. Bacaan Rabbigfirli 2x ketika duduk diantar dua sujud
7. Tasyahud pertama dan duduk untuk tasyahud pertama.

I. Sunah-sunah Sholat
Sunah-sunah sholat:
1. Membaca do’a istitah atau do’a iftitah
2. Meletakan telapak tanggan sebelah kanan diatas telapak tangan sebelah kiri di atas
dada ketika berdiri sebelum ruku’ dan setelahnya.
3. Mengangkat kedua tangan dengan merapatkan jari-jari sampai sejajar dengan bahu dan
dua telinga ketika bertakbir, ketika ruku’ dan ketika bangkit dari tasyahud.
4. Membaca lebih dari satu kali tasbih ruku’ dan sujud
5. Membaca rabbanaa wa lakal hamdu ketika bangkit dari ruku’ dan membaca lebih dari
1 kali ucapan robbighfirli ketika duduk diantara dua sujud
6. Meluruskan antara kepala dan punggung ketika ruku’
7. Menjauhkan kedua tangan dari 2 penggang juga menjauhkan perut dari 2 paha dan 2
paha dari 2 lutut ketika sujud
8. Mengangkat dua lengan dari tangan ketika sujud
9. Duduk iftirash ketika duduk diantara dua sujud juga ketika tasyahud awal, duduk
tawaruk ketika tasyahud akhir
10. Ketika shalat ke empat rakaat dan 3 rakaat yaitu duduk di atas paha yang sebelah atas
dan menjadikan lkaki yang kiri di bawah kaki kanan dan menegakkan kaki yang kanan
(duduk tawaruk)
11. Merujuk dengan jari telunjuk ketika tasyahud awal dan tasyahud yang ke dua ketika
mulai duduk tasyahud dan mengger-gerakannya ketika berdo’a
12. Berselawat dan mendo’akan keberkahan untuk Nabi Muhammad dan keluarga
Muhammad sebagai shalawat dan keberkahan untuk Nabi Ibrahim dan keluarga
Ibrahim ditasyahud yang pertama
13. Berdoa’a ketika tasyahud akhir

10
14. Membersarkan suara atau menjaharkan suara ketika sholat fajar, shalat jumat, shalat
‘idul Adha, ketika sholat istisqa’, dua rakaat pertama dari shalat maghrib dan shalat
‘isya
15. Mengecilkan suara bacaan ketika shalat dzhuhur dan shlat ashar juga rakaat ketiga dari
shalat maghrib dan 2 rakaat terakhir dari shalat ‘isya
16. Membaca surat selain surat Al Fatihah dari Al Qur’an, juga memperhatikan sunah-
sunah yang lain selain apa yang telah kita sebutkan yang diantaranya adalah do’a
selain rabbanaa wa lakal hamdu ketika bangkit dari ruku’ baik untuk imam untuk
makmum dan untuk orang yang shalat sendirian karena hal tersebut disunnahkan
17. Meletakan 2 tangan di lutut ketika ruku’ dengan membentangkan jari-jari ketika ruku’

J. Hal-hal yang di Makruhkan Dalam Sholat


1. Menengadakan pandangan ke atas
2. Meletakan tangan di pingang
3. Menoleh atau melirik,terkecuali di perlukan
4. Melakukan pekerjaan yang sia-sia
5. Menaikan rambut yang terurai atau melipatkan lengan baju yang terulur
6. Menyapu kerikil yang ada di tempat sujud (dengan tangan) dan meratakan tanah lebih
dari satu kali
7. Mengulurkan pakaian sampai dekat lantai dan menutup mulut (tanpa alasan)
8. Sholat dihadapan makanan
9. Sholat sambil memegang sisa udara kecil atau besar, dan sebagainya yang tersisa
tenang hati
10. Sholat kompilasi sudah terlalu mengantuk

K. Hal-hal yang Membatalkan Sholat

Sholat seseorang akan batal apabila ia melakukan salah satu di antara hal-hal berikut:

1. Makan dan minum dengan sengaja


2. Berbicara dengan sengaja
3. Meninggalkan salah satu rukun sholat atau syarat yang telah disebutkan di muka,
apabila hal itu tidak ia ganti/sempurnakan di tengah pelaksanaan sholat atau sesudah
selesai sholat beberapa saat
4. Banyak melakukan gerakan, karena hal itu bertentangan dengan pelaksanaan ibadah
dan membuat hati dan anggota tubuh sibuk dengan urusan selain ibadah. Adapun
gerakan yang sekedarnya saja, seperti member isyarat untuk menjawab salam,
membetulkan pakaian, mengaruk badan dengan tangan, dan yang semisalnya, maka
hal itu tidaklah membatalkan sholat
5. Tertawa sampai terbahak-bahak, para ulama sepakat mengenai batalnya sholat yang
disebabkan tertawa seperti itu. Adapun tersenyum, maka kebanyakan ulama
menganggap bahwa hal itu tidaklah merusak sholat seseorang.
6. Tidak berurutan dalam pelaksanaan sholat, seperti mengerjakan sholat Maghrib, maka
sholat isya itu batal sehingga dia shalat maghrib dulu, karena berurutan dalam

11
melaksanakan sholat-sholat itu adalah wajib, dan begitulah perintah pelaksanaan
sholat itu.

L. Tata Cara Sholat

Shalat adalah diantara rukun Islam yang harus dijalankan seorang muslim. Karena tanda
seorang muslim atau tidak setelah mengucapkan kalimat syahadat adalah dengan shalat.
Shalat memiliki tata cara yang khusus, yang dicontohkan sendiri oleh Nabi Muhammad
Saw. dengan diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril As. Untuk melakukan ibadah shalat,
berikut ini tuntunannya

Pertama, niat. Niat diucapkan di dalam hati, dan dilaksanakan bersamaan dengan
mengangkat kedua tangan untuk membaca takbiratul ihram.

Kedua, membaca takbiratul Ihram. Takbiratul Ihram memiliki arti takbir yang
“mengharamkan” kita berbuat apapun diluar gerakan dan bacaan shalat. Takbiratul
Ihram Bacaannya adalah,

‫ أهلل أكبر‬.M

Allahu Akbar

Allah Maha Besar

Ketiga, doa Iftitah. Iftitah berarti pembuka. Doa ini dibaca sebelum membaca surah al-
Fatihah. Hukum membaca doa iftitah ini adalah sunnah. Berikut ini doanya,

‫علَى مِ لَّ ِة‬ َ ‫ت َواأل َ ْر‬


َ ‫ض‬ ِ ‫س َم َوا‬ َ َ‫ي ف‬
َّ ‫ط َر ال‬ ْ ‫ي ِللَّ ِذ‬
َ ‫صي ًًْل إِنِى َو َّج ْهتُ َوجْ ِه‬ ُ ‫ هللاُ أ َ ْكبَ ُر َكبِي ًْرا َو ْال َح ْمدُ ِلِلِ َكثِي ًْرا َو‬.N
ِ َ ‫س ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرة ً َوأ‬
‫ب ْال َعالَمِ ينَ الَ ش َِريكَ لَهُ َو ِبذَلِكَ أُمِ ْرتُ َوأَنَا‬ِ ‫اي َو َم َماتِ ْي ِلِلِ َر‬َ ‫س ِك ْي َو َمحْ َي‬ُ ُ‫صًلَتِ ْي َون‬ َ ‫ِإب َْرا ِهي َْم َحنِ ْيفًا َو َما أَنَا مِ نَ ْال ُم ْش ِر ِكيْنَ ِإ َّن‬
َ‫مِ نَ ْال ُم ْسلِمِ ين‬

Allahu Akbar Kabiira Walhamdu Lillahi Katsiran wa Subhaanallahi Bukratan wa Ashiila.


Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawati wal ardha haniifan wa maa ana min al-
musyrikin. Inna Shalaati wa Nusukii wa Mahyaaya wa Mamaati lillahi rabbi al-‘aalamin.
Laa Syariika Lahu wa bidzaalika umirtu wa anaa min al-muslimiin.

Allah yang Maha Besar Sebesar-besarnya, dan segala puji yang banyak hanya kepada
Allah, dan maha Suci Allah baik di waktu pagi maupun petang. Sesungguhnya aku
hadapkan diriku kepada yang menciptakan seluruh langit dan bumi, dengan lurus
mengikuti ajaran agama (millah) yang dibawa oleh Nabi Ibrahim As. dan aku bukanlah
termasuk kelompok orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidupku, matiku, hanyalah untuk Allah (semata), Tuhan semesta alam. Tiada
sekutu bagi-Nya, dan dengan keyakinan itulah aku diperintahkan, dan saya termasuk
kedalam kelompok orang-orang yang berserah diri (muslimin).

12
Keempat, membaca surah al-Fatihah. Surah al-Fatihah ini adalah diantara rukun shalat. Jika
tidak membacanya, maka shalat menjadi batal.

Kelima, membaca surah (panjang, pendek, atau sebagian ayat dari dalam surah). Apa yang
dibaca sesuai dengan kemampuan hafalan kita yang melaksanakan shalat. Jika sedang ada
kegiatan yang harus dikerjakan, tidak perlu membaca surah atau ayat yang banyak/panjang.

Keenam, ruku’. Berikut ini bacaannya,

٣ – ‫س ْب َحانَ َربِ ْي ْالعَظِ ي ِْم َوبِ َح ْم ِد ِه‬


ُ x .O

ْ‫ي َو َما ا ْستَقَلَّت‬


ْ ‫ي َوبَش َِر‬
ْ ‫ش ْع ِر‬
َ ‫صبِ ْي َو‬
َ ‫ع‬ ْ ‫ع‬
َ ‫ظمِ ْي َو‬ َ ‫ي َو‬
ْ ‫ي َو ُم ِخ‬
ْ ‫ص ِر‬
َ َ‫س ْم ِع ْي َوب‬ َ ‫ اللهم لَكَ َر َك ْعتُ َوبِكَ آ َم ْنتُ َولَكَ أ َ ْسلَ ْمتُ َخ‬.P
َ َ‫ش َع لَك‬
َ‫بِ ِه قَدَمِ ْي هللاُ َربَّ ْالعَالَمِ ين‬

Subhaana rabbiya al-‘azhiimi wa bi hamdihi 3x

Allahumma laka raka’tu, wa bika aamantu, wa laka aslamtu, khasya’a laka sam’ii wa
basharii, wa mukkhii, wa ‘azhmii, wa ‘ashabii, wa sya’rii, wa basyarii, wa maastaqallat bi
qadamii. Allahu Rabbil ‘Aalamiin.

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan Maha Suci dengan segala puji kepada-Nya. 3x

Ya Allah, kepada-Mu aku ruku’, terhadap-Mu aku beriman, kepada aku berserah diri
(berislam). Pendengaran, penglihatan, pikiran, tulang, urat, rambut, kulit, sampai yang
dilakukan oleh kaku semuanya khusyu’ kepada Allah Tuhan Semesta Alam.

Ketujuh, i’tidal. I’tidal dilakukan dengan cara berdiri, dan tidak bersedekap. Bacaannya
adalah sebagai berikut,

ِ ‫ت َومِ ْل ُء ْاأل َ ْر‬


‫ض َومِ ْل ُء َما َب ْينَ ُه َما‬ َّ ‫ار ًكا ِف ْي ِه مِ ْل ُء ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬ َ ‫ط ِيبًا ُم َب‬ ُّ ‫سمِ َع هللاُ ِل َم ْن َحمِ دَهُ … َر َّبنَا َو َلكَ ْال َح ْمدُ َوال‬
َ ‫ش ْك ُر َح ْمدًا َك ِثي ًْرا‬ َ .Q
َ ‫َومِ ْل ُء َما ِشئْتَ مِ ْن‬
ُ ‫ش ْيءٍ بَ ْعد‬

Sami’a Allahu liman hamidahu…Rabbana wa laka al-hamdu wa al-syukru hamdan


katsiiran thoyyiban mubaarakan fiihi, mil’u al-samaawaati wa mil’u al-ardhi, wa mil’u maa
bainahumaa wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du.

Allah senantiasa mendengar kepada siapa yang memuji-Nya… Tuhanku, kepada Engkaulah
segala pujian, segala kesyukuran, pujian yang banyak, baik, lagi berkah di dalamnya.
Pujian dan kesyukuran itu memenuhi seluruh langit, seluruh bumi, diantara keduanya, dan
memenuhi siapa saja yang Engkau kehendaki setelahnya.

Kedelapan, sujud. Berikut ini bacaannya,

13
٣ – ‫س ْب َحانَ َربِ ْي ْاأل َ ْعلَى َوبِ َح ْم ِد ِه‬
ُ x .R

َ ْ‫اركَ هللاُ أَح‬


ُ‫سن‬ َ َ‫ص َرهُ تَب‬ َ ‫ص َّو َرهُ َوش ََّق‬
َ َ‫س ْمعَهُ َوب‬ ْ ‫س َجدَ َوجْ ِه ْي ِللَّ ِذ‬
َ ‫ي َخلَقَه ُ َو‬ َ ‫س َجدْتُ َولَكَ أ َ ْسلَمْتَ َوبِكَ آ َمنَتُ أ َ ْنتَ َربِي‬
َ َ‫ اللهم لَك‬.S
َ‫ْالخَا ِلقِين‬

Subhaana Rabbiya al-A’laa wa bi hamdihi 3x … Allahumma laka sajadtu, wa laka aslamtu,


wa bika aamantu. Anta rabbi sajada wajhii lilladzii khalaqahu wa showwarahu wa syaqqa
sam’ahu wa bashorohu tabaaraka Allahu ahsanu al-khaaliqin.

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan Maha Suci 3x … Ya Allah kepada-Mu aku
sujud, kepada-Mu aku berislam, kepada-Mu aku beriman. Engkaulah Tuhanku. Wajahku
bersujud kepada yang menciptakannya, dan membentuknya (dengan sebaik-baiknya wajah),
wa memberikannya telinga dan mata. Maha Suci Allah, sebaik-baiknya Pencipta.

Kesembilan, duduk diantara dua sujud. Duduk seperti ini disebut duduk iftirasy. Bacaanya
adalah,

‫ع ِن ْي‬
َ ‫ْف‬ َ ‫ار ُز ْقنِ ْي َوا ْه ِدنِ ْي َو‬
ُ ‫عافِنِ ْي َواع‬ ْ ‫ب ا ْغف ِْر ِل ْي َو‬
ْ ‫ار َح ْمنِ ْي َواجْ ب ُْرنِ ْي َوارفَ ْعنِ ْي َو‬ ِ ‫ َر‬.T

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii

Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, benarkanlah aku, angkatlah derajatku,


karuniakanlah aku rezeki, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku.

Kesepuluh, sujud kembali. Bacaannya sama dengan sujud yang pertama.

Kesebelas, bangun meneruskan rakaat selanjutnya. Jika shalat berjumlah dua rakaat, maka
di akhirat rakaat kedua langsung melakukan tasyahud akhir. Jika shalat berjumlah
tiga/empat rakaat, maka di rakaat kedua membaca tasyahud awal dan tasyahud akhir di
rakaat ketiga (untuk shalat maghrib yang hanya tiga rakaat) dan di rakaat keempat (untuk
shalat yang empat rakaat).

Keduabelas, tasyahud awal. Bacaannya adalah sebagai berikut,

َّ ‫علَى ِعبَا ِد‬


ِ‫َّللا‬ َ ‫علَ ْينَا َو‬ َّ ُ ‫ى َو َرحْ َمة‬
َّ ‫َّللاِ َوبَ َركَاتُهُ ال‬
َ ‫سًلَ ُم‬ ُّ ِ‫علَيْكَ أَيُّ َها النَّب‬
َ ‫سًلَ ُم‬ َّ ُ‫صلَ َوات‬
َّ ‫الطيِبَاتُ ِ َّلِلِ ال‬ َّ ‫اركَاتُ ال‬ َ َ‫ التَّحِ يَّاتُ ْال ُمب‬.U
‫سيِ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
َ ‫على‬َ ‫ص ِل‬ َ ‫َّللاِ أَلل ُه َّم‬
َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫َّللاُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن ُم َح َّمدًا َر‬
َّ َّ‫صالِحِ ينَ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ إِلَهَ إِال‬
َّ ‫ال‬

At-tahiyyaatu al-mubaarakaatu al-shalawaatu al-thoyyibaatu lillahi. Assalaamu ‘alaika


ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. As-Salaamu ‘alainaa wa ‘alaa
‘ibaadillahi as-shoolihin. Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa Asyhadu anna
muhammadarrasuulullah. Allahumma Sholli ‘ala Sayyidinaa Muhammad.

14
“Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-
mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan
barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada
seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya
Allah aku sampai shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad”

Ketigabelas, tasyahud akhir. Bacaannya sama dengan tasyahud awal, hanya saja ada bacaan
selanjutnya,

َّ ‫علَى ِع َبا ِد‬


ِ‫َّللا‬ َ ‫علَ ْينَا َو‬ َّ ُ ‫ى َو َرحْ َمة‬
َّ ‫َّللاِ َو َب َركَاتُهُ ال‬
َ ‫سًلَ ُم‬ ُّ ‫علَيْكَ أَيُّ َها النَّ ِب‬
َ ‫سًلَ ُم‬ َّ ُ‫صلَ َوات‬
َّ ‫الط ِي َباتُ ِ َّلِلِ ال‬ َّ ‫اركَاتُ ال‬ َ ‫ التَّحِ يَّاتُ ْال ُم َب‬.V
َ ‫علَى آ ِل‬
‫ َك َما‬، ‫سيِ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ َو‬، ‫سيِ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
َ ‫على‬ َ ‫ص ِل‬ َ ‫َّللاِ أَلل ُه َّم‬
َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫َّللاُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن ُم َح َّمدًا َر‬
َّ َّ‫صالِحِ ينَ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإال‬ َّ ‫ال‬
َ
‫على‬ َ َ‫اركت‬ْ َ َ‫ َك َما ب‬، ‫سيِ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
َ ‫على آ ِل‬ َ َ ‫ َو‬، ‫سيِ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
َ ‫على‬ َ َ ‫ار ْك‬ ِ َ‫ وب‬، ‫ِيم‬ َ ‫سيِ ِدنَا إِب َْراه‬ َ ‫على آ ِل‬ َ َ ‫ِيم َو‬
َ ‫سيِ ِدنَا إِب َْراه‬ َ ‫على‬ َ َ َ‫صلَّيْت‬ َ
ٌ‫ ِإنَّكَ َحمِ يدٌ َم ِجيد‬، ‫ِيم‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ْر‬ ‫ب‬
َ َ ِ َِِ ِ ‫إ‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫د‬‫ي‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫آ‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬‫ع‬َ َ َ َ ِ ِ ‫س ِي‬
‫و‬ ، ‫ِيم‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ْر‬
‫ب‬ ‫إ‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫د‬ َ

W. At-tahiyyaatu al-mubaarakaatu al-shalawaatu al-thoyyibaatu lillahi. Assalaamu ‘alaika


ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. As-Salaamu ‘alainaa wa ‘alaa
‘ibaadillahi as-shoolihin. Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa Asyhadu anna
muhammadarrasuulullah. Allahumma Sholli ‘ala Sayyidinaa Muhammad. Wa ‘ala aali
sayyidina Muhammad Kamaa shollayta ‘ala sayyidina Ibrahim. Wa Baarik ‘ala sayyidina
Muhammad wa ‘ala aali sayyidina Muhammad. Kamaa baarakta ‘ala sayyidinaa Ibrahim,
wa ‘ala sayyidina Ibrahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid.

“Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-
mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan
barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada
seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya
Allah aku sampai shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, serta kepada
keluarganya. Sebagaimana Engkau sampaikan shalawat kepada Nabi Ibrahim As., serta
kepada para keluarganya. Dan, berikanlah keberkahan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad, serta kepada keluarga. Sebagaimana, Engkau telah berkahi kepada junjungan
kita Nabi Ibrahim, serta keberkahan yang dilimpahkan kepada keluarga Nabi Ibrahim. Di
seluruh alam raya ini, Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Kekal.

Selanjutnya, bisa dilanjutkan dengan antara tasyahud akhir dengan salam. Berikut ini
doanya,

‫ َومِ ْن ش َِر فِتْنَ ِة ْال َمسِيحِ الدَّجَّا ِل الل ُه َّم ا ْغف ِْر‬،ِ‫ َومِ ْن فِتْنَ ِة ْال َمحْ يَا َو ْال َم َمات‬،‫ب ْالقَب ِْر‬ ِ ‫عذَا‬ ِ ‫عذَا‬
َ ‫ َومِ ْن‬،‫ب َج َهنَّ َم‬ َ ‫ الَّل ُه َّم إِنِي أَعُوذُ بِكَ مِ ْن‬.X
‫ َال ِإلَهَ ِإ َّال‬،‫ أ َ ْنتَ ْال ُمقَ ِد ُم َوأ َ ْنتَ ْال ُم َؤ ِخ ُر‬،‫ َو َما أ َ ْنتَ أ َ ْعلَ ُم ِب ِه مِ نِي‬، ُ‫ َو َما أَس َْر ْفت‬، ُ‫ َو َما أَس َْر ْرتُ َو َما أ َ ْعلَ ْنت‬، ُ‫لِي َما قَدَّ ْمتُ َو َما أ َ َّخ ْرت‬
َ‫أ َ ْنت‬

15
Allahumma inni a’uudzubika min ‘adzaab al-qabr, wa min fitnati al-mahyaa wa al-mamaat,
wa mi syarri fitnati al-masiih al-dajjaal. Allahummaghfirlii ma qaddamtu wa ma akkhartu,
wa ma asrartu, wa ma a’lantu, wa ma anta a’lamu bihi minni, anta al-muqaddimu wa anta
al-mu’akkhiru. Laa Ilaaha Illa Anta.

Ya Allah aku memohon perlindung kepada-Mu dari azab neraka jahanam, azab kubur, dari
fitnah di masa hidup dan mati, serta dari buruknya fitnah al-Masih Dajjal. Ya Allah,
ampunilah aku dari segala dosa, yang dahulu maupun yang nanti, yang rahasia maupun
yang terang-terangan, dan apa yang Engkau lebih tahu terhadap dosaku daripada aku
sendiri. Engkaulah Yang Maha Mengawali dan Yang Maha Mengakhiri. Tiada Tuhan selain
Engkau.”

Keempatbelas, mengucapkan salam. Caranya dengan menolehkan kepala ke kanan terlebih


dahulu, kemudian membaca salam. Berikutnya menolehkan kepala ke arah kiri kembali
mengucapkan salam. Bacaan salamnya adalah sebagai berikut,

ُ ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َركَاتُه‬


َ ‫ الس ًََّل ُم‬.Y

Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullahi wa Barakaatuhu

Keselamatan senantiasa tercurah kepada kalian, juga rahmat Allah dan keberkahan-Nya.

Sampai sini, kegiatan shalat sudah selesai. Masih disunahkan juga untuk melanjutkan
dengan berzikir setelah shalat atau melaksanakan shalat sunnah rawatib, atau disebut shalat
sunnah ba’diya al-sholah. Wallahu A’lam.

16
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kesimpulan
Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya arti sebuah
tiang dalam suata bangunan yang bernama islam, jadi takan mungkin untuk di tinggalkan.
Makna batin juga bia ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum ( Kefatahan
terhadap pembicaraan ), ta’dzim ( Rasa hormat ), mahabbah , raja (harap) dan haya ( rasa
malu) yang keseluruhannya itu disetujui kepada Allah sebagai illahi.
Sesungguhnya sholat system hidup, manhaj tarbiyah dan ta’limyang sempurna,
yang mencakup (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan bersemangat,
akal bias terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menhadi bersih dan suci. Sholat
merupakan tatbiq’amali (aspek aplikatif) dari prinsip-prinsip islam baik dalam aspek
politik juga sosial kemasyarakatan yang ideal yang di buka atap mesjid menjadi terus
terbuka sehingga nilai persaudaran, standar dan kebebasan itu terujud nyata. Terlihat pula
dalam sholat makna keprajuritn orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan
keteraturan sebuah yang indah.

B. Saran
Sholat sebagai suatu tarbiyyah begitu luar biasa yang mengajarkan kebaikan
dalam segala aspek kehidupan, sbagai pencegah kemungkaran dan kemaksiatan, sebagai
pembeda antara orang yang beriman dan orang yang kafir, shalat sebagai syariat dari
Allah dalam kehidupan, semoga dapat difahami, diamalkan dan diaplikasikan dengan
bnar dalam kehidupan kita. Kebenaran dating dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan
akan lepas dari kami sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah
berusaha untuk menjauhi segala yang menjadi larangannya dan melaksanakan segala
perintahnya, meneladani Nabi kita Nabi Muhammad SAW.

17
Daftar Pustaka

http://abiyasid.wordpress.com/2008/03/06/waktu-yang-terlarang-untuk-shalat/
http://majelisvirtual.com/2010/04/15/dahsyatnya-suksa-bagi-orang-yangmeninggalkan-
shalat/
http://islamic-indo-blogspot.com/2011/01/syarat-wajib-shalat.html
https://bincangsyariah.com/ubudiyah/tatacara-shalat-lengkap-beserta-bacaannya/

18

Anda mungkin juga menyukai