1. Faktor Potensi Bahaya Fisik Bising, getaran, radiasi, penerangan kurang baik, temperature, extremes. 2. Faktor Potensi bahaya Kimia Debu, gas, uap, asap, kabut, dll 3. Faktor Potensi Bahaya Biologi Virus, Bakteri, jamur, parasites, isects, dll 4. Faktor Potensi Bahaya Ergonomis Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony,dll 5. Faktor Potensi Bahaya Psikologis Hubungan dengan orang, pekerjaan, dan lingkungan kerja B. Pengertian Bahaya Psikologi Potensi Bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keternagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti penempatan pekerja yang tida sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, tempramen, pendidikan, system seleksi, dan klasifikasi terhadap pekerja yang tidak sesuai. Kurangnya keterampilan pekerja dalam melakukan pekerjaan sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmonis dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Hubungan antara stress kerja dengan resiko kecelakaan kerja bersifat positif. Terbukti bahwa semakin stres dalam pekerjaannya akan cenderung bersikap negatif seperti menjadi cemas, was-was, sulit tidur, gangguan pola makan, dan menjadi lebih diam dari biasanya. Stres yang tidak cepat diatasi oleh oekerja menyebabkan pekerja tidak konsentrasi dalam melaksanakan tugas dan feustasi dalam menyelesaikan tanggung jawab kerja sehingga pekerja melalukan kesalahan ketika sedang bekerja (Sneddon, Mearns dan Flin, 2006). C. Akibat dan Upaya Stress Kerja 1. Akibat dari stress kerja a. Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam manajemen maupun operasional kerja. b. Mengganggu kenormalan aktivitas kerja. c. Menurunkan tingkat produktivitas. d. Menurunkan citra RS 2. Upaya mencegah timbulnya stress kerja a. Melakukan self-management of stres, yang antara lain meliputi senam kebugaran pikiran, pengelolaan waktu yang lebih baik, dukungan dari keluarga, kolega atau dukungan sosial, dan sebagainya. b. Hilangkan faktor-faktor yang menimbulkan stress, yakni untuk menghilangkan, melemahkan atau mengganti faktor-faktor yang dapat menimbulkan stress, misalnya dengan tuntutan pekerjaan yang terlalu berlebihan dari atasan disesuaikan dengan realita pekerja.
D. Contoh Bahaya Psikologi di Keperawatan
1. Stress akibat pekerjaan
Seperti contoh diatas bisa dijelaskan bahwa seorang perawat
yang memiliki banyak beban atau fikiran bisa berupa tuntutan dari atasan yang terlalu mempersulit, tugas yang terlalu menumpuk ataupun berat sehingga berakibat pada kualitas pelayanan yang diberikan pada pasien, misalnya menjadi ketus dan marah pada pasien. Hal ini tentunya akan berdampak pada citra Rumah Sakit tersebut. 2. Yang seharusnya
Harusnya sebagai pemberi pelayanan (merawat pasien) selalu
besikap ramah pada pasien agar pasien bisa percaya pada perawat dan terutama dengan komunikasi efektif yang terjalin antara perawat dan pasien merupakan salah satu unsur kesembuhan pasien.