Anda di halaman 1dari 4

POTENSI BAHAYA PSIKOLOGI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah K3

Disusun oleh :

Kelompok 6

1. Annisa Nur Syifaa 4. Indra Sudrajat


2. Dela Amelia 5. Inggit Kusdianty
3. Eka Widya 6. Silvia Esterlita

A. Fakto-Faktor Lingkungan Kerja


1. Faktor Potensi Bahaya Fisik
Bising, getaran, radiasi, penerangan kurang baik, temperature,
extremes.
2. Faktor Potensi bahaya Kimia
Debu, gas, uap, asap, kabut, dll
3. Faktor Potensi Bahaya Biologi
Virus, Bakteri, jamur, parasites, isects, dll
4. Faktor Potensi Bahaya Ergonomis
Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan,
angkat beban terlalu berat, job monotony,dll
5. Faktor Potensi Bahaya Psikologis
Hubungan dengan orang, pekerjaan, dan lingkungan kerja
B. Pengertian Bahaya Psikologi
Potensi Bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal
atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis
keternagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan
perhatian seperti penempatan pekerja yang tida sesuai dengan
bakat, minat, kepribadian, motivasi, tempramen, pendidikan,
system seleksi, dan klasifikasi terhadap pekerja yang tidak sesuai.
Kurangnya keterampilan pekerja dalam melakukan pekerjaan
sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta
hubungan antara individu yang tidak harmonis dan tidak serasi
dalam organisasi kerja.
Hubungan antara stress kerja dengan resiko kecelakaan kerja
bersifat positif. Terbukti bahwa semakin stres dalam pekerjaannya
akan cenderung bersikap negatif seperti menjadi cemas, was-was,
sulit tidur, gangguan pola makan, dan menjadi lebih diam dari
biasanya. Stres yang tidak cepat diatasi oleh oekerja menyebabkan
pekerja tidak konsentrasi dalam melaksanakan tugas dan feustasi
dalam menyelesaikan tanggung jawab kerja sehingga pekerja
melalukan kesalahan ketika sedang bekerja (Sneddon, Mearns dan
Flin, 2006).
C. Akibat dan Upaya Stress Kerja
1. Akibat dari stress kerja
a. Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam manajemen
maupun operasional kerja.
b. Mengganggu kenormalan aktivitas kerja.
c. Menurunkan tingkat produktivitas.
d. Menurunkan citra RS
2. Upaya mencegah timbulnya stress kerja
a. Melakukan self-management of stres, yang antara lain
meliputi senam kebugaran pikiran, pengelolaan waktu yang
lebih baik, dukungan dari keluarga, kolega atau dukungan
sosial, dan sebagainya.
b. Hilangkan faktor-faktor yang menimbulkan stress,
yakni untuk menghilangkan, melemahkan atau mengganti
faktor-faktor yang dapat menimbulkan stress, misalnya
dengan tuntutan pekerjaan yang terlalu berlebihan dari atasan
disesuaikan dengan realita pekerja.

D. Contoh Bahaya Psikologi di Keperawatan


1. Stress akibat pekerjaan

Seperti contoh diatas bisa dijelaskan bahwa seorang perawat


yang memiliki banyak beban atau fikiran bisa berupa tuntutan dari
atasan yang terlalu mempersulit, tugas yang terlalu menumpuk
ataupun berat sehingga berakibat pada kualitas pelayanan yang
diberikan pada pasien, misalnya menjadi ketus dan marah pada
pasien. Hal ini tentunya akan berdampak pada citra Rumah Sakit
tersebut.
2. Yang seharusnya

Harusnya sebagai pemberi pelayanan (merawat pasien) selalu


besikap ramah pada pasien agar pasien bisa percaya pada perawat
dan terutama dengan komunikasi efektif yang terjalin antara
perawat dan pasien merupakan salah satu unsur kesembuhan
pasien.

Anda mungkin juga menyukai