Air jatuh di pelupuk matamu Hujan membasahi tanah, menimbulkan bau Air jatuh di pelukanmu Menuntaskan asap kelam; berjoget ria dilangit kelabu Pada hutan hutan-hutan yang kini menjadi abu
Air jatuh menghantam batuan; iramanya mengundang gelak
Lambaikan tangan diudara penuh air mata Menebas kesedihan yang menyebabkan sedihnya Lutut ditekuk Kepala enggan menunduk Menghentak pada air dan batuan sungai Buat semua ikan takut dan menjauh Buat tanah lumpur jadi keruh
Air jatuh membasahi jidatmu
Berikan jernih pikiranmu Pada tombak-tombakku Yang menyuarakan lolongan merdu
Akankah tokoh mendengar?
Akankah tokoh mengiyakan?
Tenggorokan kering karena tergelak
Air sungai berkecipak; aku pun terbahak Tercekat, kemudian tersedak Tak ada yang salah, jangan anggap aku gila Tokohku bilang dunia kadang suka bercanda, Maka biar aku meladeninya! Lutut ditekuk Kepala enggan menunduk Menghentak pada air dan batuan sungai Buat semua ikan takut dan menjauh Buat tanah lumpur jadi keruh
Harga mangga busuk membumbung tinggi di udara
Di pasar, para pedagang sedang perang gerilya mematok harga Tambang dikeruk, rakyat menjerit sengsara Orang kecil dirundung binasa Diancam oleh api kompor yang tak nyala Mengeluh itu wajar Tapi, bahu ini tak pernah sejajar
Lahan dibakar, kemana aku akan tinggal?
Bunga indah dilecehkan, bagaimana penerus masa depan?
Berbeda bentuk saling tunjuk
Berbeda warna lempar cacian Dimana orang-orang waras berkeliaran?
Kau semua bilang, bercanda ada batasnya
Maka tengoklah wahai mata kuda yang senantiasa terpaku pada lajunya! Diri ini telah muak dengan semua kekalutan Memutar mata dan dan bersedekap tangan pada keadaan
Bercanda ada batasnya,
Maka dengarkanlah wahai telinga! Yang dipenuhi sumpah serapah sampah Tenggorokanku kering karena ulah si Sarimin Yang hendak pergi ke pasar membeli mangga Yang pedagangya sedang gerilya mematok harga Si Sarimin terikat lehernya Kesengsaraan melilitnya Ia tak merdeka
Maka, lihatlah tarianku!
Tengok irama kakiku! Lutut ditekuk Kepala enggan menunduk Menghentak pada air dan batuan sungai Buat semua ikan takut dan menjauh Buat tanah lumpur jadi keruh Lirikkan mata gertak semua musuh
Lenggak-lenggok tubuh menggigil, seringai lebar terukir
Hanya harapan senang yang terpatri dalam damai Dingin tak menghalangi diri untuk tetap menari, bergerak lincah kesana kemari Lihat ini! Camkan ini! Mereka adalah pendosa; Jika berani menghentikan tarian ini BIODATA Nama Lengkap : Novianti Dwi Rahayu Alamat Domisili : RT 002/ RW 001, Dsn. Ngreco, Ds. Sobontoro, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung, Jawa Timur E-mail : novix7352@gmail.com No Telfon Aktif : 08311788943 No WhatsApp : 0831788943 Instagram : @novia.n.d