Jurnal Pengaruh Suku Bunga Terhadap Return Saham-Dikonversi
Jurnal Pengaruh Suku Bunga Terhadap Return Saham-Dikonversi
PENDAHULUAN
Peranan penting pasar modal bagi pihak emiten sebagai tempat untuk
menginvestasikan dananya, bila pasar modal efesien maka pasar modal akan
memberikan return seperti yang diharapkan oleh para investor. Pasar modal
berlangsung disuatu tempat yang disebut Bursa efek. Bursa efek berperan sebagai
atas apa yang ia investasikan, ada sebuah risiko yang harus ditanggungnya, selain
itu investor juga harus bisa menganalisa saham dengan melihat kinerja
Return saham adalah nilai yang diperoleh sebagai hasil dari aktivitas investasi.
Return merupakan tujuan utama investor untuk mendapatkan hasil dari investasi
yang dilakukan oleh investor, return yang semakin besar akan menarik para
bisa menjadikan return saham sebagai salah satu pertimbangan investasi yang
akan investor lakukan. Menurut Musthafa (2017:106), Return Saham merupakan
salah satu factor yang memotivasi investor berinvestasi dan merupakan imbalan
Karena para investor umumnya mempunyai sifak tidak menyukai resiko (risk
everse), maka para investor harus ditawarkan tingkat keuntungan yang lebih besar
resiko tinggi. Sumber- sumber yang mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi
` Suku bunga adalah jumlah bunga yang harus dibayar, oleh peminjam
untuk memperoleh dana dari pemberi pinjaman untuk jangka waktu tertentu.
Adanya kenaikan suku bunga yang tidak wajar akan menyulitkan dunia usaha
untuk membayar beban bunga dan kewajiban, karena suku bunga yang tinggi akan
profit perusahaan. Menurut Musah et al (2018: 27) 45% dari laba bank berasal
dari perbedaan harga jual dan harga beli (spread) suku bunga. Spread suku bunga
hanyalah perbedaan antara suku bunga pinjaman dan suku bunga simpanan bank
perusahaan untuk memperoleh pendanaan utang dan ekuitas. Hal tersebut juga
dekade terakhir dimana dapat kita lihat betapa pentingnya sebuah konsep return
investor untuk mendapatkan hasil dari investasi yang dilakukan oleh investor.
Return saham yang semakin besar akan menarik para investor untuk membeli
saham tersebut. Hal inilah yang menjadi sorotan sehingga banyak dilakukan oleh
para peneliti diantara peneliti yang pernah dilakukan adalah Ardiansyah (2018),
yang melakukan penelitian tentang pengaruh variabel nilai tukar dan suku bunga
Dimana nilai tukar tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap return
pengaruh nilai tukar dan suku bunga terhadap return saham dengan profitabilitas
melalui profitabilitas. Dan penelitian yang dilakukan Kurniasari dkk (2018), yang
melakukan penelitian tentang pengaruh inflasi dan suku bunga terhadap return
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015 dimana dalam penelitian ini
dapat ditarik kesimpulan bahwa inflasi dan suku bunga memiliki pengaruh secara
Tentu hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Tegar dan Pujawati
1. Adanya faktor yang dapat mempengaruhi return saham yang perlu diketahui
investor
2. Naik turunnya nilai Suku Bunga merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi
para investor untuk melakukan investasi saham. Suku Bunga yang tinggi akan
2015-2017.
5. Apakah Suku Bunga dan Profitabilitas berpengaruh terhadap return saham pada
2017.
1. Dalam penelitian ini hanya berfokus pada satu variabel independen, suku
bunga.
2017.
2017
2017.
5. Untuk mengertahui suku bunga dan profitabilitas terhadap return saham pada
2017.
mana pengaruh suku bunga terhadap return saham dengan profitabilitas sebagai
Indonesia.
1.7 Sistematika penelitian
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
HIPOTESIS
pengembangan hipotesis.
Bab ini terdiri dari objek dan ruang lingkup penelitian, metode
BAB V PENUTUP
Menjelaskan kesimpulan penelitian dan sarannya yang berkaitan
diukur sebagai total keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor selama
periode tertentu. Return sering kali dinyatakan dalam perubahan nilai asset
(capital gain atau capital loss) ditambah sejumlah penerimaan tunai (cash
diekspresikan dalam suatu persentase atau nilai awal periode suatu investasi.
para investor umumnya mempunyai sifak tidak menyukai resiko (risk everse),
maka para investor harus ditawarkan tingkat keuntungan yang lebih besar apabila
tinggi.
menurut Musthafa (2017: 107), jenis return dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
1. Return Aktual
Return yang telah terjadi (Return actual), yang dihitung berdasarkan data
historis (ex post data), return actual ini berguna sebagai dasar penentuan return
ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa yang akan datang (conditioning
expected return).
2. Return Ekspektasi
investor di masa yang akan datang. Berbeda dengan return actual yang bersifat
sudah terjadi, return ekspektasi sangat mungkin berlainan dengan return actual
yang diterima.
1. Yield
atau pendapatan yang diperoleh secara periodic dari suatu investasi, misalnya
2. Capital Gain
keuntungan yang di peroleh karena suatu investasi merupakan selisih harga jual
dan harga perolehan (beli). Jika investasi yang dilakukan mengalami kerugian,
antara pemegang obligasi perusahaan dengan pemegang saham yang diwakili oleh
selanjutnya akan menurunkan nilai pasar utang/ obligasi perusahaan yang belum
jatuh tempo. Kreditor dirugikan jika perusahaan mengambil proyek yang terlalu
depan merupakan salah satu masukan yang penting bagi keputusan investasi.
Perkiraan Suku bunga merupakan salah satu bagian yang paling sulit dari
diterima atau di bayarkan kembali atas jumlah yang dipinjam. Bagaimana suku
bunga ditentukan? Salah satu faktor yang penting adalah tingkat risiko kredit
Jumlah bunga yang terlibat dalam transaksi keuangan adalah fungsi dari 3
variabel berikut :
2. Suku bunga (Interest rate). Persentase dari pokok utang yang beredar
3. Waktu (Time). Jumlah tahun atau bagian fraksional dari tahun ketika jumlah
dibayarkan atau diterima dikenal sebagai suku bunga. Kreditor menerima bunga
uang. Namun disisi lain untuk menarik peminjam lainnya maka Bank harus
2.1.3 Profitabilitas
A. Pengertian Profitabilitas
penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik
Net Profit Margin disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap penjualan
Return on Investment ( ROI) rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah
yang diharapkan.
4. Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity, rasio ini
Rasio profitabilitas memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak
pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak diluar perusahaan,
a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu
periode tertentu.
sekarang.
d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
2.2. Review Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H1
H3 H2
Suku bunga Profitabilitas Return Saham
(X1) (Y1) (Y2)
Suku bunga yang tinggi akan menurunkan return. Tingkat suku bunga yang
tinggi menyebabkan ekspektasi dari return yang tidak sesuai kenyataan, dan akan
jual barang sehingga minat akan barang tersebut menjadi menurun yang
berdampak langsung pada keuntungan penjualan. Keputusan investor untuk tidak
berinvestasi karena dianggap tidak menarik lagi, pada akhirnya investor mulai
yang menyebabkan harga saham jatuh. Sebaliknya jika suku bunga menurun maka
investor mulai berinvestasi dan membeli saham dengan harapan mampu menjual
dengan harga yang lebih tinggi dimasa depan. Peningkatan pembelian saham
terhadap return saham memberikan hasil yang tidak konsisten. Hal tersebut dapat
dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah (2018), Kurniasari
dkk (2018) dan Negara (2008), Menemukan hasil bahwa perubahan suku bunga
penelitian yang dilakukan oleh Labibah (2016), dan Wahyuningsih Dkk (2018).
Menemukan hasil bahwa perubahan suku bunga tidak memiliki pengaruh terhadap
sebagai berikut:
H1: Diduga Suku Bunga memiliki pengaruh terhadap return saham pada
demikian bagi investor jangka panjang akan sangat penting dengan analisis
sebagai return. Dengan kata lain profitabilitas perusahaan yang semakin baik
maka return saham perusahaan yang bersangkutan juga meningkat. Begitu juga
sebaliknya jika semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar, maka kinerja
perusahaan semakin memburuk dan hal ini berdampak pada penurunan harga
saham dipasar modal. Dengan menurunnya harga saham maka return saham juga
menurun.
saham yang dilakukan oleh Inayati (2012), yang menemukan hasil bahwa
berikut:
Naik turunnya nilai Suku Bunga merupakan hal yang perlu diperhatikan
bagi para investor untuk melakukan investasi saham. Suku Bunga yang tinggi
akan menambah beban bagi perusahaan. Karena suku bunga yang tinggi akan
perusahaan. Dengan kata lain saat tingkat suku bunga tinggi dapat diasumsikan
jika kredit pinjaman rendah maka laba perusahaan juga akan menurun. Begitu
juga sebaliknya jika suku bunga menurun maka kredit pinjaman juga meningkat
sebagai berikut:
artinya jika suku bunga meningkat maka harga saham akan turun. Maka risiko
terjadinya kerugian akan semakin besar. Suku Bunga yang terlalu tinggi juga akan
mempengaruhi aliran kas perusahaan. Dengan kata lain saat tingkat suku bunga
dihimpun. Secara langsung jika kredit pinjaman rendah maka laba perusahaan
juga akan menurun. Sebaliknya jika suku bunga menurun maka investor mulai
berinvestasi dan membeli saham dengan harapan mampu menjual dengan harga
yang lebih tinggi dimasa depan dan laba perusahaan juga akan meningkat.
Beberapa penelitian terdahulu yang mencoba mengukur pengaruh Suku
bunga terhadap return saham melalui profitabilitas memberikan hasil yang tidak
konsisten. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari dkk (2018) menemukan hasil bahwa
Suku bunga memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap return saham
H4: Diduga Suku Bunga memiliki pengaruh terhadap return saham melalui
Indonesia.
Return saham
berjalan, menguat atau melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing
sering kali menjadi penyebab naik turunnya harga saham dibursa. Suku bunga
yang meningkat akan membuat para investor menjual saham mereka yang
membuat harga saham jatuh, sebaliknya jika suku bunga menurun maka investor
mulai berinvestasi dan membeli saham dengan harapan mampu menjual dengan
menurunnya harga saham maka return saham juga menurun. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai tukar yang menguat, suku bunga yang menurun dan profitabilitas
tukar, Suku bunga dan profitabilitas terhadap return saham. Hal tersebut dapat
dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Negara (2008) menemukan hasil
bahwa Kurs dan suku bunga memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap
terhadap return saham berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Inayati
H5: Diduga Nilai Tukar, Suku Bunga dan Profitabilitas memiliki pengaruh
2.5 Hipotesis
profitabilitas
saham
BAB III
METODE PENELITIAN
return saham dengan Profitabilitas sebagai variabel intervening. Objek dan ruang
lingkup penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
periode 2015-2017.
penelitian dapat diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu
www.Idx.co.id periode yang akan diteiliti oleh penelitian ini adalah 2015,2016,
variabel dengan variabel lainnya dengan memperoleh data dalam bentuk angka-
angka atau bilangan numeric berupa laporan keuangan seperti laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan di Bursa Efek
Indonesia melaui situs www.idx.co.id. Dan situs resmi Bank Indonesia yaitu
www.bi.go.id
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono,
2016:39). Yang menjadi variabel dependen didalam penelitian ini adalah Return
saham.
Menurut Gumanti (2011: 54). Return saham adalah nilai yang diperoleh
sebagai hasil dari aktivitas investasi. Suatu investasi diukur sebagai total
keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor selama periode tertentu.
Return sering kali dinyatakan dalam perubahan nilai asset (Capital Gain dan
Capital loss). Return merupakan tujuan utama investor untuk mendapatkan hasil
dari investasi yang dilakukan oleh investor. Variabel return saham dihitung
menggunakan rumus:
Pi,t – Pi,t – 1
Ri,t =
Pi,t-1
Keterangan :
obligasi dipengaruhi berbagai factor yang terkait. Salah satu faktor penting yang
terkait adalah tingkat biaya modal pinjaman (Suku Bunga pinjaman) yang ada di
Perbankan. Ini biassanya dijadikan acuan untuk penentuan kisaran tingkat suku
bunga tersebut. Pihak perbankan iru sendiri menentukan tingkat suku bunga
pinjaman komersial dengna mengacu pada tingkat suku bunga yang dikeluarkan
Bank Sentral (Bank Indonesia), misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sering
penetapan Rapat Umum Dewan Gubernur BI. Melalui situs resmi Bank Indonesia
www.bi.go.id
hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati
dan diukur.Variabel ini merupakan variabel penyela/ antara yang terletak di antara
2016:39).
Pfofitabilitas (Y2)
(Sumber: Fahmi,2012)
Tabel 3.1
Tabel Operasional Variabel
Variabel Definisi Rumus Skala
pengukuran
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2015, 2016 dan 2017.
perusahaan.
3.4.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pemilihan sampel yang
sampling yang dipilih mempunyai tujuan atau target tertentu. Adapun kriteria
sampai 2017.
Tabel 3.2
Kriteria Pemilihan Sampel
No Kriteria Sampel Jumlah Jumlah
Sampel
Jumlah 97
Jumlah Sampel 57
2 AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk Tbk dan Entitas Anak
jenis data sekunder. Data sekunder merupakan data yang didapatkan peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara atau dengan teknik dokumentasi,
baik secara tertulis maupun elektronik yang berupa data historis laporan-laporan
tahun 2015- 2017 yang di unduh di website www.idx.co.id. dan situs resmi Bank
regresi pada dasarnya merupakan suatu studi untuk mengetahui pengaruh satu
dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, maksimum dan
mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk
dipahami. (Ghozali,2013:19).
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
berdistribusi normal. Data yang digunakan dalam penelitian bebas dari gejala
2013:160). Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik. Test
keputusan normal atau tidaknya data yang akan diolah adalah sebagai berikut:
1. apabila hasil asymp sig (2 – tailed) lebih besar > dari 0,05 maka data
terdistribusi normal.
2. apabila hasil asymp sig (2 – tailed) lebih kecil < dari 0,05 maka data tersebut
dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan penganggu pada periode
yang tidak terjadi kolerasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mendeteksi ada setidaknya autokolerasi dalam model regresi yaitu melalui uji
1. Jika d lebih kecil dari d1 atau lebih besar dari (4-d1), maka hipotesis nol
2. Jika d terletak antara du dan (4-du), maka hipotesis diterima yang berarti tidak
ada autokolerasi.
3. Jika d terletak diantara d1 dan du diantara (4-du) dan (4-d1), maka tidak
Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya
(2) Variance Inflation Vactor (VIF).Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
(karena VIF =1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan
adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≤ 10.
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual satu
pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
Speaman’s rho, uji Glejser dan melihat pola grafik plot. Namun, dalam penelitian
uji Sperman Rho. Jika tingkat signifikansi berada diatas 5% (0,05) berarti tidak
gejala heteroskedastisitas.
sebagai bentuk khusus dari analisis jalur (regression is special case of path
analysis). Oleh karena itu, sebelum mempelajari analisis jalur, maka terlebih dulu
harus dipahami konsep dasar analisis regresi dan kolerasi. Analisi jalur digunakan
untuk melukiskan dan menguji model hubungan antara variabel yang berbentuk
yang dalam hal ini disebut variabel Eksogen (Exogenous). Dan variabel dependen
yang disebut variabel endogen (Endogenous). Melalui analisis jalur ini akan dapat
ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen
jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda. Menurut Ghozali
lainnya tanpa ada variabel ke tiga yang memediasi (intervening) hubungan kedua
variabel tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ke tiga yang
Y2 = ɑ + b1 x1 + b2 x2 + e2 (2)
Keterangan:
Y2 = Return saham
x1 = Suku bunga
x2 = Return on equity
e1 = Residual
YI = ɑ + b1 x1 + e1 (1)
Keterangan:
Y1 = Return on equity
x1 = Suku Bunga
e1 = Residual
Menurut Baron dan Kenny dalam buku Ghozali (2018:243), suatu variabel
(dependen). Analisis jalur (Path analysis) dalam penelitian ini adalah return on
asset. Analisis jalur akan membantu dalam melihat besarnya koefisien tidak
langsung dan secara langsung dari variabel terikat terhadap variabel bebas, dengan
tidak langsung dan secara langsung. Berdasarkan nilai koefisien tersebut, akan di
ketahui variabel mana yang memberikan pengaruh terbesar dari pengaruh terkecil
terhadap variabel terikat. Apabila pengaruh tidak langsung lebih besar dari pada
parsial dan pengujian secara simultan serta analisis koefisien determinasi (R2)
1. Jika nilai signifikan > ɑ (0,05) berarti hipotesis tidak terbukti atau H0 diterima
2. Jika nilai signifikan < ɑ (0,05) berarti hipotesis terbukti atau H0 ditolak dan Hɑ
variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat
a. Jika F hitung > F tabel, Tingkat signifikan < 0,05 maka H0 ditolak (ada
pengaruh signifikan)
b. Jika F hitung < F tabel, Tingkat signifikan > 0,05 maka H0 diterima (tidak ada
pengaruh signifikan)
3.6.4.3 Analisis Koefisien Determinasi (R²)
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu.Nilai R² yang
data silang (crossection) relative rendah karena adanya variasi yang besar antara
tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode pengamatan yaitu
tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.Pemilihan sampel dalam penelitian ini
dimaksudkan agar diperoleh sampel perusahaan yang valid untuk dijadikan objek
mengenai nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, serta standar
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS V.22 diperoleh hasil
Dari hasil statistik deskriptif diketahui jumlah pengamatan (N) adalah 171 data
perusahaan
1. Nilai minimum Return saham adalah -0,99, nilai Return saham maksimum
adalah 8,59, nilai rata-rata Return saham 0,0642 dengan standar deviasi
sebesar 0,80021
2. Nilai minimum Suku Bunga adalah 4,25 nilai Suku Bunga maksimum
adalah 7,50, nilai rata-rata Suku Bunga 5,5000 dengan standar deviasi
sebesar 1,43307
Smirnov. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Analisis Kolmogorov-Smirnov
Data Sebelum Outlier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 171
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .80001363
Absolute .197
Most Extreme Differences Positive .197
Negative -.183
Kolmogorov-Smirnov Z 2.582
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Z adalah 2,582 dan nilai signifikan 0,000 nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka dapat
Untuk mendapatkan data berdistribusi normal maka salah satu cara yang
dapat dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mentransformasi data
menjadi outlier. Menurut Ghozali (2018:40), outlier adalah kasus atau data yang
memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-
observasi lainnyadan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah
variabel tunggal atau variabel kombinasi. Untuk sampel kecil (kurang dari 80),
maka standar skor dengan nilai ≥ 2,5 dinyatakan outlier. Untuk sampel besar
Unstandardized
Residual
N 132
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .32147303
Absolute .116
Most Extreme Differences Positive .116
Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z 1.335
Asymp. Sig. (2-tailed) .057
korelasi antar satu periode sekarang dengan periode sebelumnya. Uji ini dilakukan
Tabel 4.4.
Hasil Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson pada tabel 4.4 di atas dapat dilihat
bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-Watson test menunjukkan nilai
1,794 dengan jumlah unit analisis (n) sebanyak 132 dan jumlah variabel bebas (k)
adalah 2 sehingga nilai dU (k,n = 2,132 ) adalah 1.7624. Hal ini menunjukkan
bahwa data 132 tersebut terbebas dari autokorelasi dikarenakan nilai dU sebesar
1,7624 lebih kecil dari nilai dW sebesar 1,859 dan nilai dW lebih kecil dari 4-dU
sebesar 4-1,7624 = 2,2376 atau dapat dibuat persamaan seperti 1,7624 < 1,859 <
maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regrasi
linier berganda.
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
terdiri dari Nilai Tukar, Suku bunga dan Profitabilitas yang diproksikan dengan
1. Variabel Suku bunga menunjukkan nilai tolerance sebesar 0,973 > 0,10 dan
nilai VIF sebesar 1,028 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Suku bunga
nilai tolerance sebesar 0,973> 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,028 < 10, maka dapat
lain (Ghozali, 2013:139). Dalam penelitian ini menggunakan uji sperman rho,
hasil pengujian uji heteroskedastisitas dengan analisis uji spreman rho dapat
Correlations
Unstandardized
Residual
Correlation
.074
Coefficient
Suku bunga
Sig. (2-tailed) .397
N 132
Correlation
-.041
Coefficient
Spearman's Profitabilitas
Sig. (2-tailed) .640
rho
N 132
Correlation
1.000
Coefficient
Unstandardized Residual
Sig. (2-tailed) .
N 132
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan untuk variabel
Nilai signifikan untuk variabel Suku Bunga sebesar 0,397. Nilai signifikan untuk
digunakan yaitu 0,05. Hal ini ditarik kesimpulan bahwa model penelitian yang
hubungan dari variabel bebas (independent) Nilai tukar dan Suku bunga terhadap
variabel mediasi (intervening) return on asset. Adapun hipotesis yang diuji dalam
regresi model 1 ini yaitu, H4 diduga Nilai tukar berpengaruh terhadap
Persamaan struktural pada analisis regresi model 1 (satu) adalah sebagai berikut:
Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh Nilai Tukar (X1) dan Suku
bunga (X2) terhadap Return On Equity (Y1) secara parsial. Hasil analisis statistik
Tabel 4.7
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Coefficientsa
Suku bunga (X1) dengan nilai Beta 0,181 Pengujian parameter individual
terhadap Profitabilitas Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.7 dimana didapatkan nilai
signifikan 0,032 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung dengan ttabel (ttabel ɑ =
0,05,df=132-1-1) di dapat thitung 2.165 lebih kecil dari 1,65666 Dengan demikian
Berdasarkan tabel 4.8 diatas maka F hitung sebesar 4.686 dan nilai
nilai F hitung dengan F tabel dan tingkat signifikan. Maka F hitung > F tabel yaitu
4.686 > 3,07 dan signifikan 0,032 < 0,05. sehingga dapat disimpulkan H8
Diterima hal ini berarti variabel nilai tukar dan suku bunga berpengaruh secara
kemampuan variabel Nilai tukar (X1) dan suku bunga (X2) secara keseluruhan
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi(R²)
Model Summaryb
besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel Suku bunga terhadap Return on
equity adalah sebesar 33%, sedangkan sisanya sebesar 67% adalah dipengaruhi
Adapun hipotesis yang diuji dalam regresi model 2 ini yaitu, H1 diduga Suku
terhadap Return saham dan H5 diduga Nilai tukar, Suku Bunga dan Profitabilitas
strukturalnya adalah:
Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh Suku bunga (X1) dan
Return On Equity (Y1) terhadap Return saham (Y2) secara parsial dengan
0,05 sedangkan ttabel adalah 1,65675 diperoleh dari df= n-k-1 atau 132-2-1=129.
Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Coefficientsa
Berdasarkan dari hasil uji t tabel di atas, maka persamaan regresi yang
Keterangan:
Y = Return saham
X1 = Nilai tukar
X2 = Suku bunga
X3 = Return On Equity
e2 = Residual/eror
Berdasarkan pada uji tabel di atas di dapat nilai standardized coefficients beta
variabel Suku bunga (X2) sebesar -0,379 dan nilai standardized coefficients beta
variabel Retun on Equiy (Y1) sebesar 0.246 secara parsial terhadap variabel
Return saham (Y2) . Nilai pada uji signifikan regresi model 2 tersebut akan
dimana akan dikalikan dengan nilai standardized coefficients beta uji signifikansi
terhadap Return saham. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 dimana didapatkan
nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung dengan ttabel (ttabel ɑ =
0,05, df=132-2-1) di dapat thitung -4.668 lebih kecil dari -1,65675. Dengan
demikian kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H21 sehingga Suku
berpengaruh terhadap Return saham. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 dimana
didapatkan nilai signifikan 0,003 lebih kecil dari 0,05, dan nilai thitung dengan
ttabel (ttabel ɑ = 0,05,df=132-2-1) di dapat thitung 3.030 lebih besar dari 1,65675.
Uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel
dengan F tabel dan menggunakan tingkat signifikan 0,05 sedangkan nilai F tabel
adalah diperoleh dari df 1=3, df 2=132-2-1= 129. Hasil pengujian dapat dilihat
Tabel 4.11
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Berdasarkan tabel 4.11 diatas maka F hitung sebesar 13.533 dan nilai
nilai F hitung dengan F tabel dan tingkat signifikan. Maka F hitung > F tabel yaitu
15.533 > 3,07 dan signifikan 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H5
diterima, hal ini berarti variabel Suku bunga dan Profitabilitas berpengaruh secara
kemampuan variabel Nilai tukar (X1), Suku bunga (X2), dan Profitabilitas (Y1)
secara keseluruhan dalam menjelaskan variabel Return saham (Y2). Hasil uji
Model Summaryb
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis SPSS model summary
menunjukkan bahwa besarnya Adjusted R Square adalah 0,161 atau 16,1%. Hal
ini menunjukan bahwa pengaruh Suku bunga dan Profitabilitas terhadap Return
saham sebesar 16,1% sedangkan sisanya sebesar 84,9% dijelaskan oleh variabel
variabel yang memediasi antara variabel Suku bunga terhadap Return saham,
maka akan dilakukan perhitungan pengaruh langsung atau tidak langsung antara
nilai tukar dan suku bunga terhadap return saham. Apabila pengaruh tidak
langsung suku bunga terhadap return saham melalui Profitabilitas lebih besar
dibandingkan pengaruh secara langsung suku bunga terhadap return saham, maka
Profitabilitas bisa menjadi variabel yang memediasi antara nilai tukar dan suku
langsung dan secara langsung dari variabel terikat terhadap variabel bebas, dengan
memperhatikan besarnya nilai standardized coefficients regresi masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen dan dapat dibuat gambar analisis
Gambar 4.1
Analisis Intervening Suku Bunga Terhadap Return Saham Melalui
Profitabilitas
-0,379
e1= 0,909
= 0,044526
pengaruh tidak langsung lebih besar dari pada pengaruh langsung maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah tidak langsung atau
variabel mediating.
Tabel 4.13
Hasil Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
No. Variabel Direct Indirect Total Kriteria Kesimpulan
bahwa suku bunga mempunyai nilai thitung dengan ttabel (ttabel ɑ = 0,05, df=132-2-
1) di dapat nilai thitung -4.668 lebih besar dari -1,65675. Berdasarkan nilai tersebut
maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H1, ini menunjukan bahwa
suku bunga memiliki pengaruh negatif terhadap return saham pada perusahaan
diatas dapat diketahui nilai signifikan suku bunga yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05
dimana hal ini menunjukkan terjadi pengaruh antara suku bunga terhadap return
Suku bunga yang tinggi akan menurunkan return. Tingkat suku bunga yang
tinggi menyebabkan ekspektasi dari return yang tidak sesuai kenyataan, dan akan
jual barang sehingga minat akan barang tersebut menjadi menurun yang
berdampak langsung pada keuntungan penjualan. Keputusan investor untuk tidak
berinvestasi karena dianggap tidak menarik lagi, pada akhirnya investor mulai
yang menyebabkan harga saham jatuh. Sebaliknya jika suku bunga menurun maka
investor mulai berinvestasi dan membeli saham dengan harapan mampu menjual
dengan harga yang lebih tinggi dimasa depan. Peningkatan pembelian saham
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
perubahan suku bunga tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Akan
tetapi penelitian ini konsisten dengan penelitin yang dilakukan oleh Ardiansyah
(2018), Kurniasari dkk (2018) dan Negara (2008), Menemukan hasil bahwa
perubahan suku bunga memiliki pengaruh secara langsung terhadap return saham.
2-1) di dapat nilai thitung 3.030 lebih besar dari ttabel 1,65675. Berdasarkan nilai
tersebut maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H2, ini
tabel 4.10 diatas diketahui nilai signifikan Profitabilitas yaitu 0,003 lebih kecil
dari 0,05 dimana hal ini bahwa Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap return
Hal ini berarti besar kecilnya laba yang dihasilkan perusahaan berpengaruh
terhadap return saham yang dihasilkan, hal ini berhubungan dengan kemampuan
modal. Bagi pemegang saham dengan analisis profitabilitas ini akan mendapatkan
keuntungan dalam bentuk dividen, keuntungan dalam investasi ini disebut sebagai
return. Dengan kata lain profitabilitas perusahaan yang semakin baik akan
terhadap return saham. Akan tetapi penelitian ini tidak konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Inayati (2012), yang menemukan hasil bahwa
bahwa Suku bunga mempunyai nilai thitung dengan ttabel (ttabel l ɑ=0,05, df=138-
1-1) di dapat nilai thitung 2.165 lebih besar dari ttabel 1,65666. Berdasarkan nilai
tersebut maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H3, ini
nilai signifikan suku bunga yaitu 0,032 lebih kecil dari 0,05 dimana hal ini
menunjukan bahwa suku bunga memiliki pengaruh terhadap Profitabilitas pada
Hasil ini penelitian ini menunjukkan berarti naik turunya suku bunga
meningkatkan laba perusahaan. Dan Suku bunga yang melemah juga akan
banyaknya para investor yang melakukan pinjaman disaat suku bunga menurun
dengan harapan tingkat pengembalian uang yang dipinjam rendah. Yang akan
berpengaruh terhadap laba perusahaan. Hasil penelitian ini tidak didukung oleh
Berdasarkan uraian tabel hasil analisis pengaruh langsung dan tidak langsung,
dapat dilihat bahwa pengaruh secara tidak langsung Suku bunga terhadap return
saham melalui Profitabilitas lebih besar dibanding pengaruh secara langsung. Hal
ini ditunjukkan dari nilai pengaruh tidak langsung variabel Suku bunga terhadap
coefficients Beta Profitabilitas terhadap return saham sebesar 0,044526 dan nilai
pengaruh langsung variabel Suku bunga terhadap return saham sebesar -0,379.
Maka dapat dikatakan bahwa variabel Profitabilitas dalam penelitian ini mampu
memediasi hubungan antara Suku bunga terhadap Return saham pada perusahaan
mempunyai pengaruh terhadap Return saham. Suku bunga yang melemah akan
meningkatkan laba perusahaan. Dan Suku bunga yang melemah juga akan
investor yang melakukan pinjaman disaat suku bunga menurun dengan harapan
bahwa suku bunga memiliki memiliki pengaruh negatif terhadap return saham
melalui profitabilitas. Dan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari dkk (2018)
menemukan hasil bahwa Suku bunga memiliki pengaruh secara tidak langsung
pengujian terhadap pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga dan Return On Equity
Terhadap Return Saham pada hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa,
variabel Nilai Tukar, Suku Bunga dan Profitabilitas secara simultan berpengaruh
terhadap Return saham dengan nilai F hitung sebesar 13.533 dengan signifikansi
0,000 lebih kecil dari 0,05 dan sehingga hal tersebut menunjukan bahwa variabel
yang terjadi pada nilai tukar, suku bunga dan Profitabilitas secara bersama-sama
uang negara lain jadi nilai tukar rupiah merupakan nilai dari satu rupiah yang
ditranslasikan kedalam mata uang negara lain. Menguatnya kurs rupiah terhadap
mata uang asing akan menurunkan biaya impor bahan baku untuk produksi. Nilai
tukar inilah yang menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas
dipasar saham. Nilai tukar yang menguat akan meningkatkan return saham,
selanjutnya Suku bunga yang rendah akan meningkatkan return. Tingkat suku
terhadap return saham yang dihasilkan, hal ini berhubungan dengan kemampuan
maupun modal. Bagi pemegang saham dengan analisis profitabilitas ini akan
disebut sebagai return. Dengan kata lain profitabilitas perusahaan yang semakin
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil suatu
2015-2017.
5.2 Saran
memperhatikan beberapa saran dibawah ini untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik, yaitu:
1. Menambah proksi masing-masing variabel, seperti menggunakan return
periode penelitian dengan rentang waktu yang lebih dari 3 tahun agar hasil
Ardiansyah, Tegar. 2018. Pengaruh Nilai Tukar Dan Suku Bunga Terhadap
Return Saham Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Periode
2011-2015. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrhim.
Bodie, dkk. 2008. Investment Investasi. Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
25.Cetakan kedelapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Kurniasari, Wulan. dkk. 2018. Pengaruh Inflasi Dan Suku Bunga Terhadap Return
Saham Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Di Perbankan
Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015. Jurnal
Accounting, Universitas Pancasila. Vol 2 No.1, Hal 73-86.
Labibah, Shofia. 2016. Pengaruh Nilai Tukar Dan Suku Bunga Terhadap Return
Saham Dengan Resiko Sistemati (BETA) Sebagai Variabel Intervening
Periode 2011-2015. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrhim.
Malik, Muhammad Faizan. 2014. Interest rate and its effect on bank’s
profitability. Journal of applied environmental and biological science. Hal
225.
Musah, Alhasan. Et al. 2018. The impact of interest rate Spread on Bank
Profitability in Ghana. International journal of business. Vol. 6 No 1 Hal 27
Andi Kusuma. 2008. Analisis pengaruh EVA, ROA, Kurs dan Tingkat
Suku Bunga Terhadap Return Saham. Artikel. Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
Putong, Iskandar. 2013. Economics Pengantar Mikro dan Makro, Edisi Lima.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sattar, Abdul. 2014. Impact of interest rate changes on the profitability of four
major commercial bank in Pakistan, international journal of accounting
and financial reporting. Vol.4 No 1 Hal 145
Wahyuningsih, Elvina. dkk. 2018. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi
Terhadap Return Saham Dengan Nilai Tukar Rupiah Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Accounting, Universitas Pandanaran, Semarang. Hal 4-
17.
Weygandt, Jerry. J et al. 2008. Accounting Principlos. Jakarta: Salemba Empat.
Zahro, Nafi Inayati. 2012. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Vol 5
No.1 Hal 40-41.
www.bi.go.id
www.idx.co.id
www.sahamok.com