TINJAUAN TEORI
3. Host
Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan
mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih
mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe
lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseorang yang pernah
mendapatkan infeksi virus dengue tipe tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk
kedua kalinya atau lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus
dengue huntuk pertama kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari
ibunya melalui plasenta.
1.1.3 Patofisiologi
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan
dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal
seluruh badan, hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin
muncul pada system retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah
bening, hati dan limpa. Ruam pada DHF disebabkan karena kongesti pembuluh
darah dibawah kulit.
Masa virus dengue inkubasi 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari. Virus hanya dapat
hidup dalam sel yang hidup, sehingga harus bersaing dengan sel manusia terutama
dalam kebutuhan protein. Persaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan
tubuh manusia.sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi (1) aktivasi sistem komplemen
sehingga dikeluarkan zat anafilaktosin yang menyebabkan peningkatan permiabilitas
kapiler sehingga terjadi perembesan plasma dari ruang intravaskular ke
ekstravaskular, (2) agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan
menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibatnya akan terjadi mobilisasi sel
trombosit muda dari sumsum tulang dan (3) kerusakan sel endotel pembuluh darah
akan merangsang atau mengaktivasi faktor pembekuan.
1) Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7
hari, Uji tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
2) Derajat II
Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan
seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi.
3) Derajat III
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan
cepat (>120x/mnt) tekanan nadi sempit ( 120 mmHg ), tekanan darah
menurun, (120/80 120/100 120/110 90/70 80/70 80/0
0/0)
4) Derajat IV
Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teatur (denyut jantung 140x/mnt)
anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru. Pasien
jatuh pada kondisi dengue shock syndrom
1. Panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah, masukan kurang)
atau kejang-kejang.
2. Panas 3-5 hari disertai nyeri perut, pembesaran hati, uji tourniquet positif
/ negatif, kesan sakit keras (tidak mau bermain), Hb dan PCV meningkat.
3. Panas disertai perdarahan
4. Panas disertai renjatan.
1) Grade I dan II :
a. Oral ad libitum atau
b. Infus cairan Ringer Laktat dengan dosis 75 ml/Kg BB/hari untuk anak
dengan BB < 10 kg atau 50 ml/Kg BB/hari untuk anak dengan BB < 10
kg bersama-sama diberikan minuman oralit, air buah atau susu
secukupnya.
Untuk kasus yang menunjukkan gejala dehidrasi disarankan minum
sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin.
Apabila anak tidak suka minum sama sekali sebaiknya jumlah cairan
infus yang harus diberikan sesuai dengan kebutuhan cairan penderita
dalam kurun waktu 24 jam yang diestimasikan sebagai berikut :
2) Grade III
a. Berikan infus Ringer Laktat 20 mL/KgBB/1 jam
Apabila menunjukkan perbaikan (tensi terukur lebih dari 80 mmHg dan
nadi teraba dengan frekuensi kurang dari 120/mnt dan akral hangat)
lanjutkan dengan Ringer Laktat 10 mL/KgBB/1jam. Jika nadi dan tensi
stabil lanjutkan infus tersebut dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan
kebutuhan cairan dalam kurun waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah
masuk dibagi dengan sisa waktu (24 jam dikurangi waktu yang dipakai
untuk mengatasi renjatan). Perhitungan kebutuhan cairan dalam 24 jm
diperhitungkan sebagai berikut :
Definisi :suhu inti tubuh diatas kisaran normal diurnal karena kegagalan
termogulasi
INDIKATOR
080013 Tingkat 1 2 3 4 5 NA
pernafasan
080015 Melaporkan 1 2 3 4 5 NA
kenyamanan suhu
080001 Peningkatan suhu 1 2 3 4 5 NA
kulit
080020 hipotermia 1 2 3 4 5 NA
080006 mengantuk 1 2 3 4 5 NA
080014 Dehidrasi 1 2 3 4 5 NA
INDIKATOR
080107 Thermogenesis 1 2 3 4 5 NA
yang tidak
mengigil
080108 Mengambil 1 2 3 4 5 NA
postur kehilangan
panas untuk
hipotemia
080109 Mengambil 1 2 3 4 5 NA
postur kehilangan
panas untuk
hipertermia
080113 Keseimbangan 1 2 3 4 5 NA
asam/basa
080117 Hipertermia 1 2 3 4 5 NA
080118 Hipotermia 1 2 3 4 5 NA
080120 Takipnea 1 2 3 4 5 NA
080103 Kegelisahan 1 2 3 4 5 NA
080104 Kelesuan 1 2 3 4 5 NA
080114 Hiperbilirubinem 1 2 3 4 5 NA
ia
Jangan beri aspirin untuk anak-anak Pastikan tanda lain dariinfeksi yang
pakaian atau linen tempat tidur ringan Pastikan langkah keamanan pasien
untuk demam dan fase bergejolak/flush yang gelisah atau mengalami
NOC
INDIKATOR
0060101 Tekanan darah 1 2 3 4 5 NA
060115 Kehausan 1 2 3 4 5 NA
060123 Kram otot 1 2 3 4 5 NA
060124 Pusing 1 2 3 4 5 NA
NOC
Hidrasi (0602)
Definisi :[Ketersediaan] Air yang cukup dalam kompartemen intraseluler dan
ekstraseluler tubuh.
INDIKATOR
060201 Turgor kulit 1 2 3 4 5 NA
060202 Membran 1 2 3 4 5 NA
mukosa
lembab
060215 Intake cairan 1 2 3 4 5 NA
060211 Output urine 1 2 3 4 5 NA
060216 Serum 1 2 3 4 5 NA
sodium
060217 Perfusi 1 2 3 4 5 NA
jaringan
060218 Fungsi 1 2 3 4 5 NA
kognisi
Berat Cukup Sedang Ringan Tidak
berat ada
060205 Haus 1 2 3 4 5 NA
060219 Warna urin 1 2 3 4 5 NA
keruh
060208 Bola mata 1 2 3 4 5 NA
cekung dan
lunak
060220 Fontanel 1 2 3 4 5 NA
cekung
060212 Penurunan 1 2 3 4 5 NA
tekanan darah
060221 Nadi cepat 1 2 3 4 5 NA
dan lemah
060213 Peningkatan 1 2 3 4 5 NA
hematokrit
060222 Peningkatan 1 2 3 4 5 NA
nitrogen
ureum
darah/blood
urea nitrogen
(BUN)
060223 Kehilangan 1 2 3 4 5 NA
berat badan
060224 Otot tegang 1 2 3 4 5 NA
060226 Diare 1 2 3 4 5 NA
060227 Peningkatan 1 2 3 4 5 NA
suhu tubuh
NIC