PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Faktor-faktor yang harus diperhatikan serta dipertimbangan oleh konselor
selaku pelaksana utama dalam proses pengembangan layanan bimbingan dan
konseling adalah landasan yang digunakan pada pelaksanaan bimbingan dan
konseling bagi guru mata pelajaran. Landasan bisa diibaratkan sebagai tiang pada
sebuah bangunan. Jika tiang bangunan tersebut kuat maka bangunan itu akan
berdiri dengan kokoh dan bertahan lama, tetapi jika tiang tersebut kurang tidak
kuat maka bangunan tersebut akan mudah roboh.
Begitu pula dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila memiliki
landasan yang tidak kuat maka layanan bimbingan tersebut akan hancur dan tidak
berjalan dengan baik.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa saja landasan yang digunakan dalam bimbingan dan konseling?
2. Bagaimanakah implikasi landasan-landasan tersebut dalam bimbingan dan
konseling
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah supaya pembaca dapat mengetahui apa
landasan yang dapat digunakan oleh bseorang konseler terhadap kliennya dan juga
kita dapat mengetahui apa impplikasinya terhadap kehidupan kita.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Landasan Religious
Ada 3 hal pokok yang dijadikan sebagai penerapan layanan bimbingan dan
konseling, yaitu:
a. Yakin dan percaya bahwa Manusia dan seluruh yang ada di alam adalah
ciptaan tuhan.
b. Memiliki sikap yang mampu memberi dorongan perkembangan dan
perikehidupan manusia sehingga berjalan kearah yang sesuai dengan
kaidah-kaidah agama.
c. Adanya upaya yang memungkinkan berkembang dan mampu
dimanfaatkan secara optimal yang sesuai serta meneguhkan kehidupan
beragama setiap individu.
2. Sikap Keberagamaan
3
kehidupan beragama sangat berbeda. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama
memiliki tanggung jawab serta memperhatikan perkembangan dan keberadaan
kehidupan dalam beragama. Untuk itulah, di Indonesia sangat memerlukan sikap
keberagaman dan saling menghargai antar sesama manusia sebagai masyarakat
Indonesia. Sikap keberagaman tersebut akan menjadi tumpuan sehingga memperoleh
keseimbangan hidup dunia dan akhirat. Perkembangan ilmu dan teknologi diharapkan
mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga kesejahteraan dan kemuliaan
manusia sesuai dengan tuntunan agama.
3. Peranan Agama
Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya dilakukan secara wajar, tidak
dipaksakan dan tepat menempatkan klien sebagai seorang yang bebas dan berhak
mengambil keputusan sendiri sehingga agama dapat berperan positif dalam konseling
yang dilakukan agama sebagai pedoman hidup ia memiliki fungsi :
a. Memelihara fitrah
b. Memelihara jiwa
c. Memelihara akal
d. Memelihara keturunan
4
yaitu motif primer dan motif sekunder. Motif primer merupakan motif yang dibawa
sejak lahir, yaitu sejak awal keberadaan individu tersebut, sedangkan motif sekunder
adalah motif yang berkembang berkat adanya usaha belajar.
Pembawaan dasar merupakan berbagai hal yang dibawa sejak lahir seperti warna
kulit, bentuk dan warna rambut, golongan darah, kecenderungan pertumbuhan fisik,
minat dan bakat, serta kecenderungan ciri-ciri kepribadian tertentu. Demikian pula
dengan lingkungan, ada lingkungan yang baik, ada yang sedang-sedang saja, dan ada
pula lingkungan berkekurangan. Pembawaan dan lingkungan masing-masing individu
tidaklah sama. Keadaan yang kurang menguntungkan apabila salah satu dari dua
faktor pembawaan dan lingkungan kurang baik.
3. Perkembangan individu
Konselor harus mampu memahami secara terpadu kondisi berbagai aspek
perkembangan individu pada saat pelayanan bimbingan dan konseling
yang diberikan agar dapat melihat arah perkembangan individu di masa
depan.
4. Belajar
Belajar merupakan upaya yang dilakukan agar mampu menguasai sesuatu
yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu.
5. Kepribadian
a. Karakter,
b. Temperamen,
c. Sikap,
d. Stabilitas emosi,
e. Responsbilitas,
5
f. Sosiabilitas,
6
2.6 Landasan Pedagogis
Pengembangan individu pada pendidikan formal, non formal, dan informal akan
berkembang optimal jika seluruh rangkaian kegiatan pendidikan yaitu
penyelenggaraan pendidikan, pengajaran dan bimbingan berjalan dengan optimal.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bimbingan dan konseling harus dibangun dengan landasan yang kokoh. Landasan
bimbingan dan konseling yang kokoh merupakan tumpuan agar terciptanya layanan
yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan. Ada beberapa landasan bimbingan
konseling, yaitu landasan filosofis, landasan religious, landasan psikologis, landasan
sosial budaya, landasan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta landasan pedagogis.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
8
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. (2003). Layanan bimbingan dan konseling kelompok (dasar dan profil).
Ghalia Indonesia: Padang.