fmd175 Slide Manajemen Terpadu Bayi Muda 2 PDF
fmd175 Slide Manajemen Terpadu Bayi Muda 2 PDF
BAYI MUDA
TANDA/GEJALA
KLASIFIKASI
meriksa Hipotermia
TANDA/GEJALA
KLASIFIKASI
0
Suhu badan < 36 C, ATAU
Seluruh badan teraba dingin disertai salah satu
anda berikut:
HIPOTERMI
Mengantuk/letargis, ATAU
BERAT
Ada bagian badan bayi berwarna merah
dan mengeras
(sklerema).
0 0
Suhu badan 36 C – 36,4 C ATAU
Kaki/tangan teraba dingin yang disertai gerakan
bayi kurang dari HIPOTERMI
normal SEDANG
Infeksi bayi muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal. Infeksi
sistemik gejalanya tidak terlalu khas, umumnya menggambarkan
gangguan fungsi sistem organ seperti: gangguan kesadaran samp
kejang, gangguan napas., bayi malas minum, tidak bisa minim atau
muntah, diare, demam atau hipotermia. Pada infeksi lokal biasanya
pada bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak, merah. Infeks
lokal yang sering terjadi pada bayi muda adalah infeksi pada tali pu
kulit, mata dan telinga.
Ikterus pada bayi baru lahir dapat merupakan bentuk fisiologik dan patol
Yang bersifat patologik dikenal sebagai “hiperbilirubinemia” yang d
mengakibatkan gangguan susunan saraf pusat (Kern ikterus) atau kemat
Sampai saat ini ikterus masih merupakan maslah pada bayi baru lahir, te
sekitar 25-50 % pada bayi lahir cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada
lahir, kurang bulan. Memeriksa adanya ikterus pada bayi muda dilak
pada waktu saudara melakukan kunjungan neonatal atau pada
memeriksa bayi muda di klinik.
Untuk menilai derajat kekuningan pada kulit bayi digunakan cara seder
yaitu metode “Kramer”. Pada waktu memeriksa ikterus sebaiknya di ba
cahaya/sinar matahari, dan kulit yang diamati sedikit ditekan.
meriksa Ikterus
TANYAKAN: LIHAT:
TANDA/GEJALA
KLASIFIKASI
meriksa Ikterus
Pemberian ASI merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembanga
pada umur 6 bulan pertama kehidupannya. Jika ada masalah pemberian ASI pada masa in
dapat kekurangan gizi dan mudah terserang penyakit.
penyakit Keadaan ini akan berdampak pada tu
kembang anak di kemudian hari bahkan dapat berakhir dengan kematian.
Masalah yang sering ditemui pada bayi muda adalah berat badan rendah menurut umur (b
garis merah atau BGM). BGM pada bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan dapat merupakan
satu gambaran adanya masalah pemberian ASI.
ASI
TANYAKAN: LIHAT
Apakah bayi lahir kecil atau berat lahir < 2500 gram)? • Tentukan berat badan
Apakah bayi tidak bisa minum ASI? menurut umur.
Apakah ibu kesulitan dalam pemberian ASI?
Apakah bayi diberi ASI?
• Adakah luka
Jika YA; berapa kali dalam 24 jam? atau bercak
Apakah bayi diberi makanan/minuman selain putih (thrush) di
ASI?Jika YA; berapa kali dalam 24 jam? Alat apa yang mulut?
digunakan?
• Adakah celah
akan merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi sehingga memberikan
perlindungan terhadap alergi pada bayi. Ibu yang segera meneteki bayinya dalam 30
menit setelah lahir dan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi umur 6 bulan
mempunyai ikatan batin yang erat dengan bayinya.
Lakukan penilaian cara pemberian ASI seperti bagan di bawa
ini.
UMUR JENIS
IMUNISASI
0-7 hari HepB-1
Tanyakan kepada ibu, apakah bayi sudah mendapat imunisasi.
YA, tanyakan jenis dan waktu pemberian imunisasi tersebut.
Imunisasi Hepatitis B 1 disuntikkan di paha kiri bayi segera set
persainan atau pada waktu kunjungan rumah.
Imunisasi BCG diberikan melalui suntikan di lengan kanan bayi se
setelah persalinan di rumah sakit atau klinik
Jika bayi mempunyai Buku KIA/catatan imunisasi lainnya, lihat apa
sudah tecatat sesuai dengan informasi ibu.
TINDAK LANJUT
Ibu telah diberitahu kapan harus kembali untuk kunjung
ulang sesuai dengan klasifikasi (misalnya dalam waktu
hari atau 5 hari). Sebagian anak sakit termasuk bayi
muda perlu datang lagi ke petugas kesehatan untuk
tindak lanjut terutama bayi muda karena penyakit merek
mudah sekali menjadi berat dan serius bahkan meningg
PNEUMONIA
Sesudah 2 hari:
Periksa adanya tanda bahaya umum.
Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas
Tanyakan:
– Apakah anak bernapas lebih lambat?
– Apakah nafsu makan anak membaik?
Tindakan:
Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada
kedalam beri 1 dosis antibiotik
pilihan keduaa atau suntikan kloramfenikol. Selanjutnya rujuk
SEGERA.
Jika frekuensi napas, atau nafsu makan makan anak tidak
menunjukkan perbaikan,
gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan anjurkan ibu untuk
kembali dalam 2 hari (atau
rujuk, juka tidak ada obat pilihan kedua atau jika anak menderita
campak dalam 3 bulan
terakhir).
Jika napas melambat, atau nafsu makanannya membaik,
lanjutkan pemberian antibiotik
beri antibiotik pilihan kedua untuk pneumonia. Sebelum
saudara memberi antibiotik pilihan kedua tanya ibu apak
anak minum antibiotiknya selama 2 hari terakhir.
a) Jika anak tidak minum antibiotik, atau dosis yang diberik
terlalu rendah atau terlalu jarang, obati lagi dengan antib
yang sama. Beri satu dosis di depan petugas kesehatan
cek apakah ibu tahu cara memberi obat di rumah. Bantu
untuk mengatasi masalahnya seperti membujuk anak un
minum obat jika anak menolak.
b) Jika anak telah mendapat antibiotik dengan benar, ganti
dengan antibiotik pilihan kedua untuk pneumonia. Beri u
5 hari. Misalnya:
• Bila anak sudah mendapat kotrimoksazol, ganti deng
amoksilin.
• Bila anak sudah mendapat amoksilin, ganti dengan
kotrimoksazol. Beri dosi s pertama antibio
di klinik. Ajari ibu cara memberi obat di rumah. Ialu
diminta untuk membawa nak kembali dalam waktu 2
c) Jika anak telah mendapat antibiotik dan saudara tidak
punya antibiotik lain yang sesuai, rujuk anak ke rumah s
Jika anak dengan pneumonia, juga menderita cmapak
dalam 3 bulan terakhir, rujuk anak ke rumah sakit.
Jika anak harus melanjutkan pengobatan antibiotik hin
seluruhnya 5 hari pastikan ibu mengerti penting
menghabiskan obat tersebut walaupun keadaan a
membaik.
PRESISTEN
Jika anak dengan DIARE PERSISTEN kembali untuk kunjun
ulang setelah 5 hari, ikuti petunjuk-petunjuk
petunjuk berikut ini:
DIARE PERSISTEN
esudah 5 hari:
anyakan :
Apakah diare sudah berhenti?
ndakan:
Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap pad
nak. Berikan pengobatan
yang diperlukan, selanjutnya rujuk.
rujuk
Jika diare sudah berhenti, katakan kepada ibu untuk menerapka
njuran pemberian makan
yang sesuai dengan umur anak
Setiap anak yang diklasifikasikan sebagai DISENTRI kembali ke
petugas kesehatan untuk kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti
pentunjuk berikut ini:
DISENTRI
esudah 2 hari:
eriksa anak untuk diare = Lihat bagan PENILAIAN dan KLASIFIKASI
nyakan:
– Apakah beraknya berkurang?
– Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang?
– Apakah nafsu makan anak membaik?
ndakan:
Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi.
Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau nafsu maka
tap atau memburuk:
Gantikan dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela. Berikan untu
hari.
Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
engecualian-jika anak:
– Berumur kurang dari 12 bulan atau
– Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama ata
RUJUK
– Menderita campak dalam 3 bulan terakhir.
Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang da
afsu
Jikamakan membaik,
anak dengan disentri belum menunjukkan perbaikan setelah
diobati dengan
lanjutkan antibiotik
permberian pilihan
antibiotik kedua
yang sama selama 2 hari, mungkin ana
hingga selesai.
menderita amubiasis, obati dengan metronidazol (jika tersedia) ata
rujuk. Kepastian diagnosis amubiasis hanya bisa dilakukan apabila
trophozoite dari E. histolytica yang berisi sel-sel
sel darah merah terli
dalam sediaan tinja segar.
MALARIA (Daerah Risiko Rendah ata
Risiko Tinggi Malaria)
Setiap anak dengan klasifikasi MALARIA (apapun risiko malarianya) haru
kembali untuk kunjungan ulang jika demam selama 2 hari.
Bila anak juga menderita Campak pada kunjungan pertama, demam mun
disebabkan oleh penyakit campaknya. Pada campak, diare bisa berlangs
sampai beberapa hari, oleh karena itu demam yang menetap, lebih mung
disebabkan oleh Campak dari pada disebabkan oleh keadaan resisten
malaria.
MALARIA (Daerah Risiko Tinggi Malaria atau Risiko Rendah
alaria)
a anak tetap demam sesudah 2 hari, atau demam lagi dalam 14 hari.
ak yang datang untuk kunjungan pertama, tetapi sudah mendapat Klorokuin dalam 2
nggu terakhir, dianggap sebagai kunjungan ulang.
kukan penilaian untuk gejala utama = Lihat bagan PENILAIAN dan KLASIFIKASI
ri penyebab lain dari demam.
ndakan:
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT
ERAT DENGAN DEMAM.
Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri pengobatan.
Jika tidak ada sediaan darah, beri Tablet Kina.
Jika malaria merupakan satu-satunya
satunya penyebab demam:
Periksa hasil sediaan darah yang sudah diambil sebelumnya.
• Jika Positif untuk Falciparum atau ada infeksi campuran (mixed), beri obat
antimalaria oral pilihan kedua. Jika tetap demam setelah menyesesaikan pengobatan
dengan antimalaria pilihan kedua ini, rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.
• Jika Positif untuk Vivax, beri tablet Kina selama 7 hari ditambah primakuin ¼ tablet
per hari selama 5 hari. Selanjutnya mintalah Petugas malaria untuk menindak-lanjuti
menindak
kasus ini dengan pemberian primakuin berikutnya.
• Jika hasil sediaan darah negatif, rujuk
juk untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Jika anak tetap demam selama 7 hari, rujukk untuk pemeriksaan lebih lanjut.
DEMAM: MUNGKIN BUKAN MALARI
(Daerah Risiko Rendah Malaria)
Jika anak diklasifikasikan sebagai DEMAM: MUNGKIN BUKAN MALA
kembali dalam 2 hari karena tetap demam, ikuti petunjuk di bawah ini:
ndakan:
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai
ENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria,
malaria beri pengobatan.
Jika malaria merupakan satu-satunya
satunya penyebab demam:
• Ambil sediaan darah.
• Beri obat antimalaria oral pilihan pertama tanpa menunggu has
sediaan darah.
• Nasihat ibu untuk kembali dalam 2 hari jika tetap demam
• Jika anak tetap demam selama 7 hari, rujuk untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
DEMAM: BUKAN MALARIA (Daerah
Tanpa Risiko Malaria dan Tak Ada
Kunjungan ke Daerah dengan Risiko
Malaria)
DEMAM : BUKAN MALARIA (Daerah Tanpa Risiko Malaria dan
ak Ada Kunjungan ke
Daerah dengan Risiko Malaria)
ka tetap demam sesudah 2 hari:
ndakan:
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai
ENYAKIT BERAT DENGAN
DEMAM.
Jika anak tetap demam selama 7 hari, rujuk untuk pemeriksaan lebih
njut.
Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu untuk kembali lagi
alam 2 hari jika tetap demam.
Pastikan bahwa anak mendapat tambahan cairan dan mau makan.
DENGAN KOMPLIKASI MATA ATAU
MULUT
Jika anak dengan klasifikasi CAMPAK DENGAN KOMPLIKA
MATA ATAU MULUT kembali untuk kunjungan ulang setelah
hari, ikuti petunjuk berikut:
ndakan:
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan sebagai
ENYAKIT BERAT DENGAN
DEMAM
Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, berikan pengobatan.
Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD.
Jika tetap demam selama 7 hari, rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.
TELINGA
Jika anak diklasifikasikan INFEKSI TELINGA kembali untuk
kunjungan ulang setelah 5 hari, ikuti berikut ini. Petunjuk ini
dapat digunakan untuk infeksi telinga akut maupun kronis.
INFEKSI TELINGA
esudah 5 hari:
akukan penilaian ulang masalah telinga. > Lihat Bagan PENILAIAN dan
LASIFIKASI.
kur suhu tubuh anak.
ndakan:
Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga atau demam
0
nggi (38,5 C atau lebih), rujuk SEGERA.
Infeksi telinga akut: jika masih ada nyeri atau keluar cairan/nanah,
bati dengan antibiotik yang
sama selama 5 hari lagi. Lanjutkan mengeringkan telilnga.
Kunjungan ulang setelah 5 hari.
Infeksi telinga kronis: Perhatikan apakah cara ibu mengeringkan telinga
naknya sudah benar.
Anjurkan ibu untuk melanjutkan.
Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar cairan/nanah, pujilah
u yang telah merawat
anaknya dengan baik. Jika ibu belum menyelesaikan pemberian antibioti
lama 5 hari, anjurkan
untuk melanjutkannya sampai habis.
PEMBERIAN MAKAN
Jika anak dengan masalah pemberian makan datang untuk
tindak lanjut setelah 5 hari, ikuti petunjuk di bawah ini:
NEMIA
sudah 4 hari:
Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya. Nasihati ibu untuk
mbali 4 minggu kemudian
ika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu, rujuk untuk
meriksaan lebih lanjut.
Anak dengan anemia haru mendapat zat besi secara te
ika telapak tangan sudah tidak pucat sesudah 8 minggu, t
menerus selama 8 minggu. Jika petugas kesehatan tida
adapat
pengobatan
memberi zat besi yang cukup untuk 4 minggu
tambahan.
sekaligus, maka kunjungan ulang bisa kurang dari 4
minggu. Tetapi penilaian kembali apakah anak masih pu
atau tidak, tetap dilakukan setelah anak mendapat zat b
selama 8 minggu. Jika masih pucat, rujuk.
(BAWAH GARIS MERAH)
Seorang anak yang diklasifikasikan BGM harus kembali untuk kunjung
ulang sesudah 4 minggu. Anak juga akan kembali lebih awal jika ada
masalah pemberian makan.
Ikuti petunjuk kunjungan ulang bagi anak dengan BGM berikut ini:
PEDOMAN
PENERAPAN
MTBS
DI PUSKESMAS
Saudara telah selesai mempelajari
Materi Dasar dan Materi Inti yang
memberikan pengetahuan dan
keterampilan klinis dalam Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang terd
dari: Penilaian dan Klasifikasi anak sak
umur 2 bulan sampai 5 tahun.
Menentukan tindakan, Pengobatan,
Konseling bagi ibu, Tindak lanjut serta
Tatalaksana bayi muda umur 1 hari
sampai 2 bulan (Manajemen Terpadu
Bayi Muda=MTBM)
Dari langkah-langkah yang diterapkan dalam MTBS, jelas bahwa keterkaitan pera
tanggung jawab antar petugas di puskesmas sangat erat. Oleh karena itu seluruh pe
kesehatan di puskesmas perlu memahami MTBS dan perannya untuk memper
penerapan MTBS.
Materi yang perlu disiapkan adalah informasi MTBS dan buku bagan MTBS. Informa
secara rinci yang perlu disampaikan akan saudara peroleh pada pembahasan berikut
Petugas 5 di
PEMBERIAN OBAT: apotik
Pemberian oba
bat
Pencatatan dan pelaporan di puskesmas yang menerapkan
MTBS sama dengan puskesmas yang lain yaitu menggunaka
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2
Dengan demikian semua pencatatan dan pelaporan yang
digunakan tidak perlu mengalami perubahan. Perubahan yan
perlu dilakukan adalah konversi klasifikasi MTBS ke dalam
kode diagnosis dalam SP2TP sebelum masuk ke dalam sis
pelaporan.
Saudara sebagai pelaksana pelayanan harus menjelaskan
kepada pengelola pencatatan dan pelaporan puskesmas bah
tidak ada perubahan dengan diterapkannya MTBS di pelayan
rawat jalan.
Ditingkat keluarga, selain mencatat hasil pelayanan pada form
bayi muda, petugas juga mencatat pada buku KIA, agar ibu d
keluarga dapat mengetahui keadaan bayi muda dan dapat
memberikan asuhan bayi muda di rumah serta mengenali tan
tanda bahaya.