Jtptunimus GDL Delinangar 5456 3 Bab3 PDF
Jtptunimus GDL Delinangar 5456 3 Bab3 PDF
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien
tinggi (Sarjana) dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Agama klien
suami Ny. I
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
35
b. Riwayat Kesehatan Saat Ini
normal. Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir, terasa perih dan sakit saat
bergerak, seperti turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.
dibawa ke RS. Roemani pada hari Senin tanggal 22 Maret 2010, kemudian
Genogram
36
Keterangan :
: perempuan : meninggal
: klien
e. Riwayat Kehamilan
mengalami abortus).
f. Riwayat KB
g. Rencana KB
a. Sistem Integumen
Turgor kulit baik, kulit lembab, tak ada tanda dehidrasi, tak ada lesi.
b. Sistem Muskuloskeletal
a. Sistem Endokrin
37
b. Sistem Persarafan
c. Sistem Kardiovaskuler
Suara jantung tak ada kelainan, BJ I-II murni, tak ada bising dan
gallop.
d. Sistem Pernafasan
Tak ada sesak nafas, suara nafas vesikuler, tak ada suara tambahan.
e. Sistem Pencernaan
Bising usus (+), peristaltik usus 8 x/menit, belum bisa BAB, tidak ada
mual-muntah.
f. Sistem Perkemihan
g. Sistem Reproduksi
Perkusi : tympani
4. Pola Fungsional
a. Nutrisi
Sebelum partus klien makan 3-4 kali sehari 1 porsi secara mandiri.
Komposisi makanan yang biasa dikonsumsi berupa nasi, sayur, lauk, krupuk,
38
dan sambal. Klien tidak memiliki makanan pantangan dan minum 7 – 8 gelas
yang disiapkan oleh rumah sakit. Klien makan 3 kali sehari dengan menu
bubur nasi, lauk dan sayur lunak, hanya habis setengah porsi karena sering
merasa mual saat makan. Klien minum air putih sebanyak 7 – 8 gelas air
putih.
b. Eliminasi
konsistensi lembek berbentuk, warna kuning, bau khas, dan tidak ada nyeri.
kuning, jernih, bau khas, dan tidak ada nyeri. Selama dirawat di rumah sakit,
klien belum bisa BAB, klien BAK dengan frekuensi 7-10 kali sehari, warna
Data tentang pola istirahat dan tidur pasien, yaitu sebelum sakit,
klien biasanya tidur 6 – 8 jam sehari dari pukul 23.00 hingga pukul 06.00.
kadang klien terbangun karena ingin BAK, klien tidak terbiasa tidur siang.
Sedangkan setelah sakit, klien tidur lebih awal dari mulai pukul 21.00 hingga
jam 05.00. klien kadang tidur siang sekitar 1 – 2 jam dan tidak
39
Dari pengkajian pola aktivitas klien didapat hasil, sebelum sakit
seperti berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Klien tidak
e. Spiritual
klien melakukan ibadah secara teratur, seperti shalat lima waktu. Selama
sakit klien melakukan ibadah di atas tempat tidur dan selalu berdoa kepada
f. Hubungan sosial
sosial yang baik. Klien tinggal bersama suami dan sangat dengan dengan
keluarganya.
g. Seksual
40
h. Kopping terhadap stres
keputusan klien dibantu oleh keluarga, terutama suaminya. Jika ada masalah
5. Pemeriksaan fisik
kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada massa dan lessi.
tidak ada secret, tidak ada edema dan tidak ada nyeri.
tangan.
41
6) Dada : melalui inspeksi dada terlihat simetris, tidak ada lesi.
Dengan palpasi, taktil ferrmitus kanan dan kiri simetris. Saat diperkusi
paru-paru sonor, jantung pekak, dan tidak ada suara tambahan saat
diauskultasi.
pembesaran. Dengan palpasi tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan.
saat diauskultasi.
Keadaan : Uterus teraba keras, kontraksi kuat, Tinggi fundus uteri (TFU)
normal, hanya sedikit lemah. Pada lengan kiri klien terpasang infus RL
10) Ekstremitas atas : tidak ada lesi, tidak bengkak, terpasang infuse
RL 20 tetes permenit.
Ekstremitas bawah: tidak terdapat lessi, tidak ada edema, kedua kaki
12) Lochea
42
Warna : merah
Konsistensi : cair
13) Perineum
Tanda REEDA :
Kebersihan : bersih
6. Psikososial
b. Bonding Attachment
setiap saat bisa dipeluk dan diberi ASI sehingga semakin mendekatkan
dirinya dan bayinya. ASI sudah keluar dan bayi menyusu dengan efektif,
menghisap kuat.
43
c. Adaptasi Perubahan Peran Ibu
Ibu senang dan sudah bisa menerima perubahan peran dirinya sebagai
ibu.
L = 14 – 18 gr/dL
Haemoglobin 8,2 gr/dL
P = 12 - 16 gr/dL
L = 40 -54 %
Hematokrit 40,6 %
P = 38 – 47 %
MCH 30,8 pg 28 – 31 pg
8. Diet : lunak
Terapi yang didapat klien : Infus RL 20 tetes per menit, Cefadroxil 2 x 500
44
B. Analisa Data
istirahat
diiris/perih.
perineum
sakit
nyaman.
45
Klien mengatakan tidak berani
perineum
lochea rubra.
- Tanda REEDA :
kemerahan
bengkak
rembesan
Hb : 8,2 gr/dL
46
3. S : klien mengatakan badanyya lemas, Intoleransi aktivitas Kelemahan
C. Diagnosa Keperawatan
adalah:
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya trauma mekanik pada
jalan lahir
47
D. Nurse Care Palne (NCP), Implementasi, dan Evaluasi
pasien mengalami
syok
48
dalam mengontrol rasa
nyeri
membersihkan jika
mandi
tinggi protein
- Kolaborasi pemberian
49
antiseptik topical
ke kemar mandi
50
secara mandiri - Motivasi keluarga - Agar klien tetap
bantuan sesuai
kebutuhan
51
2. Implementasi Keperawatan
O: - Klien menunjuk
skala nyeri 4.
20 x/menit
memperhatikan
kembali
52
melakukan aktivitas agar rasa O : klien tampak hati-hati
mandi
dan gembira
mandi sendiri
lemah
53
bagian yang dalam
(pembalut terisi
separuh)
tanda REEDA
perawat
O : klien dapat
mempraktekansendiri
dengan bantuan
perawat
54
dan nyeri sudah tidak
begitu dirasakan.
selalu mendampingi.
nyaman setelah
perineum dibersihkan
pusing.
di bantu perawat
berjalan ke kamar
mandi pasien
55
istirahat biasa tidur siang
O : pasien memposisikan
istirahat
3. Evaluasi Keperawatan
nyeri 4.
sebagian
P: lanjutkan intervensi
56
bekas luka episiotomy) O: Vulva tampak bersih
(pembalut terisi
separuh)
A: Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
kelemahan. lemah
mandi
A: Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
57