NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh:
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
1
mengkombinasikan, mengarang, membuat desain, mengorganisasikan,
menghubungkan, menuliskan kembali, membuat rencana, menyusun,
menciptakan; 6) evaluasi yaitu kemampuan siswa untuk membuat pertimbangan
terhadap suatu situasi, mencakup menilai, mengambil kesimpulan,
membandingkan, mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan, membedakan,
menerangkan, memutuskan dan menafsirkan.
Melalui model pembelajaran diharapkan proses pembelajaran menjadi
lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep ilmu
ekonomi. Tetapi pada kenyataannya pemahaman konsep siswa dalam mempelajari
konsep-konsep ilmu ekonomi tidak sesuai dengan harapan guru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ikjisi Sju’roti pada tanggal 6
November 2014 pukul 10.15 WIB di Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali di
temukan ada beberapa masalah-masalah selama proses pembelajaran berlangsung
salah satu masalah dalam kelas ini adalah penguasaan konsep siswa masih rendah.
Adapun hasil yang diperoleh dari kelas X IPS 1 dengan jumlah 29 siswa antara
lain: 1). kemampuan siswa mengajukan pertanyaan diatas aspek analisis ada 9
siswa atau 31,03%; 2) Kemampuan menyelesaikan soal-soal yang memperoleh
nilai 72 atau lebih ada 8 siswa atau 27,58%; 3) Kemampuan membuat kesimpulan
yang memperoleh nilai 72 atau lebih ada 8 siswa atau 27,59%.
Untuk mengatasi masalah tersebut Ibu Ikjisi Syu’roti selaku guru ekonomi
mencoba menggunakan metode ceramah bervariasi dan diskusi namun hal
tersebut dirasa belum berhasil. Penyebabnya ada beberapa faktor diantaranya
faktor siswa dan model pembelajaran. Ketika proses pembelajaran berlangsung
siswa kurang berkonsentrasi terhadap proses pembelajaran. Faktor lain yaitu
model pembelajaran yang digunakan guru masih banyak menggunakan ceramah
bervariasi yang hanya membuat siswa mendengarkan saja, ketika guru
mengadakan diskusi antar siswa satu dengan lainnya tidak ada kerja sama,
sehingga proses diskusi tidak berjalan dengan lancar.
Untuk memenuhi hal tersebut guru di tuntut mampu mengelola proses
pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga siswa belajar
berfikir kritis dan berlatih memecahkan masalah yang kemudian siswa
2
memperoleh ilmu pengetahuan. Dalam rangka meningkatkan penguasaan konsep
ilmu Ekonomi diperlukan suatu model pembelajaran yang menarik. Salah satu
untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran problem
based learning. Menurut Arends (dalam Hosnan, 2014:295) menyatakan:
Model pembelajaran problem based learning adalah model pembelajaran
dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga
siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan
ketrampilan yang lebih tinggi dan inquiry, memandirikan siswa dan
meningkatkan kepercayaan diri sendiri.
B. METODE PENELITIAN
3
(reflect). Jika hal ini belum teratasi dalam siklus pertama dilanjutkan pada siklus
kedua, untuk perbaikan pada siklus pertama.
4
triangulasi teknik yaitu informasi yang diperoleh melalui hasil observasi dan
wawancara.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari awal pra siklus sampai siklus
II menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa mengalami peningkatan.
Adapun peningkatan penguasaan konsep siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
5
Tabel .I
Rekapitulasi Penguasaan Konsep Siswa antar Siklus
Siklus I Siklus II
Aspek yang Pra
No Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
diamati Siklus
I II I II
1 Penguasaan
31,03% 48,27% 62,07% 75,86% 86,21%
mengajukan
(9 Siswa) (14 Siswa) (18 Siswa) (22 Siswa) (25 Siswa)
pertanyaan
2 Penguasaan
27,59% 58,62% 68,96% 79,31% 82,76%
menyelesaik
(8 Siswa) (17 Siswa) (20 Siswa) (23 Siswa) (24 Siswa)
an soal-soal
3 Penguasaan
27,59% 44,83% 55,17% 68,96% 79,31%
membuat
(8 Siswa) (13 Siswa) (16 Siswa) (20 Siswa) (23 Siswa)
kesimpulan
Rata-Rata
28,74% 50,57% 62,07% 74,71% 82,76%
Prosentase
Gambar.I
Grafik Rekapitulasi Penguasaan Konsep antar Siklus
25 Pra Siklus
20 Pertemuan I
15 Pertemuan II
10 Pertemuan I
5
Pertemuan II
0
Penguasaan Penguasaan Penguasaan
Mengajukan Menyelesaikan Membuat
Pertanyaan Soal-soal Kesimpulan
6
meningkatkan penguasaan konsep siswa, pada siklus I pertemuan I yaitu 50,57%,
pertemuan II naik menjadi 62,07%, pada siklus II pertemuan I meningkat menjadi
74,71%, pertemuan II meningkat kembali menjadi 82,76%.
Penguasaan konsep sebelum dilaksanakan tindakan kelas masih rendah hal
tersebut di tunjukkan dari indikator-indikator yaitu penguasaan mengajukan
pertanyaan ada 9 siswa atau 31,03%, penguasaan menyelesaikan soal-soal pada
pertemuan ada 8 siswa atau 27,59%, penguasaan membuat kesimpulan ada 8
siswa atau 27,59%.
Penelitian telah dilakukan oleh peneliti kolaborasi guru ekonomi kelas X
IPS 1 MAN I Boyolali dengan menerapkan model pembelajaran problem based
learning pada proses pembelajaran.penguasaan konsep siswa mulai mengalami
peningkatan. Peningkatan penguasaan konsep mulai ditunjukkan tindakan kelas
siklus I dan peningkatan yang signifikan setelah tindakan kelas siklus II.
Pada tindakan kelas siklus I pertemuan I diperoleh hasil berdasarkan data
yang ditunjukkan penguasaan mengajukan pertanyaan ada 14 siswa atau 48,27%,
pada pertemuan II meningkat menjadi 18 siswa atau 62,07%, penguasaan
menyelesaikan soal-soal pada pertemuan I ada 17 siswa atau 58,62%, pada
pertemuan II naik menjadi 20 siswa atau 68,96%, penguasaan membuat
kesimpulan pada pertemuan I ada 13 siswa atau 44,83%, pada pertemuan II
meningkat menjadi 16 siswa atau 55,17%.
Pada siklus II pertemuan I penguasaan mengajukan pertanyaan ada 22
siswa atau 75,86%, pada pertemuan II meningkat menjadi 25 siswa atau 86,21%,
penguasaan menyelesaikan soal-soal pada pertemuan I ada 23 siswa atau 79,31%,
pada pertemuan II naik menjadi 24 siswa atau 82,76%, penguasaan membuat
kesimpulan pada pertemuan I ada 20 siswa atau 68,96%, pada pertemuan II
meningkat menjadi 23 siswa atau 79,31%.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan kelas siklus I dan siklus II,
dalam penelitian ini terbukti bahwa penguasaan konsep siswa kelas X IPS 1
mengalami peningkatan yang signifikan dengan penerapan metode metode
problem based learning.
7
Sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wawan
Herman Wijaya (2013) yang berjudul “penerapan model pembelajaran triple role
playing untuk meningkatkan penguasaan konsep sistem pemerintahan tingkat
pusat pada siswa kelas IV SD Negeri II Jatipurwo kabupaten Wonogiri tahun
ajaran 2012/2013”. Menunjukkan adanya peningkatan penguasaan konsep diatas
KKM, hal ini dapat dilihat dari 12 siswa siklus I yang mengalami ketuntasan ada
9 siswa atau 75% dan meningkat pada siklus II ada 12 siswa atau 100%.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran triple role
playing dapat meningkatkan penguasaan konsep sistem pemerintahan tingkat
pusat
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ayu Sri Hastuti (2013) yang
berjudul “Penerapan model pembelajaran problem posing untuk meningkatkan
penguasaan konsep penyesuaian makhluk hidup pada siswa kelas V SDN 1
Cabeankunti Tahun 2012/2013”. Menunjukkan terjadi peningkatan penguasaan
konsep penyesuaian makhluk hidup, hal ini dapat dilihat pada siklus I sebesar
83,25% dan meningkat pada siklus II sebesar 87,21%.
Penelitian yang dilakukan oleh Desvian Halimilon Wicaksono (2014) yang
berjudul “Penerapan Problem based learning (PBL) untuk meningkatkan aktivitas
belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Panjuna 02 tahun ajaran 2014/2015”.
Menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar pada materi
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan cukup signifikan, hal ini dapat dilihat
perolehan skor rata-rata pada siklus I sebesar 73,88% dan meningkat pada siklus
II sebesar 90,15%. Penelitian ini menyimpulkan Penerapan Problem based
learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA .
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi Anjani (2014), melaporkan
penelitian tentang “Pengaruh Problem Based Learning pada mata pelajaran IPA
terhadap kemampuan berfikir kritis siswa kelas VIII SMP Ta’mirul islam
Surakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014”. Hasil yang dperoleh adalah
menunjukkan bahwa siswa yang diajar menggunakan PBL sering berfikir kritis di
peroleh hasil 73,88% sedangkan tanpa PBL di peroleh hasil sebanyak 47, 6%
dengan kriteria siswa kadang-kadang berfikir kritis dalam pembelajaran.
8
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang telah
dilakukan peneliti dengan tindakan siklus I dan Siklus II pada siswa kelas X IPS 1
Madrasah Aliyah Negeri I Boyolali dengan penerapan model pembelajaran
problem based learning dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa, dengan
rata-rata setelah tindakan sebesar 82,76%.
D. SIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Anjani. Dewi. 2014. Pengaruh Problem Based Learning pada mata pelajaran IPA
terhadap kemampuan berfikir kritis siswa kelas VIII SMP Ta’mirul islam
Surakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014. Skripsi : UMS.
Hastuti. Ayu Sri. 2013. Penerapan model pembelajaran problem posing untuk
meningkatkan penguasaan konsep penyesuaian makhluk hidup pada siswa
kelas V SDN 1 Cabeankunti Tahun 2012/2013. Skripsi : UMS.
Ismawati. Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa & Sastra. Surakarta:
Yuma Pustaka
Wijaya. Wawan Herman. 2013. penerapan model pembelajaran triple role playing
untuk meningkatkan penguasaan konsep sistem pemerintahan tingkat
pusat pada siswa kelas IV SD Negeri II Jatipurwo kabupaten Wonogiri
tahun ajaran 2012/2013. Skripsi : UMS.