Anda di halaman 1dari 10

TUGAS DESAIN TL II

IPAL Komunal Gampong Gladeyah, Kecamatan Krueng Barona


Jaya Kabupaten Aceh Besar

Oleh Kelompok 7
Anggota :
Agung Prananda (160702006)
Fadhillah Ridha Hidayat (160702015)
Miswardi (160702029)
Reiyan Arianto (160702016)
Rinaldi Tobo (160702019)

Fakultas Sains Dan Teknologi

Prodi Teknik Lingkungan

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Istalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal (Gambar 1.) merupakan


sistem pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpusat yaitu terdapat
bangunan yang digunakan untuk memproses limbah cair domestik yang
difungsikan secara komunal (digunakan oleh sekelompok rumah tangga) agar
lebih aman pada saat dibuang ke lingkungan, sesuai baku mutu lingkungan
(Rhomaidhi, 2008).

Gambar 1. Instalasi Pengolahan Limbah di Gampong Gladeyah, Kabupaten


Aceh Besar.
Limbah cair dari rumah penduduk dialirkan ke bangunan bak tampungan
IPAL melalui jaringan pipa. Sistem ini dilakukan untuk menangani limbah
domestik pada wilayah yang tidak memungkinkan untuk dilayani oleh sistem
terpusat ataupun secara individual. Penanganan dilakukan pada sebagian wilayah
dari suatu kota, dimana setiap rumah tangga yang mempunyai fasilitas MCK
pribadi menghubungkan saluran pembuangan ke dalam sistem perpipaan air
limbah untuk dialirkan menuju instalasi pengolahan limbah komunal dengan
kapasitas sistem ini dapat melayani 100 lebih rumah tangga.

Limbah adalah sisa atau buangan yang dihasilkan oleh kegiatan individu
maupun berkelompok yang tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga perlu
pengelolaan khusus saat proses pembuangannya. Limbah berdasarkan bentuknya
dibagi menjadi 4 yaitu limbah cair, limbah padat, limbah gas, dan limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun). Untuk limbah cair dihasilkan dari industri yang
banyak menggunakan bahan berbentuk cair dalam proses produksinya. Limbah
pada berasal dari kegiatan domestik seperti rumah tangga, perdagangan, dan
pertokoan. Kemudian ada limbah yang berupa gas yang keluar dari cerobong asap
pabrik yang dapat berupa uap air, debu, dan asap. Yang paling berbahaya adalah
limbah B3 karena mengandung bahan berbahaya dan beracun.

Limbah memiliki karakteristik tersendiri. Tujuannya untuk memudahkan


dalam proses pengolahannya dan mengetahui bagaimana pemanfaatannya agar
tidak merugikan lingkungan. Selain itu karakteristik limbah yang beragam, dapat
dijadikan pertimbangan langkah apa yang akan dibuat untuk menanggulanginya.
Limbah berdasarkan karakteristiknya dibagi menjadi 3 yaitu limbah fisik, kimia,
dan biologi. Limbah secara fisik berupa zat padat, bau, suhu, warna, dan
kekeruhan yang banyak ditemui pada buangan di sungai. Berikutnya merupakan
limbah yang berkarakteristik kimia yang berupa bahan organik, beberapa senyawa
kimia berbahaya, dan logam berat. Dan Terakhir adalah limbah dengan
karakteristik biologi dimana pada limbah tersebut digunakan indicator berupa
bakteri Escherichia Coli. Bakteri ini hidup dalam kotoran manusia dan hewan
yang bisa ditemukan juga dalam limbah yang dianggap membahayakan dan
mencemari.

 Limbah Domestik

Air Limbah domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil


buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan
sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen sisa cucian, air
sabun, dan air tinja. Meningkatnya kegiatan manusia dalam rumah tangga
mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah cair. Sumber limbah cair rumah
tangga bersifat organic yaitu dari sisa-sia makanan dan deterjen yang mengandung
fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical Oxygen
Demand) dan pH air. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang
banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan.

 Kualitas Air Limbah Domestik

Kualitas suatu air limbah akan dapat terindikasi dari kualitas parameter
kunci, dimana konsentrasi parameter kunci tidak melebihi dari standard baku
mutu yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mengingat air limbah domestik kandungan terbesar adalah bahan organik, maka
parameter kunci yang umum digunakan adalah BOD, COD dan lemak/minyak.
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016
tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, maka parameter kunci untuk air limbah
domestik adalah pH, BOD, COD, TSS, Lemak & Minyak, Amonia Total, dan
Total Koliform
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lokasi
Berdasarkan survei lapangan yang telah dilakukan IPAL komunal yang
berlokasi di Dusun Lokhsukon, Gampong Gladeyah, Kecamatan Krueng Barona
Jaya Kabupaten Aceh Besar.

2.2 Identifikasi Luas IPAL


Panjang 5 meter x Lebar 4 meter x Tinggi 6 meter.

Jumlah penduduk: 598 Jiwa

Jenis Bangunan : IPAL Komunal : Sebuah Program Berbasis Masyarakat dari


Kementrian PUPERA dengan sumber dana dari Islamic Development (isDB)

2.3 Identifikasi Jenis Limbah Cair yang dihasilkan beserta jumlahnya


Limbah cair yang dihasilkan kebanyakan dari kegiatan Rumah tangga/Grey water
seperti mencuci piring, mandi atau limbah diterjen dan sebagiannya kecilnya lagi berasal
dari limbah black water (tinja) , karena dalam hal ini aktivitas rumah tangga lebih sering
dilakukan.

2.4 Identifikasi Metode Pengelolaan Limbah Cair yang sudah dilakukan


Metode pengolahan yang dilakukan adalah metode pengolahan yang di
kumpulkan pada bangunan ipal dan proses pengolahan nya hanya proses pengendapan
limbah tanpa ada perlakuan lain.
2.5 Rekomendasi terbaik untuk pengelolaan pada Dusun Lokhsukon, Gampong
Gladeyah, Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar.
Limbah domestik adalah suatu hasil kegiatan yang tidak baik bagi
lingkungan,limbah ini menjadi limbah yang besar dan dampaknya sangat buruk
bagi lingkungan penolahan limbah rumah tangga dengan baik dan benar serta
gaya hidup sehat.
Dengan membuat sumur resapan pada setiap rumah setidaknya telah
sangat membantu dalam penyelamatan lingkungan dari limbah berbahaya seperti
limbah cair domestik, dan untuk gampong Gladeyah setidaknya telah sedikit
membantu dalam pengolahan limbah cair domestik, karena gampong ini
setidaknya telah menyediakan pengolahan limbah domestik pada wilayahnya dan
dari tersedianya ipal tersebut sudah sedikit membantu untuk penanganna
limbahnya.
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas adalah sebagai


berikut :

1. Pembangunan IPAL komunal khusunya di daerah aceh sudah digalakkan


untuk di beberapa gampong, hal ini merupakann terobosan yang sangat
diperlukan, hal ini tentunya sudah sangat berperan penting dalam
mengurangi beban pencemaran lingkungan akan limbah domestik.
2. Pembangunan IPAL Komunal ini berasal dari Program Berbasis
Masyarakat dari Kementrian PUPERA dengan sumber dana dari Islamic
Development (isDB).
3. IPAL Komunal ini menampung limbah dari rumah penduduk dengan
jumlah penduduk 598 jiwa.
4. Sistem pengolahan dilakukan saat ini hanya menampung dan membiarkan
aktivitas organisme dalam menguraikan limbah.
5. Dengan mempertimbangkan kesanggupan dana dan pembangunan serta
sumber daya manusianya , pilihan untuk membangun Sumur resapan
merupakan salah satu rokomendasi yang terbaik untuk pengelolaan limbah
cair di IPAL Komunal gampong gladeyah.
DOKUMENTASI

Plakat Pembangunan Bangunan IPAL Komunal Gampong Gledayah

Wawancara dengan Pemuda Gampong Gledayah


Bangunan IPAL Komunal Gampong Gledayah

Anda mungkin juga menyukai